Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN UNIT KESEHATAN KERJA PADA

PEKERJA INFORMAL PETANI DI KAMPUNG GUMURUH DESA


NAGRAK KABUPATEN BANDUNG

Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Kesehatan Kerja

Dosen Mata Kuliah:


?

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Ayu Lestari
Dwi Sartika
Intan Permatasari
Lusi Desianti
Ulfa Meita Permata
Yolana Alfurqonia Indani Putri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2020
A.PENGKAJIAN
a. Identitas
Dari hasil pengkajian terdapat 35 orang yang bekerja sebagai petani di
kampung gumuruh RT01 RW 20 dan 5 orang yang dikaji, dari 5 orang
tersebut masing-masing petani bermacam-macam ada yang menanam padi,
sayuram dam lain sebagainya.
b. Unit Kerja
- Transportasi Ketempat Kerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil semua petani berjalan kaki
untuk berangkat ketempat kerjanya yaitu sawah.
- Lama Bekerja Dalam 1 Minggu
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil semua bekerja selama 7
hari full dan kadang kalau memang ada kesibukan lain mereka tidak
kesawah untuk bertani.
- Pergantian Shift Kerja
Tidak ada pergantian shift karena sistemnya bertani milik sendiri.
- Lama Bekerja Dalam 1 Hari
Durasi jam kerja ke 5 pekerja biasanya dimulai pada pukul 07.00-16.30
sekitar 8 jam, dikarenakan 1 jam digunakan untuk waktu istirahat tapi
terkandung masing-masing pekerja.
- Waktu Istirahat
Dari 35 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil kurang dari 1 jam 0% , 1
jam 88% dan yang lebih dari 1 jam 12%.
c. Ergonomi
- Posisi Dalam Bekerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji semua pekerja melakukan kegiatan bekerja
dengan posisi berdiri, jongkok dan membungkuk.
- Lama Ganti Posisi Dalam Bekerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan penggantian posisi dalam
bekerja dilakukan kurang dari 10 menit dan tergantung apa yang
dikerjakan.
- Masalah Kesehatan
Dari 5 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil masalah kesehatan berupa
nyeri pinggang sebanyak 5 orang, sakit kaki sebanyak 4 orang, dan
kecelakaan seperti terpatuk ular, kena cangkul atau alat tani, atau jatuh
terpeleset akibat licin.
- Penyakit Selama Bekerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil semua mengalami sakit
pinggang.
d. Perlindungan Diri
- Penggunaan APD
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil yang menggunakan APD 3
pekerja dan yang tidak 2 pekerja
- Jenis APD
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil yang menggunakan
masker tidak ada, 3 pekerja menggunakan sepatu boots, 1 pekerja
menggunakan caping, dan yang lainnya kadang kadang memakai APD.
- Menerima Pendidikan Tentang APD
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil belum pernah
mendapatkan pendidikan APD hanya lewat sepengetahuan masing-
masing atau pemilik saja.
e. Kecelakaan Kerja.
- Mengetahui P3K
Dari 5 pekerja yang kami kaji tidak di dapatkan pekerja yang mengetahui
P3K.
- Fasilitas P3K
Dari 5 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan hanya ada
fasilitas salep dan betadine dan itupun hanya ada di rumah tidak dibawa
saat bekerja.
- Asuransi Kerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil tidak ada asuransi
kesehatan, karena ditanggung oleh pribadi.
- Terpajan Zat – zat Berbahaya
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil terpajan zat kimia atau
pupuk kimia untuk penyubur tanaman.
f. Lingkungan
- Ada Polusi Ditempat Kerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan tidak ada
polusi kerja.
- Sistem pemadam Kebakar
Dari 5 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan tidak ada
pemadam kebakaran karena area terbuka.
- Ada Binatang Berbahaya
Dari 5 pekerja yang kami dapatkan hasil mengatakan banyak binatang
yang kadang membuat petani resah seperti ular, tikus, lintah dan macam-
macam hewan lainnya.
- Suhu Tempat Kerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil mengatakan suhunya
tergantung cuaca terkadang yang menyiksa itu kalau cuaca yang siangnya
panas.
- Kondisi Penerangan
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil penerangan cukup karena
di tempat terbuka.
- Ventilasi
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil ventilasi sangat cukup
karena ditempat terbuka.
- Tingkat Kebisingan
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil keadaan disawah tidak
pernah ada kebisingan kecuali ada yang menggunakan traktor.

g. Perilaku Hidup Sehat.


- Sarapan
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil sarapan perkerja individu.
- Makan bergizi
Dari 5 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil sering memakan hasil
tanamannya seperti sayur.
- Makan Saat Istirahat
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil makan saat istirahat
individu.
- Cuci Tangan Sebelum Makan
Dari 5 perkerja yang kami kaji didapatkan hasil cuci tangan hanya asal
bersih tidak sesuai standar yang ada.
- Makan pakai Sendok
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil tidak menggunakan
sendok.
- Minum Saat Bekerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil lebih dari 8 gelas per hari,
dikarenakan petani selalu membawa air kesawah.
- Merokok Saat Kerja
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil merokok saat bekerja.
- Berapa batang Rokok
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil 1 bungkus rokok
terkadang lebih atau kurang dalam 1 hari.
- Minum Berenergi
Dari 5 pekerja yang kami kaji didapatkan hasil hanya mengkonsumsi air
putih.
- Konsumsi minuman lainnya
Setiap hari petani selalu membawa air putih dan membawa the tawar.
B.     ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Posisi tubuh saat Resiko cidera pada
 5 Pekerja mengatakan sering bekerja yang pekerja informal
mengalami nyeri di daerah salah pada petani di kampung
punggung dan leher pekerja gumuruh desa
DO : nagrak kabupaten
 5 pekerja melakukan bandung
kegiatan bekerja dengan
posisi berdiri, jongkok dan
membungkuk.
 5 pekerja melakukan
penggantian posisi dalam
bekerja dilakukan kurang
dari 10 menit dan tergantung
apa yang dikerjakan.

2. DS: Ketidakadekuatan Perilaku kesehatan


 Pekerja mengatakan jarang hygine cenderung beresiko
melakukan cuci tangan yang perorangan pada pada pekerja
benar setelah melakukan pekerja informal petani di
pekerjaannya atau sebelum kampung gumuruh
makan karena keterbatasan desa nagrak
kamar mandi dan fasilitas yang kabupaten bandung
kurang mendukung (tidak ada
sabun cuci tangan karena berada
dtengah sawah).
DO:
 5 pekerja mencuci tangan tapi
dengan prosedur yang kurang
benar.
5 pekerja yang kami kaji didapatkan
hasil tidak menggunakan sendok
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
pada saat makan.

3. Kurang Resiko gangguan


DS:
pengetahuan pernapasan pada
 Pekerja mengatakan tidak terlalu
pekerja tentang pekerja informal
memeperhatikan penggunaan
pentingnya K3 petani di kampung
APD seperti masker ,caping dan
bagi kesehatan gumuruh desa
sarung tangan
dan keselamatan nagrak kabupaten
 Pekerja mengatakan dapat
pekerja bandung
menghabiskan 1 bungkus rokok
perharinya
DO:
 Dari 5 pekerja terdapat 3 pekerja
yang menggunakan apd dan 2
pekerja tidak menggunakan
APD
 3 pekerja menggunakan sepatu
boots, 1 pekerja menggunakan
caping, dan yang lainnya kadang
kadang memakai APD.
 5 pekerja merokok pada saat
bekerja
 5 pekerja menghabiskan 1
bungkusrokok hingga lebih
perhari

C. SCORING
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan
penapisan masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun
penapisan masalah tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

MASALAH KRITERIA
NO. SCORE KETERANGAN
KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Resiko Cedera 4 5 5 4 5 4 4 4 35 Keterangan kriteria:
Perilaku 1. Sesuai dg peran perawat
Kesehatan komunitas
2. 5 4 4 5 4 4 3 4 33
cenderung 2. Resiko terjadi/jumlah yang
berisiko beresiko
3. Resiko parah
4. Potensi utk pendidikan
kesehatan
5. Interest utk komunitas
6. Kemungkinan diatasi
Resiko 7. Relevan dg program
gangguan 8. Tersedianya sumber daya
3. 4 5 4 4 4 3 4 3 31
pernapasan
pada pekerja Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keperawatan
komunitas pada pekerja informal petani di kampong gumuruh desa nagrak
kabupaten bandung
No
Diagnosa Keperawatan Score
.

Resiko cidera kerja pada pekerja informal petani di kampong


1. gumuruh desa nagrak kabupaten bandung berhubungan 35
dengan Posisi tubuh saat bekerja yang salah pada pekerja.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja
informal petani di kampong gumuruh desa nagrak kabupaten
2. 33
bandung berhubungan dengan Ketidakadekuatan hygine
perorangan pada pekerja.
Resiko gangguan pernapasan pada pekerja informal petani di
kampung gumuruh desa nagrak kabupaten bandung
3. berhubungan dengan kurang pengetahuan pekerja dan 31
kesadaran tentang pentingnya K3 bagi kesehatan dan
keselamatan pekerja.
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
RENCANA STANDAR
DX SASARAN TUJUAN STRATEGI SUMBER TEMPAT WAKTU KRITERIA
KEGIATAN EVALUASI
1.

Anda mungkin juga menyukai