ASUHAN KEPERAWATAN
TRAUMA CERVICAL
Disusun Oleh:
ASTUTI
19. 04. 034
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
I. Data Pasien
Nama Inisial : Tn. “F”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir/Umur : 17/01/1993/ 27 Tahun
Alamat : Antang Raya
Rujukan : -
Diagnosa : Trauma Cervical
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Ny. “A”
Alamat : Antang Raya
Transportasi waktu datang : Ambulance
PENGKAJIAN PRIMER
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
2. Resusitasi : Tidak dilakukan
3. Re-evaluasi : Tidak dilakukan
4. MasalahKeperawatan :-
5. Intervensi/implementasi : -
6. Evaluasi : -
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan
Dada simetris : Ya Tidak
Sesak nafas : Ya Tidak
Respirasi : 29 x / mnt
Krepitasi : Ya Tidak
Suara nafas :
Kanan : Ada Jelas Menurun Ronchi
Wheezing TidakAda
Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
TidakAda
Saturasi O2 : 99%
Pada : Suhu ruangan Nasal canule
NRB Lainnya :
2. Assesment : klien mengunakan otot bantu pada saat bernapas , Klien
menggunakan Oksigen 2 liter/menit
3. Resusitasi : -
4. Re-evaluasi : -
5. Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif
6. Intervensi/implementasi :
Diagnosa Intervensi Implementasi
Pola nafas tidak Manajemen jalan napas : Manajemen jalan napas :
efektif 1. Pantau ketat tanda- 1. Pantau ketat tanda-
berhubungan tanda vital dan tanda vital dan
pertahankan ABC. pertahankan ABC.
dengan 2. Monitor usaha Hasil : Pernafasan 29
pernapasan
pengembangan dada, x/menit
keteraturan 2. Monitor usaha
pernapasan nafas
bibir dan penggunaan pernapasan
otot bantu pengembangan dada,
pernapasan.
3. Berikan posisi keteraturan pernapasan
semifowler jika tidak nafas bibir dan
ada kontra indiksi.
4. Gunakan servikal penggunaan otot
collar, imobilisasi Hasil : Tidak terdapat
lateral kepala,
meletakkan papan di bunyi nafas tambahan,
bawah tulang nampak mengunakan
belakang.
otot bantu napfas
3. Memberikan posisi
semi fowler
Hasil :Memberikan
posisi semi fowler
kepada klien
4. Gunakan servikal
collar, imobilisasi
lateral kepala,
meletakkan papan di
bawah tulang belakang.
Hasil : terpasan neck
collar
7. Evaluasi :
Selasa, 6 Oktober 2020
S : Klien mengatakan sesak
O:
Kelumpuhan otot pernapasan (diafragma)
RR : 29 x/menit
Klien nampak menggunakan nasal canul
A : Pola nafas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi Manajemen jalan nafas :
1. Pantau ketat tanda-tanda vital dan pertahankan ABC.
2. Monitor usaha pernapasan pengembangan dada, keteraturan
pernapasan nafas bibir dan penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Berikan posisi semifowler jika tidak ada kontra indiksi.
4. Gunakan servikal collar, imobilisasi lateral kepala, meletakkan
papan di bawah tulang belakang.
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi
Tensi : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu Axilla : 38,5oC Suhu Rectal : -oC
Temperatur Kulit : Hangat Panas Dingin
Gambaran Kulit : Normal Kering Lembah/basah
2. Assesment : Pada pemeriksaan penunjang USG Abdomen di dapatkan
ruptur dan perdarahan pada limfa anterior.
3. Resusitasi :
4. Re-evaluasi :
5. Masalah Keperawatan :
6. Intervensi/implementasi :
7. Evaluasi
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran compos mentis GCS : 15 E4V5M6.
Verbal response : Klien mengatakan nyeri pada leher bagian belakang
Unresponsive : -
2. MasalahKeperawatan : Nyeri Akut
3. Intervensi/implementasi :
O:
a. Skala 5 (ringan).
b. Pasien nampak meringis
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. S : Sign/symptoms (tanda dan gejala)
Pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada leher dan kepala
b. A : Allergies (alergi)
Pasien tidak memiliki alergi obat maupun makanan
c. M : Medications (pengobatan)
Riwayat pengobatan pasien tidak pernah mengkonsumsi obat
d. P : Past medical history (riwayat penyakit)
Tik ada riwayat penyakit
e. L : Last oral intake (makanan yang dikonsumsi terakhir,
sebelum sakit)
Pasien terakhir makan nasi dan minum air putih
f. E : Event prior to the illnesss or injury (kejadian sebelum
injuri/sakit)
Tidak ada
O : Onset
P : Provokatif (penyebab)
- Trauma
Q : Quality (kualitas)
- Tertusuk-tusuk
R : Radiation (paparan)
- Skala 6 (sedang)
T : Timing (waktu)
- Terus menerus
3. TANDA-TANDA VITAL
Frekunsi Nadi : 80x/ menit
1. Pemeriksaan Radiologi
a. Foto X cervical : dislokasi C1-C2
b. MRI : Fraktur C1 dengan dislokasi ke posterior, stenosi berat medulla
spinalis setinggi C1-CII
2. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl:
PENGOBATAN
1) Infus Nacl 0.9% 28 tetes menit
2) Ranitidne 2x1 amp injeksi
3) Ketorolac 30 mg/8jam
4) Metilprednisolon tab 4x8 mg
5) O2 sungkup rebreathing 6 liter/jam
6) Imobilisasi leher dengan neck collar
Analisa data
DS DO
1. Klien mengatakan nyeri pada 1. Foto X Cervical :dislokasi C1-C2
bagian leher yang terpasan neck 2. MRI : fraktur C1 dengan dislokasi
collar ke posterior, stenosis berat medulla
P : Trauma Cervikal spinalis setinggi CI-CII
Q : Seperti tertusuk-tusuk 3. sclera mata nampak pucat,
R : leher bagian belakang kongjungtiva nampak anemis.
S : Skala 6 (Sedang) 4. Klien tampak meringis
T : Nyeri terus menerus 5. Vital Sign
2. Klien mengatakan sesak nafas TD : 100/60 mmHg
3. Klien mengatakan sesak sejak Nadi : 80 x/menit
mengalami kecelakaan RR : 29 x/menit
4. Klien merasa mual Suhu : 38,5 0C
5. Klien mengatakan mengalami
SpO2 : 94%
kelemahan anggota gerak
6. 6. Klien terpasang O2 sungkup
rebreathing 6 liter/jam
7. Klien terpasang neck collar
Pengelompokan Data
No Data Diagnosa
1 DS :
1. Klien mengatakan sesak nafas
2. Klien mengatakan sesak sejak mengalami
Pola napas tidak efektif
kecelakaan
berhubungan dengan
DO:
1. RR : 29 x/menit
2. Klien nampak menggunakan nasal canul
2 DS :
1. Klien mengatakan nyeri pada bagian leher
yang terpasang neck collar
P : Trauma Cervical
Q : Seperti tertusuk-tusuk Nyeri akut berhubungan
T : Nyeri terus menerus dengan agen pencedera fisik
DO : (trauma Cervical)
Diagnosa Tanggal/Bulan/Tahun
No. Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Jam
1. Pola napas tidak efektif Selasa Manajemen jalan napas : S :Pasien mengeluh nyeri pada
berhubungan dengan 6 Oktober 2020 1. Pantau ketat tanda-tanda vital kepala dan leher seperti tertusuk-
dan pertahankan ABC. tusuk
Hasil : Pernafasan 29 x/menit
O:
2. Monitor usaha pernapasan c. Skala 5 (ringan).
pengembangan dada,
d. Pasien nampak meringis
keteraturan pernapasan nafas A : Nyeri akut belum teratasi
bibir dan penggunaan otot P : Pertahankan intervensi
Hasil : Tidak terdapat bunyi 1. Lakukan pengkajian nyeri
nafas tambahan, nampak secara komprehensif
mengunakan otot bantu napfas termasuk lokasi,
3. Memberikan posisi semi fowler karakterisitik, durasi,
Hasil :Memberikan posisi semi frekuensi, kualitas dan
fowler kepada klien faktor presipitasi.
4. Gunakan servikal collar, 2. Anjurkan teknik non
imobilisasi lateral kepala, farmakologis : teknik
meletakkan papan di bawah
tulang belakang. relaksasi napas dalam.
Hasil : terpasang neck collar 3. Berikan posisi yang
nyaman
4. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri dirasakan
5. Tatalaksana pemberian
medikasi analgetik
2. Nyeri akut berhubungan Selasa Manajemen nyeri : S :Pasien mengeluh nyeri pada
6 Oktober 2020
dengan agen pencedera 1. Mengobservasi tanda-tanda kepala dan leher seperti tertusuk-
fisik (trauma abdomen) vital tusuk