Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG

PENULARAN HIV AIDS

KELOMPOK 3
(15) Komang Shizuka Gita Candra Mas
(17) Luh Melinda Ardanika
(22) Ni Kadek Intan Mulianingsih
(24) Ni Komang Liana
(29) Ni Putu Jovita Carmenia

MEI, 2023
SMA N 2 KUTA
KATA PENGANTAR

Kepada para pembaca yang terhormat,

Saya dengan hormat mempersembahkan makalah ini tentang penularan HIV/AIDS. HIV/AIDS
merupakan salah satu penyakit yang sangat mematikan dan masih menjadi masalah kesehatan
global hingga saat ini. Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat
menyebabkan infeksi serius yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Penyebaran
HIV/AIDS sangat luas dan berbagai faktor yang berkontribusi dalam penularannya. Dalam
makalah ini, saya akan membahas secara rinci tentang penularan HIV/AIDS, termasuk
bagaimana virus ini menyebar, faktor-faktor yang mempengaruhi penularan, serta upaya-upaya
pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus HIV/AIDS. Saya berharap
makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang HIV/AIDS dan
memberikan kontribusi positif dalam upaya penanganan dan pencegahan penyakit ini. Terima
kasih telah membaca makalah ini.

Salam,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Cara Penularan HIV AIDS.............................................................................................. 3
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel darah putih, khususnya sel CD4
atau sel T-helper, yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan infeksi. Jika sistem
kekebalan tubuh menurun karena virus HIV, maka tubuh akan lebih rentan terhadap
infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi
medis yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh manusia sangat lemah akibat terinfeksi
virus HIV. AIDS terjadi ketika jumlah sel CD4 dalam darah sangat rendah dan tubuh
tidak mampu lagi melawan infeksi. Ini membuat orang yang terinfeksi HIV lebih rentan
terhadap berbagai macam infeksi, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Virus HIV
pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat. Pada awalnya, virus ini
dikenal sebagai penyebab "sindrom kekurangan imun" atau "sindrom kekurangan imun
yang didapat" (acquired immune deficiency syndrome, AIDS) karena penyakit ini
menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.
Seiring berjalannya waktu, ditemukan bahwa virus HIV menyebar melalui beberapa
cara, seperti hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi,
penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi, serta dari ibu yang terinfeksi HIV
kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau memberi ASI. Selain itu, terdapat
juga kasus penularan HIV yang jarang terjadi, seperti transfusi darah atau transplantasi
organ dari orang yang terinfeksi HIV. Pada awalnya, kebanyakan kasus HIV/AIDS
terjadi di kalangan gay dan pengguna narkoba suntik, namun seiring berjalannya waktu,
virus ini menyebar ke seluruh dunia dan dapat menjangkiti siapa saja, baik laki-laki
maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa. Saat ini, HIV/AIDS masih
menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, dengan perkiraan 38 juta orang
hidup dengan HIV/AIDS di seluruh dunia dan sekitar 690.000 orang meninggal akibat
penyakit ini pada tahun 2020. Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, diperlukan
upaya yang terus-menerus, seperti edukasi tentang cara penyebaran virus dan cara
mencegahnya, akses terhadap pengobatan yang efektif, dan dukungan bagi orang yang
hidup dengan HIV/AIDS. Dengan upaya ini, diharapkan jumlah orang yang terinfeksi
dan meninggal akibat HIV/AIDS dapat dikurangi secara signifikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Penularan HIV AIDS?

C. Tujuan
- Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang penyakit ini dan
bagaimana cara penyebarannya. Hal ini sangat penting karena HIV/AIDS
merupakan penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani
dengan tepat.
- Untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi
HIV/AIDS. Stigma dan diskriminasi dapat menyebabkan orang yang terinfeksi
HIV/AIDS merasa terisolasi dan sulit mendapatkan dukungan dari keluarga, teman,
dan masyarakat.

- Menjadi sumber informasi yang berguna bagi orang-orang yang ingin mengetahui
lebih banyak tentang HIV/AIDS dan bagaimana cara mencegah penyebarannya.

D. Manfaat
-Meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS.
-Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS.
-Meningkatkan dukungan dan pengertian terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
-Meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
-Menjadi sumber informasi yang berguna.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Penularan HIV AIDS


HIV/AIDS dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui beberapa
cara, antara lain:
1. Kontak seksual: HIV/AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual
vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang terinfeksi. Risiko tertular
akan semakin tinggi jika melakukan hubungan seksual tanpa penggunaan
kondom, melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan, atau
memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya.

2. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril: HIV/AIDS dapat ditularkan


melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau digunakan bersama
oleh beberapa orang. Ini sering terjadi pada orang yang menggunakan
narkoba suntik, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang menggunakan
obat-obatan injeksi lainnya atau menerima perawatan medis yang
melibatkan suntikan.

3. Transfusi darah: Sebelum penggunaan tes HIV yang efektif, HIV/AIDS


dapat ditularkan melalui transfusi darah atau produk darah lainnya. Saat ini,
semua darah dan produk darah yang digunakan untuk transfusi telah diuji
untuk HIV, sehingga risiko penularan melalui transfusi darah sangat rendah.

4. Melalui air susu ibu: Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ini
pada bayinya melalui air susu ibu selama menyusui.

5. Melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi: HIV/AIDS
dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
yang terinfeksi seperti air mani, cairan vagina, cairan semen, dan cairan anal.

Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, sangat penting untuk menghindari


perilaku seksual yang berisiko, menggunakan kondom dalam setiap hubungan
seksual, tidak berbagi jarum suntik dengan orang lain, dan menggunakan alat-alat
medis yang steril. Selain itu, tes HIV secara teratur juga sangat penting untuk
mengetahui status kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat
jika terinfeksi HIV.

3
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa penularan
HIV/AIDS sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Virus ini dapat menyebar
melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah, dan dari
ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penularan HIV/AIDS meliputi perilaku seksual yang berisiko,
penggunaan narkoba, rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan,
serta stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Upaya
pencegahan yang dapat dilakukan meliputi peningkatan pemahaman tentang
HIV/AIDS melalui edukasi dan kampanye, promosi perilaku yang aman dan
bertanggung jawab dalam hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersih, serta
akses yang lebih baik untuk pengobatan, tes, dan layanan dukungan bagi orang yang
hidup dengan HIV/AIDS. Kesadaran dan kerja sama masyarakat, pemerintah,
organisasi kesehatan, dan individu dalam mengatasi penularan HIV/AIDS sangat
penting dalam mencapai tujuan pengurangan jumlah kasus baru dan meningkatkan
kualitas hidup orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Dalam kesimpulan ini, penting
untuk dicatat bahwa HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang serius.
Oleh karena itu, kita harus terus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan
penanganannya untuk mencapai dunia yang lebih sehat dan adil bagi semua orang.

Anda mungkin juga menyukai