Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHAYA PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS

DI SUSUN OLEH :

NUR TIARA AZZAHRA

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 BAUBAU


KATA PENGANTAR

Assalsmualaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahirabbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT,atas segala Rahmat dan


hidayah- Nya,salaqa salawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa'atnya diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya
baik itu berupa sebab fisik maupun akal pikiran. sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul " BAHAYA PENULARAN PENYAKIT
HIV/AIDS"

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.untuk itu, penulis
mengharapakan kritik serta saran dari untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,dan apabila terdapat banyak
kesaahan pada makalah ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

BAUABAU,13-3-2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................

C. TUJUAN ...........................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................................

A. DEFINISI HIV/AIDS......................................................................................................

B. CARA PENULARAN.......................................................................................................

C. BAHAYA PENULARAN HIV/AIDS...........................................................................

BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................................

A. SARAN .............................................................................................................................

B. KESIMPULAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain yang
disebut dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). AIDS adalah
sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi dari virus HIV. Orang yang telah di diagnosa
terinfeksi positif oleh virus HIV dan AIDS maka orang tersebut disebut dengan
ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)

Perkembangan HIV/AIDS pertama kali dikenal pada tahun 1981, namun kasus
HIV/AIDS secara retrospektif telah muncul selama tahun 1970-an di Amerika
Serikat dan di beberapa bagian di dunia seperti Haiti, afrika, dan eropa. yang
menunjukkan terjadi peningkatan jumlah orang yang menderita HIV dari 36,1
millyar di tahun 2015 menjadi 36,7 millyar di tahun 2016. Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat prevalensi HIV/AIDS yang
cukup tinggi. Kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di provinsi Bali pada tahun
seluruh provinsi di Indonesia hingga saat ini.

Penyakit HIV/AIDS menimbulkan masalah yang cukup luas pada individu yang
terinfeksi HIV/AIDS yaitu meliputi masalah fisik, sosial dan masalah emosional.
Salah satu masalah emosional terbesar yang dihadapi ODHA adalah depresi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi hiv/aids

2. Bagaimana cara penularan hiv/aids

3. Apa bahaya dari hiv/aids


C. TUJUAN

1. Mengetahui definisi hiv/aids

2. Mengetahui cara penularan hiv/aids

3. Mengetahui bahaya penularan hiv/aids


BAB 2

PEMBAHASAAN

A. DEFINISI HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4
yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang
berbagai penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi
kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada
obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita HIV.

Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe
terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan
oleh HIV-1, 90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui
hanya menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.

Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila
seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski
kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup
tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi.

B. PENULARAN HIV/AIDS

Penyakit AIDS hanya dapat ditularkan dari orang ke orang melalui pertukaran
cairan tubuh. Berikut beberapa cara penularan penyakit AIDS:

1. Hubungan Seks Tanpa Kondom Virus penyebab penyakit HIV/AIDS dapat masuk
ke tubuh melalui air mani, cairan vagina, atau cairan pra ejakulasi lewat luka
terbuka pada alat kelamin. Berhubungan seks tanpa menggunakan kondom
dapat berisiko menyebabkan virus berpindah dan menginfeksi tubuh. Oleh
karena itu, penting untuk melindungi diri dengan menggunakan kondom saat
berhubungan seksual. Penggunaan kondom efektif untuk mencegah penularan
virus HIV/AIDS dengan cara menghalangi masuknya cairan sperma atau vagina
ke dalam tubuh.

2. Seks Oral

Seks oral adalah aktivitas perangsangan alat kelamin dengan mulut, bibir, atau
lidah. Seks oral bisa menjadi media penularan penyakit HIV/AIDS jika Anda
melakukan seks oral dengan kondisi sedang mengalami sariawan atau
mengalami luka di area mulut dan bibir. Selain itu, risiko penularan semakin
tinggi jika cairan ejakulasi dikeluarkan di dalam mulut.

3. Melalui Transfusi Darah

Dalam beberapa kasus, virus penyakit HIV/AIDS dapat ditularkan melalui


transfusi darah. Cara penularan penyakit HIV/AIDS melalui transfusi darah
tergolong kurang umum. Umumnya akan ada seleksi dan pengujian ketat oleh
rumah sakit ke calon pendonor sebelum transfusi darah dilakukan. Risiko
penularan virus melalui transfusi darah semakin kecil terjadi pada negara-
negara dengan rumah sakit yang menggunakan teknologi terkini.

4. Berbagi Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik bekas orang lain atau secara bersamaan bisa menjadi
media penularan virus penyakit HIV/AIDS. Apabila orang tersebut positif
memiliki penyakit HIV/AIDS, maka sisa-sisa darah yang tertinggal di jarum
suntik dapat masuk ke tubuh dan menginfeksi. Selain HIV/AIDS, berbagi jarum
suntik juga bisa menyebabkan Anda tertular penyakit lainnya, seperti hepatitis
B, hepatitis C, dan infeksi lainnya. Oleh karena itu, gunakan jarum suntik yang
masih baru dan berada dalam kemasan.

5. Dari Ibu ke Bayi

Ibu hamil yang terinfeksi penyakit HIV/AIDS berisiko lebih besar untuk
menularkan virus kepada bayinya melalui plasenta. Virus juga dapat menular
dari ibu ke bayi selama proses persalinan berlangsung. Itu sebabnya, ibu hamil
harus rutin melakukan pemeriksaan darah, terutama bagi mereka yang positif
terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Pemeriksaan awal akan membantu proses
penanganan untuk dapat menekan risiko penularan ke bayi.

Selain itu, memberikan ASI dari ibu yang positif penyakit HIV/AIDS juga
meningkatkan risiko penularan penyakit. Namun, sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa ibu tetap boleh menyusui anaknya dengan syarat
mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara rutin. Obat antiretroviral
dianggap efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah yang dapat
menurunkan risiko penularan.

6. Sex Toys

Sex toys atau mainan seks yang dipakai secara bersamaan bisa menjadi media
penularan penyakit HIV/AIDS. Risiko penularan akan semakin tinggi apabila
mainan seks yang digunakan tidak bersih atau dilapisi kondom. Meskipun klaim
virus HIV/AIDS tidak dapat bertahan lama di permukaan benda mati. Mainan
seks yang masih dalam kondisi basah karena sperma, cairan vagina atau darah
tetap bisa menularkan virus jika dipakai secara bersamaan. Oleh karena itu,
hindari untuk berbagi mainan seks dengan orang lain.

C. BAHAYA PENYAKIT HIV/AIDS


Bahaya HIV AIDS tidak hanya mengancam nyawa penderita sendiri tapi juga orang
lain dari potensi penularan yang besar. Berikut ini adalah beberapa macam bahaya
HIV AIDS dilihat dari berbagai aspek.

A. Bahaya HIV AIDS Aspek Kesehatan

Kondisi kesehatan menjadi hal yang paling diperhatikan dari penderita HIV AIDS.
Meskipun hingga saat ini obat untuk penyakit ini belum ditemukan, maka
sebenarnya jenis obat tertentu dikembangkan untuk menjaga kondisi penderita.
Dibawah ini adalah beberapa macam bahaya HIV AIDS dari aspek kesehatan.

1. Infeksi TBC (Tuberkolosis)

Salah satu penyebab kematian terbesar dari penderita HIV AIDS adalah penyakit
TBC atau tuberkolosis. Penyakit ini bisa diderita oleh penderita HIV AIDS karena
terkena infeksi dari bakteri tuberkolosis. Tubuh penderita akan mengalami demam,
batuk berdarah, lemah dan kekurangan daya untuk melakukan aktifitas ringan. Ini
adalah jenis infeksi yang paling banyak ditemukan dari penderita HIV AIDS.

2. Tipes

Tipes mudah menyerang penderita HIV AIDS. Penyakit ini disebabkan karena
infeksi dari bakteri Salmonella yang tinggal di dalam air atau makanan yang kurang
bersih. Kondisi penyakit ini memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS
maka penyakit bisa berkembang lebih cepat dan menyebabkan infeksi yang lebih
parah. Beberapa gejala tipes yang sering ditemukan adalah sakit perut, diare,
demam, batuk, mual, dan muntah. Perawatan diperlukan untuk penderita HIV AIDS
apabila sudah terkena penyakit ini.

3. Infeksi Herpes

Penyakit herpes memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS maka kondisi
penyakit ini bisa menjadi lebih parah. Virus akan tinggal dalam tubuh penderita
sehingga ketika sistem kekebalan tubuh lemah maka infeksi dapat menyerang
kapan saja. Infeksi ditunjukkan pada herpes yang muncul pada kulit dan alat
kelamin. Namun penderita HIV AIDS bisa menghadapi kondisi yang serius bila virus
sudah menyerang bagian mata, paru-paru, jantung dan saluran pencernaan.

4. Radang Kulit

Radang kulit adalah salah satu infeksi yang sangat umum untuk penderita HIV AIDS.
Kulit mereka menjadi sangat sensitif sehingga mudah terkena infeksi virus candida.
Penyakit ini menyebabkan infeksi yang serius pada bagian selaput lendir, lidah,
tenggorokan dan vagina. Penyakit ini bisa sangat menyakitkan terutama jika virus
sudah menginfeksi bagian dalam tubuh.

5. Meningitis (Radang Selaput Otak)

Meningitis menjadi ancaman bahaya yang sangat serius untuk penderita HIV AIDS.
Peradangan akan terjadi pada bagian selaput dan cairan yang berada di bagian sum-
sum tulang belakang dan juga otak. Infeksi ini dapat menyebabkan pusing dan sakit
kepala yang sangat hebat. Seringkali penderita HIV AIDS tidak dapat tertolong
karena infeksi meningitis.

6. Kanker

Penderita HIV AIDS juga menghadapi resiko terkena penyakit kanker. Penyakit ini
bisa menyerang tubuh karena infeksi dari berbagai bakteri dan virus yang terus
berkembang dalam tubuh dan berbagai organ dalam tubuh. Salah satu jenis kanker
yang sangat aktif pada penderita HIV AIDS adalah sarkoma Kaposi (penyakit kanker
yang muncul pada bagian pembuluh darah. Penyakit ini ditandai dengan perubahan
warna kulit menjadi ungu, merah atau merah muda. Penyakit ini juga akan
menyerang organ lain sepeti paru-paru dan semua saluran pencernaan.

7. Penyakit Neurologis

Semua jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf menjadi ancaman
bagi penderita HIV AIDS. Penyakit ini ditandai dengan melemahnya sistem saraf
karena infeksi bakteri dan virus dalam tubuh penderita. Beberapa tanda awal dari
penyakit ini adalah seperti lupa ingatan, cemas, tidak bisa berjalan dan perubahan
kondisi mental. Bahkan beberapa penderita juga bisa mengalami penyakit
demensia.

8. Gagal Ginjal

Penderita HIV AIDS juga mudah terkena penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri
atau peradangan pada organ ginjal. Penyakit ginjal ini dapat menyebabkan
penderita mengalami gangguan pada sistem kemih. Terkadang penyakit ini juga
ditemukan pada penderita HIV yang masuk dalam fase sedang atau fase
pengembangkan virus dalam tubuh.

B. Bahaya HIV AIDS Aspek Sosial Ekonomi

Ada berbagai tekanan berat yang selalu dihadapi oleh penderita HIV AIDS. Kondisi
sosial ekonomi selalu menjadi ancaman yang sangat serius. Perawatan untuk
mendapatkan obat HIV AIDS memang tidak mudah dilakukan. Dibawah ini adalah
beberapa ancaman bahaya yang dilihat dari aspek sosial ekonomi :

1. Kehilangan Pekerjaan

Tidak banyak lapangan pekerjaan yang khusus dibuka untuk penderita HIV AIDS.
Penyakit ini masih dianggap sebagai penyakit yang mudah menular lewat udara
atau proses yang lain.Selain itu, penderita HIV AIDS tidak mudah mendapatkan
pekerjaan karena mungkin sulit untuk lolos dalam tes kesehatan. Banyak penderita
HIV AIDS yang akhirnya harus keluar dari pekerjaan dan tidak mampu melanjutkan
perawatan.

2. Tidak Mampu Beraktivitas

Berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus menjadi
kendala kesehatan yang besar untuk penderita HIV AIDS. Mereka mudah menjadi
sakit dan tidak bisa melakukan berbagai macam aktivitas dengan mudah. Karena
itulah penderita HIV AIDS akan merasa sangat terbatas dalam menjalankan
pekerjaan dan aktifitas lain.

3. Tidak Diterima Lingkungan

Lingkungan sosial memang mengakui bahwa penyakit HIV AIDS itu memang ada.
Tapi sikap sosial terhadap penderita HIV AIDS memang masih sangat minim.
Banyak penderita yang akhirnya harus hidup terisolasi karena tidak diterima oleh
lingkungan. Bahkan banyak penderita HIV AIDS yang merasa sulit untuk kembali ke
keluarga atau lingkungan awal. Meskipun sikap ini tidak benar tapi masih banyak
hambatan besar bagi penderita HIV AIDS untuk kembali ke lingkungan yang baik.

C. Bahaya HIV AIDS Aspek Psikologis

Mental menjadi masalah yang cukup serius untuk penderita HIV AIDS. Pada
dasarnya tidak ada penderita yang mudah menerima kenyataan jika memang
terkena penyakit ini. Ancaman yang paling serius adalah tekanan mental berat yang
bisa menyebabkan kondisi tubuh semakin lemah. Hal ini juga memicu depresi dan
bunuh diri yang sangat besar bagi penderita HIV AIDS. Jadi dukungan dari keluarga
dan lingkungan bisa membantu penderita HIV AIDS agar mendapatkan kehidupan
yang layak.

BAB 3

PENUTUP
A. SARAN.

Infeksi HIV terjadi melalui hubungan seksual, sehingga pencegahan AIDS perlu
difokuskan pada hubungan seksual. Dengan ini perlu dilakukan penyuluhan agar
orang berperilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab yaitu hanya
melakukan hubungan seksual dengan pasangan sendiri (suami/isteri) dan
mempertebal iman agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual di
luar nikah

B. KESIMPULAN

AIDS merupakan fase terakhir dari perjalanan infeksi virus HIV yang merupakan
sekumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh. Fase ini diperoleh setelah yang
bersangkutan mengidap virus ditubuhnya Penyakit HIV/AIDS belum ditemukan
vaksinnya maupun obatnya dan virus HIV ini dapat menyerang siapa saja, terutama
yang melakukan penyimpangan terhadap pola prilaku seksualnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://redlineindonesia.org/pengertian-hiv-dan-aids/

https://ciputrahospital.com/bagaimana-cara-penularan-penyakit-aids/

https://bbppksmakassar.kemensos.go.id/Berita/topic/56

Anda mungkin juga menyukai