Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERAJAAN KUTAI

NAMA KELOMPOK 1 :

NUR TIARA AZZAHRA

LEILAH NAIFAH ARIQAH

KARAN

MUH . FAUZIL G. Al-QAIMA

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 BAUBAU

KOTA BAUBAU
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum waraahmatullahi wabarokatu. Segalah puji bagi allah swt atas kerunia dan
nikmat yang telah diberikan kepada kita terutama nikmat islam dan iman serta nikmat kesehatan
yang tidak dapat kita membalasnya.

Sholawat serta salam tidak lupa juga kita curahkan kepada nabi allah baginda muhammad saw
sang revolusioner sejati yang telah memberikan kita pemahaman tentang mana yang benar dan
mana yang salah. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ” KERAJAAN
KUTAI ‘’ untuk memenuhi tugas Mata sejarah indonesia

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari
segi pembahasan materi, teknik penulisan, dan tutur bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari bapak/ibu . serta pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih atas perhatian yang telah
diberikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi kita semua

Baubau,januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN........................................................................................................................2
A. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN KUTAI..........................................................................2
B. KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN KUTAI...............................................................................3
C. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KERAJAAN KUTAI..............................................................4
D. KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN KUTAI...........................................................................5
E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN KUTAI.....................................................................................5
F. KERUNTUHAN KERAJAAN KUTAI...........................................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................7
B. SARAN...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setelah kedatangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, terjadi perkembangan
dan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang
politik. Sistem pemerintahan masyarakat Indonesia mengalami perubahan dari sistem
kesukuan menjadi kerajaan. Pada sistem kerajaan, kepala pemerintahan tidak dipegang
oleh kepala suku bergelar datu/datuk atau ratu/raka, tetapi dipegang oleh seorang raja
menggunakan gelar prabu, raja, atau maharaja.

Dalam sistem ini, raja dianggap keturunan dewa yang harus disembah oleh
bawahan dan rakyatnya. Oleh karena itu raja memiliki hak untuk menyelenggarakan
pemerintahan secara mutlak dan turun-temurun. System pemerintahan kerajaan
digunakan di wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Selanjutnya, di daerah tersebut
bermunculan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan kutai


2. Bagimana kehidupan politik kerajaan kutai
3. Bagaimana kehidupan sosial budaya kerajaan kutai
4. Bagaimana kehidupan ekonimi kerajaan kutai
5. Bagaimana proses runtuhnya kerajaan kutai

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan berdirinya kerajaan kutai


2. Menjelasan kehidupan politik kerajaan kutai
3. Menjelaskan kehidupan sosial budaya kerajaan kutai
4. Menjelaskan kehidupan ekonimi kerajaan kutai
5. Menjelaskan proses runtuhnya kerajaan kutai

1
BAB II
PEMBAHASAAN

A. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN KUTAI

Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang
merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang
disebut Yupa yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta tersebut
diperkirakan berasal dari tahun 400 M (abad ke-5). Prasasti Yupa tersebut merupakan
prasasti tertua yang menyatakan telah berdirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kutai.
Tidak banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai. Hanya 7 buah prasasti Yupa
tersebutlah sumbernya. Penggunaan nama Kutai sendiri ditentukan oleh para ahli sejarah
dengan mengambil nama dari tempat ditemukannya prasasti Yupa tersebut.

Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh
para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman Dituliskan bahwa Raja
Mulawarman, Raja yang baik dan kuat yang merupakan anak dari Aswawarman dan
merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana. Dari prasasti tersebut didapat bawah Kerajaan Kutai pertama kali didirikan
oleh Kudungga kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai puncak
kejayaan pada masa Mulawarman (Anak Aswawarman). Menurut para ahli sejarah nama
Kudungga merupakan nama asli pribumi yang belum terpengaruh oleh kebudayaan
Hindu. Namun anaknya, Aswawarman diduga telah memeluk agama Hindu atas dasar
kata ‘warman’ pada namanya yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta

2
Berikut di bawah ini merupakan daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan
Kutai, di antaranya adalah sebagai berikut:

Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)


Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa
Maharaja Guna Parana Dewa
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa
Maharaja Mulia Putera
Maharaja Nala Pandita
Maharaja Indra Paruta Dewa
Maharaja Dharma Setia.

B. KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN KUTAI

Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar
Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra
Kudungga. Dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa
Ansuman/Dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja.
Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai
pendiri keluarga atau dinasti dalam agama Hindu.

3
Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih
sebagai kepala suku, yang menurunkan raja-raja Kutai. Dalam kehidupan sosial terjalin
hubungan yang harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti
yang dijelaskan dalam yupa, bahwa Raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor
sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Istilah
Waprakeswara tempat suci untuk memuja Dewa Siwa di pulau Jawa disebut
Baprakewara. Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi
perubahan dalam tata pemerintahan, yaitu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi
sistem pemerintahan raja atau feodal.

C. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KERAJAAN KUTAI


Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai, dapat diketahui bahwa pada abad ke-4 M
di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah banyak menerima
pengaruh Hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur
rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur
dari luar dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia. Kehidupan
budaya masyarakat Kutai sebagai berikut:

Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek
moyangnya. Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan
kebudayaan. Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respons terhadap perubahan dan
kemajuan budaya. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yang menerima
dan mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat.

Selain dari itu masyarakat Kutai dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung
tinggi spirit keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya. Penyebutan Brahmana sebagai
pemimpin spiritual dan ritual keagamaan dalam yupa-prasasti yang mereka tulis
menguatkan kesimpulan itu.

4
D. KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN KUTAI
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini:

Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan
India. Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat Kutai, di samping pertanian.

eterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman


pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana.

E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN KUTAI


Tidak banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai yang temukan. Tetapi menurut
prasasti Yupa, puncak kejayaan Kerajaan Kutai berada pada masa pemerintahan Raja
Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman, kekuasaan Kutai hampir meliputi
seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai pun hidup sejahtera dan makmur.

Ditemukannya prasasti atau yupa di Muara Kaman merupakan salah satu bukti
bahwa kehidupan Kutai sangatlah makmur dan sejahtera. Kejayaan Kerajaan Kutai
meredup ketika berada di bawah pimpinan Dinasti Kudungga. Hal ini terjadi ketika
Kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari sedang mengalami masa-masa
kegemilangan. Sejak saat itu, tidak ada lagi cerita tentang kehidupan Kerajaan Kutai yang
berada di bawah Dinasti Kudungga. Kudungga berasal dari Kerajaan Campa di Kamboja.

Aswawarman yang merupakan anak dari Kudungga dipercaya untuk menjadi raja
pertama di Kerajaan Kurtai Martadipura dengan sebutan Wangsakerta. Tetapi, pada
beberapa catatan sejarah juga ada yang menganggap Kudungga sebagai raja yang
pertama dari Kutai. Setelah Raja Aswawarman, tonggak kepemimpinan Kerajaan Kutai
diberikan kepada Raja Mulawarman. Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja

5
Aswawarman. Dimasa pemerintahan Raja Mulawarman ini kerajaan mencapai masa
kejayaan.

Hal ini terjadi karena kebijaksanaan dan perhatiannya terhadap hal-hal yang
bersifat religius. Raja Mulawarman memberikan hadiah berupa emas, tanah, dan ternak
secara adil kepada para Brahmana. Selain itu, beliau juga mengadakan upacara sedekah
di tempat yang dianggap suci atau Waprakeswara. Pada masa pemerintahan Raja
Mulawarman, rakyat juga sangat menghormati rajanya dengan menyelenggarakan
kenduri demi keselamatan sang raja. Bukti kebesaran Raja Mulawarman juga tertuang
dalam tulisan-tulisan yang ada di tugu prasasti. Prasasti Mulawarman terdiri dari tujuh
Yupa. Prasasti tersebut berisi puisi anustub. Namun dari ketujuh prasasti tersebut, hanya
empat Yupa yang sudah berhasil dibaca dan diterjemahkan.

F. KERUNTUHAN KERAJAAN KUTAI


Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia
tewas dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari
Kerajaan Kutai Kartanegara. Kutai dan Kutai Kartanegara merupakan dua buah kerajaan
yang berbeda. Kutai Kartanegara berdiri pada abad ke-13 di Kutai Lama. Terdapatnya
dua kerajaan yang berada di sungai Mahakam tersebut menimbulkan friksi di antara
keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan di antara kedua Kerajaan tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah
tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan
Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli
mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi
kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini
dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh. Tarumanagara atau Kerajaan
Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada
abad ke-4 hingga abad ke-7 M.

Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai
adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa
Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Hal ini berarti
Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau
dinasti dalam agama hindu

B. SARAN
Melalui makalah Kerajaan Kutai ini, penulis menyarankan agar jangan melupakan
sejarah bangsa kita, dan berusaha menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang
ada di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai

https://liya2000.blogspot.co.id/2017/02/makalah-kerajaan-Kutai_82.html

http://fickyfebryadi97.blogspot.co.id/2013/08/sejarah-kerajaan-Kutai.html

Anda mungkin juga menyukai