Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA


INDONESIA PADA MASA KERAJAAN

Dosen Pengampu :

Stezen Adrenal S.H M.H

Penyusun :
Kelompok 1
Muhammad Daffa Wahib Hisyam 230607110058

Winny Orvala Julia Rizq 230607110064

Achmad X-one Putra Masruro 230607110083

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

A. Masa Kerajaan Kutai......................................................................................2


B. Masa Kerajaan Sriwijaya...............................................................................4
C. Masa Kerajaan Majapahit...............................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya sehingga kami dapat menyusun
makalah tentang "Masa Kerajaan Kutai,Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit" dengan
sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak
bangsa dalam mempelajari sejarah Indonesia dan meningkatkan rasa nasionalisme sehingga
mereka mampu melanjutkan cita-cita para pahlawan pendiri bangsa.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, dan mendukung
penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT
dengan ganjaran yang berlimpah.
Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan masyarakat.

Malang,18 September 2023

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajaan merupakan kekuasaan tertinggi berada dibawah pimpinan seorang Sultan atau
Raja pada suatu wilayah. Dalam menjalankan pemerintahannya, sultan dibantu oleh
seperangkat pejabat pemerintahan yang tersusun secara hirarkis dan menduduki bagian
birokrasi tertentu pada pemerintahan. indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan
Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih
jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia
diperkirakan pada awal tarikh Masehi. Pada abad ke-16. muncul dua kerajaan besar, yakni
Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha
Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibu
kotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah
sejauh Jawa Tengah dan Kamboja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang pancasila dalam konteks sejarah Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Kerajaan Kutai?


2. Bagaimana sejarah Kerajaan Sriwijaya?
3. Bagaimana sejarah Kerajaan Majapahit?

C. Tujuan
1. Mengetahui peninggalan – peninggalan kerajaan
2. Menjabarkan sistem pemerintahan kerajaan
3. Mengetahui runtuhnya kerajaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa Kerajaan Kutai

Menjadi kerajaan Hindu pertama di Indonesia atau nusantara pada saat itu, kerajaan
Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 masehi. Bisa dikatakan sekitar 400 masehi,
kerajaan ini terletak di wilayah Muara Kaman yang kini disebut dengan wilayah Kalimantan
Timur. Karena merupakan kerajaan Hindu pertama di nusantara, berdirinya Kutai
Martadipura dipengaruhi oleh kebudayaan India , kebudayaan dari negara asal mereka juga
dibawa untuk disebarkan ke seluruh negeri. Meski tak berada langsung di jalur perdagangan,
kerajaan ini dikenal memiliki hubungan baik dengan India.

Kerajaan Kutai disebut sebagai cikal bakal berdirinya banyak kerajaan di Indonesia,
oleh para ahli mitologi penamaan Kutai didapat dari penemuan sebuah prasasti bernama
Yupa. Yupa diidentifikasi sebagai peninggalan asli dan berpengaruh bagi Hindu dan Budha,
hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahasa Sanskerta dan pemakaian huruf Pallawa. Prasasti
Yupa juga memberi informasi terkait penemuan nama raja, yakni Raja Kudungga yang
dikenal sebagai pendiri kerajaan Kutai adalah dirinya. Kudungga ditafsirkan oleh para ahli
sejarah, nama Indonesia yang saat itu belum terpengaruh dengan penggunaan bahasa India.

Sementara Raja Mulawarman dan Aswawarman, sudah banyak terpengaruh budaya


Hindu dari India. Penggunaan kata ‘Warman’ di setiap akhiran penamaan raja Kutai ini tak
lepas dari penggunaan bahasa sansekerta yang merupakan bahasa sehari-hari bangsa India
bagian selatan. Ini yang membuat banyak orang menyebut jika kerajaan Kutai memiliki corak
Hindu dan kentalnya budaya India yang diterapkan oleh masyarakatnya, berikut 20 generasi
raja kerajaan Kutai :

1. Maharaja Kudungga, gelar Anumerta Dewawarman (pendiri)


2. Maharaja Aswawarman (anak Raja Kudungga)
3. Maharaja Mulawarman (raja paling terkenal)
4. Maharaja Marawijaya Warman
5. Maharaja Gajayana Warman
6. Maharaja Tungga Warman
7. Maharaja Jayanaga Warman
8. Maharaja Nalasinga Warman
9. Maharaja Gadingga Warman Dewa
10. Maharaja Indra Warman Dewa
11. Maharaja Sangga Warman Dewa
12. Maharaja Candrawarman
13. Maharaja Sri Langka Dewa
14. Maharaja Guna Parana Dewa
15. Maharaja Wijaya Warman
16. Maharaja Sri Aji Dewa
17. Maharaja Mulia Putera
18. Maharaja Nala Pandita

2
19. Maharaja Indra Paruta Dewa
20. Maharaja Dharma Setia

Kejayaan kerajaan Kutai muncul pada masa pemerintahan raja Mulawarman, hal ini
tertuang pada prasasti Yupa. Disebutkan dalam prasasti tersebut bahwa Mulawarman bahkan
sudah melakukan upacara pengorbanan emas yang jumlahnya sangat banyak. Yang dibagikan
kepada rakyatnya, selain itu emas-emas yang ada juga menjadi persembahan bagi para dewa.
Raja Mulawarman telah memberi sedekah 20. 000 ekor sapi kepada para brahmana.
Banyak aspek yang mendorong kerajaan ini mencapai masa jayanya, di antaranya seperti
aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya, berikut penjelasan masing-masing aspek tersebut :
 Aspek Sosial
Ditandai dengan adanya golongan terdidik, contohnya seperti masyarakat yang
menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Golongan ini dinamakan dengan
golongan brahmana dan ksatria, khusus ksatria berasal dari kerabat raja Mulawarman
yang ada pada masa tersebut. Dibuktikan lewat adanya upacara pemberkatan terhadap
seseorang yang memeluk agama Hindu.
 Aspek Politik
Di era raja Mulawarman, stabilitas politik kerajaan Kutai terjaga dengan sangat baik
dan bahkan sistem politik di kerajaan ini menjadi kekuatan terbesar dalam memberi
pengaruh. Hal ini tertuang dalam prasasti Yupa, di mana di dalamnya disebutkan
bahwa raja Mulawarman merupakan seorang yang sangat berkuasa, kuat tetapi juga
memiliki sisi kebijaksanaan tinggi.
 Aspek Ekonomi
Berada di dekat sungai Mahakam, membuat masyarakat kerajaan Kutai dipermudah
dalam hal bercocok tanam. Karena itu juga menjadi mata pencaharian utama mereka,
selain itu sebagian lainnya juga beternak sapi serta berdagang. Hal ini tertuang dalam
peninggalan secara tertulis Mulawarman yang pernah memberi 20 ribu ekor sapi
untuk persembahan para brahmana. Kerajaan Kutai juga menerapkan sistem
penarikan hadiah, hal ini diberikan kepada raja terhadap pedagang luar yang ingin
melakukan transaksi perdagangan di dalam wilayah kerajaan. Biasanya berupa barang
mahal seperti upeti, jika di era sekarang bisa disebut dengan pajak.
 Aspek Agama
Kutai sangat kental dengan keyakinan leluhur, hal ini dibuktikan lewat prasasti Yupa
yang bentuknya seperti tugu batu. raja di kerajaan Kutai menganut agama Hindu siwa
yang bercampur dengan golongan brahmana. Sementara rakyat memiliki kebebasan
dalam memilih agama Hindu dengan berbagai alirannya. Meski begitu, masa kejayaan
Kutai era Mulawarman tak berlangsung lama setelah ia wafat dan adanya pergantian
pemimpin hingga akhirnya runtuh.

Salah satu peninggalan kerajaan Kutai yang paling terkenal adalah tujuh macam
prasasti Yupa bertuliskan huruf pallawa berbahasa sansekerta. Isi dari prasasti tersebut
banyak menceritakan sejarah, khususnya keluarga kerajaan Kutai. Yupa berbentuk sebuah
tugu yang tingginya mencapai satu meter dan tertanam di atas tanah seperti tiang.

 Prasasti Yupa merupakan peninggalan dari kerajaan tertua di Indonesia, dahulu kala
digunakan sebagai cara memperkenalkan kerajaan. Selain itu yupa juga memiliki beberapa
fungsi lain, seperti tiang hingga lambang kebesaran. Berikut isi dari masing-masing
prasasti Yupa yang ditemukan dan diterjemahkan oleh para ahli.

3
 Berisi silsilah raja yang pernah menjadi pemimpin dan memerintah kerajaan dengan
kekuasaan tertinggi di Kutai.
 Kerajaan Kutai terletak di wilayah yang sangat strategis, yakni pada hilir sungai Mahakam
yang dahulu disebut dengan muara kaman.
 Prasasti ketiga berisi mengenai persebaran agama Hindu yang terjadi saat era
pemerintahan raja Aswawarman.
 Aswawarman disebut sebagai pendiri kerajaan, selain itu Aswawarman juga diberi gelar
yakni Wangsakerta.
 Wilayah Kutai yang tertulis di dalam prasasti meliputi seluruh wilayah Kalimantan Timur
dan sekitarnya.
 Berisi mengenai cerita kehidupan di Kutai, sangat aman, tentram dan masyarakat dalam
kondisi yang sejahtera.
 Berisi mengenai kebaikan yang dimiliki raja Mulawarman dan kekuasaan yang sudah
memberi sumbangan 20 ribu ekor sapi kepada brahmana.

Setelah masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai tidak menunjukkan tanda-
tanda yang jelas. Kerajaan Kutai Martapura pada akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh
Kesultanan Kutai yang memeluk Islam. Pada tahun 1635, raja terakhir Kerajaan Kutai
Maharaja Dharma Setia gugur di tangan Pangeran Sinum Panji Mendapa dari Kesultanan
Kutai. Sejak saat itu, daerah kekuasaan Kerajaan Kutai Martapura di bawah kekuasaan
Kesultanan Kutai Kartanegara.

B. Masa Kerajaan Sriwijaya

Nama dari Sriwijaya diambil dari bahasa Sansekerta yaitu berasal dari kata Sri yang
artinya adalah cahaya serta Wijaya yang memiliki arti kemenangan. Sehingga, arti dari nama
kerajaan ini adalah kemenangan yang gemilang.Sebagai sebuah negara maritim, berdirinya
Kerajaan Sriwijaya memberikan pengaruh yang cukup besar di nusantara. Kerajaan ini
diketahui berdiri pada sekitar abad ketujuh dan pendiri dari kerajaan ini adalah Dapunta
Hyang Sri Jayansa. Dalam catatan I Tsing dan prasasti menyebutkan jika Sri Janayasa
merupakan seorang yang diangkat sebagai raja kerajaan Sriwijaya setelah melakukan
ekspedisi. Yakni perjalanan suci yang saat itu dikenal dengan istilah Siddhayatra dengan
menggunakan sebuah perahu. Dengan menggunakan armada ia memimpin ribuan pasukan
untuk menguasai wilayah Palembang.Peperangan menjadi pilihan bagi Sri Janayasa dan hal
itu membuatnya sukses menguasai Palembang, Jambi, Lampung dan Bangka. Catatan lainnya
menyebutkan Dapunta Hyang diklaim sudah pernah mencoba melakukan penyerangan
terhadap kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa pada saat itu.
Berikut ini raja-raja yang mengisi Sriwijaya sesuai kesepakatan ahli :

 Dapunta Hyang Sri Jayanasa (abad ke-7 M), pendiri dan raja pertama kerajaan ini.
 Samaragrawira (abad ke-8 M), putra Dapunta Hyang yang memperluas wilayah
kekuasaannya hingga ke Jawa.
 Dharanindra (abad ke-8 M), putra Samaragrawira yang membangun candi-candi
Buddha di Jawa.
 Samaratungga (abad ke-9 M), putra Dharanindra yang memerintah pada masa
keemasan kerajaan ini.

4
 Balaputradewa (abad ke-9 M), putra Samaratungga yang menghadapi serangan dari
Kerajaan Mataram Hindu di Jawa.
 Sriwijaya Maharaja (abad ke-10 M), raja yang berhasil memulihkan kekuasaan
Sriwijaya setelah diserang oleh Mataram Hindu.
 Sri Cudamani Warmadewa (abad ke-11 M), raja yang menghadapi serangan dari
Kerajaan Chola dari India Selatan.
 Kertanegara (abad ke-13 M), raja terakhir Sriwijaya yang juga merupakan raja
Kerajaan Singasari di Jawa.

Hingga saat ini letak kerajaan Sriwijaya masih menjadi perdebatan, namun pendapat yang
dikemukakan George Coedes di tahun 1918 menyebutkan jika Sriwijaya berada di wilayah
Palembang. Sejumlah ahli menyebutkan jika Sriwijaya berpusat di wilayah Kedah, kemudian
Muara Takus hingga ke Jambi.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa,


saat itu kerajaan ini mampu menguasai jalur perdagangan yang sangat strategis maka
perdagangan menjadi cepat berkembang. Kemudian perdagangan menjadi mata pencaharian
pokok masyarakat Sriwijaya.

Sriwijaya terletak di persimpangan jalur perdagangan internasional. Para pedagang dari


India ke Cina atau dari Cina ke India singgah dahulu di Sriwijaya, begitu juga para pedagang
yang akan ke Cina. Para pedagang melakukan bongkar muat barang dagangan di Sriwijaya
Dengan demikian, Sriwijaya semakin ramai dan berkembang menjadi pusat perdagangan.
Untuk memperkuat kedudukannya, Sriwijaya membentuk armada angkatan laut yang kuat.
Melalui armada angkatan laut yang kuat Sriwijaya mampu menguasai kawasan perairan Asia
Tenggara, perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.

Karena letak kerajaan ini membuat Sriwijaya mudah dalam menjual hasil alam, termasuk
di antaranya seperti kapur barus, cengkeh, kayu gaharu, cendana, kapulaga hingga pala.
Balaputradewa dianggap sebagai raja yang membawa Sriwijaya ke puncak kejayaan di abad
ke-8 hingga 9.kerajaan Sriwijaya juga berkembang menjadi pusat agama Buddha Mahayana
di Asia Tenggara. Menurut catatan pendeta I-Tsing, bahwa di Sriwijaya tinggal ribuan
pendeta dan pelajar agama Buddha.

Meskipun kerajaan ini sudah mengalami masa jaya hingga generasi Sri Samarawijaya.
Karena saat itu raja-raja sesudah Sri Marawijaya kerap menjalani peperangan melawan
kerajaan di pulau Jawa di tahun 922 masehi hingga 1016 masehi. Dalam masa itulah kerajaan
Sriwijaya berhasil menguasai selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan China dan
India. Kekuasaan kerajaan ini berhasil diperluas hingga wilayah Jawa Barat.

Penyebab kemunduran kerajaan Sriwijaya adalah karena serangan banyak kerajaan


terutama dari pulau Jawa, Kemunduran Sriwijaya mulai terjadi di abad ke-11 masehi, berawal
dari serangan dari Rajendra Coladewa bahkan ia berhasil menaklukan salah satu raja dari
kerajaan ini. Kerajaan Melayu menjadi salah satu kerajaan yang ditaklukan pada abad ke-13.
Hal ini dilakukan oleh kerajaan Singasari dari Jawa dan di bawah kepemimpinan Kertanegara

5
dalam ekspedisi Pamalayu.Sementara itu Sriwijaya semakin melemah dan tak mampu
berbuat apa-apa dalam mencegah terjadinya penaklukan. Kelemahan itu bahkan
dimanfaatkan kerajaan Sukhodaya asal Thailand dengan pemimpinnya bernama raja
Kamheng dan merebut semenanjung Malaysia hingga pada abad ke-14 kerajaan ini benar-
benar runtuh akibat serangan dari Majapahit.

Peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya

 Prasasti Kedukan Bukit


Ditemukan di tepi sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang.Prasasti ini berisi
cerita Dapunta Hyang ketika menaiki perahu dan mengisahkan bagaimana kerajaan
Sriwijaya bisa meraih kemenangan.
 Prasasti Kota Kapur
Ditemukan di Pulau Bangka, tepatnya sebelah sisi barat dan isinya mengenai kutukan
terhadap orang yang melanggar perintah raja Sriwijaya.
 Prasasti Telaga Batu
Prasasti ini ditemukan di dalam kolam bernama Telaga Batu, tepatnya di kecamatan
Ilir Timur, Kota Palembang dan berisi mengenai kutukan terhadap orang jahat di
wilayah kerajaan Sriwijaya.
 Prasasti Karang Berahi
Ditemukan di Desa Karang Berahi yang terletak di Merangin, Jambi. Berisi kutukan
terhadap orang yang tidak setia kepada raja Sriwijaya.
 Prasasti Palas Pasemah
Ditemukan di pinggir rawa Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan. Dituliskan dengan
dua bahasa, Pallawa dan Melayu yang isinya kutukan terhadap orang yang jahat
kepada Raja Sriwijaya.
 Prasasti Talang Tuo
Isi prasasti ini adalah berupa doa Buddha Mahayana dan kisah terkait pembangunan
taman yang terdapat di Sri Jayanasa.
 Prasasti Hujung Langit
Ditemukan di Desa Haur Kuning, Lampung dan di dalamnya terdapat sebuah angka
tahun berupa 997 masehi.
 Prasasti Ligor
Ditemukan di wilayah Thailand, di sebelah selatan Nakhon Si Thammarat dan prasasti
ini berisi kisah seorang Raja Sriwijaya dengan pembangunan Tisamaya Caitya karaja.
 Prasasti Leiden
Mengisahkan mengenai hubungan dinasti Cola terhadap dinasti Syailendra dari
Sriwijaya.
 Candi Muara Takus

6
Ditemukan di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan corak
Buddha yang khas dengan susunan stupa.

C. Masa Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara yang berdiri
pada abad ke-13. Kerajaan ini pertama kali ditemukan oleh Raden Wijaya yang merupakan
cucu dari Raja Singasari. Kerajaan Majapahit melewati masa kejayaannya pada abad ke-14.
Ketika itu Majapahit yang berada di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk berhasil menguasai
sejumlah wilayah di Nusantara dan sekitarnya. nama Majapahit diambil dari nama buah yang
ditemukan di Hutan yang bernama Maja. Tetapi, buah tersebut diketahui berasa pahit. Seiring
berjalannya waktu, desa Majapahit terus mengalami perkembangan. Bahkan Raden Wijaya
berhasil menarik perhatian dari penduduk Tumapel dan Daha.

Alhasil, Raden Wijaya berhasil membangun kekuatan dengan tambahan bantuan dari
pasukan Khubilai Khan pada 1293 M. Pasukan tersebut lantas digunakan untuk membalaskan
dendam runtuhnya kerajaan Singasari dengan menyerbu Jayakatwang.
Namun, setelah Jayakatwang Tumbang, pasukan Kubilai Khan justru diserang oleh Raden
Wijaya karena dinilai tidak tunduk dengan kekuasaan Kaisar Mongol.

Keberhasilan itu membuat Raden Wijaya memimpin kekuasaan wilayah Jawa dan
Majapahit. Ia juga dinobatkan sebagai raja pada tanggal 10 November 1293. Raden Wijaya
pun memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Hal tersebut pun diyakini menjadi awal mula
berdirinya Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit lantas mengalami kejayaan ketika berada
di bawah pimpinan cucu Raden Wijaya, Hayam Wuruk. Hayam Wuruk diketahui memimpin
Kerajaan Majapahit pada periode 1350 M hingga 1389 M.

Kepemimpinan Hayam Wuruk saat itu berjaya juga karena ada peran dari Patih Gajah
Mada. Ketika itu, Patih Gajah Mada yang diangkat sebagai patih amangku bhumi bersumpah
untuk menyatukan Nusantara. Sumpah tersebut lantas dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Dalam Sumpah Palapa itu, Gajah Mada mengatakan ingin menguasai negara-negara seperti
Gurun, Seran, Tanjung Pura, Pahang, Haru, Dompo, Bali, Palembang, Sunda, dan
Tumasik. Sumpah tersebut pun menjadi kenyataan dimana Kerajaan Majapahit berhasil
menguasai sejumlah wilayah-wilayah tersebut.

pada akhirnya kejayaan Majapahit runtuh setelah era kepemimpinan Hayam Wuruk.
Keruntuhan Majapahit disebut-sebut terjadi karena terjadinya masalah
internal. Wikramawardhana yang ditunjuk sebagai penguasa Majapahit setelah Hayam
Wuruk dinilai menjadi sosok yang membuat Majapahit runtuh. saat penunjukkan,
Wikramawardhana menuai banyak kecaman. Kemudian diperparah dengan lepasnya daerah
kekuasaan Majapahit dan juga terjadinya wabah kelaparan pada 1426 M. Di samping itu,
terjadinya perang saudara yang dikenal dengan Perang Paragreg pada tahun 1401-1406 M
menyebabkan kekuatan Majapahit melemah. Unsur lain yang menyebabkan semakin
mundurnya kerajaan Majapahit adalah meluasnya pengaruh Islam pada saat itu. Kerajaan
Majapahit akhirnya runtuh setelah mendapat serangan pasukan Demak di bawah pimpinan
Adipati Unus.

Ada tiga pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit semasa kejayaannya. Ketiga wilayah
itu saat ini berada di Jawa Timur. Tiga wilayah itu antara lain:
 Mojokerto

7
Pusat pemerintahan pertama Majapahit ada di Mojokerto. Ketika itu, Majapahit masih
pimpin oleh Raden Wijaya.
 Trowulan
pusat pemerintahan Majapahit berpindah ke Trowuulan saat dipimpin oleh raja
kedua, yakni Sri Jaya Negara.
 Daha
Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit ketiga setelah Trowulan.

Tokoh Penting di Era Kerajaan Majapahit


 Raden Wijaya (1293-1309)
 Jayanegara (1309-1328)
 Tribhuawana Tunggadewi (1328-1350)
 Hayam Wuruk (1350-1389)
 Patih Gajah Mada
 Wikramawardhana (1390-1428)

Peninggalan Kerajaan Majapahit


1. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu rya sastra Prapanca. Dalam kitab tersebut
berisi tentang istilah soal sejarah majapahit, mulai dari nama raja sampai wilayah kekuasaan
kerajaan.
2. Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab tersebut ditulis dalam bahasa Jawa
Kuno dengan aksara Bali. Konon Kitab Sutasoma merupakan awal mula dari semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”.
3. Candi Panataran
Candi Panataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten
Blitar.Di halaman Candi Panataran ditemukan prasasti Palah yang berisi soal kirab Hayam
Wuruk di Jawa Timur.
4. Candi Tikus
Candi Tikus ditemukan oleh Bupati Mojokerto, RAA Kromodjojo pada 1914. Candi
ini diperkirakan dulunya digunakan sebagai tempat mandi para raja dan upacara tertentu.
5. Candi Jabung
Candi Jabung berada di Probolinggo, Jawa Timur. merupakan tempat pemakaman
dari seorang keluarga raja yang bernama Bhra Gundal.
6. Gapura Bajangratu
Gapura ini terletak di daerah Dukuh Kraton, Desa Temon, Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur.memiliki relief Ramayana di sisinya dan relief Sri Tanjung di
kakinya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama Hindu dan Budha memiliki beberapa kesamaan yang cukup banyak,
diantaranya fakta bahwa kedua agama ini tumbuh dan berkembang pertama kali di India.
Selain itu agama Hindu dan Budha merupakan agama tertua di dunia. Lahirnya kerajaan-
kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah satu bukti adanya pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan ini,
tradisi agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia berkembang dengan
pesat. Masyarakat di Kepulauan Indonesia telah mencapai tingkatan tertentu sebelum
munculnya kerajaan yang bersifat Hindu-Buddha. Melalui proses akulturisasi, budaya yang
dianggap sesuai dengan karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya
masyarakat setempat pada masa itu.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini belum sempurna, dan penelitian ini masih
bisa untuk dikembangkan lebih lanjut dengan penelitian yang lebih umum maupun lebih
detail. Karena itu untuk menambah wawasan yang lebih tentang pancasila dalam konteks
sejarah Indonesia penulis menyarankan untuk membaca lebih banyak buku dari sumber
utama agama-agama tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sampoerna Academy .(2022). Diakses pada 12 September 2023 dari


https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kerajaan-kutai/

Fandy.2022.Pendiri Kerajaan Kutai: Sejarah, Masa Kejayaan & Peninggalan. Diakses pada
12 September 2023 dari
https://www.gramedia.com/literasi/pendiri-kerajaan-kutai/#google_vignette

Kompas(2021).Diakses pada 12 September 2023 dari


https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/18/143115579/kerajaan-kutai-masa-
kejayaan-silsilah-raja-dan-peninggalan?page=all

Teniwut, Meilani.2022.Diakses pada 12 September 2023 dari


https://mediaindonesia.com/humaniora/528307/yuk-mengenal-sejarah-berdirinya-
kerajaan-sriwijaya

Sampoerna Academy .(2022). Diakses pada 12 September 2023 dari


https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kerajaan-sriwijaya/

Khansa.2022. Sejarah dan Peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Diakses pada 12 September


2023dari https://www.gramedia.com/literasi/peninggalan-kerajaan-sriwijaya/

Qothrunnada, Kholida.2023. Sejarah Kerajaan Majapahit, Lokasi, Raja, dan Peninggalannya.


Diakses pada 12 September 2023 dari
https://www.detik.com/bali/berita/d-6569811/sejarah-kerajaan-majapahit-lokasi-raja-
dan-peninggalannya

Aulia,Ghina.2023. Sejarah Kerajaan Majapahit, Masa Kejayaan dan Keruntuhannya. Diakses


pada 12 September 2023 dari
https://katadata.co.id/intan/lifestyle/63f883fa823ce/sejarah-kerajaan-majapahit-masa-
kejayaan-dan-keruntuhannya

Sampoerna Academy .(2022). Kerajaan Majapahit: Sejarah Berdiri, Tokoh Penting, dan
Peninggalan. Diakses pada 12 September 2023 dari
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kerajaan-majapahit/

Munir,dkk.pendidikan pancasila.Malang:MADANI MEDIA,2015

10
11

Anda mungkin juga menyukai