Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SEJARAH

KERAJAAN KUTAI

Disusun oleh:
ALMAMIRA SAFITRI
ALZA NOPRIANTI
ARI AGISTIANI
ANNISA AGUSTINA
ADAM MAOLANA
IQLAL MABRURI

SMAN 1 PRINGGABAYA TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah Sejarah Indonesia yang berjudul "KERAJAAN
KUTAI" tepat pada waktunya.

Dan tak lupa pula kita kirimkan Shalawat beserta Salam kepada Nabi
Muhammad SAW dengan ucapan "Allahhumma Sholli ala Sayyidina
Muhammad".

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah" tak ada gading yang tak retak ", oleh
karena itu harap dimaklumi apabila ada salah kata dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan. Aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.

Bab 1: Pendahuluan

a. Latar belakang masalah

b. Rumusan masalah

c. Tujuan penulisan

Bab II: Pembahasan

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai

B. Perkembangan Kerajaan Kutai dari segala bidang

1. Sosial Budaya

2. Ekonomi

3. Politik

C. Sejarah keruntuhan Kerajaan Kutai.

Bab III: Penutup

Kesimpulan....

Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Tak dipungkiri bahwa Indonesia sangat mudah menerima masuknya


kebudayaan Hindu dan Budha. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha
dari India ke Indonesia berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan
Indonesia. Unsure-unsur kebudayaan Hindu-Budha tersebut berpadu dengan
kebudayaan asli Indonesia (terjadi proses akulturasi budaya dan proses
sinkretisme kepercayaan). Oleh karena itu, masuknya agama dan kebudayaan
Hindu dan Budha membawa perubahan-perubahan diberbagai aspek kehidupan,
baik social, ekonomi, budaya termasuk pada bidang birokrasi pemerintahan
dengan munculnya kerajaan- kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia
. Rumusan masalah

Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai?

Bagaimana perkembangan Kerajaan Kutai dalam bidang ekonomi, sosial,


politik dan kebudayaan?

Bagaimana sejarah runtuhnya Kerajjaan Kutai?

c. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejarah di balik berdiri dan runtuhnya kerajaan kutai dan
untuk mengetahui perkembanagan Kerajaan Kutai di segala bidang, baik itu
sosial, eonomi, politik. maupun bidang kebudayaannya. Serta mengetahui
bagaiman kerajaan Kutai runtuh. Setelah disusunnya makalah ini, diharapkan
kita semua dapat menarik kesimpulan yang positif sehingga mampu menjadikan
diri kita sebagai pribadi yang lebih mencintai sejarah.
Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua yang ada di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4
Masehi atau sekitar tahun 400 Masehi. Kerajaan Kutai Martadipura terletak di wilayah Muara Kaman Kalimantan Timur,
persis di hulu Sungai Mahakam.Terdapat banyak prasasti Kerajaan Kutai yang menjadi bukti peninggalan kerajaan tersebut.
Prasasti peninggalan kerajaan Kutai menceritakan kisah kehidupan sosial, politik, sampai perdagangan di masa itu.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai

Berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura dipengaruhi oleh kebudayaan India, terutama pada saat kebudayaan Hindu datang ke
nusantara. Walaupun Kerajaan Kutai tidak berada langsung di jalur perdagangan internasional, tapi kerajaan ini sudah
memiliki hubungan dagang yang baik dengan India.
Pada mulanya, Kerajaan Kutai Martadipura merupakan sebuah kelompok masyarakat yang berbentuk suku. Namun, sejak
kedatangan Hindu menyebabkan perubahan pada sistem pemerintahannya.
Bukti yang menunjukkan bahwa pengaruh India ke dalam kelompok masyarakat Kutai bisa dilihat dalam Prasasti Yupa yang
dibuat sekitar abad ke-5. Dalam prasasti tersebut, raja pertama Kutai adalah Kudungga. Dia adalah warga Indonesia asli dan
juga belum memeluk agama Hindu.
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai Martadipura
Dalam prasasti Yupa, bisa diketahui bahwa masa kejayaan Kerajaan Kutai Martadipura berlangsung sejak kerajaan
diperintah oleh Raja Mulawarman. Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang memiliki budi pekerti baik, kuat, dan
pernah mengadakan sebuah acara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum Brahmana yang bertempat di Waprakecvara.

Waprakecvara merupakan tempat suci atau keramat, perpaduan budaya India dan budaya Indonesia saat itu. Mulawarman
adalah keturunan Asmawarman, ia melakukan ritual Vratyastoma, yaitu ritual pembersihan diri untuk memasuki kasta
Ksatria.Pada masa pemerintahannya, upacara Hindu dipimpin oleh pendeta atau Brahmana dari Indonesia. Ini membuktikan
bahwa kecerdasannya sangat tinggi, karena bahasa Sansekerta bukanlah bahasa yang digunakan orang sehari-hari.
Di bawah kekuasaan Raja Mulawarman, kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai Martadipura semakin berkembang pesat, mulai
dari sektor pertanian dan perdagangan karena letaknya yang sangat startegis.

Runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura


Di Tanah Kutai tersebut terdapat dua kerjaan yang bernama mirip tapi berbeda. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kutai
Martadipura yang menganut ajaran agama Hindu dan Kesultanan Kutai Kartanegara yang telah menganut ajaran agama
Islam
Pada awalnya dua kerajaan tersebut hidup berdampingan. Namun, setelah beberapa saat perselisihan antara kedua kerajaan
tersebut muncul. Saat itu, Kerajaan Kutai Martadipura dipimpin oleh Raja Dharma Setia, sedangkan untuk Kesultanan Kutai
Kartanegara dimpimpin oleh Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa.
Kedua kerajaan tersebut kemudian melakukan perang dan akhirnya Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai
Kartanegara, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kemenangan tersebut menjadi sejarah baru dengan beridirnya Kesultanan
Kutai Kartanegara ing Martadipura yang telah menganut agama Islam.
Raja-Raja yang Pernah Memimpin Kerajaan Kutai Martadipura

Kerajaan Kutai Martadipura didirikan oleh seseorang yang bernama Kudungga, tahta kerajaan kemudian diturunkan kepada
anaknya Raja Asmawarman, Raja Mulawarman, hingga 21 generasi Kerajaan Kutai sebagai berikut:

Maharaja Kudungga, bergelar Anumerta Dewawarman (pendiri)


Maharaja Aswarman (anak Kudungga)
Maharaja Mulawarman (raja yang terkenal)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa
Maharaja Guna Parana Dewa
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa
Maharaja Mulia Putera
Maharaja Nala Pandita
Maharaja Indra Paruta Dewa
Maharaja Dharma Setia

B. PERKEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, DAN POLITIK

1. Sosial dan budaya

Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai, dapat diketahui bahwa pada abad ke -4 M di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat
Indonesiayang telah banyak menerima pengaruh hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang
teratur rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur dari luar dan
mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut:

Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya. Masyarakat yang sangat tanggap
terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan. Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan budaya. Hal ini dibuktikan dengan
kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat. Selain
dari itu masyarakat Kutai dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggispirit keagamaan dalam kehidupan
kebudayaanya. Penyebutan Brahmana sebagai pemimpin spiritual dan ritual keagamaan dalam yupa-prasasti yang mereka
tulis menguatkan kesimpulan itu.

2. Kehidupan ekonomi

Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini: "Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada
jalur perdagangan antara Cina dan
India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian".

Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak
dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

3. Kehidupan Politik

Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan. dalam tata pemerintahan, yatu dari sistem
pemerintahan kepala suku menjadi sistem pemerintahan Raja atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan
Kutai adalah sebagai berikut:

Kudungga:

Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama raja pertama ini, karena nama Kudungga
merupakan nama Lokal. atau nama yang belum dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para
ahli bahwa pada masa kekuasaan Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan Kudungga pada
awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia megubah struktur pemerintahannya menjadi
kerajaan. dan mengangkat dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.

Aswawarman: Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang cakap dan kuat. Pada masa
pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan
upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika
ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas
kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulan. batas
kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit kerajaan Kutai.

Mulawarman
Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai ke puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya
Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja
Mulawarman mengadakan upacara korban emas yang amat banyak.

BAB 3 PENUTUPAN

KESIMPULAN

Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam, Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama
tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai. kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh
Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa.
Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang
dipujanya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/390655612/MAKALAH-KERAJAAN-KUTAI
https://www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/inspirasi-unik/1398329-kerajaan-kutai-sejarah-berdirinya-masa-kejayaan-runtuh-dan
-rajanya

Anda mungkin juga menyukai