TUGAS SEJARAH
BAB 2
Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik ( Hindu
Budha )
Bagian Kerajaan Kerajaan pada Masa Hindu-Budha :
1.Kerajaan Kutai
2.Kerajaan Tarumanegara
Disusun Oleh Kelompok 2 :
Ketua
Anggota
: Bryan Alfaridzi
: 1. Christiandy Elistian
2. Diah Mita Sari
3. Dini Sri Fujianti
Candi Pawon
SMA N 102 JAKARTA
Jl. Kayu Tinggi, Cakung, Jakarta Timur 13910
Tahun 2015 / 2016
ii
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami selaku penulis dapat
menyelesaikan
makalah
sejarah
tentang
kerajaan
Kutai,
Tarumanegara.
Kebudayaan, hasil budaya dan kepercayaan yang selama ini kita masih
lestarikan dan kita anut adlah hasil dari warisan dari pendahulu kita
yang mampu memperjuangkan dalam masa awal perkembangan
masuknya budaya dan agama. Bahkan pemerintahan di Negara
kita,tidak lepas dari sejarah yang awal mulanya berasal dari pengaruh
pemerintahan yang bersifat tradisional yaitu kerajaan.
Suatu Negara tidak akan maju apabila tidak mau mempelajari
sejarahnya. Dengan sejarah kita mampu mengenal jati diri kita
khususnya bangsa Indonesia.
Semoga makalah yang kami susun dapat memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Bapak Roni selaku guru pelajaran sejarah wajib kami.
Serta semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam
belajar sejarah, Atas nama penulis, kami mohon maaf apabila ada
kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang ada dalam
makalah ini baik yang kami sengaja maupun tidak. Kesempurnaan
hanyalah milik-Nya bukan milik kami sebagai makhluk ciptaann-Nya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Lembar Judul.................................................................i
Kata Pengantar............................................................ii
Daftar Isi......................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang.........................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................5
C. Tujuan Penulisan......................................................5
D. Manfaat...................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kerajaan Kutai........................................................6
B. Kerajaan Tarumanegara.........................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................17
B. Saran......................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................18
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri
besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India
dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan
perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran
berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas
laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang
terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta
berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
a. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab,
dan
Persia,
b.Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional
terbuka
lebar,
c. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
d.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana sejarah kerajaan Hindu dan Buddha ?
2.Bagaimana
pengaruh
masyarakat ?
kerajaan
ini
dalam
kehidupan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini
terletak ditepi sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur,
dekat kota Tenggarong. Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad
4 M. prasasti yang ditemukan merupakan prasasti yang didirikan oleh
Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai adalah
ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu). Tulisan
yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan
Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama
Asmawarman yang
disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah
meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. pada masa
pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi
berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu
dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja
Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.
B. Kerajaan Tarumanegara
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam
negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di
Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti
ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai
tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar
sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah
kelanjutan dari
Kerajaan Salakanagara. Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri
10
10
11
Hariwangsawarman 639-640 M
11.
Nagajayawarman 640-666 M
12.
Linggawarman 666-669 M
11
12
3. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwavraja Purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.
Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar nagi
masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan
antardaerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar. Juga
perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya. Akibatnya,
kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah
berjalan teratur.
4. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti
yang ditemukan sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara,
dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu
sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasastiprasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis
menulis di kerajaan Tarumanegara
Peninggalan berupa prasasti :
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai
Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4
baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di
samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang
telapak kaki Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti
Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut
(tempat ditemukannya prasasti tersebut).
a.
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang
(biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini
berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa
Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
12
13
b.
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit
Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor,
prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa
serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan
raja Mulawarman.
c.
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan
Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya
lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah
Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
d.
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam
aksara ikal yang belum dapat dibaca.
e.
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung
lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten
Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi
2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.
f.
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta
Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang
melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti
Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat
diketahui dari prasasti tersebut.
Hal-hal
yang
prasasti Tugu
adalah:
13
14
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta
partisipasi dari berbagai pihak yang telah membantu kami dalam
mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Bila ada kesalahan-kesalahan yang kami buat dengan sengaja atau
tidak sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan tidak
lupa pula kami membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang
membangun sehingga makalah yang kami buat ini lebih mendekati
pada kesempurnaan.
14
15
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.kebudayaan di Indonesia yang berkembang saat ini di pelopori
oleh akulturasi kebudayaan hindu Buddha dan kebudayaan
Indonesia dengan tidak meninggalkan kebudayaan sendiri dan
di temukanya arca merupakan hasil bahwa bangsa indonesia
juga dapat mengikuti kebudayaan asing.
2.Dengan adanya perkembangan dari masa ke masa terbentuknya
kerajaan di seluruh nusantara membawa peran aktif di bagian
pemerintahan Indonesia saat ini yaitu dengan adanya system
pemerintahan, yang dulunya merupakan system pemerinthan
yang tradisional yaitu kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.
B. Saran
Bangsa Indonesia harus bersyukur atas benda-benda yang telah
ditinggalkan oleh nenek moyang kita dalam masa masuknya dan
berkembangnya agama hindu budhha. Karena pada masa ini
kebudayaan asing masuk ke Indonesia dan bangsa Indonesia pada
masa itu mampu mengikuti kebudayaan asing dengan tidak
meninggalkan kebudayaan sendiri. Pada saat ini bangsa Indonesia
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Soekmono,R.1984.Pengantar
Yogyakarta:
Sejarah
Kebudayaan
Indonesia.
Yayasan Kanisius.
Bosch, F.D.K. 1983. Masalah Penyebaran Kebudayaan Hindu di
Kepulauan Indonesia. Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Andayani, Sri dkk.2012. Sejarah Untuk Kelas XI IPA.Pati: MGMP
Pendidikan Sejarah Kabupaten Pati.
Ayatrohaedi (Penyunting). 1985. Kepribadian Budaya Bangsa(Local
Genius).
Jakarta : PT Pustaka Jaya.
http://blog.re.or.id/sejarah-kerajaan-sriwijaya.htm
http://campusnancy.blogspot.com/2012/02/agama-hindu-budha-diindonesiapart-1.html
http://sugionosejarah.wordpress.com/2012/03/07/kerajaan-kalingga
http://kertamura.blogspot.com/2012/03/kerajaan-kalingga.html
http://nesaci.com/sejarah-kerajaan-kutai-di-indonesia
16
17
Mengapa selat malaka menjadi penting bagi pedagangpedagang Cina dan India?
karena selat malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan
perdagangan bagi pedagang
17
18
18