Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “HIV/AIDS” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dengan judul “HIV/AIDS”. Di
samping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
ke depannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................4
KAJIAN TEORI.................................................................................................................4
2.1. Pengertian HIV........................................................................................................4
2.2. Sejarah HIV..............................................................................................................4
2.3. Penularan................................................................................................................4
2.4. Struktur...................................................................................................................5
2.6. Gejala dan komplikasi............................................................................................6
Penyakit saluran pencernaan utama..........................................................................7
Penyakit syaraf dan kejiwaan utama..........................................................................7
2.7. Penyebab................................................................................................................7
2.8. Penularan seksual...................................................................................................8
2.9. Tes HIV....................................................................................................................9
2.10. Pencegahan...........................................................................................................9
Hubungan seksual.......................................................................................................9
Penularan dari ibu ke anak.......................................................................................10
2.11. Penanganan........................................................................................................10
2.12. Pengobatan alternatif........................................................................................10
2.13. Sejarah AIDS........................................................................................................10
2.14. Dampak ekonomi................................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan. Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis
mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik Internet pada
metode ini, penulis juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di
internet.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.3. Penularan
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui
anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi
obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa
hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung
fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks.
Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran
virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk
merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.
4
2.4. Struktur
5
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat
infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-
unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati
pada penderita AIDS.[7] HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita
AIDS juga beresiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker
leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,
berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan,
merasa lemah, serta penurunan berat badan,Infeksi oportunistik tertentu yang
diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi
tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
6
mudah ditangani bila telah diidentifikasi, dapat muncul pada stadium awal
HIV, serta dapat dicegah melalui terapi pengobatan. Namun demikian,
resistensi TBC terhadap berbagai obat merupakan masalah potensial pada
penyakit ini.
Penyakit saluran pencernaan utama
Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu
jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV,
penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamur kandidiasis) atau virus (herpes
simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh
mikobakteria, meskipun kasusnya langka.
2.7. Penyebab
7
seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+
secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem
kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga
jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka
kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS.
Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul
gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa
jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV
menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup
setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan.[25] Namun demikian, laju
perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua
minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah
kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari
orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah
daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih beresiko mengalami perkembangan
penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya
infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan
penyakit ini.Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting.
Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. [30] HIV memiliki
beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan
menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula.[31][32]
[33] Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata
waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita
bertahan hidup.
8
2.9. Tes HIV
Tes HIV umum, termasuk imunoasai enzim HIV dan pengujian Western blot,
dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah
kering, atau urin pasien. Namun demikian, periode antara infeksi dan
berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang dapat dideteksi (window period) bagi
setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa dibutuhkan waktu 3-6 bulan
untuk mengetahui serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula tes-tes komersial
untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV-RNA, dan HIV-DNA, yang dapat
digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meskipun perkembangan antibodinya
belum dapat terdeteksi. Meskipun metode-metode tersebut tidak disetujui secara
khusus untuk diagnosis infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-
negara maju.
2.10. Pencegahan
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui
hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang
terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode
perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang
yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-
cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara umum dapat diabaikan.
Hubungan seksual
Mayoritas infeksi HIV berasal dari hubungan seksual tanpa pelindung
antarindividu yang salah satunya terkena HIV. Hubungan heteroseksual
adalah modus utama infeksi HIV di dunia.[60] Selama hubungan seksual,
hanya kondom pria atau kondom wanita yang dapat mengurangi
kemungkinan terinfeksi HIV dan penyakit seksual lainnya serta kemungkinan
hamil. Bukti terbaik saat ini menunjukan bahwa penggunaan kondom yang
lazim mengurangi resiko penularan HIV sampai kira-kira 80% dalam jangka
panjang, walaupun manfaat ini lebih besar jika kondom digunakan dengan
benar dalam setiap kesempatan.[61] Kondom laki-laki berbahan lateks, jika
digunakan dengan benar tanpa pelumas berbahan dasar minyak, adalah satu-
satunya teknologi yang paling efektif saat ini untuk mengurangi transmisi HIV
secara seksual dan penyakit menular seksual lainnya.
Kondom wanita adalah alternatif selain kondom laki-laki dan terbuat
dari poliuretan, yang memungkinkannya untuk digunakan dengan pelumas
berbahan dasar minyak. Kondom wanita lebih besar daripada kondom laki-
laki dan memiliki sebuah ujung terbuka keras berbentuk cincin, dan didesain
untuk dimasukkan ke dalam vagina. Penelitian awal menunjukkan bahwa
dengan tersedianya kondom wanita, hubungan seksual dengan pelindung
secara keseluruhan meningkat relatif terhadap hubungan seksual tanpa
9
pelindung sehingga kondom wanita merupakan strategi pencegahan HIV
yang penting.
2.11. Penanganan
Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-
satunya yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak
dengan virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah
kontak dengan virus secara signifikan, disebut post-exposure prophylaxis (PEP).[40]
PEP memiliki jadwal empat minggu takaran yang menuntut banyak waktu. PEP juga
memiliki efek samping yang tidak menyenangkan seperti diare, tidak enak badan,
mual, dan lelah.
10
Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber
dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan
berada di Afrika Barat.Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal
dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan.HIV
berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon,
dan Kamerun.
Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat
kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan
daging.Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS,
menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia
sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio.Namun
demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak
didukung oleh bukti-bukti yang ada.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Generasi muda adalah generasi yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia
dewasa. Pada umumnya mereka masih mencari jati diri sebagai manusia yang ingin
dianggap dewasa. Sehingga setiap langkah yang diambil pada umumnya cenderung
mencoba – coba karena sifat keingintahuan manusia terhadap hal – hal yang
dianggap baru. Jika ternyata langkah yang mereka ambil salah tentunya akan
berakibat sangat fatal.
Hal-hal tersebut adalah masa-masa rawan yang merupakan langkah awal
yang sangat harus diwaspadai oleh generasi muda. Generasi muda juga sangat
mudah terbujuk oleh hasutan orang-orang di sekitarnya. Selain itu generasi muda
adalah masa di mana persahabatan adalah segalanya, dan melakukan sesuatu
bersama, jadi apabila salah satu dari mereka ada yang memakai narkoba maka
teman lainnya akan penasaran dan akhirnya mereka mencoba juga. Dimana narkoba
sangatlah dekat kaitanya dengan miras, rokok, dan seks bebas yang menyebabkan
HIV/AIDS .
3.2. SARAN
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS
adalah penyakit yang berbahaya karena virus tersebut menyerang sistim kekebalan
tubuh kita dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal tersebut dapat
penulis sarankan hal – hal sebagai berikut :
1. Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a) Belajar agar dapat mengendalikan diri
b) Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK” terhadap segala
jenis yang mengarah kepada narkoba dan psikotropika lainnya
c) Membentengi diri dengan agama
d) Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali menjadi
pelarian bagi anak – anak yang depresi.
12
a) Memotivasi penderita untuk terbiasa hidup dengan HIV/AIDS sehingga bisa
melakukan pola hidup sehat
b) Memotivasi penderita HIV/AIDS untuk mau beraktivitas dalam meneruskan
hidup yang lebih baik.
AIDS adalah penyakit berbahaya yang sampai saat ini belum di temukan
obatnya. Penyakit AIDS di sebabkan oleh jarum suntik dan seks bebas yang di
sebabkan oleh pergaulan bebas.
1. Jadi apa bila kita ingin aman dari AIDS kita sebaiknya :
a) Belajar agar dapat mengendalikan diri
b) Memiliki prinsip hidup yang kuat
c) Membentengi diri dengan agama
d) Dan menjaga keharmonisan keluarga Karena pergaulan bebas sering kali
menjadi pelarian anak-anak yang depresi
13
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
2. http://id.wikipedia.org/wiki/HIV
3. hadesfromhell.blogspot.com/.../di-sekolah-gue-di-labschool-kalo-udah.html
4. www.google.co.id
5. http://iskandarnet.wordpress.com/2008/01/24/contoh-laporan-tentang-
hivaids/
14