Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER KEPERAWATAN HIV-

AIDS

“Pencegahan HIV AIDS”

Disusun Oleh :

Nama : Sarah Fransiska Ohoilulin

NPM: 12114201210177

Kelas : Keperawatan C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

GANJIL 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini dengan tema “Pencegahan
HIV AIDS” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan HIV AIDS.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas makalah bagi
saya sebagai mahasiswa keperawatan.

Makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi individdu dan pihak lain yang
berkepentngan pada umumnya.

Ambon, 12 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ........................................................................ 1

Kata Pengantar ........................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan ..................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................ 5

Bab II Pembahasan ..................................................................... 6

A. Pengertian HIV AIDS....................................................... 6


B. Faktor Resiko HIV AIDS ................................................. 8
C. Pencegahan HIV AIDS ..................................................... 8
D. Pengobatan HIV AIDS ....................................................10

Bab V Penutup ..........................................................................11

A. Kesimpulan .....................................................................11
B. Saran ...............................................................................11

Referensi ...................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu
singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak
negara. Dikatakan pula bahwa epidemi yang terjadi tidak saja mengenai
penyakit (AIDS ), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negatif berbagai
bidang seperti kesehatan, sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan demografi.
Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi baik oleh negara maju
maupun negara berkembang (Siregar, 2004).
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit menular yang sangat mematikan dan
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Human
Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh dan menyebabkan turunnya imun penderita sehingga sangat mudah untuk
terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sedangkan Acquire
Immunodefficiency Syndrom (AIDS) merupakan tahapan akhir dari infeksi virus
HIV, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah yang disebabkan
oleh virus tersebut.
Orang yang terkena HIV/AIDS sangat mudah tertular oleh berbagai macam
penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita yang menurun.HIV/AIDS
bisa menular ke orang lain melalui hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang
tidak terlindungi (tanpa alat pengaman kondom) dengan orang yang telah
terinfeksi HIV, jarum suntik, tindik, tato yang tidak steril yang dipakai
bergantian, mendapat tranfusi darah dari orang yang darahnya mengandung
virus HIV positif dan ibu yang positif HIV kepada bayinya ketika dalam
kandungan, saat melahirkan atau melalui ASI (Parikesit, 2008).
Penyakit HIV/AIDS menimbulkan masalah yang cukup luas pada individu
yang terinfeksi HIV/AIDS yaitu meliputi masalah fisik, sosial dan masalah
emosional. Sehingga penanggulangan atau pencegahan HIV AIDS sangat
penting dilaksakan.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Mendefinisikan pengertian HIV AIDS
2. Menguraikan cara pencegahan HIV AIDS

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HIV AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang


sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya sistem imun
tubuh manusia dan membuatnya lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sulit
sembuh dari berbagai penyakit oportunistik dan bisa menyebabkan kematian.
Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) adalah kumpulan tanda
gejala yang muncul karena rusaknya system kekebalan yang bersifat progresif pada
tubuh manusia akibat virus HIV (Nuzzillah and Sukendra 2017).
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan
merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus
penyakit tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat
mengalami demam dan keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan
menderita lesi kulit. Gejala non spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih
yang mencolok, pembengkakan kelenjar leher, ketiak serta lipat paha, penurunan
berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare yang berlarut-larut.

6
B. Faktor Resiko HIV AIDS

Kelompok berisko yang berpeluang besar terkena infeksi HIV/AIDS adalah


heteroseksual, bisesksual, homoseksual, perinatal dan penasun. Populasi kunci yang
menjadi sasaran dalam strategi penanggulan HIV/ADIS yaitu pengguna napza
suntik, wanita pekerja seks (WPS), pelanggan atau pasangan seks WPS, gay, waria
dan warga binaan lapas atau rutan.Perilaku dan kondisi yang menempatkan individu
berisiko tinggi tertularnya infeksi HIV/AIDS yaitu :
a. Melakukan hubungan seksual secara anal, oral maupun vagina tanpa
menggunakan kondom.
b. Mempunyai infeksi menular seksual lain seperti sifilis, herpes, klamidia,
gonore, dan vaginosis bakteri.
c. Penggunaan jarum suntik secara bergantian dan mendapatkan suntikan yang
tidak aman.
d. Penularan dari orang tua ke anak yang di lahirkan (perinatal).

7
C. Pencegahan HIV AIDS

Pencegahan HIV didefinisikan sebagai upaya menurunkan kejadian


penularan dan penambahan infeksi HIV melalui beberapa strategi, aktivitas,
intervensi, dan pelayanan (CDC, 1998, dalam Ackley, Ladwing, Swan & Tucker,
2008). Pencegahan positif adalah upaya-upaya pemberdayaan ODHA yang
bertujuan untuk meningkatkan harga diri, kepercayaan diri dan kemampuan serta
diimplementasikan di dalam suatu kerangka etis yang menghargai hak dan
kebutuhan ODHA dan pasangannya (Yayasan Spiritia, 2012).
Tiga pilar pencegahan positif adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan mutu hidup ODHA

2) Menjaga diri untuk tidak tertular HIV maupun infeksi dari orang lain

3) Menjaga diri untuk tidak menularkan HIV kepada orang lain

Teknik pencegahan yang pernah populer dan dianjurkan di seluruh dunia


dengan pedoman ABCDE (Abstinen, Be Faithful, Condom, Drugs, and Education).

8
Dalam kenyataan, teknik pencegahan tersebut tidak dapat diaplikasikan
dengan mudah dalam kehidupan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut
dapat dikatakan bahwa pencegahan HIV AIDS sangat tergantung pada pemahaman
masyarakat terhadap bahaya penyakit ini. Selain itu, warga masyarakat perlu terus
disadarkan bahwa HIV AIDS dapat semakin menjangkit jika warga sendiri tidak
melakukan pencegahan dan antisipasi secara proaktif terhadap faktor-faktor
penyebab yang berpotensi menyebarkan penyakit ini. Oleh karena tanpa
keterlibatan berbagai pihak terkait penanggulangan HIV AIDS sulit diatasi serta
langkah preventif lebih banyak bisa dilakukan oleh masyarakat daripada
pemerintah.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk
mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan
atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan
dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur
atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan
diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan
atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan,
kepada semua lapisan masyarakat, agar seluruh masyarakat dapat mengetahui
bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa
menyebabkan terjangkitnya virus HIV.

9
D. Pengobatan HIV AIDS

Pengobatan yang dilakukan pada pasien dengan HIV/AIDS hingga saat ini
adalah penggunaan antiretroviral (ARV). Terapi obat ARV berfungsi untuk
mengontrol laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh agar tidak menimbulkan
infeksi lanjutan / infeksi oportinistik sehingga pasien dengan HIV/AIDS dapat
memperoleh kualitas hidup yang jauh lebih baik. ARV merupakan regimen
pengobatan yang harus diterapkan oleh pasien dengan HIV/AIDS selama seumur
hidup dan harus sesuai dengan petunjuk serta pengawasan dokter. Regimen
pengobatan ARV terbagi menjadi beberapa kelas atau golongan (Kemenkes RI,
2011).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang hanya hidup dalam
tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS
(Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya
gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita
hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh
saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS yang ada hanyalah pencegahannya saja.

B. Saran
Sebagai Perawat, diharapkan dapat melakukan edukasi terkait pencegahan
HIV AIDS agar masyarakat lebih memiliki pengetahuan terkait bahaya HIV AIDS.

11
REFERENSI

1. Khalaf, I. (2015). HIV AIDS. Diambil kembali dari Academia.edu:


https://www.academia.edu/12177404/Makalah_HIV_AIDS
2. Kusmiadi, A. (2008). PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN
PENCEGAHAN HIV AIDS DALAM SATUAN PROGRAM
PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL. Jurnal Ilmiah VISI
PTK-PNF Vol. 3, No.2, 150-158.
3. Puspitasari, M. (2018). Pencegahan HIV AIDS. Diambil kembali dari
Repository Unimus: http://repository.unimus.ac.id/1895/3/BAB%20I.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai