Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KEBUTUHAN OKSIGENASI PASIEN

MATA KULIAH KEPERAWATAN DASAR 1

Disusun Oleh :

Nama : Monica P.E Lodarmasse

NPM : 12114201210137

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku


Tahun 2021
A. Napas Dalam
1. Nama Tindakan Keperawatan: latihan napas dalam
2. Definisi Tindakan: Latihan napas dalam adalah latihan bernafas dengan
perlahan dengan diafragma sehingga memungkinkan abdomen terangkat
perlahan dan dada mengembang penuh.
3. Tujuan Tindakan:
- Untuk meningkatkan ventilasi alveoli
- Memelihara pertukaran gas
- Mencegah antalektasi paru
- Meningkatkan efisiensi batuk
4. Indikasi Tindakan:
Latihan nafas dalam diindikasikan pada klien yang akan mengalami gangguan
pada kualitas istirahatnya terutama yang memiliki gangguan dalam kualitas
tidur (insomnia), klien yang mengalami gangguan ventilasi paru, seperti pada
penderita PPOK dan klien yang mengalami kecemasan.
5. Kontraindikasi Tindakan:
Latihan nafas dalam tidak diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas.
6. Langkah – Langkah Tindakan:
- Tahap Pra Interaksi
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Persiapan prosedur
Mengecek yang matang dan
program terapi jelas akan
Mencuci tangan mempermudah
Menyiapkan alat proses untuk
melakukan
tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya transmisi

- Tahap Orientasi

Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional


- Memberikan salam Klien dapat
dan sapa nama pasien
memahami
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur maksud dan
pelaksanaan
tujuan
- Menanyakan
persetujuan/kesiapan dilakukannya
pasien
tindakan tersebut
secara sistematis

- Tahap Kerja
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
- Posisi penderita Posisi tangan di
bisa duduk, abdomen dan
telentang, setengah dada agar
duduk, tidur penderita bisa
miring ke kiri atau merasakanan
ke kanan, dada dan
mendatar atau abdomen yang
setengah duduk. mengembang
- Penderita serta mengmpis
meletakkan salah ketika prosedur
satu tangannya di dilakukan.
atas perut bagian
tengah, tangan
yang lain di atas
dada.

- Penderita perlu
disadarkan bahwa
diafragma memang
turun pada waktu
inspirasi. Saat
gerakan (ekskursi)
dada minimal.
Dinding dada dan
otot bantu napas
relaksasi.

-Penderita menarik Pernapasan


napas melalui dada
hidung dan saat berlangsung
ekspirasi pelan- dalam 2 tahap,
pelan melalui yaitu : Inspirasi,
mulut terjadi bila otot
(pursed lips antar tulang
breathing), selama rusuk luar
inspirasi, berkontraksi,
diafragma sengaja tulang rusuk
dibuat aktif dan terangkat,
memaksimalkan volume rongga
protrusi dada membesar,
(pengembangan) paru-paru
perut. Otot perut mengembang,
bagian depan sehingga
dibuat berkontraksi tekanan
selama inspirasi udaranya
untuk menjadi lebih
memudahkan kecil dari udara
gerakan diafragma atmosfer,
dan sehingga udara
meningkatkan masuk.
ekspansi sangkar
toraks bagian
bawah.
Ekspirasi, terjadi
Selama ekspirasi bila otot antar
penderita dapat tulang rusuk luar
menggunakan berelaksasi,
kontraksi otot tulang rusuk akan
perut untuk tertarik ke posisi
menggerakkan semula, volume
diafragma lebih rongga dada
tinggi. Beban mengecil, tekanan
seberat 0,51 kg udara rongga
dapat diletakkan di dada meningkat,
atas dinding perut tekanan udara
untuk dalam paru-paru
membantu lebih tinggi dari
aktivitas ini. udara atmosfer,
akibatnya udara
keluar.
- Tahap Terminasi
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
- Melakukan Mengevaluasi
evaluasi tindakan pencapaian tujuan
- Berpamitan dari interaksi yang
dengan klien telah dilaksanakan.
- Mencuci tangan Memasitkan klien
- Mencatat dalam perasaan
kegiatan dalam aman nyaman
lembar catatan setelah prosedur
keperawatan dilaksanakan.
Mencegah
terjadinya transmisi
mikroorgansme

B. Batuk Efektif
1. Nama Tindakan Keperawatan : Latihan Batuk Efektif

2. Definisi Tindakan : Latihan batuk efektif adalah Latihan mengeluarkan


sekret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan cara
dibatukkan.

3. Tujuan Tindakan:
- Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
- Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
- Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

4. Indikasi Tindakan:
Indikasi klien dilakukan batuk efektif adalah Jalan nafas tidak efektif, Pre
dan post operasi , serta klien immobilisasi.

5. Kontraindikasi Tindakan:
Kontraindikasi batuk efektif antara lain:
- Klien yang mengalami Tekanan Intra Kranial (TIK) gangguan fungsi
otak.
- Klien dengan gangguan Kardiovaskuler seperti gagal jantung,
Hipertensi berat, Aneurisma dan Infark miokard
6. Langkah-Langkah Tindakan

- Tahap Pra Interaksi


Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Persiapan prosedur
yang matang dan
Mengecek jelas akan
program terapi mempermudah
Mencuci tangan proses untuk
Menyiapkan alat melakukan tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya transmisi
mikroorganisme

- Tahap Orientasi
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
- Memberikan salam Klien dapat
dan sapa nama pasien
memahami
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur maksud dan
pelaksanaan
tujuan
- Menanyakan
persetujuan/kesiapan dilakukannya
pasien
tindakan tersebut
secara sistematis

- Tahap Kerja
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Menjaga privacy Mengatur pasien
pasien dan sesuai
mempersiapkan kebutuhan
pasien prosedur.

Meminta pasien Untuk pasien


meletakkan satu dapat merasakan
tangan di dada pengembangan
dan satu tangan di dan
abdomen pengempisan
dada dan
abdomen

untuk
meningkatkan
- Melatih pasien ventilasi alveoli,
melakukan nafas memelihara
perut (menarik pertukaran gas,
nafas dalam men cegah
melalui hidung atelektasi paru.
hingga 3
hitungan, jaga
mulut tetap
tertutup)
- Meminta pasien
merasakan
mengembangnya
abdomen (cegah
lengkung pada
punggung)
- Meminta pasien
menahan nafas
hingga 3 hitungan

- Meminta
menghembuskan
nafas perlahan
dalam 3 hitungan
(lewat mulut,
bibir
seperti meniup)
- Meminta pasien
merasakan
mengempisnya
abdomen dan
kontraksi dari otot
Memasang Menjaga
perlak/alas dan privacy serta
bengkok (di kenyamanan
pangkuan pasien pasien.
bila duduk atau di
dekat
mulut bila tidur
miring)

Meminta pasien Untuk proses


untuk melakukan pengeluaran
nafas dalam 2 kali sekret
, yang ke-3:
inspirasi, tahan
nafas dan
batukkan dengan
kuat
Menampung Untuk dibawa
lender dalam ke laboratorium
sputum pot dan agar dilakukan
merapikan pasien pemeriksaan
lebih lanjut.

- Tahap Terminasi
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
- Melakukan Mengevaluasi
evaluasi tindakan pencapaian tujuan
- Berpamitan dari interaksi yang
dengan klien telah dilaksanakan.
- Mencuci tangan Memastikan klien
- Mencatat dalam perasaan
kegiatan dalam aman nyaman
lembar catatan setelah prosedur
keperawatan dilaksanakan.
Mencegah
terjadinya transmisi
mikroorgansme
C. Pemasangan Nasal Kanul
1. Nama Tindakan Keperawatan : Pemasangan Nasal Kanul pada Klien
2. Definisi Tindakan : Pemasangan Nasal Kanul merupakan salah stau tindakan
keperawatan dengan prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan
menggunakan suatu alat sederhana yang memberikan oksigen secara kontinyu
dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24%-44% yang dinamakan
nasal kanul/kateter nasal.
3. Tujuan Tindakan:
- Untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
- Mencegah terjadi hipoksia.
4. Indikasi Tindakan:
- Pasien hipoksia.
- Oksigenasi kurang sedangkan paru normal.
- Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak normal.
- Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal.

5. KontraIndikasi Tindakan
Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas
yang tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau
akibat infeksi/inflamasi
6. Langkah-Langkah Tindakan
- Tahap Pra Interaksi
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
Persiapan prosedur
Mengecek yang matang dan
program terapi jelas akan
Mencuci tangan mempermudah
Menyiapkan alat proses untuk
melakukan
tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya transmisi

- Tahap Orientasi

Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional


- Memberikan salam Klien dapat
dan sapa nama pasien
memahami
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur maksud dan
pelaksanaan
tujuan
- Menanyakan
persetujuan/kesiapan dilakukannya
pasien
tindakan tersebut
secara sistematis
- Tahap kerja

Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional


Observasi humidifier Menjamin dalam
Atur
denganaliran oksigen
melihat jumlah Memastikan bahwa
melaksanakan prosedur
sesuai dengan kecepatan
air yang sudah disiapkan yang diselesaikantabung
humidifier pada dengan
yang
sesuaidibutuhkan,
level yang telah air berfungsi dnegan
efektif
kemudian
ditetapkan.observasi baik.
humidifier pada tabung
air dengan menunjukkan
adanya gelembung air.

Pasang kanula nasal pada Pemberian oksigen


hidung dan atur pengikat melalui nasal kanul serta
untuk kenyamanan diikat agar pasien
pasien. merasa nyaman dengan
Periksa kanula nasal pemasangan nasal kanul
setiap 6 – 8 jam. tersebut

Kaji cuping hidung, Pemberian fixasi pada


septum, mukosa hidung pemasangan kanul
serta periksa kecepatan bertujuan agar
aliran oksigen, rute memastikan kanul
pemberian dan respon terpasang dengan baik
pasien. dan tidak mudah
terlepas.
- Tahap Terminasi
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Cuci Tangan Mencegah
setelah transmisi
prosedur mikroorganisme
dilakukan
D. Pemasangan Masker Oksigen
1. Nama Tindakan Keperawatan: Pemasangan masker oksigen pada klien..
2. Definisi Tindakan : Tindakan pemasangan masker oksigen atau Oxygen
mask adalah salah satu tindakan keperawatan atas prosedur pemenuhan
kebutuhan oksigen dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa
masker oksigen.
3. Tujuan Tindakan :
- Memenuhi kebutuhan oksigen klien
- Mencegah terjadinya hipoksia.
4. Indikasi Tindakan:
Indikasi tindakan pemasangan masker oksigen adalah untuk pasien yang
mengalami kondisi medis akut yang masih sadar penuh, bernapas spontan,
memiliki volume tidal yang cukup, serta memerlukan terapi oksigen
konsentrasi tinggi.
5. KontraIndikasi Tindakan
Pada dasarnya penggunaan oxygen mask tidak memiliki kontraindikasi
absolut. Namun, ada beberapa kondisi medis yang meningkatkan risiko
toksisitas oksigen dan hiperoksemia, atau penyalahgunaan terapi oksigen.
Pasien yang berisiko mengalami toksisitas oksigen biasanya adalah pasien
yang berisiko terhadap retensi karbondioksida seperti pasien dengan
riwayat paru obstruktif kronik (PPOK), obesitas berat, fibrosis kistik,
deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan bronkiektasis.
6. Langkah- Langkah
- Tahap Pra Interaksi
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Persiapan
Mengecek prosedur yang
program matang dan
terapi jelas akan
Mencuci mempermudah
tangan proses untuk
Menyiapkan melakukan
alat tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya
transmisi

- Tahap Orientasi
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Menyapa klien Menerapkan etika
dan Jelaskan keperawatan dan
prosedur yang konsep caring
dilakukan serta mengatur
Atur posisi semi posisi klien pada
fowler. posisi ternyaman.
- Tahap Kerja
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
Observasi Menjamin dalam
humidifier melaksanakan
dengan melihat prosedur yang
jumlah air yang diselesaikan
sudah disiapkan dengan efektif
sesuai level yang sesuai
telah ditetapkan. kebutuhan
oksigenasi.

Atur aliran Memastikan


oksigen sesuai tabung oksigen
dengan berfungsi
kecepatan yang dengan baik
dibutuhkan,
kemudian
observasi
humidifier pada
tabung air
dengan
menunjukkan
adanya
gelembung air.

Tempatkan Pemberian
masker oksigen kebutuhan
diatas mulut dan oksigenasi.
hidung pasien
dan atur pengikat
untuk
kenyamanan
pasien. Periksa
kanula nasal
setiap 6 – 8 jam.

Kaji cuping Memastikan


hidung, septum, masker oksigen
mukosa hidung terpasang
serta periksa dengan
kecepatan aliran sempurna dan
oksigen, berfungsi
rute pemberian dengan baik.
dan respon
pasien.

- Tahap Terminasi
Foto Tindakan Langkah Rasional
tindakan
Mencuci Mencegah
tangan terjadinya
setelah transmisi
prosedur mikroorganisme.
dilakukan
E. Fisioterapi Dada

1. Nama Tindakan Keperawatan : Tindakan Fisioterapi Dada

2. Definisi Tindakan : Fisioterapi dada merupakan salah satu penanganan


fisioterapi yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang
berhubungan dengan saluran pernapasan.

3. Tujuan Tindakan:
- Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
- Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

4. Indikasi Tindakan :
Indikasi fisioterapi dada terdapat penumpukan sekret pada saluran napas
yang dibuktikan dengan pengkajian fisik, X Ray, dan data klinis, sulit
mengeluarkan atau membatukkan sekresi yang terdapat pada saluran
pernapasan.

5. Kontraindikasi Tindakan
Kontraindikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan
jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan
kontraindikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka
baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan
serta adanya kejang rangsang.
6. Langkah – Langkah Tindakan
a. Clapping ( perkusi ) dan vibrasi

- Tahap Pra Interaksi


Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
Persiapan prosedur
Mengecek yang matang dan
program terapi jelas akan
Mencuci tangan mempermudah
Menyiapkan alat proses untuk
melakukan
tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya transmisi

- Tahap Orientasi
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
- Memberikan salam Klien dapat
dan sapa nama pasien
memahami
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur maksud dan
pelaksanaan
tujuan
- Menanyakan
persetujuan/kesiapan dilakukannya
pasien
tindakan tersebut
secara sistematis

- Tahap Kerja
Foto Tindakan Langkah Rasional
Tindakan
- Menjaga Menempatkan
privacy pasien pasien pada
- Mengatur posisi
posisi sesuai ternyaman.
daerah gangguan
paru
- Memasang
perlak/alas dan
bengkok (di
pangkuan pasien
bila duduk atau
di dekat mulut
bila tidur
miring)
- Melakukan Clapping
clapping dengan dilakukan
cara tangan sesuai dengan
perawat gangguan paru
menepuk yang dialami
punggung pasien klien.
secara
bergantian
- Menganjurkan
pasien inspirasi
dalam, tahan
sebentar, kedua
tangan perawat
di
punggung pasien
- Meminta Membantu
pasien untuk jalan
melakukan pernapasan.
ekspirasi, pada
saat yang
bersamaan
tangan
perawat
melakukan
vibrasi
Meminta pasien Mengeluarkan
menarik nafas, sekret dari paru
menahan nafas,
dan
membatukkan
dengan kuat.

Menampung Untuk
lender dalam pemeriksaan
sputum pot lebih lanjut di
laboratorium.

- Melakukan Mengecek
auskultasi paru kondisi
- Menunjukkan kesehatan paru
sikap hati-hati setelah
dan dilakukannya
memperhatikan prosedur
respon pasien clapping dan
vibrasi

- Tahap Terminasi
Foto Tindakan Langkah Rasional
tindakan
- Melakukan Mengevaluasi
evaluasi pencapaian
tindakan tujuan dari
- Berpamitan interaksi yang
dengan klien telah
- Membereskan dilaksanakan.
alat Memasitkan klien
- Mencuci dalam perasaan
tangan aman nyaman
- Mencatat setelah prosedur
kegiatan dalam dilaksanakan.
lembar catatan Mencegah
keperawatan terjadinya
transmisi
mikroorgansme

b. Drainage Postural.
- Tahap Pra interaksi
Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional
Mengecek Persiapan prosedur
program terapi yang matang dan
Mencuci tangan jelas akan
Menyiapkan alat mempermudah
proses untuk
melakukan
tindakan.
Mencuci tangan
dapat mencegah
terjadinya transmisi

- Tahap Orientasi

Foto Tindakan Langkah Tindakan Rasional


- Memberikan salam Klien dapat
dan sapa nama pasien
memahami
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur maksud dan
pelaksanaan
tujuan
- Menanyakan
persetujuan/kesiapan dilakukannya
pasien
tindakan tersebut
secara sistematis
- Tahap kerja
Foto Tindakan Langkah tindakan Rasional
Bronkus apikal
lobus anterior
kanan dan kiri atas.
Meminta pasien
duduk di tempat
tidur, bersandar
pada bantal.

Bronkus apikal
lobus posteriror
kanan dan kiri atas.
Meminta pasien di
atas tempata tidur ,
menyandar ke
depan pada bantal.

Lobus anterior
kanan dan kiri.
Meminta pasien
berbaring datar
dengan bantal kecil
di bawah lutut.

Bronkus lobus
lingual kiri atas.
Meminta pasien
berbaring miring ke
kanan dengan
lengan di atas
kepala pada posisi
tranbelendung.,

Bronkus lobus
kanan tengah.
Memintah pasien
berbaring miring ke
kiri, letakkan bantal
di belakang
punggung dan
gulingkan pasien
1/4 putaran ke atas
bantal.

Bronkus lobus
anterior kanan dan
kiri bawah.
Meminta pasien
berbaring
terlentang dnegan
posisi
tranbelendung

Bronkus lobus
lateral kiri bawah.
Meminta pasien
berbaring miring ke
kanan pada posisi
tranbelendung.

Bronkus lobus
superior kanan dan
kiri bawah.
Meminta pasien
berbaring
tengkurap dengan
bantal di bawah
lambung.

Bronkus basil
posterior kanan dan
kiri.
Meminta pasien
berbaring
tengkurap dalam
posisi
tranbelendung.

Lakukan observasi
tanda vital selama
prosedur.

Setelah
pelaksanaan
drainage lakukan
clapping, vibrasi,
dan pengisapan
lendir (suction).

Cuci tangan setelah


prosedur dilakukan.

F. DAFTAR PUSTAKA
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/paru-dan-
pernapasan/nonrebreathing-oxygen-mask/kontraindikasi
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/paru-dan-pernapasan/nasal-kanul
https://id.scribd.com/document/426222294/FIX-SOP-Postural-Drainage
https://id.scribd.com/doc/291518378/Sop-Fisioterapi-Dada
http://annangdsz.blogspot.com/2018/04/sop-fisioterapi-
dada.htmlhttp://annangdsz.blogspot.com/2018/04/sop-fisioterapi-dada.html
https://id.scribd.com/document/384622871/Sop-Oksigenasi-Simple-Mask
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2024/anak-
helmi2.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKE
wjbotjXqrzzAhXDFLcAHcMnCysQFnoECAMQAw&url=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com%2Frizkadrachayu
%2F54f94e0da3331135028b4e54%2Ffisioterapi-
dada&usg=AOvVaw0DLGm6BFlEw7TV9tSa0W0g

Anda mungkin juga menyukai