Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOGBOOK

TEKHNIK RELAKSASI LATIHAN NAFAS DALAM

“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Penugasan Program


Studi Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas”

DI SUSUN OLEH:
MARLINA, S.Kep
NIM. 21.300.0195

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOGBOOK


TEKHNIK RELAKSASI LATIHAN NAFAS DALAM

“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Penugasan Program


Studi Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas”

DI SUSUN OLEH:
MARLINA, S.Kep
NIM. 21.300.0195

Banjarmasin, Februari 2022


Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Dedy Setyawan, S.Kep, Ners Dahlia, S.Kep, Ners


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOGBOOK
TEKNIK RELAKSASI LATIHAN NAFAS DALAM

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Latihan nafas dalam


2. Nama Klien : Ny. H
3. Diagnosa Medis : post operative myomektomi
4. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan (post operasi)
5. Justifikasi tindakan
Teknik relaksasi nafas dalam dalam adalah bernafas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma. Pertimbangan dan alasan dilakukannya teknik
relaksasi nafas dalam adalah dapat merelaksasikan otot yang mengalami
spasme atau ketegangan yang disebabkan oleh insisi atau trauma jaringan saat
pembedahan.
6. Prinsip-prinsip tindakan dan Rasional :

No Prosedur Rasionalisasi

A. Tahap Pra Interaksi


1. Cek Program terapi Agar tindakan berjalan lancar
2. Cuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan Menerepkan etika
terapeutik keperawatan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Klien memahami tujuan
tindakan pada keluarga/klien tindakan tersebut
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum Bersedia atau tidak bersedia
kegiatan dilakukan klien dilakuakn teknik
relaksasi nafas dalam
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien Agar terjalin bina hubungan
saling percaya
2. Mengatur pasien pada posisi yang Mendapatkan posisi yang
nyaman nyaman
3. Meminta pasien meletakkan satu Agar pasien merasa lebih
tangan di dada dan satu tangan di nyaman
abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut Mengisi ruang paru kiri dan
(menarik nafas dalam melalui hidung kanan dengan udara
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
5. Meminta pasien merasakan Agar pasien merasa lebih
mengembangnya abdomen nyaman
(cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas Memaksimalkan relaksasi
hingga 3 hitungan nafas dalam
7. Meminta menghembuskan nafas Mengeluarkan udara yang ada
perlahan dalam 3 hitungan diparu kiri dan kanan
(lewat mulut, bibir seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan Agar pasien merasa lebih
mengempisnya abdomen dan nyaman
kontraksi dari otot
9. Menjelaskan pada pasien untuk Agar pasien bisa melakukan
melakukan latihan ini jika nyeri secara mandiri
datang
10. Merapikan pasien Agar pasien merasa lebih
nyaman
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui perkembangan
intervensi yang diberikan
2. Berpamitan dengan klien Penerapan komunikasi
terapetik
3. Mencuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
4. Mencatat kegiatan dalam lembar Mengetahui perkembangan
catatan keperawatan intervensi yang diberikan

7. Bahaya yang dapat terjadi dan pencegahannya


a. Bahaya
Selama dilakukan tindakan teknik relaksasi nafas dalam tidak ada kontra
indikasi ataupun bahaya dilakukannya tindakan, akan tetapi pasien tidak
mampu berkonsentrasi saat melakukan tekhnik nafas dalam. Relaksasi
melibatkan otot dan pernafasan dan tidak membutuhkan alat lain
sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu – waktu.
b. Pencegahan
Hal ini dapat dicegah dengan cara membantu pasien agar dapat
memfokuskan pikiran untuk melakukan teknik nafas dalam.
8. Tujuan Tindakan Dilakukan
Tujuan dilakukan tekhnik nafas dalam adalah dapat mengurangi rasa nyeri.
9. Hasil yang didapat dan maknanya
Hasil yang didapat setelah dilakukan tekhnik nafas dalam adalah nyeri
berkurang. Maknanya membuat pasien lebih rileks.
10. Identifikasi Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) :
a. Mandiri
- Pasien dapat mengulang teknik relaksasi secara mandiri kapan saja
atau sewaktu – waktu jika nyeri datang
- Meningkatkan istirahat
b. Kolaborasi
- Mengbservasi TTV
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Mengbservasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan
- Berkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian terapi

Anda mungkin juga menyukai