Anda di halaman 1dari 68

TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI

2018

BAB IV
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

4.1 Umum
Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) diperlukan suatu rancangan yang
dapat mendukung kelancaran dalam menyalurkan air minum ke seluruh
konsumen. Perancangan tersebut harus memperhatikan beberapa hal yang
mendukung dalam penyediaan air minum diantaranya yaitu, sumber baku air
minum, penentuan proyeksi penduduk, serta memperhitungkan kebutuhan air,
fluktuasi pemakaian air dalam rancangan SPAM, disertai dengan sistem transmisi
dan sistem distribusi.
Perkembangan penduduk pada suatu daerah cenderung meningkat setiap
tahunnya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tingkat kesehatan,
pendidikan, kemajuan teknologi, sosial dan ekonomi masyarakat yang semakin
baik sehingga tingkat kelahiran dan kematian tidak lagi sama. Perhitungan
proyeksi penduduk diperlukan dalam perancangan sistem penyediaan air minum
yang akan digunakan dalam waktu jangka panjang. Dengan adanya data proyeksi
penduduk akan menjadi faktor yang relevan untuk mengestimasi kebutuhan air di
masa yang akan datang.
Jumlah penduduk suatu daerah pada masa yang akan datang dapat
diketahui dengan menggunakan metode-metode proyeksi jumlah penduduk.
Adapun metode yang digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk antara lain
adalah: metode aritmatika/linear, metode logaritma, metode eksponensial, dan
metode geometri. Oleh karena itu, rancangan sistem penyediaan air minum
diperlukan perencanaan yang baik yang dapat mendukung kelancaran dalam
menyalurkan air minum ke seluruh konsumen. Rancangan sistem penyediaan air
minum meliputi proyeksi penduduk, perhitungan kebutuhan air dan fluktuasi
pemakaian air. Adapun yang harus diperhatikan dalam perencanaan sistem
penyediaan air minum, yaitu:

ESTER MELINDA (1507123727) 43


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

1. Perencanaan awal, berupa:


a. Tahun target
b. Rencana daerah pelayanan
c. Rencana jumlah populasi yang dilayani
d. Rencana jumlah suplai.
2. Penentuan sumber baku air minum
3. Pemilihan fasilitas bangunan
4. Pemilihan sistem pengolahan dan teknologi
5. Penentuan fasilitas sistem transmisi dan distribusi.

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk


Kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk, oleh karena itu dibutuhkan proyeksi jumlah penduduk
yang akan datang untuk memperkirakan kebutuhan air yang akan digunakan
sebagai gambaran perancangan sistem penyediaan air minum. Penduduk
Kelurahan Palas akan diproyeksikan untuk 20 tahun sesuai dengan periode desain
yang direncanakan dengan menggunakan empat metoda proyeksi yang sudah
dijelaskan pada Bab II yaitu:
1. Metoda aritmatika/linear
2. Metoda logaritma
3. Metoda eksponensial
4. Metoda geometri.
Metode terbaik didapatkan dengan membandingkan keempat metode
tersebut, yaitu dengan melihat nilai simpangan baku (S) yang paling kecil dan
koefisien korelasi (R) yang mendekati 1 untuk masing-masing metode. Berikut ini
dipaparkan data-data yang disajikan dalam bentuk tabel untuk setiap metode.

ESTER MELINDA (1507123727) 44


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.2.1 Metode Proyeksi Aritmatika/Linear


Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017
dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan grafiknya pada Gambar 4.1
Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatika
Jumlah
No
Tahun Penduduk Yr Xi2 Xi . Yi Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
(Xi) (Yi)
1 2008 6726 1 6726 7621 -895 801318 -2771 7679549
2 2009 6822 4 13644 8038 -1216 1478803 -2675 7156695
3 2010 9523 9 28569 8455 1068 1140715 26 666
4 2011 9837 16 39348 8872 965 931506 340 115464
5 2012 9962 25 49810 9289 673 453264 465 216039
6 2013 10174 9497,2 36 61044 9706 468 219353 677 458058 780,5903197 0,8505
7 2014 10185 49 71295 10123 62 3901 688 473069
8 2015 10311 64 82488 10539 -228 52186 814 662270
9 2016 10504 81 94536 10956 -452 204611 1007 1013646
10 2017 10928 100 109280 11373 -445 198235 1431 2047189
55 94972 385 556740 94972 4,55E-12 5483891 0 19822646
n = 10
a = 7204,3
b = 416,9
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 45


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Jika nilai X yang diketahui = 10, maka :

Nilai Standar Deviasi (S) :

Nilai Standar Korelasi :

ESTER MELINDA (1507123727) 46


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

r = 0,8505

Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatika


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 47


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.2.2 Metode Proyeksi Logaritma


Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode logaritma untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017 dapat
dilihat pada Tabel 4.2 dan grafiknya pada Gambar 4.2
Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma
Jumlah
Tahun
No Penduduk (Yr) Xi2 Ln (Xi) Ln (Yi) Ln (Xi) . (Yi) (Ln Xi)2 Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
(Xi) (Yi)
1 2008 6726 1 0,000 8,814 0 0,000 6641,4 84,56 7151,144181 -2771 7679549
2 2009 6822 4 0,693 8,828 4729 0,480 7952 -1129,96 1276801,954 -2675 7156695
3 2010 9523 9 1,099 9,161 10462 1,207 8718,6 804,44 647120,0309 26 666
4 2011 9837 16 1,386 9,194 13637 1,922 9262,5 574,52 330075,9077 340 115464
5 2012 9962 25 1,609 9,207 16033 2,590 9684,4 277,63 77077,74157 465 216039
6 2013 10174 9497,2 36 1,792 9,228 18229 3,210 10029 144,92 21000,83747 677 458058 530,81 0,9338
7 2014 10185 49 1,946 9,229 19819 3,787 10321 -135,53 18369,27363 688 473069
8 2015 10311 64 2,079 9,241 21441 4,324 10573 -262,00 68643,3314 814 662270
9 2016 10504 81 2,197 9,260 23080 4,828 10796 -291,69 85082,48207 1007 1013646
10 2017 10928 100 2,303 9,299 25163 5,302 10995 -66,89 4474,575822 1431 2047189
55 94972 385 15,104 91,459 152593 27,650 94972 -1,82E-12 2,54E+06 0,00 19822646
n = 10
b = 0,220791
Ln a = 8,812445
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 48


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Jika X yang diketahui = 10, maka :

Nilai standar deviasi (S) :

S=

Nilai standar korelasi (r):

ESTER MELINDA (1507123727) 49


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Gambar 4.2 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 50


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.2.3 Metode Proyeksi Eksponensial


Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode eksponensial untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017
dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan grafiknya pada Gambar 4.3
Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial
Jumlah
No (Xi) .
Tahun Penduduk (Yr) Xi2 Ln (Xi) Ln (Yi) (Ln Xi)2 Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
Ln (Yi)
(Xi) (Yi)
1 2008 6726 1 0,000 8,814 8,81 0,00 7556 -830,40 689556 -2771 7679549
2 2009 6822 4 0,693 8,828 17,66 0,48 7928 -1105,57 1222294 -2675 7156695
3 2010 9523 9 1,099 9,161 27,48 1,21 8317 1206,01 1454471 26 666
4 2011 9837 16 1,386 9,194 36,78 1,92 8726 1111,47 1235376 340 115464
5 2012 9962 25 1,609 9,207 46,03 2,59 9154 807,87 652649 465 216039
6 2013 10174 9497,2 36 1,792 9,228 55,37 3,21 9604 570,21 325134 677 458058 849,24 0,8198
7 2014 10185 49 1,946 9,229 64,60 3,79 10076 109,46 11981 688 473069
8 2015 10311 64 2,079 9,241 73,93 4,32 10570 -259,47 67323 814 662270
9 2016 10504 81 2,197 9,260 83,34 4,83 11090 -585,70 343044 1007 1013646
10 2017 10928 100 2,303 9,299 92,99 5,30 11634 -706,44 499056 1431 2047189
55 94972 385 15,104 91,459 506,98 27,65 94655 317,44 6500883 0,00 19822646
n = 10
b = 0,047953
Ln a = 8,882197
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 51


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Jika X yang diketahui = 10, maka:

y’ = 11634

Nilai standar deviasi (S):

S = 849,24

ESTER MELINDA (1507123727) 52


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Nilai standar korelasi (r):

Gambar 4.3 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 53


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.2.4 Metode Proyeksi Geometri


Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode Geometri untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017 dapat
dilihat pada Tabel 4.4 dan grafiknya pada Gambar 4.4
Tabel 4.4 Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri
Jumlah
No Ln (Xi) .
Tahun Penduduk (Yr) Xi2 Ln (Xi) Ln (Yi) (Ln Xi)2 Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
Ln (Yi)
(Xi) (Yi)
1 2008 6726 1 0,000 8,814 0,000 0,00 6717,3 8,68 7,53E+01 -2771 7679549
2 2009 6822 4 0,693 8,828 6,119 0,48 7828,2 -1006,18 1,01E+06 -2675 7156695
3 2010 9523 9 1,099 9,161 10,065 1,21 8561,3 961,69 9,25E+05 26 666
4 2011 9837 16 1,386 9,194 12,745 1,92 9122,8 714,25 5,10E+05 340 115464
5 2012 9962 25 1,609 9,207 14,817 2,59 9583,5 378,53 1,43E+05 465 216039
6 2013 10174 9497,2 36 1,792 9,228 16,534 3,21 9977,1 196,88 3,88E+04 677 458058 574,72 0,9219
7 2014 10185 49 1,946 9,229 17,958 3,79 10323 -137,54 1,89E+04 688 473069
8 2015 10311 64 2,079 9,241 19,216 4,32 10631 -320,40 1,03E+05 814 662270
9 2016 10504 81 2,197 9,260 20,345 4,83 10912 -407,50 1,66E+05 1007 1013646
10 2017 10928 100 2,303 9,299 21,412 5,30 11168 -240,31 5,77E+04 1431 2047189
55 94972 385 15,104 91,459 139,212 27,65 94824 148,09 2,97E+06 0,00 19822646
n = 10
b = 0,0220791
Ln a = 8,812445
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 54


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Jika X yang diketahui = 10, maka:

Nilai standar deviasi (S):

ESTER MELINDA (1507123727) 55


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Nilai standar korelasi (r):

Gambar 4.4 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 56


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.2.5 Perbandingan Proyeksi Penduduk Kelurahan Rumbai


Perbandingan proyeksi jumlah penduduk Kelurahan Rumbai tahun 2008
hingga 2037 dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kelurahan Rumbai
Tahun 2008-2037
Proyeksi Penduduk
Tahun
Aritmatika Geometri Logaritma Eksponensial
2008 7621 6717 6641 7556
2009 8038 7828 7952 7928
2010 8455 8561 8719 8317
2011 8872 9123 9262 8726
2012 9289 9583 9684 9154
2013 9706 9977 10029 9604
2014 10123 10323 10321 10076
2015 10539 10631 10573 10570
2016 10956 10912 10796 11090
2017 11373 11168 10995 11634
2018 11790 11406 11175 12206
2019 12207 11627 11340 12806
2020 12624 11834 11491 13435
2021 13041 12030 11631 14094
2022 13458 12214 11761 14787
2023 13875 12390 11884 15513
2024 14292 12556 11998 16275
2025 14708 12716 12106 17075
2026 15125 12869 12208 17913
2027 15542 13015 12305 18793
2028 15959 13156 12398 19716
2029 16376 13292 12486 20685
2030 16793 13423 12570 21701
2031 17210 13550 12650 22767
2032 17627 13673 12727 23885
2033 18044 13791 12801 25059
2034 18460 13907 12873 26289
2035 18877 14019 12942 27581
2036 19294 14128 13008 28936
2037 19711 14234 13072 30357
Sumber : Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 57


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Untuk menentukan metode proyeksi penduduk yang akan digunakan


dipilih nilai S yang terkecil dan nilai R yang mendekati 1. Berikut perbandingan
nilai S dan R masing-masing metode proyeksi dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Perbandingan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk


Metode Proyeksi Nilai S Nilai R
Aritmatika 780,59 0,850
Logaritma 530,81 0,934
Eksponensial 849,24 0,819
Geometri 574,72 0,921
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

Dari keempat metode proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat


bahwa metode Logaritma memiliki nilai S yang terkecil yaitu 530,81 dan nilai R
yang paling mendekati 1 yaitu 0,934. Maka metode proyeksi penduduk yang
terpilih adalah metode Logaritma. Hasil proyeksi jumlah penduduk terpilih dapat
dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Proyeksi dengan Metode Terpilih Logaritma


Tahun Jumlah Penduduk

2018 11175
2019 11340
2020 11491
2021 11631
2022 11761
2023 11884
2024 11998
2025 12106
2026 12208
2027 12305
2028 12398
2029 12486
2030 12570
2031 12650
2032 12727
2033 12801
2034 12873

ESTER MELINDA (1507123727) 58


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.7 Hasil Proyeksi dengan Metode Terpilih Logaritma (Lanjutan)


Tahun Jumlah Penduduk

2035 12942
2036 13008
2037 13072
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

4.3 Perhitungan Kebutuhan Air


Sistem penyediaan air minum (SPAM) Kecamatan Rumbai direncanakan
menggunakan periode desain selama 20 tahun. Periode desain ini dilakukan satu
tahap saja dimulai dari tahun 2018 sampai 2037. Berdasarkan hasil proyeksi
penduduk terpilih (metode logaritma), diketahui jumlah penduduk Kecamatan
Rumbai sebagai berikut:
1. Tahun 2018 sebagai tahun awal desain penduduknya berjumlah 11175
Jiwa
2. Periode 2018 – 2037 jumlah penduduk diakhir periode adalah 13072 jiwa.
Pada perencanaan ini, direncanakan tingkat pelayanan dari PDAM adalah
sebesar 100%. Untuk memperhitungkan kebutuhan air tersebut, maka kebutuhan
air dibagi menurut :
1. Kebutuhan domestik, yang dibedakan atas :
a. Sambungan langsung (SR)
b. Hidran umum (HU)
2. Kebutuhan non domestik, yang terdiri dari atas
a. Sarana pendidikan
b. Sarana peribadatan
c. Sarana kesehatan
d. Industri
e. Sarana perdagangan
f. Sarana perkantoran
g. Lain-lain
3. Kebocoran/kehilangan air
4. Hidran kebakaran

ESTER MELINDA (1507123727) 59


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum


tahun 2000 beberapa kriteria harus dipenuhi dalam membuat suatu perencanaan
Sistem Penyediaan Air Minum. Perencanaan tersebut berdasarkan jumlah
penduduk di kota tersebut. Dari jumlah penduduknya akan dapat ditentukan
kategorinya. Kecamatan Rumbai dengan perkiraan jumlah penduduk pada tahun
2037 adalah sebanyak 13072 jiwa dapat dikategorikan sebagai kota sedang.
Kriteria Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum dapat dilihat pada Tabel 4.8
dan Standar kebutuhan air Kecamatan Rumbai dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.8 Standar Pemakaian Air Berdasarkan Kategori Kota
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
500.000 100.000
No. Uraian s/d s/d 20.000 s/d <
> 1.000.000 1.000.000 500.000 100.000 20.000
Metropolitan Besar Sedang Kecil Desa
1 Unit SR (l/o/hr) 190 170 150 130 30
2 Unit HU (l/o/hr) 30 30 30 30 30
Unit non 20 –
3 domestik 20 - 30 20 – 30 20 – 30 20 - 30 30
Kehilangan air
4 (%) 20 - 30 20 – 30 20 – 30 20 – 30 20
Faktor
5 Maximum Day 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
Faktor Peak -
6 Hour 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Jumlah Jiwa Per
7 SR 5 5 6 6 10
Jumlah Jiwa Per
8 HU 100 100 100 100 – 200 200
Sisa tekan di
9 jaringan 10 10 10 10 10
distribusi (mka)
10 Jam operasi 24 24 24 24 24
11 Volume 20 20 20 20 20

ESTER MELINDA (1507123727) 60


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.8 Standar Pemakaian Air Berdasarkan Kategori Kota (Lanjutan)


Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
500.000 100.000
No. Uraian s/d s/d 20.000 s/d <
> 1.000.000 1.000.000 500.000 100.000 20.000
Metropolitan Besar Sedang Kecil Desa
reservoar (%)
(Maks Day
Demand)
50:50 s/d 50:50 s/d
12 SR : HU 80:20 80:20 80:20 70:30 70:30
Cakupan ***)
13 Pelayanan (*) **) 90 **) 90 **) 90 **) 90 70
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2000

Tabel 4.9 Kriteria dan Standar Kebutuhan Air Non Domestik


No Fasilitas Pemakaian Air Satuan
1 Asrama 120*) Ltr/penghuni/hari

2 Taman kanak-kanak 10 Ltr/siswa/hari

3 Sekolah Dasar 40*) Ltr/siswa/hari

4 SLTP 50*) Ltr/siswa/hari

5 SMU/SMK dan lebih tinggi 80*) Ltr/siswa/hari

6 Rumah Sakit 500*) ltr/tt/hari

7 Puskesmas 500 – 1000 Ltr/unit/hari

8 Puskesmas Pembantu 500 – 1000 Ltr/unit/hari

9 Posyandu 500 Ltr/unit/hari

10 Peribadatan 500 – 2000 Ltr/unit/hari

Ltr/pegawai dan
11 Kantor 100**) guru/hari

12 Toko 100 – 200 **) Ltr/unit/hari

13 Rumah Makan 1000 Ltr/unit/hari

ESTER MELINDA (1507123727) 61


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.9 Kriteria dan Standar Kebutuhan Air Non Domestik (Lanjutan)
No Fasilitas Pemakaian Air Satuan
14 Hotel/Losmen 250 - 300**) Ltr/unit/hari

15 Pasar 6000 –12000 Ltr/unit/hari

16 Pabrik/Industri 60-100**) Ltr/orang/hari

17 Pelabuhan/Terminal 10.000–20.000 Ltr/unit/hari

18 SPBU 5000 – 20.000 Ltr/unit/hari

19 Pertamanan 25.000 Ltr/unit/hari

20 Stadion Olahraga 10 Ltr/org/hari

Sumber : Dinas PU Cipta Karya, SK-SNI Air Minum, 2010

Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada jumlah penduduk pada akhir periode
desain, dan persentase tingkat pelayanan suatu PDAM. Jumlah penduduk pada
tahun 2037 yaitu 13072 jiwa dengan tingkat pelayanan 100%. Maka jumlah
penduduk yang terlayani yaitu:
Jumlah Penduduk yang terlayani = Tingkat pelayanan x Jumlah Penduduk
= 100% x 13072 jiwa
= 13072 jiwa

4.3.1 Kebutuhan Air Domestik


Penggunaan air untuk keperluan domestik dibuat dengan sambungan
rumah. Berikut perhitungan kebutuhan air domestik :
Kebutuhan air domestik (SR) = 100% x 13072 jiwa x 190 l/o/h
= 2483680 l/h
= 28,75 l/dt

4.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik


Fasilitas perkotaan di Kecamatan Rumbai tahun 2018 – 2037 diasumsikan
mengalami peningkatan, yang berpengaruh pada kebutuhan air non domestik.
Perhitungan kebutuhan air untuk non domestik yaitu :
Berikut perhitungan kebutuhan air non domestik di Kecamatan Rumbai :

ESTER MELINDA (1507123727) 62


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

1. Sarana Pendidikan
a. TK
Kebutuhan air untuk TK = 20 unit x 110 jiwa/unit x 10 l/o/hr
= 22000 l/h
= 0,2546 l/dt
b. SD/Sederajat
Kebutuhan air untuk SD/Sederajat = 21 unit x 440 jiwa/unit x 40 l/o/hr
= 369600 l/h
= 4,2778 l/dt
c. SMP/Sederajat
Kebutuhan air untuk SMP/Sederajat = 13 unit x 232 jiwa/unit x 50
l/o/hr
= 150800 l/h
= 1,7454 l/dt
d. SMA/Sederajat
Kebutuhan air untuk SMA/Sederajat = 4 unit x 172 jiwa/unit x 80
l/o/hr
= 55040 l/h
= 0,6370 l/dt
Tabel 4.10 Kebutuhan Air untuk Sarana Pendidikan (2037)
Asumsi Standar
Jumlah Populasi Kebutuhan
Jenis Penambahan Kebutuhan Air
Unit (Jiwa/Unit) Air (L/dtk)
Unit (L/o/hr)
TK 17 3 110 10 0,2546
SD/Sederajat 18 3 440 40 4,2778
SMP/Sederajat 11 2 232 50 1,7454
SMU/Sederajat 3 1 172 80 0,6370
Keb. Total 6,9148
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 63


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

2. Sarana Peribadatan
a. Masjid
Kebutuhan air untuk Masjid = 56 unit x 2000 l/unit/hari
= 112000 l/h
= 1,2963 l/dt
b. Mushalla
Kebutuhan air untuk Mushalla = 51 unit x 2000 l/unit/hari
= 102000 l/h
= 1,1806 l/dt
c. Gereja
Kebutuhan air untuk Gereja = 11 unit x 2000 l/unit/hari
= 22000 l/h
= 0,2546 l/dt
d. Vihara
Kebutuhan air untuk Vihara = 2 unit x 2000 l/unit/hari
= 4000 l/h
= 0.0463 l/dt
Tabel 4.11 Kebutuhan Air Untuk Sarana Peribadatan (2037)
Asumsi Standar
Jumlah Kebutuhan
Jenis Penambahan Kebutuhan Air
Unit Air (L/dtk)
Unit (L/unit/hr)
Mesjid 48 8 2000 1,2963
Mushalla 44 7 2000 1,1806
Gereja 9 2 2000 0,2546
Vihara 2 0 2000 0,0463
Keb. Total 2,7778
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

3. Sarana Kesehatan
a. Puskesmas
Kebutuhan air untuk Puskesmas = 5 unit x 1000 l/unit/hari
= 5000 l/h
= 0,0579 l/dt

ESTER MELINDA (1507123727) 64


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

b. Poliklinik
Kebutuhan air untuk Poliklinik = 1 unit x 1000 l/unit/hari
= 1000 l/h
= 0,0116 l/dt

c. Praktek Dokter
Kebutuhan air untuk Praktek Dokter = 2 unit x 1000 l/unit/hari
= 2000 l/h
= 0,0231 l/dt

Tabel 4.12 Kebutuhan Air Untuk Sarana Kesehatan (2037)


Asumsi Standar
Jumlah Kebutuhan
Jenis Penambahan Kebutuhan Air
Unit Air (L/dtk)
Unit (L/unit/hr)
Puskesmas 5 1 1000 0,0579
Poliklinik 1 0 1000 0,0116
Praktek Dokter 2 0 1000 0,0231
Keb. Total 0,0926
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

4. Sarana Industri
a. Industri Kecil
Asumsi : Perbandingan jumlah karyawan Pria : Wanita = 3 : 2
Kebutuhan air standar untuk pria 60 l/o/h
Kebutuhan air standar untuk wanita 100 l/o/h
Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 13 unit
Sehingga : Luas total daerah industri = 13 unit x 500 m2/unit
= 6500 m2
= 0,65 ha
Jumlah karyawan = 6500 m2 x (1 org/50 m2)
= 130 orang
Jumlah karyawan pria = 3/5 x 130 orang

ESTER MELINDA (1507123727) 65


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 78 orang
Jumlah karyawan wanita = 2/5 x 130 orang
= 52 orang
Kebutuhan air untuk :
Karyawan Pria = 78 orang x 60 l/o/h
= 4680 l/h
= 0.05 l/dt
Karyawan Wanita = 52 orang x 100 l/o/h
= 5200 l/h
= 0.06 l/dt
Karyawan Total = 0.05 l/dt + 0.06 l/dt
= 0.1144 l/dt

Tabel 4.13 Kebutuhan Air Untuk Sarana Industri (2037)


Asumsi Kebutuhan Kebutuhan
Jumlah Luas Kebutuhan
Jenis Penambahan Air Wanita Air Pria
2
Unit m /unit Air (L/dtk)
Unit (L/dtk) (L/dtk)
Industri 11 2 500 0,0602 0,0542 0,1144
Kecil
Keb. Total 0,1144
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

5. Sarana Perdagangan
a. Pasar
Kebutuhan air untuk Pasar = 2 unit x 12000 l/ unit/hr
= 24000 l/h
= 0,2778 l/dt
b. Toko
Kebutuhan air untuk Toko = 614 unit x 200 l/ unit/hr
= 122800 l/h
= 1,4213 l/dt
c. Restoran
Kebutuhan air Restoran = 29 unit x 1000 l/unit/hr

ESTER MELINDA (1507123727) 66


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 29000 l/h
= 0,3356 l/dt

Tabel 4.14 Kebutuhan Air Untuk Sarana Perdagangan (2037)


Asumsi Standar
Jumlah Kebutuhan
Jenis Penambahan Kebutuhan Air
Unit Air (L/dtk)
Unit (L/unit/hari)
Pasar 2 0 12000 0,2778
Toko 525 89 200 1,4213
Restoran 25 4 1000 0,3356
Keb. Total 2,0347
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

6. Sarana Perkantoran
Asumsi : Tiap luas 10 m2 terdapat 1 orang karyawan
Penambahan unit kantor besar : 1 unit
Penambahan unit kantor sedang : 1 unit
Penambahan unit kantor kecil : 2 unit
Jumlah pegawai :
a. Kantor Besar = 6 unit x 1200 m2/unit x (1 org/ 10 m2) = 720 org
b. Kantor Sedang = 11 unit x 750 m2/unit x (1 org/ 10 m2) = 825 org
c. Kantor Kecil = 17 unit x 300 m2/unit x (1 org/ 10 m2) = 510 org

Kebutuhan air :
a. Kantor Besar
Kebutuhan air untuk Kantor Besar = 720 orang x 100 l/o/hr
= 72000 l/h
= 0,8333 l/dt

b. Kantor Sedang
Kebutuhan air untuk Kantor Sedang = 825 orang x 100 l/o/hr
= 82500 l/h
= 0,9549 l/dt

ESTER MELINDA (1507123727) 67


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

c. Kantor Kecil
Kebutuhan air untuk Kantor Kecil = 510 orang x 100 l/o/hr
= 51000 l/h
= 0,5903 l/dt

Tabel 4.15 Kebutuhan Air Untuk Sarana Perkantoran (2037)


Asumsi Jumlah Standar
Jumlah Luas Kebutuhan
Jenis Penambahan Pegawai Kebutuhan
Unit (m2/Unit) Air (L/dtk)
Unit (orang) Air (L/o/hr)
Kantor Besar 5 1 1200 720 100 0,8333
Kantor Sedang 10 1 750 825 100 0,9549
Kantor Kecil 15 2 300 510 100 0,5903
Keb. Total 2,3785
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

7. Lain-Lain
a. Hotel
Kecamatan Rumbai memiliki 8 hotel. Asumsikan penambahan 1 unit.
Kebutuhan air Hotel = 9 unit x 250 L/unit/hari
= 2250 l/h
= 0,0260 l/dt
b. Stadion Olahraga
Kecamatan Rumbai memiliki 2 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40.000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 2 unit 
40.000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 800 org.
Kebutuhan air stadion olahraga = 800 org  10 l/org/hari
= 8.000 l/hari
= 0.0926 l/det

ESTER MELINDA (1507123727) 68


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.16 Kebutuhan Air Untuk Sarana Lainnya (2037)


Asumsi Standar
Jumlah Populasi Kebutuhan
Jenis Penambahan Kebutuhan
Unit (jiwa/Unit) Air (L/dtk)
Unit Air (L/o/hr)
Hotel 8 1 75 150 0,0260
Stadion 1 1 400 10
0,0926
Olahraga
Keb. Total 0,1186
Sumber : BPS dan Data TBPAM 2018

Kebutuhan Air Non Domestik = Total keb. sarana pendidikan + sarana


peribadatan + sarana kesehatan + sarana
industri + sarana perdagangan + sarana
perkantoran + sarana lainnya
= (6,9148 + 2,7778 + 0,0926 + 0,1144+
2,0347 + 2,3785 + 0,1186) l/dt
= 14,43 l/dt
Kebutuhan air total = Total keb. domestik + total keb. non domestik
= 28,75 l/dt + 14,43 l/dt
= 43,18 l/dt

4.3.3 Kehilangan Air


Kehilangan air = 20% x Kebutuhan total
= 20% x 43,18 l/dt
= 8,64 l/dt
4.3.4 Hidran Kebakaran
Hidran Kebakaran = 3860 
P 1 0,01 P 

= 3860 13,072 1 0,01 13,072 
= 3860 x 3,6155 ( 0.9638 )
= 13450,629 l/menit
= 13450,629 l/menit x 1 jam/hari x hr/86400 dt x
menit/60dtk x 3600 dt/jam
= 9,34 l/dt

ESTER MELINDA (1507123727) 69


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Kebutuhan rata-rata = Kebutuhan domestik + Kebutuhan non domestik +


Kehilangan air + Hidran kebakaran
= 28,75 l/dt + 14,43 l/dt + 8,64 l/dt + 9,34 l/dt
= 61,16 l/dt

Berdasarkan perhitungan kebutuhan air domestik, non domestik, kehilangan air


dan hidran kebakaran, maka dapat dibuat rekapitulasi kebutuhan air bersih
Kecamatan Rumbai pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Rekapitulasi Kebutuhan Air Kecamatan Rumbai Selama


Tahun Perencanaan
Tahun Perencanaan
No Parameter Satuan
2037
1 Kebutuhan Domestik
Jumlah Penduduk 13072 Jiwa
% pelayanan 100 % %
Penduduk yang dilayani 13072 Jiwa
Kebutuhan Air
Sambungan Rumah 28,75 l/dt
Total Kebutuhan Domestik 28,75 l/dt
2 Kebutuhan Non Domestik
Sarana Pendidikan 6,9148 l/dt
Sarana Peribadatan 2,7778 l/dt
Sarana Kesehatan 0,0926 l/dt
Industri 0,1144 l/dt
Sarana Perdagangan 2,0347 l/dt
Sarana Perkantoran 2,3785 l/dt
Sarana Lainnya 0,1186 l/dt
Total Kebutuhan Non Domestik 14,43 l/dt
3 Kebutuhan Air Total 43,18 l/dt
4 Kehilangan (20%) 8,64 l/dt
5 Hidran Kebakaran 9,34 l/dt
6 Kebutuhan Rata-rata 61,16 l/dt
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 70


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.4 Fluktuasi Pemakaian Air


4.4.1 Perhitungan Kebutuhan Maksimum
Rumus yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan air maksimum
adalah:
Qmd = Qrata-rata x fmd
Dimana : fmd = 1,1 – 1,5
Faktor maksimum (fmd) dalam tugas ini diambil sebesar 1,2 (Dirjen Cipta Karya,
DPU, 2000).
Maka kebutuhan air maksimum Kecamatan Rumbai adalah :
Qrata-rata = 61,16 l/dt
Qmd = 61,16 l/dt x 1,2
= 73,39 l/dt

4.4.2 Perhitungan Kebutuhan Puncak


Dalam perhitungan kebutuhan puncak, digunakan faktor puncak 1,7.
Penetapan faktor ini juga berdasarkan pada data Kriteria Perencanaan Sistem
PAM menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU tahun 2000.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan Qp ini adalah:
Qp = Qrata-rata x fp
Dimana : fp = faktor puncak 1,5 – 3
Faktor puncak (fp) dalam tugas ini diambil sebesar 1,7 (Dirjen Cipta Karya, DPU,
2000).
Maka kebutuhan air puncak pada Kecamatan Rumbai adalah:
Qrata-rata = 61,16 l/dt
Qp = 61,16 l/dt x 1,7
= 103,97 l/dt

Rekapitulasi Qmd dan Qp dapat dilihat pada Tabel 4.18 sedangkan proyeksi
kebutuhan air bersih selama periode desain dapat dilihat pada Tabel 4.19.

ESTER MELINDA (1507123727) 71


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.18 Rekapitulasi Qmd dan Qp


QRata-rata
Tahun Fmd Qmd (l/dt) Fp Qp (l/dt)
(l/dt)
2037 61,16 1,2 73,39 1,7 103,97
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

Tabel 4.19 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Selama Periode Perencanaan


Tahun Perencanaan
No Parameter Satuan
2037
1 Kebutuhan Domestik
Jumlah Penduduk 13072 Jiwa
% pelayanan 100 % %
Penduduk yang dilayani 13072 Jiwa
Kebutuhan Air
Sambungan Rumah 28,75 l/dt
Total Kebutuhan Domestik 28,75 l/dt
2 Kebutuhan Non Domestik
Sarana Pendidikan
a. TK 0,2546 l/dt
b. SD/Sederajat 4,2778 l/dt
c. SMP/Sederajat 1,7454 l/dt
d. SMU/Sederajat 0,6370 l/dt
Total : 6,9148 l/dt
Sarana Peribadatan
a. Mesjid 1,2963 l/dt
b. Mushalla 1,1806 l/dt
c. Gereja 0,2546 l/dt
d. Vihara 0,0463 l/dt
Total : 2,7778 l/dt
Sarana Kesehatan
a. Puskesmas 0,0579 l/dt
b. Poliklinik 0,0116 l/dt
c. Praktek Dokter 0,0231 l/dt
Total : 0,0926 l/dt

ESTER MELINDA (1507123727) 72


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.19 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Selama Periode Perencanaan


(Lanjutan)
Tahun Perencanaan
No Parameter Satuan
2037
Industri
a. Industri Kecil 0,1144 l/dt
Sarana Perdagangan
a. Pasar 0,2778 l/dt
b. Toko 1,4213 l/dt
c. Restoran 0,3356 l/dt
Total : 2,0347 l/dt
Sarana Perkantoran
a. Kantor Besar 0,8333 l/dt
b. Kantor Sedang 0,9549 l/dt
c. Kantor Kecil 0,5903 l/dt
Total : 2,3785 l/dt
Sarana Lainnya
a. Hotel 0,0260 l/dt
b. Stadion Olahraga 0,0926 l/dt
Total : 0,1186 l/dt
Total Kebutuhan Non Domestik 14,43 l/dt
3 Kebutuhan Air Total 43,18 l/dt
4 Tingkat Kehilangan Air 20 %
5 Debit Kehilangan Air 8,64 l/dt
6 Debit Hidran Kebakaran 9,34 l/dt
7 Kebutuhan Rata-rata 61,16 l/dt
8 Fmd 1,2
9 Qmd 73,39 l/dt
10 Fp 1,7
11 Qp 103,97 l/dt
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 73


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.5 Pemilihan Sumber Air Baku


Sumber air Kecamatan Rumbai dipilih air sungai yang merupakan air
permukaan. Dilihat dari peta administrasi, Kecamatan Rumbai memiliki Sungai
Siak. Air sungai mempunyai debit air yang cukup besar, kuantitas yang stabil baik
di musim hujan maupun di musim kemarau, dan berfluktuasi meski kualitas air
relatif kurang baik dan membutuhkan pengolahannyang kompleks.
Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak
sebagai air minum dengan pengolahan secara sederhana dengan cara difiltrasi,
disinfeksi, dan dididihkan. (PP RI No. 82 Tahun 2001).
Air untuk tujuan domestik harus nyaman dan bebas dari kotoran yang tidak
diinginkan. Kualitas air bisa ditunjukkan oleh 3 karakteristik (Al-Layla, 1978):
a. Fisika;
b. Kimia;
c. Biologi.
Ada tiga (3) sumber yang dapat dijadikan sumber air baku (Al-layla, 1978):
a. Air permukaan
b. Air tanah
c. Air hujan

4.6 Sistem Transmisi


4.6.1 Bangunan Penangkap
Bangunan penangkap air yang akan digunakan adalah river intake. River
intake adalah bangunan berupa bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi
sebagai penangkap air untuk selanjutnya dengan menggunakan pompa atau secara
gravitasi dialirkan menuju BPAM. Lokasi pembangunan intake harus dipilih
secermat mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa
pertimbangan dalam pemilihan lokasi pembangunan intake:
1. Pilihlah lokasi yang berarus relatif tenang untuk menghindari kerusakan
konstruksi intake.
2. Lokasi pembangunan intake memiliki tanah yang stabil.
3. Lokasi intake sebaiknya mudah dicapai.
4. Sebaiknya di bagian hulu sungai.

ESTER MELINDA (1507123727) 74


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

5. Lokasi intake memiliki air yang cukup baik kualitasnya.


Beberapa pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan intake:
1. Faktor keselamatan.
2. Pondasi Intake harus cukup kuat.
3. Intake harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah benda-benda
asing masuk ke dalamnya.
4. Intake harus mampu menampung air yang dibutuhkan.
5. Peletakan posisi Inlet sedemikian rupa sehingga selalu dapat menerima air
dalam kondisi/musim apapun.
Komponen intake:
1. Pipa saluran air baku (pipa inlet)
2. Pipa ke reservoar (pipa outlet)
3. Pipa peluap
Berfungsi untuk menjamin agar permukaan air selalu berada di bawah
keluarnya air dari sumber air baku
4. Pipa penguras
5. Pipa vent
Berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar.
6. Manhole
Berfungsi sebagai ruang periksa dan pelindung katup dengan ukuran 80
cm x 80 cm.
7. Aksesoris tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan seperti katup pintu
(gate valve), check valve, bend dan lain-lain.

4.6.1.1 Perhitungan Bangunan Intake


Bangunan penangkap (intake) yang digunakan pada SPAM Kecamatan
Rumbai adalah river intake. River intake merupakan intake yang digunakan untuk
air permukaan. River intake Lebih ekonomis untuk air sungai yang memiliki level
permukaan air musim hujan dan musim kemarau yang cukup tinggi. Berikut
adalah kriteria perancangan dari river intake adalah :

ESTER MELINDA (1507123727) 75


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

1. Volume Bangunan Penangkap


 Qmd yang digunakan adalah Qmd pada akhir periode perencanaan yaitu
tahun 2037 = 73,39 l/dt = 0,07339 m3/dt
 Kecepatan aliran dalam pipa (menurut Permen PU No 18/PRT/M/2007
Tentang penyelenggaraan pengembangan sistem SPAM) = 6,0 m/dt
 Waktu detensi (td) (menurut Kawamura, 1997) = 20 menit = 1200 dt
 Volume = Qmd x td
= 0,07339 m3/dt x 1200 dt
= 88,07 m3
 Jika direncanakan bangunan sumur Intake berbentuk persegi, maka:
V = S3
88,07 = S3
4,45 =S
S = 4,45 m

2. Screen
Sebelum air sungai masuk ke dalam pipa sadap air baku, air yang berasal
dari sungai melewati bar screen terlebih dahulu. Adapun bar screen
berfungsi agar sampah dan kotoran-kotoran lain tidak ikut masuk ke dalam
pipa sadap air baku. Data-data yang digunakan dalam merencanakan
barscreen adalah sebagai berikut:
 Qmd yang digunakan adalah Qmd pada akhir periode desain yaitu
tahun 2037 = 73,39 l/dt = 0,07339 m3/dt
 Kecepatan air melalui celah (v) = 0,4 m/dt
 Kemiringan bar terhadap dasar saluran = 60°
 Lebar bar (w) = 8 mm = 0,008 m
 Tinggi bar =1m
 Kedalaman (h) = 30 mm = 0,03 m
 Jarak antar bar (sb) = 25 mm = 0,025 m
 Bentuk barsegiempat ujung tajam (β) = 2,42
 Kemiringan (slope) = 30◦

ESTER MELINDA (1507123727) 76


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Perhitungan:
Luas bukaan screen (A) =

= 0,2446 m2
Luas bukaan screen saat bersih (a) =

= 0,2446 m
Jumlah space antar batang =

= 9,7 = 10 space
Jumlah bar = Jumlah space antar batang – 1
= 10 – 1
= 9 bar
Lebar total bar screen = (Jumlah space antar bar x 25mm) + (Jumlah bar
x 8 mm)
= (10 x 25 mm) + (9 x 8 mm)
= 322 mm = 0,32 m

Kecepatan di saluran =

= 0,25 m/dt

Headloss yang melalui barscreen saat kondisi bersih

=βx x x sin 60◦

= 2,42 x x x sin 60◦

= 0,032 m

ESTER MELINDA (1507123727) 77


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Pembersihan bar screen dilakukan secara mekanis dilakukan jika 50% luas
bukaan screen sudah tertutupi (clogging).

Luas bukaan screen saat clogging (A50) = 50% x A


= 50% x 0,074 m2
= 0,037 m2

Kecepatan antar bar screen saat clogging =

= 2 m/dt

Headloss yang melalui barscreen saat clogging

=βx x x sin 60◦

= 2,42 x x x sin 60◦

= 0,063 m
3. Dimensi Pipa Intake
Kriteria desain Pipa Intake (Al-Layla, 1978):
Qmd = 0,074 m3/dt
V rencana = (0,6 – 1,5) m/dt = 1 m/dt
A =

= 0,074 m2

D =

= 0,31 m ≈12 inch

ESTER MELINDA (1507123727) 78


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE, maka diameter hasil
hitungan disamakan dengan diameter yang terdapat pada pasaran adalah 16”

Check V(kecepatan)
A = d2

= 3,14 × (0,31 m)2

= 0,074 m2

V =

= 1 m/dt (OK!!)

4. Strainer
Strainer dalam pipa suction berfungsi untuk menyaring benda-benda
yang terkandung dalam air baku.
Tipe: cylindrical strainer
Kecepatan melalui lubang strainer = 0,15 m/dt
D lubang strainer = 6 mm = 0,06 m
Luas permukaan tiap strainer =

=
= 2,83 x 10-3 m2
5. Pompa
Qpompa = Qaliran = 0,074 m3/dt
V koreksi = 1 m/dt
Nilai f = 0,02 (kriteria: 0,0 16 – 0,02)
Pipa suction = 7,3 m
Pipa discharge = 190,03 m
Tinggi tekan (Hd) = Tinggi IPAM – Tinggi Intake
=6m–2m
=4m

ESTER MELINDA (1507123727) 79


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

A = Q/v
= 0,074 m3/det /1 m2
= 0,074 m

D =

= 0,31 m ≈12 inch

Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE, maka diameter hasil
hitungan disamakan dengan diameter yang terdapat pada pasaran adalah 16”
 Check V (kecepatan)
A = d2

= 3,14 × (0,31 m)2

= 0,074 m2

V =

= 1 m/dt (OK!!)
 Mayor Losses
Pipa Suction Hfs =

= 0,024 m

Pipa Discharge Hfd =

= 0,625 m

 Minor Losses

ESTER MELINDA (1507123727) 80


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

- 1 Strainer
- 2 Gate Valve
- 1 Check Valve
- 1 bend 90
 Hms =Strainer

= 0,0484 m

 Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 5,5 m
Tinggi Freeboard = 1,5 m
Jarak bak pengumpul terhadap LWL = 1 m
Jarak dasar pengumpul ke pipa suction = 0,7 m

 Hs = Tinggi Muka Air Maksimum + Tinggi Freeboard +


Jarak bak pengumpul terhadap LWL – jarak dasar
pengumpul ke pipa suction
= 5,5 m + 1,5 m + ( 1 - 0,7 )
= 7,3 m
 Hmd = (2 Gate Valve) + (1 Check Valve) + (1 bend)

= + +

= + +

= 0,02 m + 0,15 m + 0,023 m

= 0,193 m

 Ht = Hd + Hfs + Hfd + Hmd + Hms + Hs


= 4 m + 0,024 m + 0,625 m + 0,193 m + 0,0484 m + 7,3 m

ESTER MELINDA (1507123727) 81


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 12,1904 m

Maka, dengan efisiensi Pompa 80% didapat Daya Pompa yaitu:

P =

P =

P = 11171,31 Watt
= 11,17 KWatt

4.6.2 Pemilihan Jalur Transmisi


Berikut ini merupakan deskripsi jalur sistem transmisi pada Kecamatan
Rumbai:
1. Jalur relatif datar
2. Pipa yang digunakan pipa baja karbon
Kriteria perencanaan:
1. Kecepatan aliran pada pipa HDPE maksimum adalah (v) = 3,0 m/dt.
Apabila kecepatan pengaliran pipa HDPE > 0,3 m/dt maka akan
menyebabkan keausan pada pipa
2. Kecepatan aliran pada pipa HDPE minimum adalah 0,3 m/dt. Apabila
kurang dari 0.3 m/dt maka akan menyebabkan pengendapan
3. Tekanan kerja pada pipa HDPE =8-10 atm (80-100) MKA dengan CHW =
140.

Untuk menentukan jalur pipa mana yang akan dipilih dengan


pertimbangan sebagai berikut :
1. Aspek Hidrolis
Jalur pipa transmisi yang terpilih adalah jalur dengan total kehilangan
tekan paling minimum.
2. Aspek Konstruksi
Aspek konstruksi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan proses
pemasangan dan pemeliharaan pipa transmisi. Dalam pemilihan jalur

ESTER MELINDA (1507123727) 82


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

transmisi, jalur terpilih adalah jalur yang paling mudah dalam proses
konstruksi dan pemeliharaannya.
3. Aspek Peralatan
Jalur dengan peralatan perpipaan yang lebih sedikit akan menghemat
pengeluaran serta memudahkan dalam perawatan.
4. Aspek Ekonomis
Biaya awal pada pembangunan sistem transmisi mencakup biaya
pembelian pipa, aksesoris pipa, pembebasan lahan, biaya kontruksi dan
pembelian pompa sedangkan biaya rutin terdiri dari biaya operasional dan
pemeliharaan. Jalur tepilih haruslah jalur dengan investasi awal dan biaya
rutin paling minimum.

4.6.3 Perletakan dan Pemasangan Pipa


Pipa transmisi pada Kecamatan Rumbai menggunakan diameter yang
sama yaitu 34 inch, dengan kecepatan air 1 m/dt (kriteria desain 0,6 – 1,5 m/dt).
Pada awal dan ujung pipa transmisi (discharge) digunakan gate valve. Selain itu
setelah pompa juga digunakan check valve untuk menjaga agar air dalam pipa
hisap tidak balik. Aksesoris juga digunakan pada perpipaan transmisi ini.
Perletakan dari aksesoris tersebut adalah:
1. Gate valve berfungsi untuk menutup dan membuka aliran pada saat
pengetesan, perbaikan, dan pemeliharaan jalur pipa. Gate valve diletakkan
di awal dan ujung sistem perpipaan.
2. Check Valve adalah valve yang berfungsi untuk mencegah aliran balik,
peletakannya setelah pompa.
3. Bend adalah digunakan pada pembelokan pipa dengan kemiringan pipa
yang digunakan adalah 90o

Koefisien aksesoris/perlengkapan pipa (Ram S. Gupta. Hydrology and Hydraulic


System, 1989) yang digunakan dalam perencanaan ini:
 Koefisien Gate Valve = 0,2
 Koefisien Check Valve = 3,0
 Bend 90o = 0,3

ESTER MELINDA (1507123727) 83


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.6.4 Perhitungan
 Headloss mayor dan headloss minor dihitung dengan rumus berikut
(Al-Layla, 1977):

 Headloss minor =

 Headloss mayor =

 ∆H total = Headloss minor + Headloss mayor


dimana:
 Headloss minor = kehilangan energi akibat aksesoris (m)
 K = koefisien aksessoris
 v = kecepatan (m/s)
 g = percepatan gravitasi : 9,81 (m/s2)
 Headloss mayor = kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa (m)
 f = faktor gesekan 0,02
 L = panjang pipa (m)
 D = diameter pipa (m)
1. Perhitungan headloss mayor dan headloss minor untuk jalur
transmisi
 Tinggi tekan (Hd) = Tinggi IPAM – Tinggi Intake
=6m–2m
=4m

 Mayor Losses

Pipa Suction Hfs =

= 0,024 m

Pipa Discharge Hfd =

ESTER MELINDA (1507123727) 84


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 0,625 m

 Minor Losses
o 1 Strainer
o 2 Gate Valve
o 1 Check Valve
o 1 bend

 Hms = Strainer

= 0,0484 m

 Hmd = (2 Gate Valve) + (1 Check Valve) + (1 bend)

= + +

= + +

= 0 02 m + 0,15 m + 0,0004 m

= 0,193 m

 Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 5,5 m
Tinggi Freeboard = 1,5 m
Jarak bak pengumpul terhadap LWL =1m
Jarak dasar pengumpul ke pipa suction = 0,7 m

 Hs = Tinggi Muka Air Maksimum + Tinggi Freeboard + Jarak bak


pengumpul terhadap LWL – jarak dasar pengumpul ke pipa
suction

ESTER MELINDA (1507123727) 85


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 5,5 m + 1,5 m + ( 1 - 0,7 )


= 7,3 m
 Ht = Hd + Hfs + Hfd + Hmd + Hms + Hs
= 4 m + 0,024 m + 0,625 m + 0,193 m + 0,0484 m + 7,3 m
= 12,1904 m

Asumsi:
P = 105 N/m2
Pair = 1000 kg/m3
g = 9,81 m2/dt

EGL titik A = + Ht – Hms

=2m+ + 12,1904 m – 0,0484 m

= 2 m + 10,19 m m + 12,1904 m – 0,0484 m

= 24,382 m

HGL titik A = EGL titik A –

= 24,382 m –

= 24,382 m – 0,05 m
= 24,332 m

Sisa tekan di titik A = HGL titik A – elevasi


= 24,332 m – 2 m
= 22,332 m

EGL titik B = EGL titik A –H


= 24,332 m – (Hmd - Hfd)
= 24,332 m – (0,193 m – 0,625 m)

ESTER MELINDA (1507123727) 86


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

= 24,754 m

HGL titik B = EGL titik B –

=24,754 m -

= 24,754 m – 0,05 m
= 24,704 m

Sisa tekan di titik B = HGL titik B – elevasi


= 24,704 m – 6 m
= 18,704 m

4.7 Sistem Distribusi


Perencanaan jaringan distribusi berperan penting dalam penentuan baik
atau tidaknya sistem PAM yang direncanakan, hal ini dapat dilihat dari berjalan
atau tidaknya sistem ditribusi sesuai dengan fungsinya yaitu menyalurkan air ke
konsumen dengan waktu dan jumlah yang cukup. Sistem distribusi merupakan
bagian dari sistem penyediaan air minum (PAM) yang paling banyak
menggunakan biaya yakni sekitar 2/3 dari total biaya seluruh sistem.
Dalam perencanaan sistem distribusi terdapat beberapa kriteria yang harus
diperhatikan antara lain:
1. Air harus sampai ke konsumen dalam kondisi memenuhi standar kualitas
yakni tidak boleh terkontaminasi
2. Air harus tersedia dalam jumlah yang cukup (24 jam)
3. Meminimalkan kebocoran dalam sistem perpipaan dengan cara memilih
pipa dengan mutu baik dan peralatan yang seefisien mungkin
4. Tekanan cukup supaya pengaliran berjalan normal.
Sistem distribusi terdiri dari:
1. Reservoar distribusi
2. Perpipaan distribusi
3. Peralatan distribusi
4. Pompa (jika diperlukan).

ESTER MELINDA (1507123727) 87


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.7.1 Reservoar
Perencanaan reservoar terdiri dari perhitungan volume reservoar yang
ditentukan berdasarkan kebutuhan air per hari dan volume kebakaran. Asumsi
pemakaian air bersih ditetapkan menurut waktu dan jumlah jam pemakaian serta
suplai air setiap jam.

4.7.1.1 Perhitungan Volume Reservoar


Dalam penencanaan, Kecamatan Rumbai menggunakan hidran kebakaran
karena jumlah penduduk Kecamatan Rumbai besar, sehingga untuk menentukan
volume reservoar adalah:

Volume reservoar = (Qrata-rata x fmax x %A)


dimana :
%A =

Perhitungan %A dapat dilihat pada Tabel 4.20 dengan asumsi :


1. Air mengalir ke dalam reservoar selama 24 jam
2. Nilai supply didapatkan dari nilai = 4,17%
3. Pemakaian air puncak terjadi pada pagi dan sore hari.

ESTER MELINDA (1507123727) 88


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.20 Fluktuasi Pemakaian Air


Pemakaian
(%) jumla
Supply Penyi
jumlah ja h
No Waktu per jam Surplus Defisit Selisih mpan
jam m suplai
total (%) an %
(% (%)
)
1 00.00-01.00 1 0,5 0,5 4,17 4,17 3.67 3,67 3,67
2 01.00-02.00 1 0,5 0,5 4,17 8,33 3.67 3,67 7,33
3 02.00-03.00 1 0,5 1 4,17 12,50 3.67 3,67 11,00
4 03.00-04.00 1 0,5 1,5 4,17 16,67 3.67 3,67 14,67
5 04.00-05.00 1 3 2 4,17 20,83 1.17 117 15,83
6 05.00-06.00 1 12 5 4,17 25,00 7.83 -7,83 8,00
7 06.00-07.00 1 5,5 17 4,17 29,17 1.33 -1,33 6,67
22,
8 07.00-08.00 1 5 4,17 33,33 0.83 -0,83 5,84
5
27,
9 08.00-09.00 1 4 4,17 37,50 0.17 0,17 6,01
5
31,
10 09.00-10.00 1 4 4,17 41,67 0.17 0,17 6,18
5
35,
11 10.00-11.00 1 6,5 4,17 45,83 2.33 -2,33 3,85
5
12 11.00-12.00 1 5 42 4,17 50,00 0.83 -0,83 3,02
13 12.00-13.00 1 4 47 4,17 54,17 0.17 0,17 3,18
14 13.00-14.00 1 3 51 4,17 58,33 1.17 1,17 4,35
15 14.00-15.00 1 5 54 4,17 62,50 0.83 -0,83 3,52
16 15.00-16.00 1 4 59 4,17 66,67 0.17 0,17 3,69
17 16.00.17.00 1 6 63 4,17 70,83 1.83 -1,83 1,86
18 17.00-18.00 1 7 69 4,17 75,00 2.83 -2,83 -0,97
19 18.00-19.00 1 8 76 4,17 79,17 3.83 -3,83 -4,80
20 19.00-20.00 1 6 84 4,17 83,33 1.83 -1,83 -6,63

ESTER MELINDA (1507123727) 89


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.20 Fluktuasi Pemakaian Air (Lanjutan)


Pemakaian
(%) jumla
Supply Penyi
jumlah ja h
No Waktu per jam Surplus Defisit Selisih mpan
jam m suplai
total (%) an %
(% (%)
)
21 20.00-21.00 1 4 90 4,17 87,50 0.17 0,17 -6,47
22 21.00-22.00 1 3 94 4,17 91,67 1.17 1,17 -5,30
23 22.00-23.00 1 2 97 4,17 95,83 2.17 2,17 -3,13
24 23.00-24.00 1 1 99 4,17 100,00 3.17 3,17 0,03
total 24 100 100 100 24,38 24,3
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPTPAM, 2018

Grafik fluktuasi pemakaian air dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari perhitungan
diatas dapat ditentukan :

%A =

= 24,34%

Gambar 4.5 Fluktuasi Grafik Pemakaian Air


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPTPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 90


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

a. Hidran Kebakaran
Kebutuhan air tambahan yang juga perlu diperhitungkan adalah kebutuhan
terhadap hidran kebakaran. Rumus yang digunakan adalah:
Qkebakaran =
Q = Debit hidran kebakaran (L/menit)
P = Jumlah penduduk yang total (dalam ribuan)

Pehitungan debit hidran kebakaran :


Hidran kebakaran =

=
= 3860 x 3,616 (1 - 0,01 x 3,616)
= 13955,915 (1 – 0,036155)
= 13955,915 x 0,96384477 L/menit
= 13451,34 L/menit x 1 jam/hari x hari/86.400dt x
menit/60dt x 3.600 dt/jam
= 9,34 L/dt

Maka volume air untuk kebakaran:


Vkebakaran =Qxt
= 9,34 L/dtk x 7200 dtk
= 67248 L
= 67,248 m3

Volume reservoar = (Qmd x A %) + Volume kebakaran


= ((0,074 m3/dt x 86400 dtk/hari) x 24,34 %) + 67,248 m3
= 1610,62 m3

4.7.1.2 Dimensi Reservoar


Dimensi reservoar ditentukan dari hasil perhitungan volume reservoar
yang diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan volume tersebut, maka direncanakan
reservoar dengan perhitungan sebagai berikut :

ESTER MELINDA (1507123727) 91


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

 Bak reservoar direncanakan 4 unit


 P:L=3:1
 Asumsi tinggi reservoar = 4 m (belum termasuk freeboard)
Sehingga,
Volume 1 unit kompartemen reservoar = Volume total / 4
= 1610,62 m3/ 4
= 402,655 m3

Maka, dimensi 1 unit reservoar adalah :


Volume =pxlxt
402,655 m3 = 3l x l x 4 m
402,655 m3 = 3l2 x 4 m

= l2

l2 = 33,55 m2
l = 5,79 m

p = 3l
p = 3 x 5,79 m
p = 17,37 m

Jadi, dimensi reservoar per unit adalah:


1. Panjang kompartemen reservoar = 17,37 m
2. Lebar kompartemen reservoar = 5,79 m
3. Tinggi kompartemen reservoar = 4 m (belum termasuk freeboard 0,5 m)

Berdasarkan dimensi tersebut maka diperoleh reservoar yang mempunyai


daya tampung sebesar 402,655 m³/hari air, yang nantinya diperkirakan akan dapat
memenuhi kebutuhan air Kecamatan Rumbai. Reservoar tersebut direncanakan
akan ditempatkan pada ketinggian (elevasi) 6 meter dari permukaan laut, sehingga
nantinya akan dapat diterapkan sistem pengaliran menggunakan pompa.

ESTER MELINDA (1507123727) 92


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Reservoar ini akan dilengkapi oleh:


1. Pipa inlet dan outlet
a. Posisi dan jumlah outlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur tangki
reservoar
b. Pipa outlet diletakkan 10 cm di atas dasar lantai bak atau ada permukaan air
yang minimum
c. Pipa outlet dilengkapi dengan screen dan gate valve
d. Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.

2. Ambang bebas dan dasar bak


a. Ambang bebas minimal 10 cm
b. Dasar bak minimum 15 cm dari muka air minimum
c. Kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100 ke arah pipa penguras.

3. Pipa penguras (drain) dan pipa peluap (over flow)


a. Mempunyai diameter yang sanggup mengeluarkan debit maksimum secara
gravitasi pada pipa inlet;
b. Penguras yang dilengkapi dengan gate valve.

4. Ventilasi dan manhole


a. Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara yang baik sesuai dengan
volume;
b. Ukuran manhole disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia sehingga
memudahkan dalam pengecekan/pemeriksaan aliran
c. Manhole harus kedap air.

4.7.2 Perhitungan Perpipaan Distribusi


Perpipaan distribusi membentuk jaringan pipa yang terdiri dari pipa utama,
pipa cabang dan pipa service. Pipa utama merupakan pipa distribusi pada jaringan
terluar yang menghubungkan blok-blok pelayanan dalam kecamatan dari
reservoar ke seluruh jaringan utama. Pipa cabang adalah pipa yang digunakan
untuk menyadap air langsung dari pipa induk untuk dialirkan ke suatu blok
pelayanan. Pipa cabang ini berhubungan dengan pipa service dimana diameternya
ditentukan berdasarkan banyaknya pipa service yang berhubungan dengan pipa

ESTER MELINDA (1507123727) 93


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

cabang tersebut. Pipa service merupakan pipa yang melayani langsung ke rumah-
rumah.

Kriteria perpipaan distribusi:


1. Pipa utama
a. Diameter pipa minimal 150 mm
b. Kecepatan maksimal 3 - 5 m/s
c. Kecepatan minimal 0,3 m/s
d. Head statis tersedia 80 m, biasanya 50 - 60 m
e. Tekanan pada titik kritis adalah 22 mka
f. Tidak melayani penyambungan langsung.

2. Pipa cabang
a. Diameter dihitung dari banyaknya sambungan yang dilayani
b. Kecepatan maksimal sama dengan pipa utama
c. Tekanan minimum 10 m
d. Kelas pipa bisa lebih rendah daripada pipa utama.

3. Pipa pelayanan/Service
a. Diameter 50 mm
b. Kecepatan minimal 0,3 m/s
c. Sisa tekanan 6 m

Kriteria pipa distribusi dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21 Kriteria Pipa Distribusi


No. Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q puncak Kebutuhan air jam puncak
Qpeak = Fpeak x Qrata-rata
2 Faktor Jam Puncak F puncak 1,5 – 3

ESTER MELINDA (1507123727) 94


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.21 Kriteria Pipa Distribusi (Lanjutan)


No. Uraian Notasi Kriteria
3 Kecepatan Aliran Air dalam Pipa
a) Kecepatan Minimum
b) Kecepatan V min 0,3 – 0,6 m/s
Maksimum V.max 3,0 – 4,5 m/s
Pipa PVC atau ACP Pipa V max 3,0 m/s
HDPE V.max 6,0 m/s
Pipa Baja atau DCIP
4 Tekanan Air dalam Pipa
a) Tekanan minimum h min (0,5 – 1,0) atm, pada titik
jangkauan pelayanan terjauh
b) Tekanan maksimum 6 – 8 atm
- Pipa PVC atau ACP h max 10 atm
- Pipa baja atau DCIP h max 12,4 MPa
- Pipa PE 100 h max 9,0 MPa
- Pipa PE 80 h max
Sumber: PERMEN PU No 18 Tahun 2007

Dalam perhitungan dimensi pipa distribusi dibutuhkan data luas daerah


distribusi yakni dalam bentuk blok-blok pelayanan, ekivalensi penduduk yang
akan dilayani serta total kebutuhan air di daerah distribusi yang kemudian akan
dikalikan dengan faktor puncak untuk menentukan debit pengaliran.

4.7.2.1 Perhitungan Blok Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terpilih


Sebelum menentukan blok pelayanan, terlebih dahulu harus ditentukan
luas daerah dan ekivalensi penduduk yang akan dilayani oleh sistem penyediaan
air minum ini. Dalam menentukan ekivalensi penduduk dibutuhkan data jumlah
penduduk dan persen pelayanan pada akhir periode desain yakni tahun 2037.
Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah
pelayanan Kecamatan Rumbai pada akhir periode perencanaan (tahun 2037)
adalah:
1. Jumlah penduduk total tahun 2037 = 13072 jiwa
2. Tingkat pelayanan = 100 %

ESTER MELINDA (1507123727) 95


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

3. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2037 = 13072 jiwa


4. Persentase daerah kepadatan I (Blok I) = 23,09 %
5. Persentase daerah kepadatan II (Blok II) = 12,71 %
6. Persentase daerah kepadatan III (Blok III) = 15,07 %
7. Persentase daerah kepadatan IV (Blok IV) = 32,02 %
8. Persentase daerah kepadatan V (Blok V) = 17,12 %
9. Jumlah penduduk blok I = 23,09% x 13072 jiwa = 3018 jiwa
10. Jumlah penduduk blok II = 12,71% x 13072 jiwa = 1662 jiwa
11. Jumlah penduduk blok III = 15,07% x 13072 jiwa = 1970 jiwa
12. Jumlah penduduk blok IV = 32,02% x 13072 jiwa = 4185 jiwa
13. Jumlah penduduk blok V = 17,12% x 13072 jiwa = 2237 jiwa
Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok
dapat dilihat pada Tabel 4.22

Tabel 4.22 Jumlah Penduduk Per Blok


Kepadatan Jumlah Penduduk Yang
Blok
Penduduk (%) Terlayani (Jiwa)
I 23,09% 3018
II 12,71% 1662
III 15,07% 1970
IV 32,02% 4185
V 17,12% 2237
Total 100 13072
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPTPAM, 2018

Pembagian blok daerah pelayanan Kecamatan Rumbai dapat dilihat pada


gambar peta blok pelayanan Kecamatan Rumbai.

4.7.2.2 Perhitungan Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan


Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan
ditentukan oleh persen pengguna Sambungan Rumah (SR) 100 % dan Hidran
Umum (HU) 0 % di daerah pelayanan pada akhir periode perancangan yaitu pada
tahun 2037.

ESTER MELINDA (1507123727) 96


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Contoh perhitungan:
 Blok I (Umban Sari)
Jumlah Penduduk Blok I = % Penduduk Blok I x penduduk terlayani 2037
= 23,09 % x 13072 jiwa
= 3018 Jiwa

Kebutuhan Air Domestik Blok I


a. Jumlah penduduk pengguna SR = % SR x Jumlah penduduk Blok I terlayani
= 100% x 3018 Jiwa
= 3018 Jiwa
b. Kebutuhan SR = 100% x 3018 jiwa x 190 L/o/h
= 573420 L/h
= 6,64 L/dt
c. Kebutuhan air domestik = Jumlah Pengguna SR
= 6,64 L/dt

Dengan cara yang sama, dilakukan juga perhitungan seperti diatas pada blok
lainnya.
Tabel 4.23 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan
Jumlah
Kepadatan Penduduk Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Blok penduduk Yang Air Air Total
Terlayani
(%) (Jiwa) (L/h) (L/dtk) (10-3m3/dtk)
I 23.09% 5677 1078630 12.48 12.48
II 12.71% 3126 593940 6.87 6.87
III 15.07% 3705 703950 8.15 8.15
IV 32.02% 7874 1496060 17.32 17.32
V 17.12% 4209 799710 9.26 9.26
total 100.0% 24592 4672290 54.08 54.08
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPTPAM, 2018

4.7.2.3 Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik Daerah Pelayanan


Kebutuhan air non domestik daerah pelayanan tergantung pada jumlah
fasilitas yang terdapat dalam setiap blok pelayanan. Keterangan lebih lanjut

ESTER MELINDA (1507123727) 97


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

mengenai persebaran fasilitas dan kebutuhan air non domestik daerah pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24 Persebaran Fasilitas di Kecamatan Rumbai
Standar Jumlah Fasilitas Per Blok Total
No. Jenis Fasilitas
Kebutuhan I II III IV V (Unit)
Sarana Pendidikan
TK/Sederajat 10 l/unit/hari 5 3 3 6 3 20
SD/Sederajat 40 l/unit/hari 5 3 3 7 3 21
1
SMP/Sederajat 50 l/unit/hari 3 2 2 4 2 13
SMU/Sederajat 80 l/unit/hari 1 0 1 1 1 4
Sarana Peribadatan
Masjid 2000 l/unit/hari 13 7 8 18 10 56
Mushalla 2000 l/unit/hari 12 6 8 16 9 51
2
Gereja 2000 l/unit/hari 3 1 2 3 2 11
Vihara 2000 l/unit/hari 1 0 0 1 0 2
Sarana Kesehatan
Puskesmas 1000 l/unit/hari 1 1 1 1 1 5
3 Poliklinik 1000 l/unit/hari 1 0 0 0 0 1
praktek dokter 1000 l/unit/hari 1 0 0 1 0 2
Sarana Perindustrian
4 Industri Kecil 60-100 l/o/h 3 2 2 4 2 13
Sarana Perdagangan
Pasar 12000 l/unit/hari 1 0 0 1 0 2
5 Toko 200 l/unit/hari 142 78 92 197 105 614
Restoran 1000 l/unit/hari 7 4 4 9 5 29
Sarana Perkantoran
Kantor Besar 100 l/orang/hari 2 1 0 2 1 6
Kantor
6 100 l/orang/hari 3 1 2 3 2 11
Menengah
Kantor Kecil 100 l/orang/hari 4 2 3 5 3 17
Sarana lainnya
Hotel 250 l/unit/hari 2 1 1 3 2 9
7
Stadiun 10 l/orang/hari 1 0 0 1 0 2
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 98


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Rekapitulasi kebutuhan air non domestik pada fasilitas masing-masing blok dapatdilihat pada Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik pada Fasilitas Masing-Masing Blok
Kapasitas Standar Kebutuhan Q air bersih (L/detik)
Jenis Fasilitas
nilai satuan Nilai satuan blok I blok II blok III blok IV blok V
Sarana Pendidikan
TK/Sederajat 110 unit 10 L/unit/hari 0,064 0,038 0,038 0,076 0,038
SD/Sederajat 440 unit 40 L/unit/hari 1,019 0,611 0,611 1,426 0,611
SMP/Sederajat 232 unit 50 L/unit/hari 0,403 0,269 0,269 0,537 0,269
SMU/Sederajat 172 unit 80 L/unit/hari 0,159 0,000 0,159 0,159 0,159
Jumlah 1,644 0,918 1,077 2,199 1,077
Sarana Peribadatan
Masjid 2000 L/unit/hari 0,301 0,162 0,185 0,417 0,231
Mushalla 2000 L/unit/hari 0,278 0,139 0,185 0,370 0,208
Gereja 2000 L/unit/hari 0,069 0,023 0,046 0,069 0,046
Vihara 2000 L/unit/hari 0,023 0,000 0,000 0,023 0,000
Jumlah 0,671 0,324 0,417 0,880 0,486
Sarana Kesehatan
Puskesmas 1000 L/unit/hari 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012
poliklinik 1000 L/unit/hari 0,012 0,000 0,000 0,000 0,000
praktek dokter 1000 L/unit/hari 0,012 0,000 0,000 0,012 0,000
Jumlah 0,035 0,012 0,012 0,023 0,012

ESTER MELINDA (1507123727) 99


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.25 Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik pada Fasilitas Masing-Masing Blok (Lanjutan)
Kapasitas Standar Kebutuhan Q air bersih (L/detik)
Jenis Fasilitas
nilai satuan nilai satuan blok I blok II blok III blok IV blok V
Sarana Perindustrian
2
Industri Kecil 500 m /unit 60 L/orang/hari 0,013 0,008 0,008 0,017 0,008
500 m2/unit 100 L/orang/hari 0,014 0,009 0,009 0,019 0,009
Jumlah 0,026 0,018 0,018 0,035 0,018
Sarana Perdagangan
Pasar 12000 L/unit/hari 0,139 0,000 0,000 0,139 0,000
Toko 200 L/unit/hari 0,329 0,181 0,213 0,456 0,243
Restoran 1000 L/unit/hari 0,081 0,046 0,046 0,104 0,058
Jumlah 0,549 0,227 0,259 0,699 0,301
Sarana Perkantoran
2
Kantor Besar m /unit 100 L/orang/hari 0,278 0,139 0,000 0,278 0,139
Kantor Menengah m2/unit 100 L/orang/hari 0,260 0,087 0,174 0,260 0,174
Kantor Kecil m2/unit 100 L/orang/hari 0,139 0,069 0,104 0,174 0,104
Jumlah 0,677 0,295 0,278 0,712 0,417
Sarana lainnya
Hotel 250 L/unit/hari 0,006 0,003 0,003 0,009 0,006
Stadiun 400 orang 10 L/orang/hari 0,046 0 0 0,046 0,000
Jumlah 0,052 0,003 0,003 0,055 0,006
Total 3,65 1,80 2,06 4,60 2,32
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 100


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Berikut ini contoh perhitungan tabel 4.25


Jenis fasilitas/Blok = TK/Sederajat/ Blok I
Jumlah fasilitas = 5 unit
Kapasitas = 110 jiwa/unit
Standar kebutuhan air = 10 L/o/h
Kebutuhan air TK = 5 unit x 110 jiwa/unit x 10 L/orang/hari
= 5500 L/h
= 0,064 L/dt
= 0,064 x 10-3 m3/detik

4.7.2.4 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Puncak Daerah


Pelayanan
Total kebutuhan air dan kebutuhan air puncak untuk Kecamatan Rumbai
pada akhir periode perancangan yaitu pada tahun 2037 dapat dilihat pada Tabel
4.26.

ESTER MELINDA (1507123727) 101


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.26 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Air Puncak Kecamatan Rumbai
Kebutuhan Air (x 10-3 Kehilangan Air Hidran
Kebutuhan Air Qrata-rata Qp
m3/detik) (20%) Kebakaran
Blok total Fp
non (x 10-3 (x 10-3 (x 10-3
domestik (x 10-3 m3/detik) (x 10-3 m3/detik)
domestik m3/detik) m3/detik) m3/detik)
I 6,64 3,65 10,29 2,06 2,226 16,925 28,77
II 3,65 1,80 5,45 1,09 1,179 9,952 16,92
III 4,33 2,06 6,39 1,28 1,383 11,383 19,35
1,7
IV 9,20 4,60 13,81 2,76 2,987 21,939 37,30
V 4,92 2,32 7,24 1,45 1,565 12,632 21,47
total 28,75 14,43 43,18 8,64 9,341 61,154 103,96
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBTPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 102


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

4.7.3 Perhitungan Perpipaan Distribusi


Dalam perencanaan jalur distrbusi digunakan sistem cabang. Untuk jalur
distibusi Kecamatan Tampan direncanakan air didistribsikan ke seluruh penduduk
yang terlayani dengan menggunakan sistem cabang. Perhitungan perpipaan
distribusi dihitung dengan menggunakan program Epanet 2.0. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Pada perecanaan ini jalur distribusi ini meggunakan sistem gravitasi
dikarenakan reservoir berada diatas menara yang lebih tinggi dari permukan tanah
daerah pelayanan dan juga untuk memenuhi tekanan yang dibutuhkan agar air
dapat secara merata tedistribusi maka digunakan reservoar menaara tersebut untuk
menambah tinggi tekan air.

ESTER MELINDA (1507123727) 103


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Gambar 4.6 Jalur Distribusi Air Minum Kecamatan Rumbai (Program Epanet 2.0)
Sumber : Epanet 2.0 Jalur Distribusi TBPAM 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 104


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Gambar 4.7 Detail Junction Jalur Distribusi (Program Epanet 2.0)


Sumber : Rekapitulasi Hasil TBPTPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 105


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Gambar 4.8 Detail Pipa Jalur Distribusi (Program Epanet 2.0)


Sumber : Rekapitulasi Hasil TBPTPAM, 2018

Berikut contoh perhitungan nya:


Pipa 2
L = 474,01 m = 0,47401 km

Q = 7,05 l/dt = 0,00705 m3/s

C = 130
D = 5 inch = 141,30 mm = 0,1413 m (asumsi)

 Luas (A)

A = 0,0156 m2

 Kecepatan (v)

ESTER MELINDA (1507123727) 106


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

(OK, Memenuhi Kriteria Pada Tabel 4.21)

 Headloss (Hf)

Hf = 0,876 m

 Headloss (Hf) per km

Hf = 1,85 m/km (OK, sesuai dengan hasil percobaan epanet 2.0)

Junction 2
Elevasi = 9
Head = 99,29 m
 Pressure (P)
P = Head – Elevasi
= 99,29 m – 9 m
= 90,29 m
= 9,29 atm (OK, Memenuhi Kriteria Pada tabel 4.21)

Dari analisa diatas, dapat dibandingkan hasil perhitungan kecepatan


pengaliran dalam pipa (v), headloss (Hf) dan pressure (P) dengan menggunakan
analisa software Epanet 2.0 dan perhitungan manual memiliki hasil perhitungan
yang sama. Berikut rekapitulasi hasil perhitungan manual kecepatan pengaliran
dalam pipa (v), headloss (Hf) dan pressure (P) dapat dilihat pada Tabel 4.27 dan
4.28.

ESTER MELINDA (1507123727) 107


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.27 Perhitungan Manual Kecepatan Pengaliran Dalam Pipa (v) dan Headloss (Hf)
Syarat unit unit
V Cek
L D D Q Q A Vpermen Hf headloss headloss
Pipa C hitungan Cek V unit
PU hitungan epanet
headloss
m mm m L/s m3/s m m/s m/s M m/km m/km
2 1953,98 0,1143 114,3 6,17 0,0062 130 0,010 0,602 0,3-6 OK 7,925 4,06 4,06 OK
3 1067,27 0,0483 48,26 1,19 0,0012 130 0,002 0,651 0,3-6 OK 13,685 12,95 12,95 OK
4 2440,22 0,0889 88,9 2,17 0,0022 130 0,006 0,350 0,3-6 OK 4,859 2,00 2,00 OK
5 527,3 0,0603 60,33 1,00 0,0010 130 0,003 0,350 0,3-6 OK 1,652 3,14 3,14 OK
6 2046,42 0,0422 42,16 0,42 0,0004 130 0,001 0,301 0,3-6 OK 7,364 3,56 3,56 OK
7 3057,84 0,0603 60,33 1,03 0,0010 130 0,003 0,360 0,3-6 OK 10,119 3,31 3,31 OK
8 496,01 0,0730 73,03 2,21 0,0022 130 0,004 0,528 0,3-6 OK 2,662 5,40 5,4 OK
9 1508,32 0,0603 60,33 1,13 0,0011 130 0,003 0,395 0,3-6 OK 5,926 3,93 3,93 OK
10 1092,16 0,0603 60,33 0,90 0,0009 130 0,003 0,315 0,3-6 OK 2,815 2,57 2,57 OK
11 1276,87 0,0483 48,26 0,66 0,0007 130 0,002 0,361 0,3-6 OK 5,496 4,37 4,37 OK
12 1814,99 0,0422 42,16 0,43 0,0004 130 0,001 0,308 0,3-6 OK 6,822 3,82 3,82 OK
13 606,22 0,0603 60,33 1,23 0,0012 130 0,003 0,430 0,3-6 OK 2,787 4,61 4,61 OK
14 1579,97 0,0483 48,26 0,61 0,0006 130 0,002 0,334 0,3-6 OK 5,877 3,79 3,79 OK
Sumber: rekapitulasi Hasil Perhitungan TBTPAM, 2018

ESTER MELINDA (1507123727) 108


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

Tabel 4.28 Perhitungan Manual pressure (P)


Elevasi Head P P Syarat P Permen PU
Titik Cek P
m m m atm Atm
2 6 92,56 86,56 8,656 1,0 – 10 OK
3 25 84,63 59,63 5,963 1,0 – 10 OK
4 32 70,82 38,82 3,882 1,0 – 10 OK
5 12 79,75 67,75 6,775 1,0 – 10 OK
6 25 78,09 53,09 5,309 1,0 – 10 OK
7 18 81,95 63,95 6,395 1,0 – 10 OK
8 38 76,03 38,03 3,803 1,0 – 10 OK
9 42 73,23 31,23 3,123 1,0 – 10 OK
10 28 67,64 39,64 3,964 1,0 – 10 OK
11 45 60,71 15,71 1,571 1,0 – 10 OK
12 40 57,91 17,91 1,791 1,0 – 10 OK
13 30 51,93 21,93 2,193 1,0 – 10 OK
Reservoir 6 6 0 0,000 1,0 – 10 OK
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBTPAM, 2018

Penjelasan Hasil Simulasi:


Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan dengan data-data yang sudah
dihitung dan direncanakan maka didapatkanlah hasil seperti yang terdapat pada
Gambar 4.9 dan 4.10, dimana hasil simulasi rencana telah memenuhi kriteria pipa
distribusi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007.
Disini penulis merencanakan pipa yang digunakan untuk distribusi adalah pipa
HDPE, sehingga nilai roughness untuk pipa tersebut adalah 130 dengan
menggunakan formula Hazen-Williams, alasan penulis menggunakan formula
Hazen-Williams.
Untuk penentuan Diameter pipa distribusi, penulis menentukannya
berdasarkan dengan percobaan trial and error dengan asumsi diameter hingga
tekanan dan kecepatan aliran dalam pipa memenuhi kriteria pipa distribusi
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007.

ESTER MELINDA (1507123727) 109


TUGAS BESAR PERENCANAAN TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM KECAMATAN RUMBAI
2018

1. Pressure / Tekanan Air Dalam Pipa


Diperaturan disebutkan bahwa tekanan minimum air dalam pipa adalah 1 -
10 atm pada titik jangkauan pelayanan terjauh dan tekanan maksimum untuk pipa
PE atau HDPE. Tekanan minimum pada jaringan distribusi air minum Kecamatan
Rumbai adalah 15,71 m atau sama dengan 1,571 atm dan tekanan maximum pada
jaringan distribusi air minum Kecamatan Rumbai adalah 86,56 atau sama dengan
8,656 atm. Hasil simulasi yang penulis lakukan secara keseluruhan sudah
memenuhi kriteria.
2. Velocity / Kecepatan Aliran Air Dalam Pipa
Diperaturan disebutkan bahwa kecepatan minimum air dalam pipa adalah
0,3-0,6 m/s dan kecepatan maksimum air dalam pipa jenis pipa PE atau pipa
HDPE adalah 3,0 m/s. Dari hasil simulasi yang penulis lakukan, secara
keseluruhan kecepatan aliran air dalam pipa sudah memenuhi kriteria dengan
kecepatan minimal yang didapat adalah 0,30 m/s berada pada pipa 6 dan
kecepatan paling tinggi berada pada pipa 3 dengan kecepatan 0,65 m/s. Jadi untuk
kriteria kecepatan juga sudah memenuhi kriteria.

ESTER MELINDA (1507123727) 110

Anda mungkin juga menyukai