102174672
𝑆𝑑 = √ = 3574
10 − 2
84432666.49
𝑆𝑑 = √ = 3249
10 − 2
[10(264644)− 0(651540)]
b= = 801,9515152
10 (330)− 02
10(264644)− 0(651540)
r= = 0,902570248
√[10(330)− 0] 𝑥 [ 10 (42710961400)− (651540)2 ]
Proyeksi Penduduk
100000
80000
Jumlah Penduduk
60000
ARITMATIK
40000 GEOMETRIK
LEAST SQUARE
20000
0
2012 2013201420152016201720182019 20202021
Tahun
Least Square
120000
100000
80000
60000
Least Square
40000
20000
0
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
Gambar 5.2 Grafik Pertumbuhan Penduduk Metode Terpilih (Least Square)
Sumber : Hasil Perhitungan
Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan kebutuhan air minum untuk fasilitas pendidikan.
Tabel 5.16 Kebutuhan Air Minum Sarana Pendidikan
Fasilitas Standar 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Kebutuhan Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air
Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum
(Liter/Unit/Hari) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik)
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
TK 10 84 0,010 86 0,010 88 0,010 90 0,010 91 0,011 93 0,011 95 0,011 97 0,011
SD 10 7299 0,845 7461 0,864 7623 0,882 7784 0,901 7784 0,901 8108 0,938 8270 0,957 8431 0,976
SMP 10 3619 0,419 3699 0,428 3779 0,437 3860 0,447 3940 0,456 4020 0,465 4100 0,475 4180 0,484
SMA 10 1566 0,181 1601 0,185 1635 0,189 1670 0,193 1705 0,197 1740 0,201 1774 0,205 1809 0,209
Jumlah 12568 1,455 12847 1,487 13125 1,519 13404 1,551 13520 1,565 13961 1,616 14239 1,648 14518 1,680
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 5.17 Kebutuhan Air Minum Sarana Pendidikan
Fasilitas Standar 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Kebutuhan Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air
Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum Murid Minum
(Liter/Unit/Hari) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik) dan (L/detik)
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
TK 10 99 0,0114 101 0,0117 103 0,0119 104 0,0121 106 0,0123 108 0,0125 110 0,0127
SD 10 8593 0,9946 8755 1,0133 8917 1,0320 9078 1,0507 9240 1,0695 9402 1,0882 9564 1,1069
SMP 10 4261 0,4931 4341 0,5024 4421 0,5117 4501 0,5210 4581 0,5303 4662 0,5395 4742 0,5488
SMA 10 1844 0,2134 1878 0,2174 1913 0,2214 1948 0,2254 1982 0,2295 2017 0,2335 2052 0,2375
Jumlah 14796 1,7125 15075 1,7448 15353 1,7770 15632 1,8092 15910 1,8415 16189 1,8737 16467 1,9060
Sumber: Hasil Perhitungan
V-28
m3/hari 11.70 12.02 12.35 12.68 13.01 13.35 13.69 14.03 14.37 15.56 15.84 16.13 16.42 16.71 16.99 17.28 17.57 17.86 18.148,9 18.436, 18.724
5,08 8,13 5,22 5,13 6,21 3,38 1,73 2,89 6,86 1,26 8,87 6,23 3,77 1,31 8,76 6,65 3,84 1,38 3 47 ,01
Persentase
10 Kehilangan % 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Air (NRW)
Kehilangan
11 Liter/detik 27,10 27,84 28,60 29,36 30,13 30,91 31,69 32,48 33,28 36,02 36,69 37,35 38,02 38,68 39,35 40,02 40,68 41,35 42,01 42,68 43,34
Air (NRW)
m3/hari 2.341, 2.405, 2.471 2.537 2.603 2.670 2.738 2.806 2.875 3.112 3.169 3.227 3.284 3.342 3.399 3.457 3.514 3.572 3.687,2 3.744,
3.629,79
02 63 ,04 ,03 ,24 ,68 ,35 ,58 ,37 ,25 ,77 ,25 ,75 ,26 ,75 ,33 ,77 ,28 9 80
Kebutuhan
162,5 167,0 171,6 176,1 180,7 185,4 190,1 194,9 199,6 216,1 220,1 224,1 228,1 232,1 236,0 240,0 244,0 248,0 256,06 260,05
12 Air Rata- Liter/detik 252,068
71 57 00 82 81 64 63 01 79 29 23 14 08 02 94 92 81 75 2 6
rata
m3/hari 14.04 14.43 14.82 15.22 15.61 16.02 16.43 16.83 17.25 18.67 19.01 19.36 19.70 20.05 20.39 20.74 21.08 21.43
21.779 22.124 22.469
6 4 6 2 9 4 0 9 2 4 9 3 9 4 9 4 9 4
V-59
Eksist Proyeksi Kebutuhan Air
ing
No Uraian Satuan Tahu Tahun
Asumsi
n
selisih 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041
Total
Kebutuhan
284,5 292,3 300,3 308,3 316,3 324,5 332,7 341,0 349,4 378,2 385,2 392,2 399,1 406,1 413,1 420,1 427,1 434,1
13 Air Produksi 1,75 Liter/detik 441,12 448,11 455,10
0 5 0 2 7 6 8 8 4 3 2 0 9 8 6 6 4 3
(Faktor Peak
Jam= 1.75)
m3/hari 24.58 25.25 25.94 26.63 27.33 28.04 28.75 29.46 30.19 32.67 33.28 33.88 34.49 35.09 35.69 36.30 36.90 37.50
38.113 38.717 39.320
1 9 6 9 4 2 3 9 1 9 3 6 0 4 7 2 5 9
Kapasitas
14 Produksi Liter/detik 600 600
600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600
Eksisting
Kebutuhan
16 Liter/detik 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600
Air Baku
m3/hari 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84 51.84
51.840 51.840 51.840
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sisa
Kapasitas
yang 315,5 307,6 299,7 291,6 283,6 275,4 267,2 258,9 250,5 221,7 214,7 207,8 200,8 193,8 186,8 179,8 172,8 165,8
17 Liter/detik 158,88 151,89 144,90
Tersedia 0 5 0 8 3 4 2 2 6 7 8 0 1 2 4 4 6 7
(Idle
Capacity)
Sumber : Hasil Perhitungan
V-60
700
Kebutuhan Air Minum Terhdapa Kapasitas Produksi
600
500
DEBIT (LITER/DETIK)
400
300
Kapasitas Produksi
100
0
2026
2035
2021
2022
2023
2024
2025
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2036
2037
2038
2039
2040
2041
TAHUN PROYEKSI
Gambar 5.3 Grafik Selisih Kebutuhan Air Minum dan Kapasitas Produksi
Berdasarkan hasil proyeksi tabel 5.43 dan gambar 5.3 tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kapasitas produksi yang tersedia dari IPA Karang Anyar adalah
600 Liter/detik sudah mampu melayani untuk 20 Tahun kedepan yaitu sampai dengan
tahun proyeksi 2041 yaitu dengan persentase pelayanan sudah dapat, untuk mencukupi
di tahun 2030 untuk di Kecamatan Gandus sesuai dengan target SDGs Air Minum
layak.
V-61
5.4.7 Perhitungan Hidrolis
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem
distribusi air minum yaitu berupa informasi mengenai kebutuhan air minum di wilayah
perencanaan. Kebutuhan air minum sangat ditentukan oleh kondisi wilayah
perencanaan, pertambahan jumlah penduduk, dan tingkat sosial ekonomi penduduk
yang mempengaruhi pola pemakaian air.
Penentuan kebutuhan air minum didasarkan pada beberapa hal yaitu :
1. Daerah pelayanan
2. Periode perencanaan
3. proyeksi jumlah penduduk, fasilitas umum dan fasilitas sosial selama periode
perencanaan.
4. Pola pemakaian air minum di suatu wilayah
Dalam merencanakan jalur perpipaan distribusi untuk melayani daerah tertentu,
sedapat mungkin jalur yang direncanakan diupayakan untuk mendekati kondisi yang
optimal (Harold, 1986). Kondisi optimal diharapkan adalah sebagai berikut :
Menggunakan energi seminimal mungkin dalam pengoperasian
Mudah dalam pemasangan, pemeliharaan, dan pengoperasiannya
Biaya seminimal mungkin dalam hal jumlah dan diameter pipa
Memenuhi kriteria hidrolis untuk mendapatkan keuntungan dan
meminimalkan biaya yang dikeluarkan
Untuk merencanakan sistem distribusi air minum maka harus ditentukan berapa
jumlah air yang dibutuhkan. Sebelum dilakukan perancangan dan pembangunan sistem
penyediaan air minum, diperlukan adanya suatu studi yang menganalisa perkembangan
wilayah yang akan direncanakan tersebut.
5.4.7.1 Umum
Proses perencanaan bertujuan untuk mengetahui hidrolis yang bekerja pada
jaringan distribusi dengan mengacu kepada parameter desain yang diambil dari Permen
PU No. 18 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Perencanaan dilakukan dengan
menggunakan Software EPANET 2.2 dengan meninjau parameter teknis dari hidrolis
sistem dalam jaringan, meliputi kecepatan aliran, sisa tekan maksimum dan minimum,
dan kehilangan tekan yang terjadi di dalam pipa.
Perencanaan jaringan distribusi ini, dilakukan dengan memasukkan data yang
dibutuhkan pada pemodelan yaitu, panjang pipa, diameter pipa, dan pembagian node
berdasarkan pembagian penggunaan air. Bentuk jaringan pipa distribusi ditentukan
oleh lokasi reservoir, kondisi topografi, jumlah pelanggan, luas wilayah pelayanan, dan
jaringan jalan dimana pipa akan dipasang. Berikut adalah kriteria klasifikasi pipa
distribusi (Departemen PU, 2007).
V-62
Gambar 5.4 Gambar Potongan Jaringan Pipa (node) pada node 724
Sumber : Hasil Analisa
Salah satu metode untuk menghitung kebutuhan dasar pada node atau titik
simpul yaitu dengan menghitung jumlah rumah dengan mengamati dan menghitung
jumlah rumah melalui aplikasi Google Earth.
V-64
Mulai
Selesai
Kebutuhan Air per hari (liter//hari) = Jumlah Total Jiwa x Std. Kebutuhan
per orang per hari
= 945 Jiwa x 197 Liter/Jiwa/hari
= 185850 Liter/hari
Kebutuhan Air rata-rata (L/detik) = 185850 Liter/hari / 86400 detik
= 2,151 Liter/detik
Berdasarkan RISPAM Kota Palembang Tahun 2014-2033, Jumlah
kebutuhan Non Domestik untuk Kecamatan Gandus adalah 20 %, sehingga contoh
perhitungan base demand untuk non domestik adalah sebagai berikut :
Qnon domestik = Qr x 20 %
= 2,151 Liter/detik x 20 %
= 0,430 Liter/detik
Untuk kehilangan air menurut PDAM Tirta Musi Kota Palembang
kehilangan air pada node adalah 20 %, sehingga perhitungan kehilangan air dapat
dilihat sebagai berikut :
Kehilangan Air = Qr x 20 %
= 2,151 Liter/detik x 20 %
= 0,430 Liter/detik
Qtotal = Qr + Qnon domestik + Kehilagan Air
= 2,151 liter/detik + 0,430 liter/detik + 0,430 Liter/detik
= 3,01 Liter/detik
Dengan cara yang sama, perhitungan pada setiap node yang akan
ditambahkan dihitung dengan rumus yang sama seperti diatas. Perhitungan pada setiap
node saat kondisi pada tabel 5.45
Pada tahap pengembangan sampai tahun 2041 jaringan perpipaan yang
akan direncanakan sesuai dengan rencana pengembangan daerah distribusi PDAM
V-68
Tirta Musi dan juga memperhatikan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Palembang. Dari tabel 5.45 didapatkan nilai debit (Q) dari masing-masing junction
sesuai dengan jenis-jenis sambungan langganan yang akan dilayani oleh junction pada
setiap pembagian wilayah layanannya.
Debit pada pipa node 8 telah dilakukan pengukuran debit pada node
sehingga pengukuran data debit dengan portable flowmeter ultrasonic pada node 8
telah dilakukan pengukuran yaitu sebagai berikut. Berdasarkan pengukuran debit
menggunakan portable flowmeter ultrasonic didapatkan data hasil pengukuran debit
pada node 8 dan pada pipe 3 di jalan lettu karim kadir yaitu pada tabel sebagai berikut.
Tabel 5.46 Tabel hasil pengukuran debit pada pipa 9 node 8
Jam Junctions/ Nodes Gandus Debit Pipa Distribusi
Pengukuran Gandus (Ø300 mm)
00:00 Jl. Lettu Karim Kadir Node. 8 225,5 (L/detik)
06:00 Jl. Lettu Karim Kadir Node. 8 226,39 (L/detik)
12:00 Jl. Lettu Karim Kadir Node. 8 238,5 (L/detik)
18:00 Jl. Lettu Karim Kadir Node. 8 222,22 (L/detik)
Rata-Rata 228,15 (L/detik)
Sumber: Hasil Pengukuran
Berdasarkan tabel hasil pengukuran diatas didapatkan rata-rata debit pada pipa
JDU di pipa 3 dengan diameter 300 mm yaitu 228,15 Liter/detik. Sehingga pada
pehitungan tabel 5.45 diatas ada sisa atau idle pada pipa yaitu sebesar 186,09 L/detik.
Sehingga berdasarkan pengukuran tersebut terdapat idle pada pipa distribusi utama
yang sangat besar debitnya.
5.4.11 Perencanaan dan Pengembagan Jalur Distribusi
Setelah menentukan kebutuhan setiap node, maka selanjutnya yaitu dengan
membuat jalur distribusi, dimana jalur distribusi yang akan direncanakan harus sesuai
dengan kontur apabila akan menggunakan sistem gravitasi. Tetapi untuk kontur tanah
di Kecamatan Gandus Kota Palembang untuk kontur tanah dengan kondisi elevasi
tanah rendah dan terdapat elevasi yang menaik sehingga perlu adanya sistem gabungan
antara pemompaan dan secara gravitasi. Dalam pelayanannya digunakan beberapa
node. Sementara jenis pipa HDPE. Selanjutnya dalam pengerjaaan menggunakan
program EPANET 2.2. Rencana kebutuhan air minum setiap wilayah dan jalur pipa
berdasarkan nomor node dapat dilihat pada tabel 5.47 dan 5.48.
Tabel 5.47 Rencana Kebutuhan Air Minum Setiap node
Q Jam Puncak Pelayanan No. Elevasi (dpl)
Junction
5,42 192 4
3,24 203 5
1,12 214 4
10,04 265 4
4,88 219 3
14,63 323 5
V-69
Q Jam Puncak Pelayanan No. Elevasi (dpl)
Junction
23,15 285 4
3,44 482 10
6,80 483 20
11,53 484 4
2,30 485 11
4,08 486 4
Sumber: Hasil Analisa dengan EPANET 2.2
Tabel 5.48 Jalur Pipa Berdasarkan Nomor Node
Node Panjang Elevasi Diameter Keterangan
Pipa (m) (mdpl) Pipa
(mm)
Res - (J-5) 172,83 8 400 Pipa Baru
5-6 201,38 3 400 Pipa Baru
6-7 1607,68 5 400 Pipa Baru
7-8 316,05 5 400 Pipa Baru
8 - 192 437,85 4 300 Pipa Baru
192 - 203 402,70 5 300 Pipa Baru
203 - 214 673,13 5 280 Pipa Baru
214 - 219 382,68 4 110 Pipa Baru
214 - 265 229,86 3 300 Pipa Baru
265 - 284 514,43 4 280 Pipa Baru
284 - 323 870,64 5 160 Pipa Baru
284 - 285 1276,37 4 250 Pipa Baru
285 - 482 337,35 10 90 Pipa Baru
285 - 469 361,39 4 200 Pipa Baru
469 - 483 885,35 20 125 Pipa Baru
469 - 484 357,79 4 140 Pipa Baru
469 - 485 2153,4 11 125 Pipa Baru
485 - 486 620,26 4 90 Pipa Baru
Sumber: Hasil Analisa dengan EPANET 2.2