II-1
II-2
Luas wilayah Kelurahan Gandus ini adalah 3.250 Ha. Hampir 40 %,
daratan, 40% rawa, dan 20 sungai. Daratan dijadikan perumahan dan perkebunan,
sedangkan sebagian rawa dijadikan humo (sawah) dan sebagian lagi rawa berupa
semak belukar.Tapi sekarang ini sudah banyak rawa-rawa kosong ditimbun tanah
untuk dijadikan perumahan oleh para pengembang (pengusaha property). Jarak
Kecamatan Gandus dari pusat Kota Palembang lebih kurang 10 Km.
II-4
2.1.2 Kondisi Geografis
Kota Palembang terletak antara 2° 52’ sampai 3° 5’ Lintang Selatan dan
104° 37’ sampai 104° 52’ Bujur Timur. Pada tahun 2007 Kota Palembang dibagi
16 kecamatan dan 107 kelurahan. Pada tahun 2018 berdasarkan SK nomor
136/4123/BAK, terbentuk kecamatan Jakabaring yang merupakan pemekaran dari
kecamatan Seberang Ulu I dan Kecamatan Ilir Timur tiga yang merupakan
pemekaran dari kecamatan Ilir Timur II, sehingga saat ini wilayah administrasi
kota Palembang menjadi 18 kecamatan dan 107 kelurahan. Berdasarkan PP
Nomor 23 tahun 1988, luas wilayah kota Palembang adalah 400,61 Km2 / 40.061
ha, dimana Kecamatan Gandus memiliki luas terbesar dibandingkan kecamatan
lainnya (68.78 km2/17.17 %) dan kecamatan ilir barat II merupakan kecamatan
dengan luas wilayah terkecil (6.22 km 2 / 1.55 %).
Daerah Kecamatan Gandus terletak di pinggir sungai musi yang teridiri
dari 5 kelurahan dengan luas wilayah 6,878,00 Ha yang berbatasan dengan :
Sebelah Utara: Kecamatan Ilir Barat I dan Kabupaten Banyuasin
Sebelah Barat: Kabupaten Banyuasin
Sebelah Timur: Kecamatan Ilir Barat II ;
Sebelah Selatan: Sungai Musi di Kecamatan Ulu I;.
Wilayah distribusi air minum PDAM Tirta Musi Kota Palembang terbagi
menjadi 2 wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir, sebagai mana Kota Palembang
yang dilalui oleh Sungai Musi yang membelah Kota menjadi 2 wilayah. Untuk
distribusi air minum di wilayah Seberang Ulu meliputi 5 wilayah Kecamatan yaitu
Kecamatan Jakabaring, Kertapati, Plaju, Seberang Ulu I, dan Seberang Ulu II.
Sedangkan untuk wilayah Seberang Ilir meliputi 13 Kecamatan yaitu Kecamatan
Alang-Alang Lebar, Bukit Kecil, Gandus, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Ilir Timur I, Ilir
Timur II, Ilir Timur III, Kalidoni, Kemuning, Sako, Sematang Borang, dan
Sukarame.
2.1.3 Hidrologi, Klimatologi, dan Hidrogeologi
Dari segi kondisi hidrologi, Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi
menjadi dua bagian besar disebut Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Kota
Palembang mempunyai 108 anak sungai. Terdapat 4 sungai besar yang melintasi
Kota Palembang. Sungai Musi adalah sungai terbesar dengan lebar rata-rata 504
II-5
meter (lebar terpanjang 1.350 meter berada disekitar Pulau Kemaro, dan lebar
terpendek 250 meter berlokasi di sekitar Jembatan Musi II).
Ketiga sungai besar lainnya adalah Sungai Komering dengan lebar rata-
rata 236 meter, Sungai Ogan dengan lebar rata-rata 211 meter, dan Sungai
Keramasan dengan lebar rata-rata 103 meter. Disamping sungai-sungai besar
tersebut terdapat sungai-sungai kecil lainnya terletak di Seberang Ilir yang
berfungsi sebagai drainase perkotaan. Sungai-sungai kecil tersebut memiliki lebar
berkisar antara 3-20 meter. Pada aliran sungai-sungai tersebut ada yang dibangun
kolam retensi, sehingga menjadi bagian dari sempadan sungai. Permukaan air
Sungai Musi sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Jika dilihat dari
jauhnya letak Kota Palembang dari muara sungai Musi di Laut Cina Selatan,
maka intrusi air laut tidak begitu berpengaruh.
Sedangkan dari klimatologi, musim yang terdapat di Kota Palembang
sama seperti umumnya yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, hanya dikenal dua
musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai
dengan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada
bulan Desember sampai Maret arus angin yang banyak mengandung uap air
berhembus dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan.
Palembang mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dimana pada tahun 2011
rata-rata berkisar antara 77 % (September) sampai 87 % (Januari-April dan
Desember).
d. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan adalah segala sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kesehatan jasmani maupun rohani. Ada lima jenis fasilitas kesehatan
di Kecamatan Gandus, yaitu rumah sakit umum, puskemas, posyandu, klinik, dan
Apotek. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Gandus dapat dilihat pada tabel 2.5 di
bawah ini.
Tabel 2.5 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Gandus
No Fasilitas Kesehatan Jumlah
di Kecamatan Gandus
1 Rumah Sakit 1 Unit
2 Poliknik / balai pengobatan 5 Unit
3 Puskesmas 1 Unit
5 Apotek 1 Unit
Sumber : Kecamatan Gandus Dalam Angka 2021
II-12
e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Tersedianya fasilitas perdagangan dan jasa merupakan capaian kinerja
daya saing bidang di perdagangan jasa untuk meningkatkan ekonomi suatu
daerah. Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan suatu kebutuhan untuk
masyarakat dengan skala pelayanan regional dan lokal. Fasilitas atau fasilitas
tempat pemasaran perdagangan dan jasa tersebut terdiri dari Hotel, Penginapan,
Warung dan Restoran.
Adapun perincian jumlah fasilitas perdagangan dan jasa yang ada di
Wilayah Perencanaan dapat di lihat pada Tabel 2.6 di bawah ini
Tabel 2.6 Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Jenis Fasilitas Keterangan
Jumlah Jumlah
(Unit) (Jiwa)
Fasilitas Pedagang dan jasa Pasar 3 -
Kios 388 -
Restoran 19 -
Mini Market 16 -
Hotel 20
Sumber : Kecamatan Gandus Dalam Angka 2
II-13
II-14
2.4 Aspek Teknis
Sistem produksi PDAM Tirta Musi berasal dari 6 (enam) unit Instalasi
Pengolahan Air (IPA), yakni IPA 3 Ilir, Karang Anyar, Ogan, Borang, Karang
Anyar 2, dan Poligon. Dari kelima IPA tersebut ada beberapa yang dilengkapi
dengan unit Intake berdasarkan namanya yakni, Intake Karang Anyar, Ogan dan
Borang. Bila dilihat dari wilayah pelayanan secara garis besar dibagi menjadi 2
(dua) wilayah pelayanan, yaitu wilayah Seberang Ilir meliputi wilayah pelayanan
Kecamatan Gandus, Ilir Barat I, dan Ilir Barat II, Bukit Kecil, Sukarame,
Kemuning, Alang-Alang Lebar, Sako Kenten, Sematang Borang, dan Kalidoni.
Wilayah pelayanan Seberang Ilir dilayani dari unit produksi 3 Ilir, Rambutan,
Borang, Poligon, dan Sistem Karang Anyar. Sedangkan di wilayah pelayanan
Seberang Ulu yang meliputi wilayah pelayanan Kecamatan Seberang Ulu I dan II,
Plaju dan Kertapati. Wilayah pelayanan Seberang Ulu dilayani dari Sistem IPA
Ogan. Seluruh sistem baik transmisi maupun distribusi menggunakan sistem
pemompaan penuh. SPAM Kota Palembang saat ini, untuk melayani air minum di
Kota Palembang dengan memanfaatkan sumber air baku dari 2 (dua) sumber yaitu
Sungai Musi dan Sungai Ogan. Untuk memanfaatkan sumber air baku dari 2 (dua)
sumber yaitu Sungai Musi dan Sungai Ogan. Untuk memanfaatkan sumber air
baku tersebut telah dibangun tiga bangunan intake. Dua bangunan intake (Intake
Karang Anyar dan 1 Ilir), memanfaatkan Sungai Musi sebagai sumber air baku
dan satu unit bangunan intake (intake ogan) dibangun untuk memanfaatkan air
baku dari Sungai Ogan.
2.3.1 Sistem Distribusi
Jumlah rata-rata produksi air minum PDAM Tirta Musi pada tahun 2014
sebesar 3602 liter/detik, dan jumlahnya meningkat menjadi 3874 liter/detik pada
tahun 2018. Sedangkan jumlah air distribusi PDAM Tirta Musi pada tahun 2014
adalah sebesar 3539 liter/detik, yang juga meningkat menjadi 3823 liter/detik pada
tahun 2018. Sama halnya dengan jumlah rata-rata air terjual yang juga mengalami
peningkatan dari 2703 liter/detik pada tahun 2014, menjadi 3122 liter/detik pada
tahun 2018.
II-15
Dengan demikian dapat diketahui jumlah rata-rata kehilangan air (NRW)
dimana pada tahun 2014 adalah sebesar 836 liter/detik atau setara 23,61 % dari
jumlah air terdistribusi, tetapi sampai dengan tahun 2018 jumlahnya menurun
menjadi 701 liter/detik atau setara dengan 18,34 % dari jumlah air terdistribusi.
Tabel 2.1 Jumlah Produksi dan Distribusi di PDAM Tirta Musi Kota
Palembang