Target utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Kota Palembang dalam memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Palembang adalah untuk memenuhi 95,00 % cakupan layanan di wilayah Kota Palembang. Salah satu Kecamatan yang akan direncanakan adalah Kecamatan Gandus Kota Palembang yang akan dijadikan sebagai salah satu topik untuk tugas akhir ini. Sehingga hal ini perlu adanya rencana untuk pengembangan sitem distribusi air minum di Kecamatan Gandus yang merupakan salah satu untuk target layanan air minum 100 % untuk di tahun 2030 sesuai dengan SDGs air minum dan sanitasi layak pada tahun 2030. Pada tahun 2018 tercatat bahwa cakupan layanan air minum dari PDAM Tirta Musi Kota Palembang sudah mencapai 72 % PDAM dan 5 % non PDAM dari 1.634.489 jiwa jumlah penduduk di Kota Palembang. Rendahnya Persentase Rumah Tangga dengan akses air minum di Sumsel pada tahun 2015 baru mencapai 65,16 %. (peringkat 22 dan dibawah rata-rata nasional 70,97 %). Masih banyaknya penduduk yang belum terlayani PDAM dari kapasitas yang tersedia (idle capacity). Rata-rata idle capacity di Sumatera Selatan sebesar 80,74 % di tahun 2015. Dalam rangka upaya pengembangan infrastruktur dasar air minum (jaringan SPAM IKK) dan menurunkan idle capacity PDAM di Kabupaten dan Kota, yaitu dengan melaksanakan strategi mendorong Kabupaten dan Kota untuk membangun Sambungan Rumah (SR) di Kabupaten dan Kota. Akses Sanitasi yang layak di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 80,32 persen pada tahun 2018. Kondisi lahan basah di beberapa wilayah provinsi Sumatera Selatan menjadi tantangan utama yang dihadapi dalam meningkatkan cakupan sanitasi di daerah lahan basah dibandingkan lahan kering. Dengan memperhatikan kecenderungan capaian akses air minum dan sanitasi layak, termasuk peningkatan kualitas infrastruktur sanitasi dan air minum I-1 I-2 Kecamatan Gandus merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan yang mulai berkembang seiring bertambahnya penduduk di Kecamatan Gandus karena kecamatan ini merupakan kecamatan yang dapat menjadi peningkatan infrastruktur dan perekonomian bagi masyarakat. Kecamatan Gandus merupakan kecamatan yang sangat strategis sebagai tempat transmigrasi bagi masyarakat tidak jauh dari tol Palembang dan Inderalaya sehingga dari tahun ke tahun kecamatan ini memiliki potensi untuk bertambahnya penduduk. Sehingga perlu adanya peningkatan dan pengembangan infrastruktur di bidang sanitasi terutama air minum. Menurut PDAM Tirta Musi Kota Palembang pada tahun 2018-2023 dari jumlah penduduk pada tahun 2018 dengan jumlah penduduk berjumlah 1.643.489 Jiwa hanya 1.216.381 Jiwa dengan jumlah 281.462 sambungan yang terlayani oleh PDAM Kota Palembang atau 74,01 % dari jumlah penduduk, dan cakupan diluar layanan PDAM Kota Palembang dengan jumlah sambungan 20.627 unit, dengan jumlah penduduk yang terlayani 82.508 Jiwa. Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, banyak penduduk yang mengambil air dari sumber-sumber seperti sumur, penjaja air, dan lainnya. Sehingga kualitas air dari sumber-sumber air ini masih belum terjamin. Penyediaan air minum merupakan fungsi publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah melaului PDAM. Sedangkan peran Pemerintah Pusat terutama adalah untuk mengembangkan kebijakan untuk sector air secara keseluruhan dan memberi bantuan teknis untuk pengembangan sector sanitasi. Dalam rangka pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasioanl 100-0-100 (100 % pelayanan air minum, 0 % kawasan kumuh perkotaan, dan 100 % sanitasi perkotaan) di akhir tahun 2019 perlu dilakukan penyusunan program kerja jangka pendek atau 5 (lima) tahun ke depan (2019- 2023) atau yang biasa disebut dengan “Rencana Bisnis”, sehingga program kerja yang akan disusun dapat sejalan dan memenuhi target RISPAM 2014-2033 yang telah disusun sebelumnya. Rencana pengembangan SPAM PDAM Tirta Musi Kota Palembang untuk tahun 2019-2023 akan dilakukan berdasarkan strategi peningkatan produksi air minum, peningkatan pelayanan pelanggan dan pengembangan daerah pelayanan. I-3 Pengembangan daerah pelayanan di wilayah perkotaan untuk menambah jumlah pelanggan baru sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan, baik didaerah pelayanan saat ini maupun pada daerah yang belum terjangkau jaringan perpipaan PDAM. Meningkatnya perkembangan kegiatan sosial dan ekonomi di Kota Palembang menjadikan aspek prasarana dan sarana wilayah merupakan hal yang sangat penting, mengingat suatu wilayah tidak akan berkembang bila tidak didukung dengan sistem prasarana dan sarana yang memadai. Secara umum, sistem prasarana dan sarana dalam suatu wilayah, akan terdiri atas ruang & bangunan dan Jaringan. Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan sistem penyediaan air minum dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar akan air minum dapat terpenuhi dengan baik. Pengelolaan lingkungan untuk sistem penyediaan air minum harus bersifat dinamis karena persepsi manusia untuk kebutuhan air minum berbeda-beda, dan cenderung akan berubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian, dalam perencanaan ini merupakan suau usaha untuk tidak menutup pilihan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dasar tersebut. Jaringan distribusi air minum di Kecamatan Gandus yang belum seluruhnya terlayani sambungan rumah, menurut PDAM Tirta Musi Kota Palembang perlu adanya pembangunan dan peningkatan pelayanan untuk mengimbangi pertumbuhan pelanggan 11 % per tahun. Dari sini perlu adanya perencanaan dan pengembangan sistem penyaluran air minum dari Instalasi Karang Anyar 2 dengan debit 600 liter/detik ke daerah pelayanan di Kecamatan Gandus. Sehingga perlu adanya pengembangan meskipun sudah terdapat beberapa pipa distribusi tetapi belum seluruh wilayah di Kecamatan Gandus terlayani. Sumber air di Kecamatan Gandus ini merupakan air permukaan yaitu diambil langsung di badan air dengan bangunan intake Karang Anyar, sumber air baku yang digunakan berasal dari Sungai Musi. Berdasarkan PERPAMSI tahun 2010 seluruh PDAM yang bernaung di Indonesia jangkauan layanan saat ini masih jauh di bawah target, yaitu baru mencapai sekitar 24 % dengan jumlah pelanggan sekitar 8 juta. Pertumbuhan I-4 daerah yang pesat (baik jumlah penduduk maupun industrinya) membuat kapasitas pelayanan dari PDAM yang belum tercapai seluruhnya. Sehingga Kecamatan Gandus merupakan kecamatan yang tidak seluruhnya terlayani oleh PDAM Tirta Musi Kota Palembang sehingga perlu adanya perencanaan dan pengembangan sistem perpipaan distrbusi air minum di Kecamtan Gandus ini. Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada RISPAM Kota Palembang tahun 2014-2023 Seiring dengan jumlah sambungan yang terus meningkat , jumlah pemakaian air minum juga akan meningkat. Berdasarkan data PDAM Tirta Musi 10 tahun terakhir pertumbuhan sambungan tiap tahun rata-rata ± 17.800 sambungan atau 11.6 % per tahunnya. Terdapat permasalahan tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di PDAM Tirta Musi Kota Palembang dalam aspek teknis di IPA Karang Anyar yaitu idle capasity yang cukup besar (100-300 liter/detik) pada beberapa IPA yang ada di Kota Palembang belum optimal berkaitannya dengan volume reservoir yang masih kurang sesuai dengan kapasitas produksi IPAM, terbatasnya kapasitas pompa dan kemampuan diameter terpasang pipa transmisi ke booster sehingga pasokan air ke booster masih kurang. Menurut RISPAM 2014-2023 di Kota Palembang terdapat permasalahan yaitu dengan tingkat kehilangan air rata-rata 24,5 % dalam skala Kota, sehingga masih perlu adanya efficiency distribusi air minum agar distribusi air minum dapat maksimal. Terdapatnya pembangunan infrastruktur perkotaan yang mengakibatkan perubahan jaringan perpipaan diluar perencanaan sehingga dapat menjadikan faktor yang mengakibatkan kehilangan air yang cukup besar. Tingkat konsumsi air minum pelanggan PDAM Tirta Musi dalam lebih dari 10 tahun kebelakang relatif terus meningkat. Pada pelanggan domestik, tingkat konsumsi air rumah tangga pada tahun 2008 sebesar 185 liter/orang/hari dan 192 liter/orang/hari pada tahun 2013. Dengan rata-rata konsumsi air pelanggan PDAM Tirta Musi sebesar 191 liter/orang/hari. Hal ini mengidentifikasikan bahwa konsumsi air pelanggan PDAM Tirta Musi sudah mendekati standar kebutuhan air Dinas PU yaitu 190 Liter/orang/hari. Salah satu sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan memiliki kepadatan I-5 penduduk yang tinggi serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan perencanaan induk kota. Pusat Pelayanan Kota (PPK) adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan administrasi yang melayani sub wilayah kota. Salah satunya Sub-PPK Gandus yang terdiri dari 5 kelurahan yaitu Kelurahan Gandus, Pulokerto, Karang Jaya, Karang Anyar, dan Kelurahan 36 Ilir dengan pusat Sub-PPK di sekitar kantor Kecamatan Gandus dengan fungsi utama sebagai kawasan perumahan dan kota baru (new town), militer, industri, perdagangan dan jasa, agropolitan, dan pariwisata. Kawasan Gandus merupakan kawasan Agropolitan yang diarahkan menjadi kawasan sentral pertanian terpadu dengan konsep Agropolitan di Kelurahan Gandusm dan Pulokerto, pengembangan wisata agro dan minopolitan. Seiring dengan perkembangan suatu kota dan meningkatnya jumlah penduduk, maka untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak pada suatu kota harus pula diiringi dengan perkembangan fasilitas yang diperlukan. Salah satunya merupakan sistem distribusi karena dengan adanya sarana sistem ini maka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk penduduk di kota tersebut dan dapat menigkatkan taraf kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan dan mengembangkan Pipa Jaringan Distribusi Air Minum di Kecamatan Gandus Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah agar kebutuhan air minum terpenuhi dari Tahun 2021-2041 di Kecamatan Gandus Kota Palembang.
1.3 Lokasi Wilayah Studi
Lokasi dalam perencanaan penyediaan air minum terletak di Kecamatan Gandus Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan I-6 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam perencanaan jaringan penyediaan air minum di kecamatan gandus kota palembang ini meliputi: 1. Gambaran umum tentang daerah yang dijadikan studi dari segi fisik, administrasi perencanaan, jumlah penduduk dari tahun 2015-2021, keadaan dan fasilitas sosial ekonomi, tata guna lahan serta perkembangan sistem penyediaan air minum. 2. Melakukan proyeksi penduduk sampai 20 tahun mendatang dengan menggunakan tiga metode yang dianggap paling cocok digunakan untuk wilayah perencanaan. 3. Melakukan studi kebutuhan air minum untuk setiap kegiatan dengan mempertimbangkan pola kebiasaan masyarakat dan kemungkinan perkembangan dimasa mendatang. 4. Menentukan tahapan pelayanan air bersih dengan mempertimbangkan keadaan sosial, ekonomi, dan perkembangan kota di masa mendatang. 5. Data mengenai kependudukan kota Palembang terutama kecamatan gandus.
1.5 Sumber Data
Data-data yang di peroleh untuk penyusunan tugas akhir ini didapat dari PDAM Tirta Musi Kota Palembang, BPS Kecamatan Gandus, BPS Kota Palembang, dan BAPPEDA Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
1.6 Sistematika Penulisan
Salah satu Tugas Akhir tentang perencanaan pipa distribusi air minum ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang dari perencanaan, maksud dan tujuan dari perencanaan tersebut, ruang lingkup, sumber-sumber data,lokasi perencanaan dan sistematika dalam penulisan laporan. I-7 BAB II GAMBARAN UMUM Memberikan uraian tentang deskripsi wilayah perencanaan, aspek fisik, aspek sosial ekonomi, dan tata guna lahan. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang teori yang berhubungan mengenai sistem penyediaan air minum berdasarkan literatur. BAB IV METODE PERENCANAAN Bab ini menjelaskan tentang metode mengenai perencanaan desain sistem pipa distribusi air minum BAB V PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA SEMENTARA Bab ini berisikan pengumpulan data terkait perencanaan dan bagaimana cara perhitungan kebutuhan air minum dan desain sistem pipa distribusi air minum sementara.