Anda di halaman 1dari 1

Kebutuhan air bersih / air minum merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan.

Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, peningkatan derajat
kehidupan warga serta perkembangan Kota/Kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan peningkatan kondisi sosial dan ekonomi warga di Purwakarta . Dalam pemenuhan
kebutuhan air bersih masyarakat biasanya memanfaatkan sumber-sumber air di sekitar wilayah
layanan, dalam hal ini dari Waduk Jatiluhur. Tingkat pelayanan dari pemenuhan air minum bagi
warga/pelanggan purwakarta sangat tergantung dari volume air yang harus mampu di siapkan oleh
PDAM dan oleh sumber air serta berapa besar tingkat kebocoran dari jaringan transmisi dan
distribusi air minum itu sendiri. Salah satu yang bisa di jadikan metode untuk mengetahui volume
pemenuhan air minum bagi pelanggan PDAM di kabupaten purwakarta serta tingkat kebocorannya
adalah dengan model system dinamis.

Dengan pemodelan menggunakan sistem dinamik dimaksudkan untuk menganalisis jumlah


pelanggan , volume penggunaan air serta tingkat kebocoran. Termasuk perhitungan beberapa
variabel yang berkaitan langsung dengan kebutuhan air minum berupa jumlah pelanggan eksisting
dan potensi pelanggan yang bisa di layani serta variable tingkat kebocoran kebocoran, seperti
efisiensi pompa produksi, tingkat kebocoran, jumlah kebocoran, kerugian akibat kebocoran, laba
operasional dan gros profit margin, serta faktor-faktor penyebab dari kebocoran itu sendiri

Saat ini jumlah penduduk di kabupaten purwakarta terus bertambah . Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk, maka berbanding lurus dengan kebutuhan akan air bersih. Permintaan/kebutuhan
air adalah kebutuhan air yang diperlukan untuk digunakan demi menunjang segala kegiatan
manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik. Penyediaan air bersih bagi masyarakat
menjadi salah satu fokus pemerintah. Diantara masalah pokok yang sering dihadapi adalah kurang
tersedianya sumber air bersih, belum meratanya pelayanan penyediaan air bersih terutama di
pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.

PDAM sebagai satu satu nya perusahaan penyediaan air minum di kabupaten Purwakarta harus
secara seksama mengetahui kebutuhan air minum yang harus di siapkan untuk pelanggannya. Hal
lain nya yang menjadi perhatian penelitian ini adalah Penyebab utama tidak sehatnya PDAM adalah
tingkat kehilangan air yang tinggi. Kehilangan air PDAM atau biasa disebut Air Tak Berekening ( Non
Revenue Water ) adalah air produksi yang tidak menghasilkan keuntungan sehingga PDAM.
Kehilangan air dapat disebabkan karena kebocoran pipa. Ditinjau dari penyebabnya, kebocoran
dibagi menjadi 2 yaitu: kebocoran karena itera teknis, dan itera non teknis . Berangkat dari
permasalahan tersebut, maka sudah seharusnya PDAM meminimalisasi angka kebocoran air
distribusi. Sehingga distribusi air menjadi optimal dan PDAM memperoleh profit yang lebih baik

1. Berapa Volume kebutuhan air minum bagi pelanggan PDAM di purwakarta


2. Berapa besar tingkat kebocoran di PDAM?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kebocoran ?
4. Berapa besar profit yang diperoleh PDAM bila kebocoran teratasi ?

Anda mungkin juga menyukai