NIM : 13221006
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan untuk memenuhi penilaian
tugas besar mata kuliah semester 4 yaitu, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Laporan
ini disusun berdasarkan analisis dari berbagai sumber,terutama jurnal-jurnal yang relevan
dengan topik” Sistem Penyediaan Air Minum Kota Bontang”.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki kualitasnya
agar menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca untuk mengetahui tentang sistem penyediaan air minum yang baik dan benar.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan tugas besar ” Sistem Penyediaan Air Minum di kota Bontang”,
terutama kepada Bapak Basransyah,S.T.,M.T. selaku dosen pengampu dan Kurnia Rizqi
Permana selaku asisten dosen yang telah membantu dan membimbing penulis dalam proses
pembuatan tugas besar ini. Dengan Demikian semoga laporan ini dapat bermanfaat sekian
dan terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah infrastruktur yang penting dalam memenuhi
kebutuhan air bersih bagi penduduk suatu kota atau wilayah. Latar belakang pendirian
SPAM di Kota Bontang mungkin mencakup pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan
akan akses air minum yang lebih baik, serta mungkin juga adanya masalah kualitas air yang
perlu diatasi.
Kota Bontang, sebuah kota yang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur, memegang peranan
penting dalam perekonomian regional dan nasional. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
perkembangan industri, kebutuhan akan infrastruktur dasar seperti sistem penyediaan air minum
menjadi semakin krusial. Dalam essay ini, kita akan menjelajahi bagaimana Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) di Kota Bontang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar penduduk, tetapi juga
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Latar belakang pendirian SPAM di Kota Bontang mencerminkan pertumbuhan yang pesat,
ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk dan industri. Seiring dengan itu, kebutuhan
akan pasokan air minum yang memadai dan berkualitas menjadi semakin penting. Selain itu,
adanya masalah kualitas air dan keterbatasan akses merupakan tantangan tambahan yang
perlu diatasi.
Maksud dan tujuan pendirian SPAM di Kota Bontang adalah untuk menyediakan pasokan
air minum yang aman, terjangkau, dan berkualitas bagi penduduk dan industri di kota
tersebut. Melalui pendekatan ini, tujuan lebih luas dari pembangunan infrastruktur air
minum adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan mempromosikan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu aspek penting dalam SPAM di Kota Bontang adalah pemilihan sumber air yang
tepat dan berkelanjutan. Sumber air harus dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air
minum kota dalam jangka panjang, sementara juga mempertimbangkan keberlanjutan
lingkungan. Pengolahan air menjadi tahap berikutnya dalam memastikan kualitas air yang
memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Distribusi air adalah tahap kunci dalam sistem penyediaan air minum. Dengan membangun
jaringan pipa yang luas dan efisien, air minum dapat disalurkan ke rumah-rumah,
perkantoran, dan fasilitas umum di Kota Bontang dengan mudah. Pentingnya infrastruktur
distribusi yang handal tidak boleh diabaikan, karena ini memastikan akses yang merata dan
adil bagi semua penduduk.
Pengelolaan limbah juga merupakan bagian integral dari SPAM yang berkelanjutan. Limbah
dari proses pengolahan air dan pemakaian sehari-hari harus dikelola dengan baik untuk
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pencemaran air tanah dan
sungai. Manajemen yang efektif dari seluruh sistem adalah kunci kesuksesan SPAM di Kota
Bontang. Hal ini mencakup operasional sehari-hari, pemeliharaan infrastruktur, dan
pengawasan terhadap kualitas air. Melalui manajemen yang baik, keandalan sistem dapat
dipertahankan, dan tantangan yang timbul dapat diatasi dengan cepat dan efisien.
Dengan merancang dan menjalankan SPAM yang efektif, Kota Bontang tidak hanya
memenuhi kebutuhan dasar penduduknya akan air minum yang bersih, tetapi juga
berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur air minum menjadi salah satu pilar utama
dalam upaya membangun kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup dari sistem penyediaan air minum di Kota Bontang bisa mencakup beberapa
aspek, antara lain:
1. Sumber air: Penentuan sumber air bersih yang dapat diandalkan dan berkelanjutan
untuk memenuhi kebutuhan air minum kota.
2. Pengolahan air: Proses pengolahan air untuk menjaga kualitas air sesuai dengan
standar kesehatan yang ditetapkan.
3. Distribusi: Sistem jaringan pipa dan infrastruktur distribusi untuk mengalirkan air
minum ke rumah-rumah, perkantoran, dan fasilitas umum di Kota Bontang.
4. Pengelolaan limbah: Pengelolaan limbah dari proses pengolahan air dan pemakaian
harian untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
5. Manajemen: Pengelolaan operasional dan pemeliharaan sistem untuk memastikan
keandalan dan efisiensi penyediaan air minum.
Dengan merancang dan menjalankan sistem penyediaan air minum yang baik, Kota Bontang
dapat meningkatkan kualitas hidup penduduknya, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta
mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Unit Distribusi
Dalam sistem distribusi air bersih terdiri dari reservoar distribusi dan jaringan pipa
distribusi.
- Reservoar Distribusi
Reservoar distribusi merupakan tempat penampungan air sementara yang menampung air
disaat pemakaian lebih sedikit dari suplai dan digunakan untuk menutupi kekurangan disaat
pemakaian lebih besar dari suplai. Reservoar distribusi biasanya berupa menara
reservoar/tangki atau ground reservoir. Reservoar distribusi umumnya berbentuk kotak dan
bentuk bulat atau kerucut biasanya dibuat untuk menambah nilai artistik sehingga enak
dipandang.
- Jaringan Pipa
Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat pada sistem jaringan distribusi
air minum. Sistem jaringan ini merupakan bagian yang paling mahal dari suatu perusahaan
air minum. Oleh karena itu harus dibuat perencanaan yang teliti untuk mendapatkan sistem
distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air yang disediakan tergantung pada jumlah
penduduk dan jenis industri yang dilayani.
2.2 Standar Kualitas Air Minum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum yang aman dikonsumsi bagi kesehatan
adalah air yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Untuk
memenuhi hal tersebut perlu adanya pengawasan secara eksternal maupun internal.
Pengawasan eksternal yang dimaksud adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh KKP khusus untuk wilayah kerja KKP, sedangkan
pengawasan internal dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas
air minum yang diproduksi memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
a. Untuk air permukaan dengan kandungan pasir atau material abrasif lainnya,
dapat digunakan Bak Pengendap Pasir atau Grit Chamber (sejenis bak
sedimentasi, biasanya pengendapan dilakukan dengan sistem gravitasi).
b. Untuk air permukaan yang mengandung Fe dan Mn, maka diperlukan proses
penghilangan Fe dan Mn (Fe & Mn Removal). Proses penghilangan Fe dan
Mn pada dasarnya adalah mengoksidasi Fe dan Mn sehingga dapat disisihkan.
Proses oksidasi dapat menggunakan proses antara lain :
1. Aerasi
2. Klorinasi
3. Ozonisasi
4. Dan lain-lain
Setelah proses oksidasi, biasanya diperlukan proses flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi,
terutama untuk air baku dengan konsentrasi Fe ≥ 5 mg/L.
c. Untuk menghilangkan bau, rasa, warna, dan kekeruhan, dapat menggunakan
proses pengolahan sesuai.
d. Untuk menghilangkan bahan organik, dapat digunakan teknologi seperti
Karbon Aktif (Granular Activated Carbon), atau menggunakan proses aerasi,
adsorpsi, atau kombinasi aerasiadsorpsi.
e. Untuk menghilangkan kalsium dan magnesium (kesadahan/hardness) dapat
dilakukan pelunakan dengan kapur dan soda.
f. Untuk menghilangkan ion-ion yang tidak diinginkan dari air baku, dapat
digunakan proses pertukaran ion (ion exchange).
g. Desinfektan digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme patogen.
h. Kontrol pH
1. Kapur Ca(OH)2
2. Soda abu (soda ash)
3. Soda api (caustic soda)
4. Asam sulfur
i. Kontrol rasa dan bau
PAC kependekan dari Powdered Activated Carbon – GAC kependekan dari
Granular Activated Carbon – kalium permanganat (KMnO4)
j. Pelunakan atau softening
1. Kapur (CaO)
2. Soda api
3. Karbon dioksida