Anda di halaman 1dari 12

EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK DALAM PEMAHAMAN

KOMPLEKSITAS INTERAKSI DALAM PENGELOLAAN ORGANISASI


DAN KEBIJAKAN

Disusun Oleh :

Sovhy Selviani 212010044

UNIVERSITAS PASUDAN

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tulisan ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi
selama proses penulisan.

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan pentingnya ekologi


administrasi publik dalam memahami kompleksitas interaksi dalam
pengelolaan organisasi dan kebijakan. Kami berharap tulisan ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana berbagai
faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dalam konteks administrasi
publik.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan tulisan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca
dalam memahami dan mengaplikasikan konsep ekologi administrasi publik
dalam konteks pengelolaan organisasi dan kebijakan.

Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
yang ada dalam tulisan ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan ................................................................................................................ 5
D. Manfaat .............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
A. Kajian terdahulu .................................................................................................... 6
1. "The Ecology of Public Administration" oleh Charles E. Lindblom ........... 6
2. Public Administration and Public Affairs" oleh Nicholas Henry ................. 7
B. Teori ....................................................................................................................... 8
1. Teori Hubungan Manusia. ............................................................................... 8
2. Teori Pengambilan Keputusan .......................................................................... 8
3. Teori Perilaku. ...................................................................................................... 9
4. Teori Sistem .......................................................................................................... 9
5. Teori Kontigensi. .................................................................................................. 9
C. Metode Kerja ..................................................................................................... 9
1. Pengumpulan Data: ......................................................................................... 9
2. Metode Analisis : .............................................................................................. 9
3. Analisis Dokumen............................................................................................. 9
BAB III .............................................................................................................................. 11
PENUTUP ....................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan:......................................................................................................... 11
B. Saran: ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemilihan topik tugas ini didasarkan pada pemahaman akan pentingnya
ekologi administrasi publik dalam konteks pengelolaan organisasi dan
kebijakan. Dalam era yang kompleks dan dinamis seperti saat ini,
pemahaman tentang interaksi antara berbagai elemen dalam lingkungan
administratif menjadi semakin krusial bagi para pemimpin dan praktisi
administrasi publik.

Dalam era yang gejolak dan dinamis seperti saat ini, administrasi publik
memegang peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan
kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan yang dihadapi oleh para
pemimpin dan praktisi administrasi publik semakin kompleks, terutama
dengan adanya interaksi yang semakin rumit antara berbagai faktor
internal dan eksternal.

Pemahaman konsep ekologi administrasi publik menjadi krusial dalam


menghadapi tantangan ini. Ekologi administrasi publik mengakui bahwa
organisasi publik tidak dapat beroperasi dalam isolasi, tetapi dipengaruhi
oleh berbagai elemen dalam lingkungan administratifnya. Oleh karena itu,
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana berbagai faktor ini
saling berinteraksi dapat membantu para pemimpin dan praktisi
administrasi publik dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan
efektif.

Dalam pendahuluan ini, kami akan membahas secara singkat latar


belakang pemilihan topik tugas, pembatasan masalah, tujuan, dan
manfaat dari penelitian ini. Selain itu, kami juga akan memberikan
gambaran tentang struktur keseluruhan dari tugas ini, termasuk
bagaimana pembahasan akan dibagi dan apa yang diharapkan dari setiap
bagian.

Dengan demikian, melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang


ekologi administrasi publik, diharapkan para pemimpin dan praktisi
administrasi publik dapat menghadapi tantangan dengan lebih efektif dan
membawa perubahan positif bagi masyarakat.

B. Pembatasan Masalah
Dalam tugas ini, kami membatasi analisis pada konsep ekologi
administrasi publik dan kompleksitas interaksi dalam pengelolaan
organisasi dan kebijakan. Meskipun topik ini memiliki cakupan yang luas,
kami memilih untuk fokus pada pemahaman dasar tentang bagaimana
berbagai faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dalam konteks
administrasi publik.

C. Tujuan
Tujuan utama tugas ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang konsep ekologi administrasi publik dan pentingnya
memahami kompleksitas interaksi dalam pengelolaan organisasi dan
kebijakan. Kami bertujuan untuk menggali konsep-konsep tersebut secara
komprehensif dan memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi para
pembaca.

D. Manfaat
Manfaat dari tugas ini di antaranya adalah:

1. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep ekologi


administrasi publik bagi pembaca.

2. Mengilustrasikan pentingnya memahami kompleksitas interaksi


dalam pengelolaan organisasi dan kebijakan.

3. Memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana faktor-


faktor internal dan eksternal saling mempengaruhi dalam konteks
administrasi publik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian terdahulu

1. "The Ecology of Public Administration" oleh Charles E.


Lindblom
Buku "The Ecology of Public Administration" karya Charles E. Lindblom
membawa kontribusi yang signifikan dalam memperluas pemahaman
tentang kompleksitas administrasi publik dari sudut pandang ekologi.
Dalam karyanya, Lindblom menggambarkan administrasi publik sebagai
sebuah sistem yang terus berinteraksi dengan lingkungannya, mirip
dengan bagaimana organisme dalam ekologi alam berinteraksi dengan
habitat mereka.

Salah satu konsep utama yang dibahas oleh Lindblom adalah konsep
"muddling through" (bercak-cak), yang mengacu pada proses
pengambilan keputusan yang cenderung terjadi dalam kondisi
ketidakpastian dan kompleksitas. Lindblom menyatakan bahwa, dalam
situasi di mana informasi terbatas dan dampak kebijakan sulit diprediksi,
keputusan yang diambil cenderung bersifat inkremental dan didasarkan
pada eksperimen serta pembelajaran dari pengalaman.

Dalam bukunya, Lindblom juga menyoroti pentingnya memahami dinamika


lingkungan administratif dalam pengambilan keputusan dan implementasi
kebijakan. Ia menekankan bahwa administrasi publik harus sensitif
terhadap perubahan dalam lingkungan eksternalnya, seperti perubahan
politik, sosial, ekonomi, dan teknologi, serta bagaimana interaksi antara
berbagai faktor ini dapat memengaruhi kinerja organisasi publik.

Lindblom juga mengusulkan pendekatan "pola pintu depan dan pintu


belakang" (front-door and back-door patterns) untuk memahami proses
pengambilan keputusan dalam administrasi publik. Pendekatan ini
menyoroti perbedaan antara kebijakan yang secara terbuka dibahas di
depan umum dan kebijakan yang secara diam-diam dimasukkan melalui
proses "pintu belakang", seperti lewatnya peraturan oleh birokrasi atau
keputusan yang dibuat di tingkat lokal.

Melalui karyanya, Lindblom membantu membuka pandangan tentang


bagaimana administrasi publik harus dianggap sebagai sebuah sistem
ekologis yang kompleks, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal
dan eksternal. Buku ini tetap menjadi salah satu bacaan penting bagi para
mahasiswa dan praktisi administrasi publik yang tertarik memahami
dinamika kompleks dalam pengelolaan organisasi dan kebijakan publik.

2. Public Administration and Public Affairs" oleh Nicholas Henry


Dalam bukunya "Public Administration and Public Affairs", Nicholas Henry
menyajikan sebuah pandangan holistik tentang administrasi publik, yang
mencakup berbagai aspek kebijakan publik, manajemen organisasi, dan
interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Karya ini memberikan
kontribusi penting dalam memperluas pemahaman tentang peran dan
fungsi administrasi publik dalam masyarakat modern.

Salah satu aspek yang ditonjolkan oleh Henry dalam bukunya adalah
pentingnya memahami dinamika ekologi administrasi publik. Ia
menguraikan bagaimana faktor-faktor eksternal, seperti tekanan politik,
perubahan sosial, dan dinamika ekonomi, memengaruhi pengambilan
keputusan dan implementasi kebijakan dalam administrasi publik. Dengan
memberikan contoh kasus nyata dan studi empiris, Henry
mengilustrasikan bagaimana interaksi antara berbagai elemen dalam
lingkungan administratif dapat memengaruhi kinerja organisasi publik dan
efektivitas kebijakan.

Selain itu, Henry juga menyoroti pentingnya keterbukaan dan akuntabilitas


dalam administrasi publik. Ia menekankan bahwa pemerintah harus
bertanggung jawab kepada publik dan melibatkan mereka dalam proses
pengambilan keputusan. Melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif,
administrasi publik dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.
Dalam konteks ini, konsep ekologi administrasi publik menjadi relevan
dalam memahami kompleksitas interaksi antara pemerintah, masyarakat,
dan lingkungan eksternal lainnya. Henry menggarisbawahi bahwa
administrasi publik harus dilihat sebagai bagian integral dari ekosistem
sosial yang lebih luas, di mana kebijakan dan tindakan pemerintah
dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.

Melalui bukunya, Nicholas Henry memberikan wawasan yang berharga


tentang kompleksitas administrasi publik dan pentingnya memahami
dinamika ekologi dalam pengelolaan organisasi dan kebijakan publik.
Karya ini tetap menjadi rujukan penting bagi para mahasiswa, akademisi,
dan praktisi administrasi publik yang tertarik memahami peran dan fungsi
pemerintah dalam masyarakat modern.

B. Teori
Menurut Stephen P. Robbins, teori administrasi dalam Harbani Pasolong
2010:17 meliputi

1. Teori Hubungan Manusia.


Teori ini dirintis oleh Elton Mayo. Pengembangan Teori Mayo didasarkan
pada penemuannya selama memimpin proyek. Mayo bermaksud menguji
hubungan antara produktivitas dengan lingkungan fisik. Mayo menangkap
bahwa normanorma sosial, justru merupakan faktor kunci dalam perilaku
kerja individual. Karenanya, rangsangan kenaikan upah tiak memacu
pekerja untuk bekerja lebih produktif.

2. Teori Pengambilan Keputusan


Dalam pengambilan keputusan para pemikir menyarankan
dipergunakannya statistik, model optimasi, model informasi, dan simulasi.
Di samping itu dapat juga dimanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang
berasal dari linear programming, critical path scheduling, inventory
models, site location models, serta berbagai bentuk resource allocation
models.
3. Teori Perilaku.
Teori ini bermaksud untuk menintegrasikan semua pengetahuan
mengenai anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Toeri ini
memahami pentingnya faktor perilaku manusia sebagai alat utama untuk
mencapai tujuan.

4. Teori Sistem.

Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang


menampilkan karakteristiknya sebagai penerima masukan, pengolah dan
pengahasil.

5. Teori Kontigensi.
Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan orangnisasi
yang dirancang secara optimal dapat mengadaptasi teknologi dan
lingkungan. Teori kontigensia diangkat untuk mencari beberapa
karakteristik umum yang melekat pada situasi khusus.

C. Metode Kerja

1. Pengumpulan Data:
Metode ini melibatkan pengumpulan data primer dan/atau sekunder yang
relevan dengan topik penelitian atau analisis yang sedang dilakukan. Data
dapat diperoleh melalui survei, wawancara, observasi, atau dari sumber-
sumber publik seperti laporan pemerintah atau data statistik.

2. Metode Analisis :
Metode analisis kualitatif melibatkan penafsiran data berdasarkan kualitas
dan sifatnya, sementara metode analisis kuantitatif menggunakan
pendekatan matematis untuk menganalisis data berdasarkan jumlah atau
ukuran. Keduanya sering digunakan dalam administrasi publik untuk
mendapatkan wawasan yang komprehensif tentang isu-isu kompleks.

3. Analisis Dokumen
Metode ini melibatkan analisis dokumen atau teks, seperti laporan,
kebijakan, atau dokumen-dokumen lainnya, untuk mengidentifikasi
informasi relevan dan tren yang berkaitan dengan topik penelitian atau
analisis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan:
Dalam konteks administrasi publik, pemahaman tentang konsep ekologi
administrasi publik dan penggunaan teori yang relevan sangat penting.
Melalui pemahaman ini, pemimpin dan praktisi administrasi publik dapat
mengelola organisasi dan kebijakan dengan lebih efektif, dengan
mempertimbangkan kompleksitas interaksi antara berbagai faktor internal
dan eksternal.

Dalam penulisan ini, kami telah mengeksplorasi konsep ekologi


administrasi publik, teori-teori yang relevan dalam bidang ini, dan metode
kerja, pengolahan, dan analisis yang dapat digunakan untuk mendukung
pemahaman dan pengambilan keputusan dalam administrasi publik.

B. Saran:
1. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang konsep
ekologi administrasi publik, terutama dalam konteks penerapan
praktisnya dalam pengelolaan organisasi dan kebijakan publik.
2. Diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi para pemimpin dan
praktisi administrasi publik untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang konsep ekologi administrasi publik dan
penerapannya dalam praktik sehari-hari.
3. Penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan implementasi kebijakan, sehingga memungkinkan
responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.

Fitriyah, Faridah. (2016). Model Public Private Partnership Dalam


Peningkatan Pelayanan Sumber Daya Air Bersih di PDAM Kabupaten
Gresik. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol. 4, No1, pp.3-9.

Ghoni, Khoirul Abror Ad Dluha. (2017). The Economic Condition of The


Society toward The Exidtence of Coal Mining Industry. Skripsi, Universitas
Brawijaya, Malang.

Istianto, Bambang. (2015). Gaya Manajemen Bisnis vs Peran Negara Kuat


Dalam Mengurus Negara. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Kantor Kecamatan Bengalon. (2017). Kecamatan Bengalon Dalam Angka.


Bengalon: Kantor Kecamatan Bengalon.

Anda mungkin juga menyukai