Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PASUDAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tulisan ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi
selama proses penulisan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan tulisan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca
dalam memahami dan mengaplikasikan konsep ekologi administrasi publik
dalam konteks pengelolaan organisasi dan kebijakan.
Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
yang ada dalam tulisan ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pemilihan topik tugas ini didasarkan pada pemahaman akan pentingnya
ekologi administrasi publik dalam konteks pengelolaan organisasi dan
kebijakan. Dalam era yang kompleks dan dinamis seperti saat ini,
pemahaman tentang interaksi antara berbagai elemen dalam lingkungan
administratif menjadi semakin krusial bagi para pemimpin dan praktisi
administrasi publik.
Dalam era yang gejolak dan dinamis seperti saat ini, administrasi publik
memegang peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan
kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan yang dihadapi oleh para
pemimpin dan praktisi administrasi publik semakin kompleks, terutama
dengan adanya interaksi yang semakin rumit antara berbagai faktor
internal dan eksternal.
B. Pembatasan Masalah
Dalam tugas ini, kami membatasi analisis pada konsep ekologi
administrasi publik dan kompleksitas interaksi dalam pengelolaan
organisasi dan kebijakan. Meskipun topik ini memiliki cakupan yang luas,
kami memilih untuk fokus pada pemahaman dasar tentang bagaimana
berbagai faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dalam konteks
administrasi publik.
C. Tujuan
Tujuan utama tugas ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang konsep ekologi administrasi publik dan pentingnya
memahami kompleksitas interaksi dalam pengelolaan organisasi dan
kebijakan. Kami bertujuan untuk menggali konsep-konsep tersebut secara
komprehensif dan memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi para
pembaca.
D. Manfaat
Manfaat dari tugas ini di antaranya adalah:
A. Kajian terdahulu
Salah satu konsep utama yang dibahas oleh Lindblom adalah konsep
"muddling through" (bercak-cak), yang mengacu pada proses
pengambilan keputusan yang cenderung terjadi dalam kondisi
ketidakpastian dan kompleksitas. Lindblom menyatakan bahwa, dalam
situasi di mana informasi terbatas dan dampak kebijakan sulit diprediksi,
keputusan yang diambil cenderung bersifat inkremental dan didasarkan
pada eksperimen serta pembelajaran dari pengalaman.
Salah satu aspek yang ditonjolkan oleh Henry dalam bukunya adalah
pentingnya memahami dinamika ekologi administrasi publik. Ia
menguraikan bagaimana faktor-faktor eksternal, seperti tekanan politik,
perubahan sosial, dan dinamika ekonomi, memengaruhi pengambilan
keputusan dan implementasi kebijakan dalam administrasi publik. Dengan
memberikan contoh kasus nyata dan studi empiris, Henry
mengilustrasikan bagaimana interaksi antara berbagai elemen dalam
lingkungan administratif dapat memengaruhi kinerja organisasi publik dan
efektivitas kebijakan.
B. Teori
Menurut Stephen P. Robbins, teori administrasi dalam Harbani Pasolong
2010:17 meliputi
4. Teori Sistem.
5. Teori Kontigensi.
Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan orangnisasi
yang dirancang secara optimal dapat mengadaptasi teknologi dan
lingkungan. Teori kontigensia diangkat untuk mencari beberapa
karakteristik umum yang melekat pada situasi khusus.
C. Metode Kerja
1. Pengumpulan Data:
Metode ini melibatkan pengumpulan data primer dan/atau sekunder yang
relevan dengan topik penelitian atau analisis yang sedang dilakukan. Data
dapat diperoleh melalui survei, wawancara, observasi, atau dari sumber-
sumber publik seperti laporan pemerintah atau data statistik.
2. Metode Analisis :
Metode analisis kualitatif melibatkan penafsiran data berdasarkan kualitas
dan sifatnya, sementara metode analisis kuantitatif menggunakan
pendekatan matematis untuk menganalisis data berdasarkan jumlah atau
ukuran. Keduanya sering digunakan dalam administrasi publik untuk
mendapatkan wawasan yang komprehensif tentang isu-isu kompleks.
3. Analisis Dokumen
Metode ini melibatkan analisis dokumen atau teks, seperti laporan,
kebijakan, atau dokumen-dokumen lainnya, untuk mengidentifikasi
informasi relevan dan tren yang berkaitan dengan topik penelitian atau
analisis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Dalam konteks administrasi publik, pemahaman tentang konsep ekologi
administrasi publik dan penggunaan teori yang relevan sangat penting.
Melalui pemahaman ini, pemimpin dan praktisi administrasi publik dapat
mengelola organisasi dan kebijakan dengan lebih efektif, dengan
mempertimbangkan kompleksitas interaksi antara berbagai faktor internal
dan eksternal.
B. Saran:
1. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang konsep
ekologi administrasi publik, terutama dalam konteks penerapan
praktisnya dalam pengelolaan organisasi dan kebijakan publik.
2. Diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi para pemimpin dan
praktisi administrasi publik untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang konsep ekologi administrasi publik dan
penerapannya dalam praktik sehari-hari.
3. Penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan implementasi kebijakan, sehingga memungkinkan
responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.