PENDAHULUAN
Air merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup yang berfungsi
untuk kebutuhan manusia yaitu untuk minum. Air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk
kehidupan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan akan menjadi air
minum setelah melalui proses pengolahan. Kontinuitas dapat didefinisikan bahwa air bersih
tersedia selama 24 jam per hari dan selalu tersedia selama dibutuhkan. Akan tetapi, kondisi
tersebut belum dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan
tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen
terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari
(Amalia, 2019).
Kualitas air merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam sistem penyediaan air
bersih. Meskipun air tanah biasanya tidak terkontaminasi oleh bakteri, air tanah tetap
memerlukan perlakuan desinfeksi dengan klorin guna menjamin air tersebut bebas dari
kontaminasi bakteri. Selain itu dalam sistem distribusi air, sangat memungkinkan terjadinya
perubahan kualitas air. Semakin lama umur air pada pipa distribusi, maka semakin rendah kadar
klorin. Semakin jauh jarak dari reservoir, maka kadar klorin akan semakin rendah pula
(Rohmaningsih, 2017).
RPJMN 2020-2024 mengamanatkan 100% akses air minum layak, termasuk 15% akses air
minum aman, serta 30% akses air minum perpipaan. Rencana lima tahunan tersebut juga
menargetkan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% akses sanitasi aman, serta 0% Buang Air
Besar Sembarangan (BABS). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 mencatat
Indonesia telah mencapai 90,2% akses air minum layak, termasuk 20,7% akses perpipaan.
Sementara itu, Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga 2020 mencatat capaian akses air
minum aman mencapai 11,9%. Untuk akses sanitasi, Susenas 2020 menunjukkan capaian
79,5% untuk akses sanitasi layak, termasuk 7,6% untuk sanitasi aman, serta capaian BABS
sebesar 6,2% (Bappenas, 2021).
1.2.1 Maksud
Maksud dari tugas besar Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) ini adalah untuk memahami
mengenai sistem penyediaan air minum untuk Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Bayang,
dan Koto XI Tarusan, dengan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi penyediaan air
minum tersebut, berikut sistem transmisi, distribusi dan bangunan pelengkapnya.
1.2.2 Tujuan
KELOMPOK VA 2
perhitungan dimensi pipa distribusi dengan menggunakan software Epanet serta detail
sambung pipa yang digunakan dalam sistem transmisi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan tugas serta ruang lingkup
dari perencanaan tugas.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran-saran untuk perbaikan sistem
penyediaan air minum yang telah maupun yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KELOMPOK VA 3