Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem penyediaan air bersih sangat diperlukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di perkotaan dan juga untuk masyarakat di pedesaan. Ketersediaan sistem
penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan. Sampai saat ini
penyediaan yang dilakukan oleh pemerintah menghadapi keterbatasan, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya lainnya (Al-Layla, 1978).

Kualitas dan kuantitas air minum erat kaitannya dengan kondisi lingkungan manusia.
Semakin bertambah jumlah penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan air minum.
Oleh karena itu diperlukan penanganan yang baik dalam mengolah, menyediakan dan
menyalurkan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum perlu
direncanakan dan dirancang sebuah SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Perencanaan ini
perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti sumber, jumlah penduduk, jumlah pemakaian
air, tingkat pelayanan, topografi kawasan, tingkat ekonomi dan sosial masyarakat, serta
banyak aspek lainnya. Sehingga terbentuk sebuah sistem penyediaan air minum yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat secara kontinu dan memiliki tingkat pelayanan yang baik.
(Sholeh, 1998)

Komitmen pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar air minum dan sanitasi
masyarakat Indonesia diwujudkan dalam program Universal Access dan lebih dari itu,
sebagian besar di antaranya memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Kebijakan dan
strateginya antara lain (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011) :
1. Menerapkan rencana pengamanan air minum;
2. Menjamin ketahanan sumber daya air;
3. Menyelenggarakan sinergi dan penguatan perencanaan;
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendanaan;
5. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi yang produktif.

Upaya kolaboratif semua pihak, baik lintas kementerian, pemerintah daerah, unsur
masyarakat, swasta dan lembaga mitra diperlukan dalam upaya pencapaian target universal
access air minum dan sanitasi serta memastikan keberlanjutannya. Demi memastikan
tersedianya akses air minum dan sanitasi yang layak kepada seluruh lapisan masyarakat,
Pemerintah melalui draft Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
mengamanatkan bahwa pada 2019 Indonesia bisa mencapai 100% akses (universal access)
yaitu 100% air minum, 0% kumuh dan 100% sanitasi. Artinya, sampai akhir tahun
tersebut setiap masyarakat Indonesia baik yang tinggal di perkotaan maupun kawasan
perdesaan sudah memiliki akses terhadap sumber air minum aman dan fasilitas sanitasi layak
(Departemem Pekerjaan Umum, 2007).
Latar belakang pembuatan Tugas Besar ini adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah Teknik
Penyediaan Air Minum. Tugas besar ini dimaksudkan agar mahasiswa Teknik Lingkungan
lebih memahami mengenai sistem penyediaan air minum pada suatu daerah dengan
memandang berbagai faktor yang mempengaruhi penyediaan air minum tersebut berikut
sistem transmisi dan juga distribusinya mulai dari sumber air sampai ke daerah pelayanan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud

Maksud dari pembuatan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini adalah
untuk lebih memahami mengenai sistem penyediaan air minum pada suatu daerah dengan
memandang berbagai faktor yang mempengaruhi penyediaan air minum tersebut berikut
sistem transmisi dan juga distribusinya mulai dari sumber air sampai ke daerah pelayanan;

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini adalah:
1. Merancang sistem penyediaan air minum pada suatu daerah;
2. Memperkirakan kebutuhan air di perkotaan berdasarkan jumlah penduduk yang
diproyeksikan sampai 15 tahun kemudian;
3. Merancang suatu sistem transmisi dan distribusi perkotaan.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini meliputi:
1. Analisis data-data yang berhubungan dengan jumlah penduduk, jenis tempat tinggal, tata
guna lahan, dan fasilitas perkotaan;
2. Proyeksi jumlah pendudukdiproyeksikan untuk jangka 15 tahun kedepan yang kemudian
dibagi kedalam 3 tahap;
3. Perhitungan kebutuhan air, baik kebutuhan domestik maupun kebutuhan non domestik dan
perhitungan semua kebutuhan perkotaan untuk 15 tahun kedepan selama 3 tahap;
4. Penentuan debit maksimum, debit puncak serta debit kebocoran;
5. Skenario perencanaan SPAM kota Solok yang terdiri dari aspek teknis dan aspek non
teknis. Aspek teknis seperti tahun perencanaan, tingkat pelayanan, sumber air baku yang
I-2
digunakan, jumlah pelayanan domestik, sedangkan aspek non teknis seperti pembiayaan,
pengaturan dan legalitas;
6. Perencanaan sistem transmisi yang mencakup perencanaan bangunan penangkap sumber
air, pemilihan jalur transmisi, penentuan jalur alternatif, perencanaan perletakan dan
aksesoris pipa, penentuan dimensi pipa, penentuan kehilangan tinggi tekan, perhitungan
HGL dan EGL;
7. Perencanaan sistem distribusi, meliputi sistem perencanaan reservoar, perencanaan pipa
induk, penentuan daerah pelayanan, distribusi kebutuhan air masing-masing daerah
pelayanan, dan perhitungan dimensi pipa distribusi dengan menggunakan software epanet.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini
adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori penyediaan air minum meliputi umum, sumber air, sistem
transmisi, sistem transmisi, kebutuhan air, metode proyeksi penduduk, dan
peraturan terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Bab ini berisi penjelasan tentang kondisi keadaan batas administrasi, topografi,
hidrologi, geologi, tata guna lahan, aspek sosial, ekonomi dan budaya wilayah
tersebut yang meliputi kependudukan dan fasilitas perkotaan.
BAB IV RENCANA UMUM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Bab ini berisi gambaran-gambaran umum tentang perancanaan sistem penyediaan
air minum di Kota Solok, seperti periode desain, proyeksi penduduk, daerah
pelayanan, tingkat pelayanan, proyeksi kebutuhan air, dan skenario penyediaan air
minum kota.
BAB V RANCANGAN DETAIL SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Bab ini berisi tentang bangunan pengumpul air baku, sistem transmisi meliputi
profil hidrolis, dan sistem distribusi meliputi reservoir, penentuan blok, penentuan
jalur distribusi, dan remcana sistem distribusi.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
I-3

Anda mungkin juga menyukai