Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan
ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi
penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Hal ini sering
disebut dengan urbanisasi. Namun urbanisasi ini menimbulkan berbagai macam
masalah karena tidak ada pengendalian di dalamnya (Fitri, 2013).

Sistem penyaluran air buangan menjadi faktor penting dalam menampung jumlah air
hujan yang masuk dan air buangan dari kegiatan manusia. Akan tetapi kurangnya
kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah menyebabkan saluran air buangan
tidak mampu menampung air hujan dan air buangan dari kegiatan manusia, sehingga
perlu dilakukan perencanaan yang baik dalam mengatasi permasalahan air buangan
(Kurniawan, 2015).

Kota Medan merupakan kota di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki banyak
aktivitas manusia dan gerak serta perilaku manusia yang membutuhkan suatu
pengaturan yang baik dalam tata ruangnya termasuk dalam hal penyaluran air
buangan. Permasalahan yang utama yang dihadapi kota Medan adalah penyaluran air
buangan .

Kelurahan Simalingkar B merupakan salah satu dari sembilan kelurahan yang ada di
Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kelurahan
Simalingkar B mempunyai luas wilayah sekitar 4,43 Km2. Jumlah penduduk
Kelurahan Simalingkar B pada tahun 2019 berjumlah 6251 jiwa terdiri dari laki-laki
3099 jiwa dan perempuan 3152 jiwa, sedangkan jumlah rumah tangga yaitu 1368,
rata-rata tiap rumah tangga terdiri dari 5 jiwa/rumah tangga (Badan Pusat Statistik,
2020).

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka diperlukan sistem pengelolaan


air buangan yang baik dan efisien serta sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini
hanya akan terwujud jika ada kerjasama yang baik antara masyarakat dan pihak
Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Di samping itu juga
Tugas Besar Sistem Penyaluran Air Buangan (STL 3324)

diharapkan munculnya ahli-ahli dibidang keteknikan khususnya dibidang teknik lingkungan


yang dapat memberikan ilmunya tentang sistem pengelolaan persampahan yang baik,
efektif dan efisien.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari penulisan tugas besar ini yaitu :
1. Untuk melatih kemampuan desain air buangan melalui pengaplikasian teori-teori yang
didapat selama perkuliahan, sehingga dapat menjadi bekal untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan di lapangan.
2. Untuk lebih memahami mengenai sistem penyaluran air buangan, cara pengaliran, sistem
perpipaan, lokasi bangunan pengolahan dan bangunan pelengkap.
3. Untuk memahami metode pengaliran, sistem perpipaan, dan lokasi bangunan pengolahan
dan bangunan pelengkap pada air buangan.

1.2.2 Tujuan
Sedangkan tujuan dari penulisan tugas besar ini yaitu :
1. Untuk memperkirakan kebutuhan air di perkotaan berdasarkan jumlah penduduk yang
diproyeksikan untuk 10 tahun mendatang.
2. Untuk merancang suatu sistem transmisi dan distribusi air buangan.

3. Selain itu tugas besar ini merupakan prasyarat untuk mata kuliah Sistem Penyaluran Air
Buangan yang dipelajari semester ini.

1.3 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup tugas besar ini meliputi :
1. Proyeksi penduduk dan deskripsi daerah perencanaan.
2. Studi kebutuhan air buangan dan perkiraan jumlah air buangan dan 10 tahun
mendatang.
3. Proyeksi fasilitas, pelayanan, dan tahapan perencanaan.
4. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari dasar-dasar perencanaan, dasar-dasar
perhitungan, dan kelengkapan saluran.
5. Penentuan jalur saluran dan daerah pelayanan.
6. Perhitungan dimensi saluran air buangan.
7. Gambar perencanaan.

Anggi Syukriah Amini Siregar (180407012)


Julius Kristopel Tanjung (180407019) I-2
Tugas Besar Sistem Penyaluran Air Buangan (STL 3324)

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan tugas besar Penyaluran Air Buangan adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab yang berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Merupakan bab yang menjelaskan tentang kajian teori metode proyeksi
penduduk, aspek hidrologi, kriteria hidrolis, debit air buangan, tingkat
pelayanan, sistem pengelolaan air buangan, dan kriteria perencanaan.

BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


Memuat data-data pendukung dalam perencanaan sistem penyaluran air
buangan, seperti keadaan topografi, kependudukan yang meliputi jumlah
penduduk dan, tata guna lahan, serta fasilitas perkotaan.

BAB IV : DASAR PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR BUANGAN


Menjelaskan tentang rencana dari sistem penyaluran air buangan yang meliputi
periode desain sistem tercampur dan terpisah, pembagian blok yang dilayani
oleh onsite dan offsite sanitasi, periode desain, proyeksi penduduk, perhitungan
puh (periode ulang hujan), perhitungan kebutuhan air bersih dan fasilitas kota
dan perencanaan jalur sistem penyaluran air buangan.

BAB V : PERHITUNGAN PERENCANAAN


Berisikan tentang perhitungan debit infiltrasi air hujan, perhitungan jumlah air
buangan, perhitungan panjang saluran, penentuan blok pelayanan dan
ekivalensi penduduk terpilih, penentuan dimensi pipa, cek pengambilan
lumpur, waktu tempuh dan profil saluran, serta perlengkapan saluran.

BAB VI : RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Berisikan tentang rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membuat
sistem penyaluran air buangan dan yang sesuai.

BAB VII : PENUTUP


Pada bab penutup berisikan memuat kesimpulan dari keseluruhan bab serta
saran untuk perbaikan isi laporan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggi Syukriah Amini Siregar (180407012)


Julius Kristopel Tanjung (180407019) I-3
Tugas Besar Sistem Penyaluran Air Buangan (STL 3324)
LAMPIRAN

Anggi Syukriah Amini Siregar (180407012)


Julius Kristopel Tanjung (180407019) I-4

Anda mungkin juga menyukai