TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Limbah yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan
adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwjud cair. Air limbah
permukaan dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi
dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri
maupun limbah rumah tangga. Komposisi limbah cair rumah tangga dapat di
8
9
Air Limbah
Organik Anorganik
tabel berikut:
diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak
lain.
terjadi proses pembusukan yang menimbulkan bau tidak enak (bau busuk).
Lemak dalam limbah cair dapur diperairan akan menutupi permukaan air,
juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam limbah cair. Bila limbah
dan mengganggu daya resap air tanah dalam perairan (Hakim, 2017).
pembawa penyakit.
13
yang juga banyak di dapat di dalam air limbah. Minyak adalah lemak
tersebut banyak terdapat pada makanan, hewan, manusia dan bahkan ada
relatif stabil, tidak mudah terdekomposisi oleh bakteri. Adapun untuk sifat
1) Warna
merahan.
atau lemak yang berasal dari bahan yang telah busuk atau
mentega, krim, susu bubuk, hati, dan bubuk kuning telur dapat
menghasilkan bau tidak enak yang mirip dengan bau ikan yang
sudah basi. Bau amis dapat disebabkan oleh interaksi trimetil amin
3) Kelarutan
untuk mempelajari titik cair minyak atau lemak, dan asam lemak
mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada isomer asam
titik kekeruhan.
1) Hidrolisa
terdapat sejumlah air dalam minyak atau lemak tersebut. Reaksi ini
2) Oksidasi
3) Hidrogenasi
diikat oleh asam lemak yang tidak jenuh, yaitu pada ikatan
asam lemak tak jenuh. Setelah terjadi penguraian nikel dan radikal
friedel-craft.
Maksimum Minyak dan Lemak sesuai Peraturan Daerah DIY No. 7 Tahun
2016 tentang Baku Mutu Air Limbah adalah 10 mg/L. Minyak dapat
dalam air limbah, akan tetapi ada juga yang mengendap terbawa oleh
lumpur. Sebagai petunjuk dalam mengolah air limbah, maka efek buruk
yang dapat menimbulkan permasalahan pada dua hal yaitu pada saluran air
menimbulkan permasalahan pada dua hal yaitu pada saluran air limbah
lingungan.
19
adalah :
dari air.
memfilter antara air dan minyak hasil buang limbah tempat cuci
mengandung sisa minyak yang mampu lewat dari grease trap, lalu
diberi campuran perasan daun belimbing wuluh dan jeruk nipis. Dalam
perasan daun belimbing wuluh dan jeruk nipis terdapat bahan kimia yang
dominan dapat melarutkan minyak dan lemak yaitu tanin, flavonoid dan
menurunkan kadar minyak dan lemak dalam limbah cair dapur. Dalam
reaksi kimia yang terjadi antara kandungan perasan daun belimbing wuluh
dan jeruk nipis dipengaruhi oleh suhu dan pH. Penurunan minyak dan
Minyak dan lemak yang larut dalam air terjadi reaksi hidrolisis.
adanya air. Salah satu faktor yang mempercepat laju reaksi hidrolisis
dari atom, atom akan naik dikarenakan semakin tidak teraturnya dari
bilimbi L.). Belimbing wuluh merupakan salah satu spesies dalam famili
permukaan laut dan dapat ditemui di tempat yang banyak terkena sinar
21
Pohon yang berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh
b. Sistematika Tanaman
(Nugraha,2017) :
Sub-kelas : Rosidae
22
Ordo : Geraniales
Genus : Averrhoa
c. Morfologi Tanaman
cm, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak dan rasanya
runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3
Zat aktif yang bisa di dapat pada daun belimbing wuluh antara lain adalah
2014).
a. Tanin
molekul besar yang terdiri dari gugus hidroksi dan beberapa gugus
dari dua jenis yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Kedua
jenis tanin ini terdapat dalam tumbuhan, tetapi yang paling dominan
(Hayati,2010).
oksidasi enzim dan mungkin hilang pada proses isolasi akibat kerja
24
protein terlihat pada cincin aromatik fenol dan alifatik serta rantai
dipengaruhi oleh pH, suhu dan bobot molekul. Nilai pH yang rendah
pada industri tekstil dan industri tinta tanin sebagai zat warna,
pengeboran minyak.
25
b. Asam Format
alami antara lain terdapat pada sengat lebah dan semut, sehingga
c. Peroksida
d. Saponin
(Nugraha, 2017)..
e. Flavonoid
penyamak atau tanin dan zat warna. Jumlah tanin dapat berubah-ubah
dengan nama Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk
nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan
nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa
a. Klasifikasi tumbuhan
Jeruk nipis merupakan salah satu jenis citrus (jeruk) yang asal usulnya
adalah dari India dan Asia Tenggara. Adapun sistematika jeruk nipis
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Gereniales
Suku : Rutaceae
Marga : Citrus
b. Morfologi tumbuhan
subspes aurantifolia var fusca yang umum dikenal sebagai jeruk nipis,
lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk
Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit
cadinen, linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin C
29
minyak atsiri yang merupakan suatu substansi alami yang telah dikenal
B. Kerangka Konsep
Bahan organik
Karbohidrat
Limbah cair dapur
Protein
1. pH
Campuran Perasan daun
2. Suhu
belimbing wuluh dan Diolah / dicampur 3. Waktu
jeruk nipis dengan
Kontak
berbagai komposisi
Penurunan kadar
minyak dan lemak
Keterangan:
C. Hipotesis