Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2

CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

1. TUJUAN PRAKTIKUM
Untukmenentukanbesar COD padasampel air permukaan.
2. TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
Air permukaanadalah air hujan yang mengalir di permukaanbumi. Padaumu
permukaaniniakanmendapatpengotoranselamapengalirannya, misalnyaolehlumpur, batang-batangkayu,
kotoranindustrikotadansebagainya. Beberapapengotoranuntukmasing-masing air permukaanakanb
tergantungpadadaerahpengaliran air permukaanini. Jenispengotorannyaadalahmerupakankotoranfisik, kimiadanb
2010).

Air limbahdomestikadalah air limbah yang berasaldariusahadanataukegiatanpermukiman (real estate), rumahmaka


perkantoran, perniagaan, apartemendanasrama (PemerintahNomor 82 Tahun 2001). Beberapaunsurkandung
aliransungaiadalahsampahorganikdananorganiksertadeterjen. Sampahorganik
dibuanglangsungkesungaidapatmenyebabkanberkurangnyajumlahoksigenterlarut (Dissolved Oxyge
karenasebagianbesaroksigenterlaruttersebutakandigunakanbakteriuntuk proses penguraianataupembusukan.

Mutu air adalahkondisikualitas air


diukurdanataudiujiberdasarkanparameterparametertertentudanmetodatertentuberdasarkanperaturanperundang-u
yang berlaku. Syarat-syarat yang harusdipenuhiuntukdikatakanbersihadalahkualitas air harusmemenuhisyaratke
meliputipersyaratanfisika, kimia, radioaktifdanmikrobiologi (PemerintahNomor 82 Tahun 2001).

Chemical Oxygen Demandadalahpengukuranjumlahbahan yang dapatdioksidasidenganadanyazatpengoksidasikim


COD seringdigunakansebagaipengukuranpolutandalam air limbahdanperairanalami. Nilaianalitikterkaitlainnya
Oxygen Demand (TOD), PermintaanOksigenBiokimia (BOD), total karbonorganik (TOC). BOD adalahukurano
dikonsumsiolehmikroorganismedalamkondisitertentu, TOC adalahukurankarbonorganikdalamsampel,
adalahukuranjumlahoksigen yang dikonsumsiolehsemuaelemendalamsampelsetelahoks
Beberapabahanorganiksepertiselulosa, fenol, dlltahanterhadapdegradasibersamadenganpestisida,
beberapabifenilheterosiklik nitrogen danpoliklorinasi yang beracunbagimikroorganisme, bahan-bahaninidioksidasid
Zatpengoksidasikuatdigunakanuntukmengoksidasibahan, bukanmikroorganismesepertipada BOD. N
akanselalulebihtinggidarinilai BOD untuk air limbah.
COD adalah salah satu parameter yang paling banyak digunakan karena hasil yang cepat dan memperhitungkan
organik yang tidak mudah terurai secara hayati. Dalam COD, zat pengoksidasi yang kuat seperti kalium dikromat
asam digunakan untuk oksidasi kimia bahan organik. Ini diukur dalam mg / l atau ppm. Permintaan Oksigen
parameter kualitas air yang penting karena, mirip dengan BOD, ini menyediakan indeks untuk menilai efek air
dibuang terhadap lingkungan penerima. Tes COD sering digunakan sebagai pengganti BOD karena lamanya wak
yang lebih singkat.

Secara empiris untuk air limbah kota, BOD5 ≈ 0,4 hingga 0,6 COD. Meskipun COD tidak mewakili persis organi
terbiodegradasi, COD terkadang dianggap sebagai parameter pengukuran limbah organik, karena nilai COD dap
dalam 3-4 jam dibandingkan dengan 3-5 hari untuk nilai BOD. COD dapat ditentukan secara titrimetri atau fotometr

3. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat
a. Buret;
b. Tabungreaksi;
c. Gelaserlenmeyer 250 ml;
d. Pipetvolume 5 ml;
e. Pipettetes;
f. Corong;
g. Bola hisap;
h. Batudidih;
i. COD reactordan transformer;
j. Gelasukur 10 ml.
3.2 Bahan
a. Larutandigesti K2Cr2O7 0,0167 N;
b. ReagenasamSulfat-Perak Sulfat;
c. IndikatorFerroin;
d. Aquadest;
e. Larutan FAS 0,05 N;
f. Sampel air permukaan.

4. PROSEDUR PRAKTIKUM

Mulai

Masukkan 2,5 ml sampel air permukaankedalamtabungreaksi.

abu.
Tambahkan 1,5 ml larutandigesti.

Tambahkankedalamlarutantersebut 3,5 ml Ag2SO4.


Aduklarutantersebuthinggahomogen.

Letakkantabung yang berisilarutantadikedalam COD reaktor.

Kemudianpanaskanpadasuhu 150oC selama 2 jamlaludinginkan

Setelahdingintambahkan 3 tetesindicatorferroin.

Titrasidenganlarutan FAS 0,05 N


hinggaterjadiperubahanwarnad
arihijausampaimerah-coklat

Ya
Catathasilnya

Lakukanpercobaanblankodengancaraseperti di atas.

Selesai

5. HASIL PERHITUNGAN
Perhitungandapatmenggunakanrumus :

1. Perhitungan COD I (Rifa Salsabila Nasution)


Sumber: Hasil Virtual, 2020

2. Perhitungan COD II (Naomi Febriyanti Siregar)

Sumber: Hasil Virtual, 2020

3. Perhitungan COD III (Julius Kristopel Tanjung)


Sumber: Hasil Virtual, 2020

4. Perhitungan COD IV (Lestari Hutabarat)

Sumber: Hasil Virtual, 2020

TabelHasilperhitungan
Analisa Rifa Naomi Julius Lestari
COD (mg/L) 16 92 100 16
6. ANALISIS HASIL
Padahasilperhitungan COD I (sampel ke-1) sampai COD IV (sampel ke-4)diperoleh 16 mg/L, 92 mg/L, 100 mg/L
sedangkansesuaiPeraturanPemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan kualitas air dan
pencemaran airmenyatakankadarperkelasnya yaitu 10 mg/L untuk Kelas I, 25 mg/L untuk kelas II, 50 mg/L untuk ke
mg/L untuk kelas IV. Inimenandakkanbahwasampel ke-1 dan ke-4 memenuhi syarat untuk kriter
Sedangkanpadasampel ke-2 dansampel ke-3, hanya memenuhi kriteria mutu air kelas IV.

Bila konsentrasi COD melebihi baku mutu makaakan menyebabkankandunganoksigenterlarutdidalambadan airme


bahkanhabis. Faktorinidapatmengakibatkanoksigensebagaisemberkehidupanbagimakhluk yang beradad
sepertihewandantumbuhan air, tidakdapatterpenuhisehinggamakhluk
tersebutbisaterncammatidantidakdapatberkembangbiakdenganbaik. Dan Akibatdarikonsentrasi COD yang tinggida
menunjukkanbahwaadanyabahanpencemarorganikdalamjumlahtinggijumlahmikroorganismebaiksecarapatogendan
yang dapatmenimbulkanberbagaimacampenyakituntukmanusia.

Nilai COD merupakanjumlahoksigen yang dibutuhkanuntukmengoksidasibahanorganikdalam air secarakimiawi. Jika


yang belumdiolahdibuangkebadanperairan, makabakteriakanmenggunakanoksigenuntuk proses pembusukanny
biasanyalebihtinggidaripadanilai BOD karenabahanbuangan yang dapatdioksidasimelalui
kimialebihbanyakdaripadabahanbuangan yang dapatdioksidasimelalui proses biologi (Mika, 2013)

Nilai konsentrasi COD pada air permukaan sebesar 323 mg/l (Verawati, 2017). Jadi dari data tersebut nilai COD den
dilakukan lebih baik daripada nilai COD yang dihasilkan oleh jurnal. Penyebabnya dikarenakan umumnya air per
mendapat pengotoran selama pengalirannya misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran
sehingga nilai COD yang dihasilkan lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil penelitian tersebut.
7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Sampel ke-1 diperolehkonsentrasi16 mg/L,tidakmelewatibakumutukelas II yang se
sesuaidenganpenetapanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan ku
pengendalian pencemaran air.
2. Sampelke-2diperolehkonsentrasi 92 mg/L,tidakmelewatibakumutukelas IV yang sebesar100 mg/L
penetapanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan kualitas air dan
pencemaran air.
3. Sampelke-3diperolehkonsentrasi100 mg/L,tidakmelewatibakumutukelas IV yang sebesar1
sesuaidenganpenetapanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan ku
pengendalian pencemaran air.
4. Sampelke-4diperolehkonsentrasi 16 mg/L,tidakmelewatibakumutu kelas II yang sebesa
sesuaidenganpenetapanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan ku
pengendalian pencemaran air.
7.2
Saran
1. Sebaiknyasimulasilaboratorium virtual tersebutmenggunakanstandar SNI.
2. Sebaiknyalaboratorium virtual tersebutmenjelaskansecarasingkatprinsipkerja apparatus yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai