Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH IPA KAPUR TIRTA RAYA SPAM IKK

SUNGAI A M B AWA N G KAB. KUBU RAYA

Dosen Pembimbing : Dosen Penguji :


Eko Yulianto, S.T., M.T Dr. Ir. Hj. Kartini, M.T., IPU., ASEAN Eng., ACPE
197107171998021004 195812151988102001

Umar, S.T., M.T., IPM Dr. Stefanus Barlian Soeryamassoeka, S.T., M.T., IPM
197101031996011001 197212262000031001
Disusun Oleh :
Muhammad Syaparudin
D1011181085

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
Pembahasan
Tinjauan pustaka M etodologi
Pendahuluan
Penelitian
PENDAHULUAN

Latar Tujuan Batasan


Bela ka ng Penelitia n M a sa la h
L a t a r Belakang • Karena peningkatan jumlah penduduk yang terus
bertambah mengakibatkan bertambahnya jumlah
permintaan akan air bersih didaerah pelayanan
Desa Kapur dan Desa Mekar Baru

• IPA IKK Sungai Ambawang dibangun dengan


kapasitas pengolahan 2 0 L/detik/hari untuk
wilayah pelayanan Desa Kapur dan Desa Mekar
Baru. Berdasarkan laporan operasional pada bulan
desember 2021 IPA IKK Sungai Ambawang mampu
memproduksi dan mendistribusikan air maksimal
53.761 mᶟ/bulan (31 hari) dengan sambungan
langganan 3.306 SR. Dengan kapasitas pelayanan
maksimal, angka cakupan pelayanan hanya
mencapai 72,82% dari total jumlah penduduk
sekarang.

• Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka perlu


dilakukan evaluasi dan analisis terhadap kondisi
existing jaringan distribusi air bersih kemudian
akan dilakukan simulasi jaringan menggunakan
program epanet 2.0.
Tujuan
penelitian
1. Mengetahui cara meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan air untuk daerah pelayanan Desa
Kapur dan Desa Mekar Baru berdasarkan proyeksi tahun 2022 sampai 2042.

2. Mengetahui besar kebutuhan air yang harus disediakan IPA IKK Sungai Ambawang didaerah pelayanan
Desa Kapur dan Desa Mekar Baru untuk saat ini dan dari hasil proyeksi penduduk tahun 2022 sampai 2042.

3. Mengetahui kondisi existing jaringan distribusi air bersih IPA IKK Sungai Ambawang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat daerah pelayanan Desa Kapur dan Desa Mekar Baru untuk proyeksi penduduk tahun
2022 sampai 2042.

4. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan dalam pendistribusian air bersih
untuk daerah pelayanan Desa Kapur dan Desa Mekar.
Batasan
Mas al ah
1.Analisis jaringan distribusi air bersih hanya dilakukan di IPA IKK Sungai Ambawang untuk
daerah pelayanan Desa Kapur dan Desa Mekar Baru.
2. Ha nya meng ka ji ma sa la h teknis sed a ng ka n ma sa la h sosia l-ekonomi ma sya ra ka t tid a k
dibahas.
3. Tid a k meng hitung b ia ya ya ng d ib utuhka n untuk meng a ta si p erma sa la ha n ya ng a d a
p a d a jaringan distribusi air bersih IPA IKK Sungai Ambawang .

4.Tidak melakukan analisa terhadap kualias air


5.Menganalisa jaringan existing air bersih menggunakan bantuan program Epanet 2.0.
Tinjauan Pustaka

Peng ertia n Keb utuha n Persya ra ta n Proyeksi Jumlah


Air Air Air Bersih Penduduk

Sistem
Penelitia n Prog ra m Sistem
Jaringan dan
Terdahulu Epanet Pengaliran Air
Perpipaan
Peng er t ian
Air
Air adalah bagian dari kebutuhan seluruh makhluk hidup
dimuka bumi. Air merupakan komponen utama baik didalam
tubuh manusia, hewan dan tumbuhan yang hidup. Kebutuhan
manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke
waktu, bukan karena meningkatnya jumlah manusia yang
memerlukan air tersebut, melainkan juga karena
meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air
(M. Daud Silalahi, 2002)
Keb ut uhan
air
Kebutuhan air penduduk
meliputi kebutuhan air
Kebutuhan air adalah jumlah air yang diperlukan untuk bersih domestik dan non
menunjang segala kegiatan manusia. Kebutuhan air domestik (Kodoatie, 2003)
menentukan besarannya sistem dan ditetepkan berdasarkan
pemakaian air (PERPAMSI, 1994).
KEBUTUHAN AIR
DOMESTIK
Kebutuhan air domestik adalah digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah
tangga yang dilakukan melalui Sambungan Rumah
(SR) dan kebutuhan umum yang disediakan melalui
fasilitas Hidran Umum (Ditjen Cipta Karya, 1990).
Keperluan rumah tangga diatas adalah untuk minum,
memasak, mandi, mencuci pakaian dan kebutuhan
lainnya.
KEBUTUHAN AIR Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori I, II, III, IV

NON DOMESTIK
kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan yang
dialokasikan pada pelayanan berbagai fasilitas sosial dan
komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat
pelayanan kesehatan, instansi pemerintah dan perniagaan
(Ditjen Cipta Karya, 1990) Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori V (Desa)
Persyaratan Air
Bersih

Kualitas Kuantitas
Syarat air dikatakan sebagai air Persyaratan kuantitas air ditinjau
minum yaitu harus aman ba g i dari banyaknya air baku yang
kesehatan baik secara fisika, tersedia. Air baku tersebut
mikrobiologis, kimiawi dan digunakan untuk memenuhi
radioaktif yang dimuat dalam kebutuhan daerah dan jumlah
parameter wajib dan parameter penduduk yang akan dilayani.
tambahan yang ditetapkan oleh (Agustina, 2 0 0 7 )
Peraturan Menteri Kesehatan No.
492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum tertera p a d a lampiran
Persyaratan Air
Bersih

Kontinuitas Tekanan
Dalam pendistribusian air, untuk
Kontinuitas dapat diartikan air
d a p a t menjangkau seluruh area
bersih harus tersedia 24 jam per
pelayanan dan untuk
hari, atau setiap saat diperlukan,
memaksimalkan tingkat pelayanan
untuk menentukan tingkat
maka hal wajib untuk diperhatikan
kontinuitas pemakaian air dapat
adalah sisa tekanan air.
dilakukan dengan c a r a
Persyaratan tekanan dalam pipa
pendekatan aktifitas konsumen
telah diatur dalam Peraturan
terhadap prioritas pemakaian air
Menteri no 18 tahun 2 0 0 7 tentang
Penyelanggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
Proyeksi Jumlah
Penduduk
Kebutuhan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di
masa yang akan datang. Karena itu proyeksi jumlah penduduk perlu dilakukan, untuk mengetahui
pertumbuhan penduduk tiap tahunnya yang tujuannya untuk memprediksi jumlah air yang dibutuhkan
pada masa yang akan datang. Berikut adalah metode proyeksi beserta rumus yang digunakan:

Metode Aritmatika Metode Geometrik


M etod e ini sesua i untuk d a era h Metode Geometrik digunakan apabila
dengan perkembangan p end ud uk jumlah penduduk peningkatannya
yang selalu meningkat/bertambah menunjukan angka yang relatif sama
secara konstan. dari waktu ke waktu (BPS, 2010).

𝑃𝑛= 𝑃𝑜+ 𝑎. 𝑛 𝑃𝑛= 𝑃𝑜( 1 + 𝑟) n


Proyeksi Jumlah
Penduduk
Metode Eksponensial
Dengan :
/ Least Squre
Metode ini dapat digunakan untuk
daerah dengan perkembangan
penduduk yang mempunyai
kecenderungan garis linear meskipun
perkembangan penduduk tidak selalu
bertambah.

𝑃𝑛= 𝑎+ 𝑏. x
Proyeksi Jumlah
Penduduk
Untuk menentukan metode proyeksi penduduk yang paling mendekati kenyataan dari
ketiga macam metode di atas, maka perlu dihitung harga koefisien korelasinya. Metode
yang mempunyai harga koefisien korelasi yang terbesar dan paling mendekati 1 (satu)
adalah yang paling tepat. Selanjutnya perlu dipertimbangkan juga tren pertumbuhan
penduduk dari data jumlah penduduk tahun sebelumnya.
Sistem
Pengaliran Air

Gravitasi Pemompaan Gabungan


Sistem Jaringan
dan Perpipaan
Sistem Cabang Sistem Melingkar
(Branch) (Loop)
Sistem ini merupakan sisem jaringan perpipaan distribusi, dimana Jaringan perpipaan distribusi sistim loop biasanya digunakan di wilayah
pengaliran air hanya menuju ke satu arah saja dan terdapat titik akhir perkotaan dimana besar wilayah pelayananya sangat luas. Sistim loop
yang merupakan ujung pipa. Pipa distribusi tidak saling juga disebut sistim tertutup. Pada sistem ini jaringan pipa induk saling
berhubungan, area pelayanan akan disuplai air melalui satu jalur pipa berhubungan satu dengan yang lain membentuk lingkaran – lingkaran
induk utama. sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati.
Sistem Jaringan
dan Perpipaan

Sistem Gridiron
Sistem gridiron memiliki pipa induk utama dan pipa induk sekunder
yang terletak dalam kotak, dengan pipa utama, pipa induk sekunder,
serta pipa pelayanan utama saling terhubung atau semua pipa
tersambung dan tidak ada yang terputus pada ujungnya
P r o g r a m Epanet
EPANET (Environmental Protection Agency Network ) adalah program komputer yang
menggambarkan simulasi hidrolis dan kecendrungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan
pipa. Jaringan itu sendiri terdiri dari pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air
atau reservoir (Lewis A.Rossman, 2000).

INPUT : 1. Peta jaringan OUTPUT : 1. Hidrolik head masing - masing titik.


2. Node/junction/titik dari komponen distribusi. 2. Tekanan dan kualitas air.
3. Elevasi
4. Panjang pipa distribusi
5. Diameter dalam pipa
6. Jenis pipa yang digunakan
7. Umur pipa
8. Jenis sumber (mata air, sumur bor, IPAM dan lain lain)
9. Spesifikasi pompa (bila menggunakan pompa)
10. Bentuk dan ukuran reservoir.
11. Beban masing-masing node (besarnya tapping)
12. Faktor fluktuasi pemakaian air
Berlin Cristian, Kartini,
Danang Gunarto (2021)
Pengembangan Sistem Jaringan Zulpiadi, Kartini, & Hari
Distribusi Air Bersih di Wibowo (2018)
Imam Argono, Winardi Yusuf, Kecamatan Pontianak Utara.
Evaluasi Sistem Jaringan
Eko Yulianto (2014)
Distibusi Air Bersih PDAM di
Evaluasi dan Perencanaan Kecamatan Sungai Raya
Pengembangan Jaringan Distribusi Kabupaten Kubu Raya.
PDAM Pusat Kabupaten Sambas

Penel itian Ter dahul u

Auliya Fitria, Hj. Kartini, &


Lalan Deriana, Kartini, dan Winardi (2014)
Henny Herawati (2018) Perencanaan Sistem Jaringan
Distribusi Air Bersih Kecamatan
Analisi Kehilangan Air
Sungai Kakap Kabupaten Kubu
Jaringaan Distribusi Air Bersih
Raya
PDAM Tirta Melawi
Met o do l o g i
Penelitian

Lokasi Diagram Alir Peng ump ula n Analisa Data


Penelitia n Penelitian Data Penelitian
Lokasi
Penelitian
Penelitian dilakukan p a d a IPA IKK Sungai Ambawang, Desa Kapur
Daerah Pelayanan Desa Kapur dan Desa Mekar Baru,
Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Desa Mekar Baru


Kondisi Existing Jaringan

Peta kondisi existing jaringan Distribusi IPA IKK Sungai Ambawang


Kondisi Existing J aringan

Bangunan Intake Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 20 l/det


Kondisi Existing J aringan

Reservoir Kapasitas 20 l/det Pompa Distribusi kapasitas 20l/det Pipa Distribusi


Diagram
Alir
Pengumpulan Data
Data PRIMER
Data primer merupakan data yang diambil dari lapangan secara langsung, tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi didaerah
penelitian dan mendapat deskripsi berbagai permasalahan yang dialami dengan melihat serta mendengarkan fakta yang terjadi dari berbagai
sumber yang relevan.
Hal yang dilakukan adalah dengan observasi dan dokumentasi kondisi existing jaringan distribusi diwilayah penelitian serta melakukan
wawancara kebeberapa pihak yang relevan demi mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Data Sekunder
Data sekunder merupakan pengumpulan data-data penelitian dan informasi yang dibutuhkan melalui berbagai literatur dan data dari
beberapa instansi terkait. Data yang diperoleh dari beberapa instansi berupa peta jaringan distribusi, data jumlah penduduk dan data
existing unit produksi IPA I K K Sungai Ambawang. Selain itu, untuk melengkapi Desa Kapur Desa Mekar Baru penelitian membutuhkan
berbagai studi literatur, buku, hasil penelitian dan tugas akhir terdahulu serta artikel-artikel internet yang memiliki tema yang bersangkutan
dengan penelitian ini.
Analisa Data
1. Analisa Kependudukan
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk, tingkat kepadatan, dan pertumbuhan penduduk
didaerah pelayanan. Direncanakan Proyeksi jumlah penduduk dilakukan untuk 20 tahun kedepan (2022
sampai 2042) dengan menggunakan metode Aritmatika.

2. Analisa Kebutuhan A i r Bersih


Analisa ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air penduduk. Dalam analisa ini direncanakan
untuk 20 tahun kedepan (2022 sampai 2042). Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung
jumlah kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut :
Analisa Data
1) Kebutuhan Air Domestik 2) Kebutuhan Air Non Domestik
QD = P x (p1% ) x s QnD = (nD%) x QD

3) Kebutuhan Air Total


QT = QD + QnD

5) Kebutuhan Air Jam Puncak


4) Kebutuhan Air Rata-rata
Q M = QHR x F
QHR = QT + QHL
Analisa Data
3. Analisa Kondisi Existing jaringan Distribusi
Analisa kondisi jaringan eksisting diperlukan untuk mengetahui kondisi jaringan distribusi IPA IKK Sungai
Ambawang. Dalam analisa ini akan diketahui permasalahan yang yang membuat sistem distribusi air
menjadi tidak optimal. maka akan dilakukan analisa untuk pengoptimalisasian jaringan existing agar
distribusi bisa berjalan maksimal. Optimalisasi bisa dilakukan dengan cara peningkatan tekanan dan
kontinuitas aliran air.

4. Analisis Hidrolika Menggunakan Program Epanet 2.0


Dalam analisis hidrolika jaringan distribusi akan dilakukan 4 simulasi yang tujuannya adalah mengetahui
kondisi jaringan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih sampai 20 tahun mendatang.
Simulasi yang akan dilakukan antara lain:
Analisa Data
1

4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai