Anda di halaman 1dari 6

Rekayasa Sipil

Vol. 17 No. 03 (2023)

REKAYASA SIPIL

Journal homepage: https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs

Original research article

Analisis Jaringan Pipa Distribusi Air Baku WTP1 Waduk Gongseng


Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Menggunakan Qepanet
Yulia Indriani a*
a Civil Engineering Department, Universitas Bojonegoro, 62119, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: The WTP 1 service area is planned to meet raw water needs in the Temayang and Sukosewu
Epanet 2.2 Districts with a raw water supply of 150 l/s. The research objective is to plan a pipeline network
Energy loss to help the people of Temayang and Sukosewu Districts meet their clean water needs. The
Hazen William pipeline network is planned using the QEpanet application to make it easier to describe the
Pipeline network network and find out the elevation and length of the pipes. Hydraulic simulation using the
QEpanet Epanet application with the calculation of energy loss using the Hazen William method. The
projected population is calculated using the arithmetic method. The pipeline network is
planned to use pipes with a diameter of 76.2 – 406.4 mm. The pump is placed in WTP1 with a
capacity of 150 l/s and a pump head of 130 m. From the results of the Epanet 2.2 hydraulic
simulation on the Junc J22 branch, the pressure value is 1.19 m. so a pump is needed on the L22
pipe section.

1. Introduction Kecamatan Temayang dan Kecamatan Sukosewu.


Sistem jaringan perpipaan air bersih memiliki peran vital
Kecamatan Temayang termasuk wilayah geografis
dalam pendistribusian pemenuhan kebutuhan air
Kabupaten Bojonegoro, terdiri dari 12 desa disebelah Selatan
masyarakat [4] Perhitungan kehilangan air dalam jaringan
Pusat Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro. Dari 12 desa
pipa dapat menggunakan metode Darcy-Weisbach secara
yang berada di wilayah kecamatan Temayang belum ada
empiris [2], atau dapat pula dengan bantuan software
pelayanan PDAM, sebagian masyarakat menggunakan
Waternet 2.2 [6]. Metode lain yang dapat digunakan pula
sumur dangkal dan sumur dalam dengan pompa dan ada
adalah metode Hazen William [5]. Untuk mempermudah
sebagian memanfaatkan sungai. Jumlah penduduk
dalam melakukan analisis, diperlukan bantuan perangkat
kecamatan Temayang dari data BPS tahun 2020 adalah
lunak untuk analisis jaringan perpipaan air baku [8]. Tujuan
sebanyak 37.082 jiwa terdiri dari 18.484 jiwa laki-laki dan
dari penelitian ini adalah untuk memperoleh desain jaringan
18.598 jiwa perempuan. Adapun jumlah penduduk
pipa distribusi dari WTP 1 ke areal layanan yaitu Kecamatan
terbanyak di Desa Jono dengan jumlah penduduk 5.065 jiwa
Temayang dan Sukosewu. Metode yang digunakan adalah
dan jumlah penduduk terendah adalah Desa Pancur dengan
Hazen William dengan menggunakan bantuan software
jumlah penduduk 1.844 jiwa. Dari 12 desa yang berada di
QEpanet dan Epanet 2.2.
wilayah kecamatan Temayang belum ada pelayanan PDAM,
Proyeksi penduduk merupakan faktor yang sangat
sebagian masyarakat menggunakan sumur dangkal dan
penting untuk mendukung konsep perencanaan pelayanan
sumur dalam dengan pompa dan ada sebagian
air bersih. Perhitungan kebutuhan air dilakukan untuk tahun
memanfaatkan sungai (Fig. 1).
proyeksi 2021 – 2040 dengan berpegangan pada proyeksi
Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan
jumlah penduduk pada periode perencanaan. Dalam
berbagai cara, sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada
perencanaan ini jumlah penduduk dan proyeksinya
[10]. Wilayah Pelayanan WTP 1 direncanakan untuk
didasarkan pada data penduduk yang diperoleh dari Badan
memenuhi kebutuhan air baku di wilayah pelayanan dengan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro, yang
suplai air baku sebesar 150 lt/dt, sebagai pasokan air baku
merupakan data resmi untuk dipergunakan dalam
untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di wilayah
perhitungan sarana atau prasarana yang diperlukan dan
tersebut. Adapun rencana lokasi pelayanan adalah untuk
berkaitan dengan jumlah penduduk. Besarnya angka
*Corresponding author: Civil Engineering Department, Universitas Bojonegoro, 62119, Indonesia
E-mail address: razka.aulian9@gmail.com (Yulia Indriani)
doi: 10.21776/ub.rekayasasipil.2023.017.03.8
Received: 30 August 2022; Revised: 28 February 2023 Accepted: 7 June 2023
E-ISSN: 2502-6348 © 2023 rekayasasipil@ub.ac.id. All rights reserved.
Rekayasa Sipil
Indriani
Vol. 17 No.03 pp. 276-281, 2023

pertumbuhan merupakan faktor penting dalam menghitung


proyeksi penduduk sampai dengan akhir periode 2.2. Kebutuhan Air Bersih Domestik dan Non-Domestik
perencanaan. Proyeksi pertumbuhan penduduk didasarkan Kebutuhan air domestic adalah pemenuhan kegiatan
pada laju pertumbuhan alamiah dapat dihitung dengan sehari-hari atau rumah tangga seperti minum, memasak,
menggunakan 3 metode, yaitu metode Aritmetik dan metode kesehatan individu (mandi, cuci, dan sebagainya), menyiram
serta pemilihannya menggunakan standar deviasi yang tanaman, dan pengangkutan air buangan (buangan dapur
paling kecil dan koefisien korelasi yang mendekati ±1. dan toilet). Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan
air bersih untuk sarana dan prasarana berupa kepentingan
sosial/umum seperti untuk pendidikan atau sekolah, tempat
ibadah, dan lain sebagainya.
a. Kehilangan Air
Kehilangan air ditentukan dengan asumsi sebesar 15%
dari (tabel Kriteria/Standar Perencanaan Sistem Air
Bersih Pedesaan) untuk kebutuhan rata-rata adalah
jumlah dari kebutuhan domestik ditambah dengan
kebutuhan non domestik.
b. Kebutuhan Air Total
Kebutuhan air total adalah kebutuhan air domestik,
non domestik ditambah kehilangan air.
c. Kebutuhan Air Harian Maksimum dan Jam
Kebutuhan air harian maksimum (max day) adalah
kebutuhan air pada hari tertentu dalam setiap minggu,
bulan, dan tahun di mana kebutuhan airnya sangat tinggi.
Penentuan besarnya kebutuhan air harian maksimum
didasarkan pada pencatatan pemakaian air terdahulu,
karakteristik dan kebiasaan penduduk.

2.3. Kriteria Perencanaan Jaringan Transmisi dan


Distribusi
Perencanaan jaringan transmisi dan distribusi harus
memenuhi kriteria perencanaan jaringan transmisi dan
jaringan distribusi berdasarkan Permen PU Nomor 18 Tahun
2007 [3] dapat dilihat pada Table 1.

Tabel 1. Kriteria perencanaan jaringan transmisi dan


Fig. 1. Lokasi penelitian di Kecamatan Temayang dan distribusi
Sukosewu

2. Methodology
2.1. Pengumpulan Data
Jumlah pengguna air bersih pada tahun rencana perlu
diproyeksi untuk mengetahui tingkat penggunaan air pada
tahun rencana. Metode digunakan untuk memproyeksi
jumlah penduduk yaitu:
Metode Aritmetik
Rumus: 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 + 𝑟(𝑡𝑛 − 𝑡0 ) (1)
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk tahun ke n.
Po = Jumlah penduduk pada tahun terakhir pencatatan
tn = tahun ke n Sumber: Permen PU no. 18 tahun 2007 [2]
to = tahun terakhir pencatatan
Metode Goemetrik 2.4. Software QEpanet 2.0
Rumus yang digunakan untuk perhitungan metode
QEpanet adalah plugin pada software QGIS. Sedangkan
proyeksi ini adalah:
Epanet adalah software yang berfungsi untuk melakukan
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 + 𝑛(1 + 𝑟) (2)
simulasi hidrolis pada jaringan perpipaan air minum.
Dimana:
Software QEpanet juga bisa dimanfaatkan untuk
Pn = Jumlah penduduk tahun ke n.
merencanakan jaringan perpipaan seperti Epanet.
Po = Jumlah penduduk pada tahun terakhir pencatatan
Keuntungan menggunakan QEpanet adalah Backdrop
n = Jumlah tahun proyeksi.
project bisa langsung digambarkan sesuai koordinat,
r = Prosentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun.
277
Rekayasa Sipil
Indriani
Vol. 17 No.03 pp. 276-281, 2023

sehingga input panjang dan elevasi bisa otomatis. Table 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Sukosewu
Berdasarkan desain jaringan pipa yang sudah
digambarkan pada QEpanet, kemudian disimulasikan
menggunakan software Epanet 2.2.
EPANET adalah software berbasis Windows yang
dikembangkan oleh U.S. Environmental Protection Agency
(EPA) [11]. Epanet (Environmental Protection Agency
Network) adalah sebuah program komputer (model) yang
melaksanakan simualsi hidraulik dan perilaku kualitas air di
dalam suatu jaringan pipa distribusi air minum (pipa
bertekanan). Suatu jaringan distribusi air minum terdiri dari
pipa- pipa, node (percabangan pipa), pompa, tangki air atau
Reservoir dan katup-katup.
Output yang dihasilkan dari program EPANET antara
lain debit yang mengalir dalam pipa (lt/dtk), tekanan air dari
masing-masing titik/node/junction yang dapat dipakai
sebagai analisa dalam menentukan operasi instalasi, pompa
dan Reservoir.

3. Result and Discusions


3.1. Proyeksi Jumlah Penduduk
3.2. Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah Pelayanan
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan
metode aritmatik, dengan menghitung masing-masing areal Analisis sektor domestik untuk masa mendatang
layanan sesuai dengan rencana titik percabangan pipa dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan penduduk
distribusi, sehingga bisa dihitung kebutuhan air masing- pada wilayah yang direncanakan [1]. Untuk
masing percabangan. Perhitungan proyeksi jumlah memproyeksikan kebutuhan air didasarkan pada standart
penduduk Tahun 2040 Desa Kedungsari Kecamatan kebutuhan air yang telah dikeluarkan oleh Dirjend. Cipta
Temayang adalah sebesar 2775 jiwa. Proyeksi jumlah Karya, untuk Kecamatan Temayang merupakan wilayah
penduduk Kecamatan Temayang dan Sukosewu disajikan Kabupaten Bojonegoro merupakan Kota Kecil. Sehingga
dalam Table 2 dan 3. kebutuhan air untuk org/ltr/hari adalah antara 60 – 90
lt/org/hari.
Table 2. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro berdasarkan data Daftar
Rekening Ditagih (DRD), rata-rata penggunaan air setiap
pelanggan adalah 13,6 m³, dengan asumsi jumlah orang per
pelanggan sebesar 5 orang di dapat pemakaian air adalah
sebesar 90,67 ltr/org/hari, sehingga berdasarkan data diatas
untuk proyeksi kebutuhan airnya di pakai 90 ltr/org/hari.
Kemudian untuk perhitungan proyeksi kebutuhan air juga
didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah jiwa per kepala keluarga 5 jiwa.
b. Tingkat kehilangan air 20% - 25%.
c. Cakupan pelayanan daerah rencana pelayanan 100%.
d. Kapasitas produksi 115% dari kebutuhan air, untuk
memenuhi kehilangan air di produksi.
e. Kebutuhan air non domestik adalah 20% dari
kebutuhan air domestik.
f. Pengaliran direncanakan 24 jam per hari.
Dalam proyeksi kebutuhan air untuk Jaringan Perpipaan
Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro, direncanakan
untuk rencana 20 tahun kedepan. Dari alokasi air baku yang
disediakan sebesar 150 ltr/det yang dialokasikan untuk
Kecamatan Temayang dan Kecamatan Sukosewu. Proyeksi
kebutuhan air bersih wilayah pelayanan Kecamatan
Temayang dan Sukosewu disajikan dalam Table 4 and 5.

278
Rekayasa Sipil
Indriani
Vol. 17 No.03 pp. 276-281, 2023

Table 4. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Wilayah Pelayanan Kecamatan Temayang


Desa
No. Uraian Satuan
Kedungsari Papringan Pandantoyo Jono Buntalan Belun Ngujung Pancur Panemon Temayang Glagahan
1 Jumlah Penduduk Jiwa 2,775.00 1,950.00 3,100.00 7,625.00 2,410.00 3,660.00 3,110.00 1,075.00 2,305.00 2,305.00 1,560.00
2 Penduduk yang terlayani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Sambungan Rumah (Domestik)
a Pelayanan Jiwa 2,775.00 1,950.00 3,100.00 7,625.00 2,410.00 3,660.00 3,110.00 1,075.00 2,305.00 2,305.00 1,560.00
b Jumlah SR Unit 555.00 390.00 620.00 1,525.00 482.00 732.00 622.00 215.00 461.00 461.00 312.00
c Pemakaian Air lt/org/hari 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00
d Kebutuhan air Desa lt/det 2.89 2.03 3.23 7.94 2.51 3.81 3.24 1.12 2.40 2.40 1.63
m3/bulan 7,596.56 5,338.13 8,486.25 20,873.44 6,597.38 10,019.25 8,513.63 2,942.81 6,309.94 6,309.94 4,270.50
e Kebutuhan Air per SR m3/bulan/SR 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69
f Total kebutuhan RT (Qd) lt/det 2.89 2.03 3.23 7.94 2.51 3.81 3.24 1.12 2.40 2.40 1.63
m3/bulan 7,596.56 5,338.13 8,486.25 20,873.44 6,597.38 10,019.25 8,513.63 2,942.81 6,309.94 6,309.94 4,270.50
4 Kehilangan Air % 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
lt/det 0.72 0.51 0.81 1.99 0.63 0.95 0.81 0.28 0.60 0.60 0.41
m3/bulan 1,899.14 1,334.53 2,121.56 5,218.36 1,649.34 2,504.81 2,128.41 735.70 1,577.48 1,577.48 1,067.63
5 Kapasitas rata-rata lt/det 3.61 2.54 4.04 9.93 3.14 4.77 4.05 1.40 3.00 3.00 2.03
Kapasitas produksi m3/bulan 9,495.70 6,672.66 10,607.81 26,091.80 8,246.72 12,524.06 10,642.03 3,678.52 7,887.42 7,887.42 5,338.13
6 Hari Maksimum lt/det 4.16 2.92 4.64 11.42 3.61 5.48 4.66 1.61 3.45 3.45 2.34
Kapasitas Hari Maksimum m3/bulan 10,920.06 7,673.55 12,198.98 30,005.57 9,483.73 14,402.67 12,238.34 4,230.29 9,070.54 9,070.54 6,138.84
7 Kapasitas produksi yang dibutuhkan lt/det 4.16 2.92 4.64 11.42 3.61 5.48 4.66 1.61 3.45 3.45 2.34
Jam Puncak lt/det 7.27 5.11 8.12 19.98 6.32 9.59 8.15 2.82 6.04 6.04 4.09
83.53 13.23

Table 5. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Wilayah Pelayanan Kecamatan Sukosewu


Desa
No. Uraian Satuan
Sidodadi Sumberjokidul Jumput Semenkidul Duyungan Klepek Kalicilik Sukosewu Sidorejo
1 Jumlah Penduduk Jiwa 1,700.00 1,730.00 785.00 1,730.00 1,830.00 2,075.00 4,725.00 3,340.00 5,535.00
2 Penduduk yang terlayani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Sambungan Rumah (Domestik)
a Pelayanan Jiwa 1,700.00 1,730.00 785.00 1,730.00 1,830.00 2,075.00 4,725.00 3,340.00 5,535.00
b Jumlah SR Unit 340.00 346.00 157.00 346.00 366.00 415.00 945.00 668.00 1,107.00
c Pemakaian Air lt/org/hari 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00
d Kebutuhan air Desa lt/det 1.77 1.80 0.82 1.80 1.91 2.16 4.92 3.48 5.77
m3/bulan 4,653.75 4,735.88 2,148.94 4,735.88 5,009.63 5,680.31 12,934.69 9,143.25 15,152.06
e Kebutuhan Air per SR m3/bulan/SR 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69 13.69
f Total kebutuhan RT (Qd) lt/det 1.77 1.80 0.82 1.80 1.91 2.16 4.92 3.48 5.77
m3/bulan 4,653.75 4,735.88 2,148.94 4,735.88 5,009.63 5,680.31 12,934.69 9,143.25 15,152.06
4 Kehilangan Air % 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
lt/det 0.44 0.45 0.20 0.45 0.48 0.54 1.23 0.87 1.44
m3/bulan 1,163.44 1,183.97 537.23 1,183.97 1,252.41 1,420.08 3,233.67 2,285.81 3,788.02
5 Kapasitas rata-rata lt/det 2.21 2.25 1.02 2.25 2.38 2.70 6.15 4.35 7.21
Kapasitas produksi m3/bulan 5,817.19 5,919.84 2,686.17 5,919.84 6,262.03 7,100.39 16,168.36 11,429.06 18,940.08
6 Hari Maksimum lt/det 2.55 2.59 1.18 2.59 2.74 3.11 7.08 5.00 8.29
Kapasitas Hari Maksimum m3/bulan 6,689.77 6,807.82 3,089.10 6,807.82 7,201.34 8,165.45 18,593.61 13,143.42 21,781.09
7 Kapasitas produksi yang dibutuhkan lt/det 2.55 2.59 1.18 2.59 2.74 3.11 7.08 5.00 8.29
Jam Puncak lt/det 4.45 4.53 2.06 4.53 4.80 5.44 12.38 8.75 14.50

3.3. Simulasi Hidrolis Semenkidul, Duyungan dan Klepek. Fig. 2 and 3


Perhitungan hidrolika jaringan perpipaan WTP 1 menunjukkan node ID, elevasi, tekanan dan kecepatan hasil
menggunakan bantuan aplikasi software QEpanet dan simulasi Epanet 2.2.
Epanet 2.2. Jalur perpipaan menggunakan software QEpanet.
Sedangkan perhitungan hidrolisnya menggunakan Software
Epanet 2.2. Epanet 2.2 adalah program komputer untuk
membantu perhitungan simulasi hidrolis dengan cara
menggambarkan simulasi hidrolis di dalam jaringan tersebut
[9]. Jaringan tersebut terdiri dari pipa, node (titik koneksi
pipa), katup, pompa, dan tangki air atau reservoir. Data
yang dibutuhkan dalam input program Epanet 2.2 adalah
peta jaringan, node/junction/titik komponen distribusi,
elevasi, jenis, panjang dan diameter dalam pipa, sumber air,
bentuk dan ukuran reservoir. Sedang output dari program
ini berupa debit, kecepatan, tekanan, kehilangan energi dan
kualitas air.
Jaringan pendistribusian air bersih direncanakan dengan
sistem cabang (branch) sederhana. Jaringan ini terbagi dalam
beberapa ruas menuju areal desa layanan meliputi
Kecamatan Temayang dan Kecamatan Sukosewu. Untuk
Kecamatan Temayang direncanakan melayani Desa
Temayang, Kedungsari, Papringan, Pandantoyo, Jono, Belun,
Ngujung, Pancur, Glagahan, Panemon dan Buntalan. Ruas
menuju areal desa layanan meliputi Desa Temayang,
Kedungsari, Papringan, Pandantoyo, Jono, Belun, Ngujung,
Pancur, Glagahan, Panemon dan Buntalan. Sedangkan untuk
Kecamatan Sukosewu direncanakan melayani Desa Kalicilik,
Sukosewu, Sidodadi, Sumberjokidul, Sidorejo, Jumput, Fig. 2. Node ID dan Elevasi dalam meter

279
Rekayasa Sipil
Indriani
Vol. 17 No.03 pp. 276-281, 2023

Table 7. Elevasi dan Tekanan Pada Tiap Cabang (junction)


Link ID Length (m) Diameter (mm) Velocity (m/s)
Pipe L1 269.16 406.4 0.88
Pipe L2 324.65 254 0.39
Pipe L3 7624.58 406.4 0.52
Pipe L4 1909.8 152.4 0.35
Pipe L5 664.81 406.4 0.47
Pipe L6 377.98 152.4 0.68
Pipe L7 2221.52 406.4 0.31
Pipe L8 711.63 101.6 0.67
Pipe L9 2789.96 254 0.69
Pipe L10 4107.94 101.6 0.56
Pipe L11 146.42 254 0.31
Pipe L12 1519.02 101.6 0.55
Pipe L13 1225.92 152.4 0.62
Pipe L14 1577.6 101.6 0.59
Pipe L15 724.11 101.6 0.81
Pipe L16 618.61 101.6 0.56
Pipe L17 1520.94 76.2 0.45
Pipe L18 3278.58 254 0.52
Pipe L19 2203.18 152.4 0.4
Pipe L20 913.78 152.4 0.73
Pipe L21 456.77 152.4 0.45
Pipe L22 1041.25 101.6 0.63

Dari hasil simulasi hidrolis Epanet 2.2 menunjukkan


bahwa pada cabang Junc J22, pada titik terjauh yang berada
pada Desa Papringan Kecamatan Temayang nilai tekanan
sangat kecil. Yaitu sebesar 1,19 m.

Fig. 3. Tekanan dan Kecepatan Hasil Simulasi Epanet 2.2


4. Conclusion
Untuk selanjutnya nilai tekanan pada tiap cabang dan Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan hidrolika pipa
kecepatan pada tiap ruas pipa, hasil simulasi Epanet untuk mengalirkan air baku dari WTP.1 dengan Elevasi 65,6
disajikan pada Table 6 and 7 berikut ini. menuju areal layanan direncanakan menggunakan pompa
dengan kapasitas 150 lt/dt dan head pompa 130 m. Nilai
Table 6. Elevasi dan Tekanan Pada Tiap Cabang (junction) tekanan pada tiap cabang rata-rata sebesar 26,08 m, berkisar
Node ID Elevation (m) Pressure (m) antara 1,19 – 42,24 m. Menurut tabel Kriteria perencanan
Junc J23 65.19 15.88 jaringan transmisi dan distribusi Permen PU Nomor 18
Junc J5 35.19 38.53 Tahun 2007 [3], nilai tekanan minimum yang diijinkan untuk
Junc J6 37.13 35.00 titik terjauh adalah 0,5-1 atm. Sehingga untuk cabang J22
Junc J7 30.78 42.24 tidak memenuhi kriteria perencanaan jaringan pipa
Junc J8 32.11 36.20 distribusi. Agar tekanan pada cabang J22 bisa mencapai nilai
Junc J9 28.88 37.49 sesuai kriteria, diperlukan penambahan pompa pada ruas
Junc J10 27.97 19.01 pipa L22, yaitu berada pada Desa Papringan Kecamatan
Junc J11 27.30 38.99 Temayang.
Junc J12 25.26 34.09 Penentuan jam puncak dan pemakaian pada hari
Junc J13 28.53 33.33 maksimum merupakan komponen perencanaan untuk
Junc J14 32.40 21.17 mengetahui jumlah total kebutuhan air setiap hari. Fluktuasi
Junc J15 27.61 27.41 pemakaian air akan mempengaruhi jumlah air yang harus
Junc J16 29.65 22.45 disediakan untuk tetap menjaga kontinuitas terhadap
Junc J17 32.18 16.07 pelanggan.
Junc J18 50.74 25.61 Sistem tekanan dalam pipa menjadi kriteria perencanaan
Junc J19 56.66 16.23 untuk menjaga stabilitas air dalam pipa. Kecepatan aliran
Junc J20 51.98 20.02 dalam pipa akan mempengaruhi terhadap kontinuitas
Junc J21 49.32 21.80 ketersediaan air. Perubahan dimensi pipa memberikan
Junc J22 64.67 1.19 pengaruh terhadap tekanan dan kecepatan aliran dalam
Junc J1 58.36 22.12
pipa.
Junc J2 57.37 22.83
Junc J3 39.22 34.96
Junc J4 54.69 17.17
Resvr R1 65.32 0.00

280
Rekayasa Sipil
Indriani
Vol. 17 No.03 pp. 276-281, 2023

Author Declaration Jurnal Teknik Pengairan, vol. 12, no. 2, 2021, doi:
10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.09.
Authors’ contributions and responsibilities
[5] K. D. Khotami, “Perencanaan Sistem Jaringan Perpipaan
The authors made substantial contributions to the Penyedia Air Bersih Di Kecamatan Gambiran
conception and design of the study. The authors took Kabupaten Banyuwangi,” Institut Teknologi Sepuluh
responsibility for data analysis, interpretation, and Nopember, 2017.
discussion of results. The authors read and approved the [6] D. S. Krisnayanti et al., “Studi Perencanaan
final manuscript. Pengembangan Jaringan Air Bersih di Kecamatan
Kupang Timur Kabupaten Kupang,” Jurnal Teknik Sipil,
Availability of data and materials vol. 2, no. 1, 2013, doi: 10.35508/jts.2.1.71-86.
All data are available from the authors. [7] A. T. Luan et al., “Perbandingan Nilai Debit Akhir
Menggunakan Software Epanet 2.0 dengan Hardy Cross
Competing interests Method Pada Perencanaan Jaringan Perpipaan Air
The authors declare no competing interest. Bersih,” Jurnal Teknik Sipil, vol. 4, no. 2, 2019, doi:
10.32511/juteks.v4i2.397.
[8] S. Nugroho, “Analisis Jaringan Perpipaan Distribusi
References
Air Bersih Menggunakan Epanet 2.0 (Studi Kasus di
[1] R. Andayani et al., “Analisis Kehilangan Tinggi Tekan Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda,” Teknik,
dan Kebutuhan Air Jaringan Distribusi Air Bersih di vol.39, no. 1, 2018, doi: 10.14710/teknik.v39i1.15192.
Perumnas Talang Kelapa Palembang,” BENTANG: [9] L. A. Rossman, “Manual Program Epanet,” Ekamitra
Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, vol.5, no. Engineering, Bandung (Indonesia), 2000.
2, 2017, doi: 10.33558/bentang.v5i2.154. [10] R. Sahbar, “Analisis Kebutuhan Air Bersih (Pdam)
[2] W. Bunganaen et al., “Analisis Atas Jaringan Perpipaan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Untuk 10
Kelurahan Kolhua Kota Kupang,” Jurnal Teknik Sipil, Tahun Ke Depan,” TEKNIKA: Jurnal Teknik, vol. 1, no. 1,
vol. 7, no. 2, 2018, doi: 10.35508/jts.7.2.171-182. 2014.
[3] Departemen Pekerjaan Umum, “Peraturan Menteri [11] N. Suryoputro, “Verifikasi Analitis Software EPANET
Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/2007 Tentang 2.0 untuk Pengsimulasian Model Aliran Air Satu
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Dimensi pada Jaringan Pipa,” BANGUNAN: Teori,
Air Minum,” Jakarta, 2007. Praktek, Penelitian, dan Pengajaran Teknik Bangunan, vol.
[4] G. Jordy et al., “Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa 18, no. 1, 2012.
Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang,”

281

Anda mungkin juga menyukai