id
Kata kunci : Perencanaan irigasi, curah hujan, dimensi saluran, III Metode
19
Hasnah W
Metode ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab Ketersediaan data klimatologi diperoleh dari tiga stasiun
dengan pihak-pihak terkait dengan daerah irigasi tersebut, wilayah yaitu terhitung dari tahun 2011 sampai 2020, curah hujan
dengan salah seorang mandor proyek tersebut sehingga penulis pada stasiun ini didapatkan per bulan setiap tahunnya.
mendapatkan beberapa informasi terkait masalah jaringan irigasi Tabel 4.1 Ketersediaan Data
tersebut. Stasiun Wilayah Tahun
3. Literatur
Metode ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku
Sta. Padang Panjang 2011-2020
yang berhubungan dengan perencanaan jaringan irigasi. Adapun
beberapa sumber teori buku yang bisa dipedomani antara lain
Sta. Palupuah 2011-2020
buku serta jurnal. Hal ini sangat menunjang kelancaran dalam
penyusunan skripsi.
Sta. Biaro 2011-2020
3.3 Bagan Alir Penelitian
Sumber: BMKG Sicincin (2021)
Mulai
Data curah hujan bulanan dari ke 3 stasiun diatas dapat diliht
pada tabel berikut:
Survey Lokasi
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
21
Hasnah W
Total 1928 2436 2543 2302,33 Dari persamaan diatas bisa kita hitung:
R80 = 20/5+1 = 5
Reff
Dimana:
Reff = Curah hujan efektif
0,70 = 70% dari rata-rata setengah bulanan
R80 = Hujan Rata-rata bulanan
Berikut contoh perhitungan untuk mendapatkan nilai 15 = Jumlah hari setengah bulan
rata-rata hujan bulanan, untuk stasiun padang panjang:
Ẋ = Evapotranspirasi
Evapotranspirasi potensial (ETo) adalah air yang menguap
melalui permukaan tanah dimana besarnya adalah jumlah air
yang akan digunakan tanaman untuk perkembangannya. Data
= (220 + 117 + 87 + 77 +12 + 64 + 142 + 274 + 277 + 376 + 447 + 399 yang dibutuhkan untuk menghitung evapotranspirasi adalah data
)/12 temperatur udara, data kelembaban, data penyinaran matahari,
= 207,67 mm/bln data kecepatan angin. Lama pengamatana penyinaran matahari di
stasiun BMKG Sicincin mulai jam 08.00-16.00 WIB.
21
Hasnah W
21
Hasnah W
0.962
0.5 3.0 0.5
1
1.5
1.73
1.2
b. Saluran sekunder dengan luas penampang dan
0.3 0.6 0.3 dimensi yang direncanakan terdapat pada gambar
MAB dibawah ini:
0.2 MAN 0.6
0.8 1.23
0.2
0.2 0.50
0.50 Dari ketersediaan air dan kebutuhan air yang telah dihitung dan
0.962
menunjukkan kekurangan air untuk keperluan irigasi pada
1
1.5
daerah irigasi Munggu II maka perlu dilakukan perencanaan
1.73
ulang terhadap saluran irigasi agar terpenuhinya kebutuhan air
Gambar 4.3 Saluran Primer tanaman dan tidak terjadinya limpasan air pada saluran tersebut
Dimensi Saluran Sekunder SR. 1 sehingga petani tidak mengalami kerugian dalam panen.
21
Hasnah W
21