Anda di halaman 1dari 12

Reka Racana ©Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol.

xx
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2023

ANALISIS FAKTOR JAM PUNCAK PEMAKAIAN AIR BERSIH


PDAM KECAMATAN COMPRENG DI KABUPATEN SUBANG
ALDY ADRIAWAN1, FACHRUL MADRAPRIYA2

1. Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional


2. Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional
Email : aldy.adriawan@gmail.com

ABSTRAK

Pada zaman sekarang, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih
mengalami permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakat Indonesia,
masalah pola pemakaian air akan selalu mengalami fluktuasi karena masyarakat
mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan air. Penelitan ini
bertujuan menghitung faktor puncak dan harian maksimum untuk mempermudah
dalam menentukan jaringan distribusi air bersih serta menganalis kebutuhan air
total yang yang harus dipenuhi PDAM Tirta Rangga Subang untuk 10 tahun
kedepan di Kecamatan Compreng. Dalam penelitian ini, pengambilan data
didapatkan dari pembacaan meter induk di wilayah studi selama tujuh hari dan
data sekunder dari PDAM Tirta Rangga Subang. Hasil penelitian ini didapatkan
bahwa jam puncak penggunaan air berada pada pagi hari dan sore hari, dengan
faktor jam puncak didapatkan rentang 1,17 – 1,29. Sedangkan untuk faktor harian
maksimum sebesar 1,08. Dari hasil analisis kebutuhan air bersih total daerah
Kecamatan Compreng untuk 10 tahun kedepan menurut prediksi pertumbuhan
penduduk adalah 69,42 liter/detik dengan peningkatan kapasitas reservoir sebesar
60% menjadi 1200 m³.

Kata kunci: fluktuasi pemakaian air, faktor puncak, kebutuhan air

ABSTRACT

In this era, Indonesia is one of a developed country that still have a problem of
supplying clean water for Indonesian people which they have differently way to
use water. This study is intented to calculate peak and daily maximum factor to
simplify for determining clean water distribution network and analyzing the water
demand total which must be fulfilled by PDAM Tirta Rangga Subang for the next
10 years. In this study, the data is obtained from a main water meter reading in
the research area for seven days and a secondary data from PDAM Tirta Rangga
Subang. The study result obtained the peak of water consumption is in the morning
and afternoon hour with the range of peak factor is 1,17 - 1,29. Meanwhile, for
the daily factor maximum is 1,08. From the analysis of water demand total in
Compreng for the next 10 years based from the costumer growth prediction is
69,42 l/s with the capacity enchacement of reservoir untill 60% which is 1200 m³.

Keywords: fluctuation of water production, peak hour factor, water needs

RekaRacana – 1
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

1. PENDAHULUAN

Peningkatan kebutuhan air akan dibarengi dengan upaya pengembangan jaringan distribusi
air, di Indonesia perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang penyedian air bersih yaitu
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), salah satu contoh daerah di Indonesia yang memiliki
PDAM yaitu Kabupaten Subang. Kabupaten Subang merupakan sebuah kota yang terus
berkembang dari kota kecil menuju kota menengah dengan dinamika penduduk yang makin
berkembang artinya kebutuhan penduduk Kabupaten Subang akan air bersih juga turut
meningkat. Menurut data PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang 2020 jumlah pelanggan
sebanyak 47.926 SR. Dalam proses penyaluran air minum, PDAM Tirta Rangga Kabupaten
Subang membagi dalam 16 cabang pelayanan, salah satunya cabang Kecamatan Compreng
dengan jumlah pelanggan 2890 SR dengan cakupan daerah pelayanan 67,27%.

Data diatas menunjukan Kecamatan Compreng masih diperlukan adanya program air bersih
berupa ekspansi jaringan distribusi air yang merata, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui fluktuasi pemakaian air dan analisis faktor jam puncak dan harian maksimum
pemakaian air serta menganalis kebutuhan air total yang yang harus dipenuhi PDAM Tirta
Rangga Subang kebutuhan harian untuk Kecamatan Compreng.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Bersih


Pemakaian air bersih memiliki beberapa faktor pada suatu Kawasan, masing-masing Kawasan
memiliki karakteristik tersendiri untuk menentukan penggunaan air bersih. Dari beberapa
penelitian dan kajian (Linsley, 1995; Twort dkk., 2003 serta Kodoatie, 2005) faktor pemakaian
air sangat dipengaruhi oleh iklim, tingkat kesejahteraan penduduk, iuran air dan meteran,
ukuran kota tertentu dan kepuasan konsumen air bersih PDAM.

2.2 Fluktuasi Pemakaian Air


Sesuai dengan keperluan perencanaan sistem penyediaan air bersih maka terdapat 2 (dua)
pengertian yang ada kaitannya dengan fluktuasi pelayanan air (Yuniasta, 2013) yaitu faktor
harian maksimum dan factor jam puncak.
Secara matematis penentuan faktor jam puncak dan harian maksimum dapat diformulasikan,
tetapi sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu debit rerata harian dalam satu minggu
(Red, 1993), yaitu:
𝑄
𝑄𝑟 = 7ℎ (2.1)

𝑄ℎ𝑚
𝑓𝑝 (𝑝𝑒𝑎𝑘 ℎ𝑜𝑢𝑟) = 𝑄𝑟
(2.2)

𝑄𝑑𝑚
𝑓𝑝 (max 𝑑𝑎𝑦) = 𝑄𝑟
(2.3)
Keterangan :
𝑄𝑟 = Debit rerata harian dalam seminggu;
𝑄ℎ = Debit pengaliran setiap jam (m3/hari);
𝑓𝑝 = Faktor jam puncak;
𝑄ℎ𝑚 = Debit jam puncak dalam satu hari;
𝑓𝑝 = Faktor harian maksimum;
𝑄𝑑𝑚 = Debit maksimum hari dalam satu minggu.
Analisis Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih PDAM Kecamatan Compreng di Kabupaten Subang

2.3 Analisis Kebutuhan Air PDAM

Kebutuhan air rata-rata harian adalah banyaknya air yang dibutuhkan selama satu hari dengan
persamaan sebagai berikut.

1. Kebutuhan Air Bersih (𝑄𝑚𝑑 )


𝑄𝑚𝑑 = 𝑝𝑛 × 𝑞 × 𝑓𝑝 (2.4)
Keterangan :
𝑄𝑚𝑑 = Kebutuhan air bersih;
𝑝𝑛 = Jumlah konsumen;
𝑞 = Kebutuhan air per-orang/hari;
𝑓𝑝 = Faktor jam puncak.

2. Kebutuhan Total Air Bersih (𝑄𝑡 )


𝑄𝑡 = 𝑄𝑚𝑑 × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 (2.5)
Keterangan :
𝑄𝑡 = Kebutuhan air total.

2.4 Kehilangan Air


Kehilangan air dalam sistem penyedia air bersih baik karena kebocoran atau penyambungan
illegal harus tererus dipantau secara sistematis akan tetapi serta masyarakat amat dibutuhkan.
Berikut adalah persamaan untuk indentifikasi kehilangan air.
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖−𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 (%) = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
× 100% (2.6)

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dan
sekunder tersebut didapatkan dari PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang sebagai berikut.
1. Data pembacaan meter induk 24 jam dalam seminggu di Kecamatan Compreng;
2. Persen kebocoran/Kehilangan air;
3. Data Produksi dan Distribusi Air Kecamatan Compreng;
4. Data Penduduk dan Pelanggan PDAM Kabupaten Subang Kecamatan Compreng.
3.2 Bagan Alir Penelitian
Untuk mencapai tujuan dari penelitian diperlukan sebuah kerangka kerja yang disusun secara
sistematis pada bagan alir (flowchart) seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.

RekaRacana – 3
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

4. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Jumlah Konsumen


Berikut pada Tabel 1 merupakan jumlah penduduk dan pelanggan PDAM Kecamatan
Compreng dari tahun 2015 sampai 2021.

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Pelanggan Kecamatan Compreng

no Tahun Jumlah penduduk Jumlah pelanggan Daerah pelayanan %


1 2015 44378 1946 28,22
2 2016 45257 2020 81,63
3 2017 44432 2042 75,97
4 2018 38842 2263 64,53
5 2019 41866 2593 69,46
6 2020 48981 2890 67,27
7 2021 52064 3091 72,33
(Sumber : Profil Perusahaan PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang)

4.2 Data Produksi dan Distribusi PDAM Kecamatan Compreng


Data produksi kemudian dikonversi dari jumlah ketersediaan air bersih terhadap kebutuhan air
bersih yang akan datang. Data ketersediaan air bersih ini diperoleh dari PDAM Tirta Rangga
Kabupaten Subang, data debit tersebut dapat disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut.
Analisis Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih PDAM Kecamatan Compreng di Kabupaten Subang

Tabel 2. Data Produksi, Distribusi dan Realisasi Penggunaan

No. Bulan Produksi (𝐦𝟑 ) Distribusi (𝐦𝟑 ) Realisasi Penggunaan (𝐦𝟑 )


1 Januari 46280 45679 34489
2 Februari 44730 45783 33563
3 Maret 40876 39867 30859
4 April 47446 45790 33065
5 Mei 45678 42567 33562
6 Juni 47088 46251 33518
7 Juli 46134 45673 34385
8 Agustus 46789 45864 36324
9 September 51317 47531 39654
10 Oktober 50112 48975 37467
11 November 48213 45886 34626
12 Desember 48564 44765 35456
Jumlah 563227 544631 416968
(Sumber : PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang, 2020)

4.3 Analisis Produksi Air PDAM pada Musim Hujan dan Kemarau
Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Maret dan musim kemarau
terjadi pada bulan April sampai dengan September. Debit produksi dalam 6 bulan pada tahun
2020 digambarkan dalam grafik pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Debit Produksi tahun 2020

Gambar 2 merupakan grafik produksi air pada tahun 2020, produksi air tertinggi
PDAM Tirta Rangga wilayah Kecamatan Compreng terdapat pada bulan September dengan
debit sebesar 51317 m3 . Grafik hasil pencatatan meter air Produksi tertinggi pada bulan
September dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

RekaRacana – 5
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

Gambar 3. Debit Produksi Tertinggi tahun 2020

Puncak tertinggi produksi pada bulan September adalah tanggal 27 dimana tanggal
tersebut terdapat pada hari Minggu produksi air sebesar 2128 m3 . Berdasarkan Gambar 3
didapatkan garis lurus yang menunjukan rata-rata debit produksi yaitu 1710,567 m3 ,
pemakaian air dibawah rata-rata disebabkan penurunan jumlah produksi air baku dan
menyebabkan pasokan air pada konsumen juga berkurang.

Produksi air terendah PDAM Tirta Rangga wilayah Kecamatan Compreng terletak pada
bulan Maret dengan debit sebesar 40876 m3 . Grafik hasil pencatatan meter air produksi
terendah pada bulan Maret dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4. Debit Produksi Terendah tahun 2020

Produksi terendah pada bulan Maret adalah tanggal 28 dimana tanggal tersebut
terdapat pada hari Sabtu, besar penggunaan air pada tanggal 28 adalah 1132 m3 . Berdasarkan
Gambar 4 didapatkan garis lurus yang menunjukan rata-rata debit pemakaian yaitu 1318,581
m3 , produksi menurun dibawah rata-rata menunjukan bahwa penggunaan air konsumen
menurun diakibatkan musim hujan mengurangi kegiatan yang memerlukan air bersih dan
adanya kebocoran air.

Perbandingan Produksi air pada saat musim hujan dan musim kemarau dapat dilihat
pada Gambar 5 dibawah ini.
Analisis Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih PDAM Kecamatan Compreng di Kabupaten Subang

Gambar 5. Debit Produksi pada Musim Hujan dan Kemarau

Produksi air pada musim kemarau terjadi pada bulan september 2020 terdapat pada grafik
(a), pada musim kemarau bulan September dapat dilihat pada grafik bahwa produksi air di
PDAM Tirta Rangga wilayah Kecamatan Compreng tersebut mengalami peningkatan jumlah
pemakaian air yang lebih tinggi adapun penurunan yang signifikan terjadi pada bulan
September tanggal 7 dan 25 disebabkan karena adanya perbaikan dijaringan distribusi yang
menyebabkan proses distribusi berkurang kepada konsumen, sedangkan untuk produksi pada
musim hujan yang terdapat pada grafik (b) Maret lebih rendah jumlah produksi dibandingkan
dengan musim kemarau, hal ini dapat disebabkan pada musim kemarau intensitas hujan
sangat sedikit sehingga menyebabkan kadar air didalam tanah sangat sedikit, suhu pada
musim kemarau juga sangat tinggi sehingga kegiatan mandi, glontor toilet dan asupan air
yang cukup akan menjaga suhu tubuh kita agar tetap stabil supaya juga tidak mengalami
dehidrasi.

4.4 Kehilangan Air PDAM Kecamatan Compreng


Berikut adalah besaran kehilangan air PDAM Tirta Rangga wilayah Kecamatan Compreng pada
tahun 2020 yang disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Kehilangan Air

No. Bulan Distribusi (𝐦𝟑 ) Realisasi Penggunaan (𝐦𝟑 ) Kehilangan Air (𝐦𝟑 )
1 Januari 45679 34489 11190
2 Februari 45783 33563 12220
3 Maret 39867 30859 9008
4 April 45790 33065 12725
5 Mei 42567 33562 9005
6 Juni 46251 33518 12733
7 Juli 45673 34385 11288
8 Agustus 45864 36324 9540
9 September 47531 39654 7877
10 Oktober 48975 37467 11508
11 November 45886 34626 11260
12 Desember 44765 35456 9309
Jumlah 563227 416968 127663
(Sumber : PDAM Tirta Rangga Kabupaten Subang, 2020)

RekaRacana – 7
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

Debit kehilangan air berasal dari distribusi dikurangi oleh realisasi pemakaian air.

Tabel 4. Persentasi Kehilangan Air

No. Bulan Distribusi Realisasi Kehilangan Air Kehilangan Air


(𝐦𝟑 ) Penggunaan (𝐦𝟑 ) (𝐦𝟑 ) (%)
1 Januari 45679 34489 11190 24,50
2 Februari 45783 33563 12220 26,69
3 Maret 39867 30859 9008 22,60
4 April 45790 33065 12725 27,79
5 Mei 42567 33562 9005 21,15
6 Juni 46251 33518 12733 27,53
7 Juli 45673 34385 11288 24,71
8 Agustus 45864 36324 9540 20,80
9 September 47531 39654 7877 16,57
10 Oktober 48975 37467 11508 23,50
11 November 45886 34626 11260 24,54
12 Desember 44765 35456 9309 20,80
Jumlah 563227 416968 127663 281,18
(Sumber : Hasil Analisis, 2022)

Kehilangan disebabkan kehilangan air sudah termasuk kebocoran air, pencurian air, meteran
yang tidak berfungsi baik, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan air produksi tidak sampai
100% kepada pengguna air.

Gambar 6. Kehilangan Air (%)

4.5 Kebutuhan Air Domestik


Berdasarkan tabel tersebut direncanakan jumlah penduduk yang dapat dilayani oleh sistem
PDAM pada tahun 2022 adalah 50% dan meningkat menjadi 70% pada tahun 2032.
Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dapat dihitung seperti
pada Tabel 5 berikut.
Analisis Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih PDAM Kecamatan Compreng di Kabupaten Subang

Tabel 5. Kebutuhan Air Rumah Tangga

Tahun Jumlah Penduduk Jenis Pelayanan Kebutuhan Air


Total Jumlah Dilayani % Jiwa Liter/Jiwa/Hari m3/hari
% Jiwa SL HU SL HU SL HU SL HU Total
2022 53451 50 26726 70 30 18708 8018 100 30 1870,79 240,53 2111,32
2023 54875 52 28535 70 30 19975 8561 100 30 1997,46 256,82 2254,28
2024 56338 54 30422 70 30 21296 9127 100 30 2129,56 273,80 2403,36
2025 57839 56 32390 70 30 22673 9717 100 30 2267,27 291,51 2558,78
2026 59380 58 34440 70 30 24108 10332 100 30 2410,82 309,96 2720,78
2027 60962 60 36577 70 30 25604 10973 100 30 2560,40 329,19 2889,59
2028 62586 62 38803 70 30 27162 11641 100 30 2716,24 349,23 3065,47
2029 64254 64 41122 70 30 28786 12337 100 30 2878,57 370,10 3248,67
2030 65966 66 43537 70 30 30476 13061 100 30 3047,62 391,84 3439,45
2031 67723 68 46052 70 30 32236 13816 100 30 3223,63 414,47 3638,10
2032 69528 70 48669 70 30 34069 14601 100 30 3406,86 438,02 3844,89

(Sumber : Hasil Analisis, 2022)

4.6 Kebutuhan Air Non Domestik


Pada penelitian ini diperhitungkan kebutuhan air industri pada tahun 2022 dengan asumsi
adalah 5 % dari kebutuhan air untuk rumah tangga, pada tahun 2032 diperkirakan meningkat
menjadi 15 % sementara untuk kebutuhan air social digunakan 15% dari kebutuhan rumah
tangga. Kebutuhan air industri dan social direkap dalam Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Kebutuhan Air Industri dan Sosial

Tahun Rumah Tangga Kebutuhan Air Industri /Perdagangan Kebutuhan Air Sosial
% m /hari
3
% m3 /hari
2022 2111,32 5 105,57 15 316,70
2023 2254,28 6 135,26 15 338,14
2024 2403,36 7 168,24 15 360,50
2025 2558,78 8 204,7 15 383,82
2026 2720,78 9 244,87 15 408,12
2027 2889,59 10 288,96 15 433,44
2028 3065,47 11 337,20 15 459,82
2029 3248,67 12 389,84 15 487,30
2030 3439,45 13 447,13 15 515,92
2031 3638,10 14 509,33 15 545,71
2032 3844,89 15 576,73 15 576,73
(Sumber : Hasil Analisis, 2022)

4.7 Kebutuhan Air Total


Menurut prediksi pertumbuhan jenis penduduk adalah 69,42 liter/detik. Berdasarkan
perhitungan kebutuhan air, maka kebutuhan air seluruhnya untuk proyeksi 10 tahun
Kecamatan Compreng digambarkan dalam grafik ada Gambar 7 sebagai berikut.

RekaRacana – 9
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

Kebutuhan Air Bersih


80.00
70.00
60.00
50.00
Q (l/s) 40.00
30.00
20.00 Debit (l/s)
10.00
0.00

2030
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029

2031
2032
Tahun

Gambar 7. Kebutuhan Air Bersih Proyeksi 10 Tahun

4.8 Fluktuasi Pemakaian Air


Pencatatan meter air tiap jam selama 24 jam untuk hari kerja dilakukan pada hari Selasa, 14
Juni 2022 dan untuk akhir pekan dilakukan pada hari Minggu, 19 juni 2022 pukul 7 pagi hingga
pukul 3 sore. Berdasarkan hasil pencatatan tiap jam, didapatkan data pola fluktuasi pemakaian
air tiap jam yang terdapat pada Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Pemakaian Air pada Weekday dan Weekend

4.9 Analisis Jam Puncak dan Harian Maksimum


Berdasarkan fluktuasi harian pembacaan meter induk pada lampiran dan dihitung
menggunakan perhitungan jam puncak, didapatkan jam puncak harian pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Faktor Jam Puncak Harian

Hari Faktor Jam Puncak


Senin 1,29
Selasa 1,25
Rabu 1,28
Kamis 1,28
Jumat 1,25
Sabtu 1,23
Minggu 1,17
(Sumber : Hasil Analisis, 2022)
Analisis Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih PDAM Kecamatan Compreng di Kabupaten Subang

4.10 Analisis Kapasitas Tampungan


Prediksi kapasitas daya tampungan reservoir Kecamatan Compreng direkap dalam Tabel 8
dan digambarkan dalam Gambar 9 sebagai berikut.

Tabel 8. Prediksi Kapasitan Daya Tampung Reservoir Kecamatan Compreng

No. Tahun Kapasitas Daya Tampung Reservoir (𝐦𝟑 )


1 2022 608
2 2023 655
3 2024 704
4 2025 755
5 2026 810
6 2027 867
7 2028 927
8 2029 990
9 2030 1057
10 2031 1126
11 2032 1200
(Sumber : Hasil Analisis, 2022)

1400
1200
Kapasitas Reservoir (m3)

1200 1126
1057
990
1000 927
867
704 755 810
800
608 655 Daya Tampung
600 Reservoir (m3)
400 Batas Kapasitas
Reservoir Saat Ini
200
0
2022 2024 2026 2028 2030 2032
Tahun Prediksi

Gambar 9. Perbandingan Kapasitan Reservoir Saat Ini dan Prediksi Daya Tampung
Reservoir hingga tahun 2032

Kapasitas saat ini sebesar 750 m³ diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 60 % dengan
kebutuhan reservoir Kecamatan Compreng menurut prediksi menjadi 1200 m³ pada tahun
2032.

4. KESIMPULAN

Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Produksi pada musim hujan dengan pemakaian air rata-rata 1318,581 m3 lebih rendah
jumlah produksi dibandingkan dengan musim kemarau dengan pemakaian air rata-rata
1710,567 m3 , hal ini dapat disebabkan pada musim kemarau intensitas hujan sangat sedikit
menyebabkan suhu udara panas sehingga memicu penggunaan air yang berlebih saat musim
kemarau.

RekaRacana – 11
Aldy Adriawan, Fachrul Madrapriya

2. Kehilangan air debit produksi PDAM Kecamatan Compreng tahun 2020 hampir setiap bulan
melebihi 20 % atau batas maksimal nya, dengan paling tinggi persentase kehilangan air berada
pada bulan April sebesar 27,79 %.

3. Fluktuasi pemakaian air di Kecamatan Compreng mulai meningkat pada jam 04.00 – 05.00
pagi, pemakaian air puncaknya adalah dipagi hari 06.00 - 08.00 dengan rata rata pemakaian
air weekday 125,34 m3/jam dan weekend 130,596 m3/jam, sedangkan pada siang hari 12.00
- 14.00 pemakaian air mengalami penurunan dan tergolong stabil dengan pemakaian air rata-
rata weekday 116,388 m3/jam dan weekend 124,608 m3/jam, pada sore hari 15.00 - 17.00
pemakaian air kembali meningkat dengan pemakaian air rata-rata weekday 127,188 m3/jam
dan weekend 127,704 m3/jam, pada malam hari adalah pemakaian air yang paling sedikit jika
dibanding kan dengan lainnya
4. Faktor jam puncak di Kecamatan Compreng memiliki rentang 1,17 – 1,29 dan faktor harian
maksimum 1,08. Dari hasil pembacaan meter induk di lapangan didapatkan bahwa pemakaian
air pada harian maksimum jatuh pada hari Minggu.
5. Kebutuhan air bersih total daerah Kecamatan Compreng tahun 2032 menurut prediksi
pertumbuhan penduduk adalah 69,42 liter/detik.

6. Kapasitas saat ini sebesar 750 m³ diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 60 %
dengan kebutuhan reservoir Kecamatan Compreng menurut prediksi menjadi 1200 m³ pada
tahun 2032.
DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Jendral Cipta Karya. (1996). Kriteria Perencanaan. Jakarta.


Fahira, S. N. (2021). Faktor Jam Puncak Pemakaian Air Bersih Pada Hotel Bintang Lima Crowne
Plaza Bandung. RekaRacana.
Hadisoebroto, R. (2017). Kajian Pola Pemakaian Air Bersih di Tiga Apartemen di Jakarta. Jurnal
Trisakti, 1-4.
Joko, T. (2010). Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air minum. Graha Ilmu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Proyeksi Kebutuhan Air dan
Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air. Jakarta.
Maulana, W. N. (2021). Perbandingan Metode Perhitungan Faktor Puncak PDAM Tirta Rangga
di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Subang. RekaRacana, 5-10.
PDAM Kabupaten Subang. (2020). Company Profile Perusahaan Umum Daerah Air Minum
2020. Subang.
Pemerintah Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82
Tahun 2001 Tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. (2019). Undang Undang Republik Indonesia No 17 Tahun
2019 Tentang Sumber Daya Air. Jakarta: Sekretariat Negara.
Prasasti, R. A. (2018). Analisis Fluktuasi Pemakaian Air PDAM Tirta Moedal Kota Semarang
Wilayah Studi DMA Tejosari dan Mega Bukit Mas. Jurnal Presipitasi, 2-15.
Ramadhan, L. (2021). Penentuan Faktor Puncak Permintaan Air di Kecamatan Sumedang Utara
Kabupaten Sumedang. RekaRacana.
Syahputra, B. (2020). Penentuan Faktor Jam Puncak dan Harian Maksimum Terhadap Pola
Pemakaian Air Domestik. Jurnal Uninusla.
Wahyudi, S. (2016). Analisis Perbedaan Pola Pemakaian Air Harian PDAM Giri Menang
Mataram. Jurnal Sipil PGM.

Anda mungkin juga menyukai