DRAINASE
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Drainase yang diampu oleh :
Ir. Andung Yunianta, ST., MT
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang
luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Hasil Survey Dan Observasi Lapangan Mengenai Kondisi Eksisting System
Drainase”
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-
banyaknya untuk Bapak Ir. Andung Yunianta, ST., MTselaku dosen mata kuliah
Drainase yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Akhir kata kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
2.3 Topografi
Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan bumi
dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid.
Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan
saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan
kebudayaan lokal. Topografi Kota Jayapura cukup bervariasi mulai dari datar (flat)
hingga landai dan berbukitbukit (rolling)/gunung 700 meter di atas permukaan air
laut.
∑ Xi
i=1
x̄=
n
643,6670
¿
10
b. Standar Deviasi (S)
√
n
∑ ( Xi− x̄)²
i=1
S=
n−1
¿
√
2054.1293
10−1
=15.1075 mm
2. Hitung K
Dengan jumlah data (n) = 10 maka didapat :
Yn = 0,4952 (dari tabel)
Sn = 0,9497 (dari tabel)
dengan Yn, Sn, dan Yt yang sudah didapat diatas maka nilai K adalah :
Y t 2−Yn
K=
Sn
0,3065−0,4952
K=
0,9497
K=¿-0,1986
3. Hitung nilai hujan rencana periode ulang (tahun) didapat :
X 2 = x̄+ S × K
¿ 64.3667+15.1075 × -0,1986
¿ 61,3649 mm
∑ Xi
x̄= i=1
n
643,6670
¿
10
√
n
∑ ( Xi− x̄) ²
i=1
S=
n−1
¿
√
2054.1293
10−1
=15.1075 mm
2. Hitung nilai K T
Nilai K T dihitung berdasarkan nilai T pada Lampiran 3 Nilai Variabel Reduksi Gauss,
didapat :
Untuk T = 2 maka nilai K T =0
3. Hitung Hujan Rencana dengan periode ulang (tahun) ( X T )
X T 2=X + K T S
¿ 64,3667+ ( 0 × 15,1075 )
¿ 64,3667 mm
Periode Faktor Hujan Rencana
No
ulang Frekuensi Xx s (mm)
.
(tahun) (kt) (xt)
1 2 0.00 64.3667 15.1075 64.3667
2 5 0.84 64.3667 15.1075 77.0570
3 10 1.28 64.3667 15.1075 83.7043
4 25 1.7083 64.3667 15.1075 90.1753
5 50 2.05 64.3667 15.1075 95.3371
6 100 2.33 64.3667 15.1075 99.5672
Interval kelas : XT = X + K T S
Sehingga :
X5 = 77,057
X2,5 = 68,1435
X1,67 = 60,5898
X1,67 = 51,6764
NORMAL
Periode Kt X s XT
5 0.84 64.367 15.108 77.057
2.5 0.25 64.367 15.108 68.14358
1.67 -0.25 64.367 15.108 60.58982
1.25 -0.84 64.367 15.108 51.6764
b. Perhitungan nilai C²
Berdasarkan rekapitulasi semua distribusi memiliki nilai C² < C²a, dengan nilai
pada pengujian chi kuadrat menggunakan probabilitas normal sebesar 2 sedangkan
nilai C²a sebesar 5,991 maka dapat disimpulkan bahwa semua distribusi tersebut
dapat diterima.
( )
0.385
0.87 x L2
Tc =
1000 x s
Dimana :
Tc = waktu konsentrasi (jam)
L = Panjang lintasan air dari titik terjauh sampai titik yang ditinjau (Km).
S = Kemiringan rata-rata daerah lintasan air
( )
0.385
0.87 x L2
Tc =
1000 x s
Jadi :
( )
2 0.385
0.87 x 515
Tc =
1000 x 0,1184
Tc = 18,47 Jam
3.5 Intensitas Hujan Rencana
Intensitas Hujan adalah jumlah hujan per satuan waktu. Intensitas hujan
(mm/jam) dapat diturunkan dari data curah hujan harian (mm) empiris namun karena
data curah hujan pengamatan jangka pendek tidak didapat pada daerah perencanaan,
maka analisis intensitas curah hujan dapat dilakukan dengan menggunakan data curah
hujan pengamatan maksimum selama 24 jam dan selanjutnya dihitung dengan
memakai formula Dr. Mononobe yaitu :
I : R24/24 . (24/tc)2/3
Dimana :
I : Intensitas hujan dalam mm/jam
R24 : Tinggi Hujan Max dlm 24 jam
Setelah mendapatkan Nilai tc maka kita dapat memsukkan kedalam Rumus
Intensitas Curah hujan (I) dengan data curah hujan 10 tahun yaitu Sebagai berikut :
I : R24/24 . (24/tc)2/3
I2 : R24/24 . (24/tc)2/3
I2: 77,0570/24 . (24/18,47)2/3
I2 : 1,8840 mm/jam
Hujan
Periode ulang Tc intensitas
Rencana
(Tahun) (mm) (Jam) (mm/jam)
2 61.365 18.47 1.4388
5 80.349 18.47 1.8840
3.6 Debit Banjir
Untuk menghitung debit puncak rencana digunakan Rasional Method (RM)
dimana data hidrologi memberikan kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) yang
seragam dengan debit puncak dari curah hujan rata-rata sesuai waktu konsentrasi.
Debit puncak dapat diformulasikan sebagai berikut:
Q = 0,278. C. I. A
dimana:
0,278 = Faktor konfensi (f)
Q = Debit puncak rencana (m3/detik)
I = Intensitas (mm/jam) diperoleh dari IDF curve berdasarkan waktu konsentrasi.
A = Luas Catchment area (ha)/luas drainase
C = Koefisien pengaliran
Didapatkan data lahan yaitu, luas daerah pengaliran (A) adalah 0.86 km2 dan
koefisien pengaliran (C) adalah 0,56.
Q2 =0,278 x I x C x A
Q2 =0,278 x 1,8840 x 0,56 x 0.86
Q2 = 0,2504 m3/det
Perhitungan untuk tahun berikutnya dengan cara yang sama dan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Periode Hujan Tc intensitas C A Debit Banjir
ulang Rencana
0.278 x C x I x
(Tahun) (mm) (Jam) (mm/jam) (km²)
A
2 61.365 18.47 1.4388 0.56 2.10 0.4670
5 80.349 18.47 1.8840 0.56 2.10 0.6115
BAB IV
DESAIN RANCANGAN DRAINSE