Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM POTAMOLOGI DAN LIMNOLOGI

ACARA II
PENENTUAN WILAYAH DAN KARAKTERISTIK SUNGAI

Dosen Pengampu:
Dra. Alif Noor Anna, M.Si
Drs. Munawar Cholil, M.Si

Asisten :
Eni Widiastuti
Khori Indarwati
Muhammad Faqih Rizky
Siti Nur Aisah
Yoga Budi Prasetyo

Disusun oleh :
Naurania Nadifa Adityawarman
E100211083/Kelas A
Kelompok 12 (Online)

LABORATORIUM SUMBERDAYA AIR


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
I. TUJUAN
1. Menentukan wilayah dan menganalisis karakteristik daerah
aliransungai (DAS) menggunakan perangkat lunak SIG.
2. Mengetahui dan menganalisis morfomeri daerah aliran sungai
(DAS)

II. ALAT DAN BAHAN


1. Software ArcGIS
2. SHP sungai
3. SHP Kontur
4. SHP Administrasi Jawa Tengah dan DIY
5. Alat Tulis

III. LANDASAN TEORI


Daerah Aliran Sungai (DAS) menurut Dictionary of Scienctific
and Technical Term (Lapedes et al., 1974), DAS (watershed)
diartikan sebagai suatu kawasan yang mengalirkan air kesatu
sungai utama. Dikemukakan oleh Manan (1978) bahwa DAS adalah
suatu wilayah penerima air hujan yang dibatasi oleh punggung bukit
atau gunung, dimana semua curah hujan yang jatuh diatasnya akan
mengalir disungai utama dan akhirnya bermuara ke laut. Daerah
Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan
anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topogafis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
oleh aktivitas daratan. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2012).
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dipandang sebagai suatu
sistem, maka setiap ada masukkan berupa curah hujan ke dalam
ekosistem tersebut akan menghasilkan keluaran (output) berupa
debit, muatan sediment dan material lainnya yang terbawa oleh aliran
sungai. Di dalam suatu DAS terdapat sumber daya alam (SDA) dan
sumber daya manusia (SDM) yang saling berinteraksi sehingga
membentuk karakteristik yang berbeda antara satu DAS dengan DAS
lainnya (Asdak, 2001).
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan upaya yang
3lingkungan DAS di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan
sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan dan meningkatnya
potensi ego sektoral dan ego kewilayahan karena pemanfaatan dan
penggunaan sumber daya alam pada DAS, yang melibatkan
kepentingan berbagai sektor, dan disiplin ilmu.(Ningkeula. E. S. ,
2016) salah satu komponen penting dalam pengelolaan DAS adalah
menentukan secara fisik batas DAS beserta karakteristik dari masing-
masing DAS atau subDAS penyusun dari DAS itu sendiri, yang
meliputi luas, kemiringan dan arah aliran. (Alfansyuri, E. & Farni, I.,
2018). Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik
DAS yang terkait dengan aspek geomorfologi suatu daerah.
Karakteristik ini terkait dengan proses (drainase) air hujan yang jatuh
di dalam DAS. Parameter tersebut adalah luas DAS, bentuk DAS,
jaringan sungai, kerapatan aliran, pola aliran, dan gradien kecuraman
sungai (Sobatnu, F, et al., 2017) .

IV. LANGKAH KERJA


1. Menambahkan shapefile batas administrasi, sungai, dan
kontur yang telah dipersiapkan ke ArcGIS
2. Membuat shapefile baru dengan system koordinat sesuai
dengan lokasi ( WGS 1984 zona 49S)
3. Mencari objek (subDAS) yang akan di potong (dengan syarat
minimal 3 orde)
4. Klik tab create features (polygon) untuk mendigitasi area
subDAS yang akan dijadikan peta
5. Save edits dan clip hasil digitasi subDAS dengan batas
administrasi dan kontur
6. Hitung luas dan keliling subDAS dari table of contents
menggunakan fitur calculate geometry
7. Ulangi Langkah ke 4 dengan menggunakan point untuk
menandai orde pada subDAS
8. Ubah warna sungai sesuai dengan ketentuan pemetaan dan
batas administrasi sesuai selera
9. Buat layout peta yang berisikan judul peta, skala, arah mata
angin, dan legenda.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Screenshot Full Screen Pemotongan Batas Subda
2. Peta Subdas Layout Sederhana
3. Peta Subdas Layout Sederhana Dengan Keterangan Orde
Sungai TanpaKontur
4. Screenshot Full Screen Perhitungan Luas Subdas

5. Screenshot Full Screen Perhitungan Panjang Sungai Utama (Lb)


6. Screenshot Full Screen Perhitungan Length to Longest Water
Course (L)

7. Screenshot Full Screen Perhitungan Keliling Subdas (Perimeter)


VI. ANALISIS
lap Untuk menghitung luas DAS yaitu dengan beberapa metode atau cara
yaitu : 1) Menghitung luas DAS dengan cara menampilkan pada kertas
millimeter grafis (grid berukuran 1 cm x 1 cm). Luas DAS adalah jumlah
kotak tercakup, dikalikan unit kotak, kemudian dikalikan skala peta. 2)
Menggunakan Planimeter 3) Menggunakan Sistem Informasi Geografis.
(Ningkeula. E. S. , 2016) dari hasil perhitungan luas subDAS kecamatan
pracimantoro didapatkan luas subDAS sebesar 5.989511km2 seperti yang
tertera pada hasil 4. Rahayu dkk, 2009 dalam Talakua S.M. (2009)
mengemukakan pemberian orde sungai maupun cabang– cabang sungai
secara sistematis seperti berikut ini :
1) Sungai-sungai pada daerah hulu mendapat skala terkecil (1).
2) Pertemuan sungai dengan orde sama, maka
terjadi kenaikan orde.
3) Pertemuan sungai dengan orde yang berbeda tidak terjadi
kenaikan orde. Dari hasil jumlah alur pada masing-masing orde
sungai, maka selanjutnya dihitung indeks percabangan sungai
dan untuk indeks percabangan rerata tertimbang.
Berdasarkan penjelasan diatas didapatkan jumlah orde pada subDAS
kecamatan Pracimantoro sebesar 3 seperti yang tertera pada hasil 3.

VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari terlaksananya praktikum acara 2 adalah:
1. SubDAS di kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri memiliki
karakteristik berbentuk radial ( menyebar) dan memiliki 3 orde sungai.
2. Pola aliran subDAS kecamatan Pracimantoro adalah pola pinnate dan
luas dari subDAS tersebut adalah 5.989511km2
DAFTAR PUSTAKA

Alfansyuri, E., Farni, I. 2018. Penentuan Zona dan Karakteristik Daerah Aliran
Sungai Dengan Analisa Spasial Sistem Informasi Geografis. Poli
Rekayasa vol. 14 No. 1 (34-42).
Lapedes, D. N. 1974. McGraw-Hill Dictionary of the Life Sciences. Mc Graw-
Hill Book Company.
Manan, S. 1978. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Bogor:
Fakultas Kehutanan Institute Pertanian Bogor.
Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai SRTM-Shutle Radar Tophographic Mission, Terra-
image.com

Talakua S.M., 2009. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap kerusakan Tanah


Karena Erosi Di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
Propinsi Maluku. Disertasi Program Pascasarjana Universitas
Padjadjaran Bandung.
Sobatnu, F., Irawan, F. A., Salim, A. 2017. Identifikasi dan Pemetaan Morfometri
Daerah Aliran Sungai Martapura Menggunakan Teknologi GIS.
Jurnal radiasi Teknik Sipil Vol. 2 No. 2

Anda mungkin juga menyukai