Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2021/2022

ODD MIDTERM EXAM 2021/2022


FAKULTAS (Faculty) : GEOGRAFI (Geography)
JURUSAN (Department) : GEOGRAFI (Geography)
Mata Uji - Course Geografi Pariwisata Hari/Tanggal - Senin / 08 November
Day/Date 2021
Smt/Kelas - Class 7 / ABCDEF Jam ke - Session 4
Penguji - 1. Umrotun , Dra. M.Si Waktu - Duration 12 jam
Examiner
Petunjuk - Guidance:
1. Closed Book
2. Tidak Boleh Buka HP
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah - Course Learning Outcomes (CPMK - CLO):
1. Memahami definisi, konsep, dan ruang lingkup Geografi Pariwisata
2. Memahami Geografi Pariwisata dan kepariwisataan
3. Memahami data-data objek wisata dengan panduan peta
4. Memahami konsep kewilayahan dalam geografi pariwisata
5. Memahami kebutuhan pariwisata
Soal Tipe A - Type A Questions (contoh jika ada beberapa tipe soal)

Nilai - CPMK -
No Soal - Questions
Score CLO
Sebutkan dan jelaskan konsep geografi yang perlu diperhatikan dalam 20 1, 2
1. melakukan kegiatan perencanaan dan pengembangan pariwisata di suatu
daerah!
Sebutkan dan jelaskan 3 bentuk objek wisata! (masing-masing beri 20 2, 3
2.
contoh sesuai dengan objek wisata di daerah Anda)
Sebutkan potensi apa yang bisa dikembangkan di daerah yang 20 2, 3, 4
3. wilayahnya merupakan tanah kapur dan tidak memiliki objek wisata
alam, seperti gunung, pantai, air terjun, dan hutan! (beri penjelasan)
Bagaimana peran mahasiswa untuk membantu dalam pengembangan 20 3, 4, 5
4.
wisata di daerah tempat tinggalnya?
Menurut Anda, apakah ilmu geografi sudah diterapkan dalam 20 4, 5
5 pengembangan lokasi wisata di Indonesia? Jelaskan pendapat Anda,
boleh menggunakan salah satu contoh lokasi wisata di Indonesia
Nama: Naurania Nadifa A
NIM: E100211083
Kelas E
JAWABAN
UTS
1. Menurut Suharyono dan Amin (1994), konsep geografi terdari dari konsep lokasi, jarak,
keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi/interdepedensi, diferensiasi
areal, dan keterkaitan keruangan. Berdasarkan hasil diskusi maka konsep esensialgeografi yang
relevan dengan pembahasan pariwisata yaitu konsep lokasi, jarak, aksesibilitas, interaksi, nilai
kegunaan, dan keterkaitan keruangan.
A. Lokasi
Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan
bumi. Contoh implementasinya adalah tempat wisata di pedesaan atau daerah pinggiran umumnya
memiliki harga yang jauh lebih murah daripada harga objek wisata yang berada di perkotaan. Hal
tersebut dikarenakan objek wisata yang berada di perkotaan memiliki fasilitas yang lebih memadai
serta harga sewa dan pajak yang tinggi sehingga pengelola mematok harga tiket masuk yang
cukup mahal untuk menutupi biaya operasional tersebut, sedangkan objek wisata yang berada
berada di pinggiran umumnya menawarkan objek wisata alam atau wisata yang sederhana
sehingga biaya operasionalnya cenderung murah.
B. Jarak
Konsep jarak berkaitan dengan lokasi dan dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh
sehingga manusia cenderung memperhitungkan jarak sebelum membangun seseuatu termasuk
membangun objek pariwisata. Objek wisata yang memanfaatkan segi jarak bisa dijumpai di kota-
kota besar seperti ancol yang berada di Jakarta, taman safari yang berada di Bogor, dan taman
hiburan lainnya yang berada di pusat kota. Seluruh objek wisata tersebut (yang berada di pusat
kota) cenderung memiliki jumlah pengunjung yang tinggi bahkan saat hari kerja sedang
berlangsung, sedangkan objek wisata yang berada jauh dari pusat kota cenderung hanya ramai
dikunjungi saat akhir pekan atau libur saja karena membutuhkan waktu dan persiapan yang tidak
sebentar.
C. Aksesibilitas
Konsep aksesibilitas berkaitan dengan kondisi medan dan mudah tidaknya suatu lokasi
dijangkau oleh sarana prasarana. Implementasi konsep aksesibilitas dapat dilihat dari
pariwisata di Kabupaten Lamongan yang pada umumnya mengalami perkembangan luar biasa
di kawasan Pantai Utara karena kawasan tersebut merupakan salah satu jalur perdagangan
utama di Pulau Jawa sehingga sarana prasarananya lebih baik dan memadai daripada di bagian
selatan Kabupaten Lamongan yang wilayahnya berupa perbukitan sehingga kondisi sarana
prasarana tidak terlalu memadai.
D. Interaksi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala
dengan gejala lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang
tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat yang lain. Implementasi konsep interaksi
yang dapat dilihat dari Wisata Air Tlatar Kabupaten Boyolali ialah dapat menimbulkan
dampak bagi masyarakat penjual jasa di sekitar area wisata, baik dampak ekonomi maupun
dampak sosial. Dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat antara lain terciptanya
peluang usaha atau peluang kerja karena industri pariwisata sifatnya menyerap tenaga kerja.
Hal ini secara langsung dapat mempengaruhi tingkat pendapatan penjual jasa di sekitar tempat
wisata. Selain dampak ekonomi, muncul juga dampak sosial yang terlihat dari nilai-nilai, sikap,
dan pola perilaku.
E. Nilai Guna
Konsep nilai guna berarti interaksi antara manusia dengan lingkungan sekitarnya
diberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu dan bersifat relatif. Salah satu contoh
implementasi konsep nilai guna yaitu Tawangmangu berada di wilayah dataran tinggi. Wilayah
tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan juga wisata alam pegunungan seperti Wisata
Sekipan, Grojogan Sewu, Air Terjun Jumog, Gunung Lawu, The Lawu Park, dan hasil
pertanian yang cukup melimpah kemudian distribusikan kewilayah-wilayah sekitar Kabupaten
Karanganyar.
F. Keterkaitan Ruang
Konsep keterkaitan merupakan konsep yang menjelaskan keterpaduan atau sintesis
antara suatu fenomena dengan fenoma yang lainnya baik menyangkut fenomena alam,
tumbuhan atau kehidupan sosial. Implementasi konsep keterkaitan dapat dilihat pada Objek
Wisata Budidaya Hutan Mangrove di sekitar kawasn Pantai Sedari, Kabupaten Karawang,
sebelum dikelolanya menjadi kawasan hutan dan pusat edukasi, kawasan tersebut tidak
memiliki recognition, namun setelah dikelola menjadi objek wisata berbasis edukasi sekaligus
melestarikan tumbuhan mangrove, kawasan tersebut lambat laun dikenal dan ramai akan
pengunjung, hal ini berdampak positif pula untuk kenaikan kondisi ekonomi untuk warga
setempat dan untuk lingkungan yang bisa terus terjaga dan terawat dengan baik.
2. Bentuk Objek wisata:
• Objek wisata alam( Natural Resources) : berbenttuk pemandangan alam seperti bentuk
lingkungan pegunungan, lingkungan pantai atau perairan, lingkungan hidup berupa flora
dan fauna atau bentuk lain, contohnya di tempat tinggal saya (Jakarta) adalah Hutan
Mangrove yang berada di Pantai Indah Kapuk, kepulauan seribu
• Objek wisata budaya/ manusia (Human Resources): dipengaruhi lingkungan atau
kehidupan manusia ; museum, candi, tarian, upacara adat, pemakaman dll. Di tempat saya
tinggal objek wisata budaya ada beberapa yaitu; kota tua, Taman Mini Indonesia Indah,
Rumah Pitung, dll

• Objek Wisata Buatan Manusia ( Man Made Resources): dipengaruhi aktivitas manusia,
contohnya ancol, dufan, pantai reklamasi PIK, dll
3. Sisa-sisa penambangan batuan kapur yang membentuk sebuah pemandangan yang begitu
menakjubkan dan mirip dengan Cappadocia di Turki. Bukit-bukit sisa penambangan tidak hanya
menampilkan suatu konsep pahatan dan ukiran namun juga membentuk sebuah gua-gua kecil
yang begitu menarik.dapat menjadi focus objek wisata yang menarik jika diolah dengan baik,
apalagi penambahan danau buatan di sekitar lokasi bukit kapur akan menambah daya Tarik
wisatawan untuk menjadi objek foto.
4. Menurut saya mahasiswa tidak hanya membantu dalam publikasi namun juga dalam
pemasukan wisata karena pada umumnya mahasiswa datang berwisata bergerombol lalu
mempublikasikannya di sosial media masing masing.
5. Menurut saya di beberapa objek wisata sudah karena geografi mempelajari aneka macam
gejala di muka bumi dari sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dan keruangan, oleh karena
itu kajian geografi tentang kepariwisataan menyangkut tinjauan dari salah satu sudut pandang
tersebut maupun kombinasinya. Aspek keruangan pariwisata dikaji aktivitas manusia dengan
fokus utama pada tiga komponen utama (tempat/daerah asal wisatawan, tempat/daerah tujuan
wisata, serta perhubungan antara keduanya), dan salah satu syarat objek wisata adalah sapta
pesona pariwisata. Namun ada beberapa objek wisata yang belum karena belum memenuhi aspek
aman dalam sapta pesona pariwisata karena berada di zona merah (area longsor).

Anda mungkin juga menyukai