Abstract
Watershed Management comprehensively considers the boundaries and characteristics of physical watersheds
that have precision and detail of data sources. Determination of the Watershed zone in a digital process is
supported by the development of satellite-based remote sensing surface data and supported by spatial data
analysis management technology with Geographic Information System. Provincial spatial boundaries and
watershed characteristics include the area, slope and land use in the area so as to support the watershed
management.
34
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
35
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
diperoleh gambaran bentuk dan ketinggian terdapat di permukaan bumi yang posisinya
permukaan bumi dalam bentuk data digital diberikan atau diketahui. Jadi Sistem
dengan tingkat resolusi tinggi Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu
Perolehan data SRTM ini didapatkan kesatuan formal yang terdiri dari berbagai
dengan menngunakan instrument radar sumber daya fisik dan logika yang
dimana untuk memperoleh topografi berkenaan dengan objek-objek yang
(elevasi) data, payload SRTM dilengkapi terdapat di permukaan bumi.
dengan dua aperture sintetis radar antena. Teknik pemrosesan data image, data vektor,
Satu antena terletak di Shuttle payload, poligon, dan titik akan menggunakan
yang lain di ujung tiang dengan jarak 60 layanan teknik analisa spasial dari
meter dari Shuttle payload pertama. SRTM perangkat lunak sistem informasi geografis.
memanfaatkan teknik yang disebut
interferometri radar untuk memperoleh Kemampuan SIG juga dikenali dari fungsi-
informasi topografi. Dalam radar fungsi analisis yang dapat dilakukannya.
interferometri, dua gambar radar yang Secara umum, terdapat dua jenis fungsi
diambil dari lokasi yang sedikit berbeda. analisis yaitu fungsi analisis spasial dan
Perbedaan antara gambar ini fungsi analisis atribut (basisdata atribut).
memungkinkan untuk perhitungan elevasi Fungsi analisis spasial ini terdiri dari :
permukaan, atau perubahan. Pada SRTM, 1. Klasifikasi (reclassify), fungsi ini
dua gambar radar yang diperlukan untuk mengklasifikasikan atau
melakukan interferometri yang diperoleh mengklasifikasikan kembali suatu data
secara bersamaan oleh dua antena. spasial atau data atribut menjadi data
Ada dua jenis panel antena: C-Band dan spasial yang baru dengan menggunakan
X-Band. Data radar C-band diproses di Jet kriteria tertentu.
Propulsion Laboratory (JPL) menyediakan 2. Overlay, fungsi ini mengasilkan data
Digital Elevation Model (DEM) global. spasial baru minimal dari dua data
DEM resolusi lebih tinggi yang dihasilkan spasial yang menjadi masukkannya.
dari data radar X-Band, diolah dan fungsi analisis spasial overlay akan
didistribusikan oleh German Aerospace dikenakan terhadap ketiga data atribut
Center, DLR. tersebut.
Sistem Informasi Geografis (SIG) 3. Buffering, fungsi ini akan menghasilkan
data spasial baru yang berbentuk poligon
Pada dasarnya, istilah Sistem Informasi
atau zone dengan jarak tertentu dari data
Geografis (SIG) merupakan gabungan dari
spasial yang menjadi masukannya. Data
tiga unsur pokok yaitu : sistem, informasi,
spasial tidak akan menghasilkan data
dan geografis. Istilah sistem dapat
spasial baru yang berupa lingkaran-
didefinisikan sebagai sekumpulan objek,
lingkaran yang mengelilingi titik-titik
ide berikut saling keterhubungannya (inter-
pusatnya. Untuk data spasial garis akan
relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran
menghasilkan data spasial baru yang
bersama. Dan istilah geografis merupakan
berupa poligon-poligon yang melingkupi
bagian dari spasial (keruangan) atau
garis-garis. Demikian pula untuk data
mengandung pengertian suatu persoalan
spasial poligon, akan menghasilkan data
mengenai bumi : permukaan dua atau tiga
spasial baru yang berupa poligon-
dimensi. Sedangkan informasi geografis
poligon yang lebih besar dan kosentris.
mengandung pengertian informasi
4. Digital Image Processing (pengolahan
mengenai tempat-tempat yang terletak di
citra dijital), fungsi ini dimiliki oleh
permukaan bumi, pengetahuan mengenai
perangkat SIG yang berbasis raster.
posisi dimana suatu objek terletak di
Karena data spasial permukaan bumi
permukaan bumi, dan informasi mengenai
(citra dijital) banyak didapat dari
keterangan-keterangan (atribut) yang
perekaman data satelit yang berformat
36
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
METODOLOGI
Penentuan DAS dan karakteristik DAS
berlokasi pada kawasan perkotaan
Batusangkar Kabupaten Tanah Datar yang
dibatasi oleh koordinat 0o 30’ 54.75” S,
100o 30’ 25.33” E dan 0o 22’ 31.82” S, 100o
38’ 50.97” E yang mempunyai kondisi Gambar 1. Tampilan citra kawasan
topografi bervariasi mulai dari datar,
bergelombang hingga berbukit dengan
elevasi berkisan antara 450 – 800 m di atas Proyeksi sistem koordinat :
permukaan laut serta mempunyai WGS_1984_UTM_Zone_47S
kemiringan yang beragam. Dengan kondisi Projection: Transverse_Mercator
topografi yang beragam ini akan False_Easting: 500000.00
menghasilkan subdas-subdas dalam jumlah False_Northing: 10000000.00
yang besar. Central_Meridian: 99.00
Scale_Factor: 0.999600
Penentuan watershed dan stream secara Latitude_Of_Origin: 0.00
interpretasi manual sangat tergantung Linear Unit: Meter (1.000000)
kepada penafsiran secara subjectif selain itu
juga akan membutuhkan ketelitian dan Sistem Koordinat Geografik :
waktu yang cukup lama.
GCS_WGS_1984
Untuk penentuan kawasan DAS beserta
Angular Unit: Degree
karaktersitiknya secara analisa spasial GIS
(0.017453292519943299)
maka dilakukan beberapa tahap pekerjaan
meliputi : Prime Meridian: Greenwich
- penyiapan data masukan berupa data (0.0000)
image citra serta pengaturan sistem Datum: D_WGS_1984
koordinat citra. Spheroid: WGS_1984
- Melakukan analisis image berupa Semimajor Axis: 6378137.000
pembuatan watershed dan stream Semiminor Axis:
- Pengelolaan data GIS dan 6356752.31424517930
geoprocessing serta analisis spasial Inverse Flattening:
GIS untuk mendapatkan karakteristik 298.25722356300003
fisik watershed
- Membuat rancangan layout dan tabel Sehingga diperoleh tampilan citra SRTM
seperti berikut
Penyiapan data
Untuk mendapatkan bentuk permukaan
DAS diperoleh dengan memanfaatkan citra
(image) yang diperoleh dari citra SRTM
dengan mengatur sistem proyeksi dan
sistem koordinat yang digunakan.
37
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
Dari peta SRTM selanjutnya dilakukan Tahapan tersebut dapat dilihat pada
analisis berupa pembuatan garis kontur dari diagram berikut :
grid terrain dengan interval kontur yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
Garis kontur
Zonasi DAS
Karakteristik DAS
38
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
39
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
Secara grafik penyebaran kemiringan dengan zona DAS yang meliputi hutan
disetiap zona dapat dilihat pada gambar rakyat, pemukiman, lapangan diperkeras,
berikut : sawah, semak belukar, tanah kosong,
tegalan dan kebun
40
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
Penyajian DAS
Penyajian data dilakukan dalam bentuk
format data spasial dalam sebuah peta
dengan sistem koordinat dan skala tertentu
dan menggunakan kaidah-kaidah kartografi.
Selain itu juga dilengkapi dengan data
atribut yang tersusun dalam sebuah basis
data
41
POLI REKAYASA Volume 14, Nomor 1, Oktober 2018 ISSN : 1858-3709
42