BELAKANG Meskipun air dikuasai oleh negara, namun terdapat ruang pemanfaatan air
oleh pihak swasta dengan mengikuti ketentuan yang berlaku
PEKERJAAN Aturan yang merinci manfaat yang diperoleh negara dari pemanfaatan air oleh
swasta adalah Permen PUPR No. 15/PRT/M/2017 tentang Tata Cara
Perhitungan Besaran Nilai Perolehan Air Permukaan
Tahun 2023 Dinas SDA Jawa Barat melakukan sebuah studi untuk melakukan
pewilayahan Hulu Tengah Hilir DAS Dalam Rangka Perolehan NPA, khususnya
di WS Citarum. Meskipun WS Citarum adalah WS strategis nasional yang
menjadi kewenangan pusat, namun dalam hal penentuan NPA, sesuai
peraturan tetap menjadi kewenangan Pemprov Jabar, dalam hal ini DSDA
Jabar
Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan analisis GIS untuk melakukan perwilayah pada setiap
MAKSUD DAN
DAS di WS Citarum.Tujuannya yaitu untuk memperoleh batas perwilayahan setiap DAS di WS
TUJUAN
Citarum, baik dalam bentuk peta shp maupun peta raster
1. Pengumpulan data-data sekunder yang terdiri dari:
a. Peta-peta shp dasar, seperti peta sungai, kontur, tutupan lahan, batas administrasi dan lainnya
b. Peta shp dan JPG pembagian DAS di WS Citarum, baik berdasarkan KLHK maupun
Kementerian PUPR
c. Digital elevation model (DEM)
d. Pedoman/dasar peraturan untuk melakukan pewilayahan DAS
2. Identifikasi dan menentukan batas DAS yang akan digunakan dalam pewilayahan (KLHK atau
Kementerian PUPR)
3. Analisis kemiringan lereng, tutupan lahan, dan digitasi kondisi CAT
4. Analisis erosi
5. Perwilayahan setiap DAS menggunakan sistem GIS, menggunakan data dasar kontur, dan garis
LINGKUP sungai, sesuai dengan batas DAS yang digunakan sebagaimana hasil dari poin 2. Adapun data
PEKERJAAN dari poin 3 dan 4 dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan hulu, tengah dan hilir
DAS
6. Analisis karakteristik untuk setiap wilayah DAS, meliputi:
e. Luas setiap wilayah DAS (DAS bagian hulu, tengah dan hilir)
f. Lingkup administrasi
g. Kemiringan lereng
h. Kawasan Cekungan Air Tanah (CAT)
i. Tutupan lahan
j. Kondisi erosi permukaan
7. Layout peta hasil pewilayahan untuk setiap DAS
8. Penyusunan laporan hasil kajian, meliputi laporan pendahuluan, laporan akhir dan album gambar.
Lokasi pekerjaan dalam studi ini adalah seluruh DAS di WS Citarum yang meliputi 19
DAS, baik DAS kecil maupun besar. DAS utama di WS ini adalah DAS Citarum, disamping
terdapat 3 DAS besar lainnya seperti DAS Cipunagara, DAS Ciasem dan DAS Cilamaya.
DAS Cilamaya
DAS Ciasem
LOKASI
PEKERJAAN
DAS
Cipunagara
DAS Citarum
METODE
PERWILAYAHAN
DAS DAN ANALISIS
KARAKTERISTIKNY
A
A
MULAI
Luas (km2)
768
Persentase
4326.38
6995.61
≤8% >8%
WS Citarum di dominasi oleh lereng <8% (datar), sedangkan
lahan-lahan dengan lereng tinggi hanya 40% dari
keseluruhan luas DAS. Lahan-lahan dengan kelerengan
datar, Sebagian besar terdapat di bagian utara, cekungan
bandung dan wilayah cianjur. Untuk DAS-DAS kecil di bagian
utara kelerengannya hampir seluruhnya <8%. Kondisi
morfologi di bagian utara sangat dipengaruhi oleh aktifitas
sedimen, sedangkan aktifitas tektonik yang membentuk
rangkaian pegunungan terdapat di bagian selatan
TUTUPAN LAHAN Tutupan Lahan WS Citarum
Terbangun 15.44%
Tambak/Empang 3.78%
Sungai/Danau/Waduk/Situ 2.15%
Tutupan Lahan
Semak Belukar 3.50%
Sawah 41.58%
Ladang/Tegalan 8.16%
Kebun/Perkebunan 11.15%
Hutan 14.20%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%
Persentase Luas
CAT
CAT CIBUNI 0.06%
CAT CIATER 4.62%
CAT CIANJUR 3.97%
CAT BOGOR 0.01%
CAT BEKASI-KARAWANG 23.30%
CAT BATUJAJAR 0.63%
CAT BANJARSARI 0.07%
CAT BANDUNG-SOREANG 14.74%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Persentase luas
KELERENGAN (LS)
5000
4000
Luas (km2)
3000 2842.55
2342.86
2000
1000
524.29
34.64
0
I II III IV V
Kelas Erosi
39%
30% 26%
43%
Jumlah
100
50 26 30
0
Air Minum Industri Niaga
Peruntukan Kegiatan