RINGKSAN
LAPORAN
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II i
KATA PENGANTAR
Ringkasan Laporan merupakan ringksan hasil pelaksanaan pekerjaan yang belum sudah
dengan direksi dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga didalamnya telah
mengakomodasi masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Secara
substansi, Ringkasan Laporan ini memuat dan menguraikan hasil dan pembahasan
pekerjaan, mulai darei inventarisasi lapangan, kajian social dan kelembagaan, audit teknis,
aknop, kesimpulan dan rekomendasi secara ringkas.
Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam
pekerjaan ini serta ikut andil dalam penyusunan maupun Ringkasan Laporan ini. Semoga
dengan adanya laporan ini bisa memberikan manfaat bagian semua pihak yang
berkepentingan.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Jumlah Responden Berdasarkan Kepemilikan Aset dan Bangunan ...............14
Tabel 4.9. Pengetahun Masyarakat Mengenai Fungsi Bangunan Konservasi Tanah dan
Air (KTA)........................................................................................................16
Tabel 4.10. Perawatan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) ................................16
Tabel 4.11. Perbaikan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) .................................16
Tabel 4.14. Susunan Keanggotaan Tim Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah Sungai
Citarum ..........................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
BAB 1. PENDAHULUAN
Sungai Citarum merupakan salah satu sungai strategis di Jawa Barat. Di bagian hulu
sungai Citarum terdapat 3 (tiga) waduk besar, yaitu Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur.
Ketiga waduk tersebut dapat memasok 20% kebutuhan listrik Jawa-Bali. Selain itu sungai
Citarum menyediakan kebutuhan air irigasi sawah di wilayah Pantura Jawa Barat, air baku
untuk air minum PDAM DKI Jakarta, dan kebutuhanair air untuk industri,
Debit sungai pada musim hujan sangat besar, sebaliknya pada musim kemarau debit
sungai kecil, hingga menimbulkan masalah kekeringan. Permasalahan banjir terjadi daerah
Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Banjaran, dan beberapa wilayah lain di Kabupaten
Bandung.
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum telah membangun beberapa infrastruktur konservasi
berupa checkdam di anak-anak sungai citarum, rehabilitasi situ dan penataan sungai mati.
Dalam rangka mengetahui kondisi bangunan-bangunan tersebut, Perum Jasa Tirta II pada
tahun anggaran 2020 RKAP 2020, menyelenggarakan pekerjaan Perencanaan Teknis
Pekerjaan Op Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II.
Maksud dari pekerjaan ini adalah mengkaji peraturan yang berlaku, inventarisasi kondisi
secara fisik, menilai kinerja sarana dan prasarana melalui audit teknis dan penyusunan
AKNOP bangunan konservasi di DAS Citarum Hulu. Sedangkan tujuan adalah untuk
mendapatkan data akurat tentang kondisi sarana dan prasarana bangunan konservasi (cek
dam, situ dan oxbow) yang sesuai dengan kondisi lapangan dan sekaligus menyusun
AKNOP.
Sasaran dari pekerjaan ini adalah (1) terinventarisasinya bangunan konservasi, (2)
tersusunnya parameter-parameter; tata cara penelusuran, dan penilaian kinerja; (3)
tersusunnya hasil penelusuran sarana dan prasarana, audit teknis, dan AKNOP.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 2
Lokasi pekerjaan terletak di WS Citarum, Wilayah Kerja Seksi Citarum Hulu Timur & Barat
Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II.
Standar teknis dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara
lain adalah:
Lingkup kegiatan dalam Pekerjaan Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit
Wilayah IV Perum Jasa Tirta II adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
2) Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
3) Pengkajian peraturan dan dokumen teknis terkait dengan Operasi dan
Pemeliharaan
4) Analisa Hasil Pengumpulan Data
5) Pembuatan hasil penelusuran sarana dan prasarana bangunan konservasi
6) Pembuatan hasil audit teknis sarana dan prasarana bangunan konservasi
7) Pembuatan AKNOP sarana dan prasarana bangunan konservasi
8) Penyusunan kelembagaan pengelola bangunan konservasi
9) Penyelenggaraan Diskusi Dengan Pihak-Pihak Terkait
10) Pembuatan laporan-Laporan
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 4
2.1 Umum
Secara umum, Bab ini menguraikan tentang karateristik DAS ditinjau dari aspek geometri
DAS/sungai, posisi dan letak DAS, kondisi fisik DAS seperti tanah, geologi, kelerengan dll,
serta dilengkapi dengan gambaran umum dari aspek kependudukan
DAS Citarum Hulu mencakup meliputi 7 (tujuh) Kabupaten dan 2 (dua) kota. Proporsi
luasan adalah sebagai berikut:
Secara spasial, posisi DAS Citarum Hulu dapat dilihat pada gambar berikut.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 6
Sebaran penggunaan di wilayah DAS Citarum Hulu disajikan pada Tabel 2.3.
Distribusi spasil penggunaan lahan di DAS Citarum Hulu adalah sebagai berikut.
DAS Citarum Hulu mayoritas berada di ketinggian <750 mdpl (Tabel 2.4 dan Gambar 2.5).
Sedangkan sebaran kemiringan lereng disajikan pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.6
2.4.3 Geologi
Menurut Van Bemmelem (1949), fisiografi lokasi pekerjaan berada pada zona fisiografi
Bandung. Zona Bandung memiliki karakteristik banyak memiliki gunungapi baik yang
sudah tidak aktif (gunungapi tipe B dan C) yang ditandai dengan fumarol dan solfatara dan
gunungapi yang masih aktif (gunungapi tipe A). Secara geologis, DAS Citarum dapat dilihat
pada Gambar 2.7.
2.4.4 Klimatologi
Di daerah sekitar DAS Citarum Hulu dipengaruhi oleh dua iklim tropis yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Pada periode 2014-2018, iklim DAS Citarum menurut
klasifikasi Schmith dan Fergusson termasuk kelas C (iklim Agak Basah), dengan
Temperatur rata-rata bulanan sekitar 26.31 °C; Kelembaban udara relatif tahunan rata-rata
81.05%; Rata-rata penyinaran matahari 77.02%; dan Kecepatan angin rata-rata harian
sebesar 48 km/hari. Hujan rata-rata wilayah pada DAS Citarum Hulu disajikan pada
Gambar 2.8.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 10
2.4.5 Geohidrologi
Secara visual, peta kepadatan penduduk di DAS Citarum Hulu adalah sebagai berikut:
✓ Masyarakat pada umumnya masih berpegang pada asas kebersamaan dan gotong
royong. Karakter sosial masyarakat cenderung bersifat kekeluargaan dan tidak bersifat
individualis.
✓ Peranan tokoh masyarakat maupun aparat pemerintah masih dianggap kuat dalam
kehidupan masyarakat.
✓ Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat interaksi sosial yang masih cukup tinggi,
baik dalam organisasi formal maupun tidak formal.
Sebanyak 51 warga di DAS Citarum Hulu menjadi responden dalam survei sosial ekonomi
(Lihat Tabel 4.1.)
Rekapitulasi pengelolaan air yang berkaitan dengan sumber air minum, air mencuci dan
snitasi serta drainase disajikan pada tabel-tabel berikut.
Sumber Air
No Jumlah Presentase
Minum
1 Isi ulang 8 16%
2 Mata air 3 6%
3 Sumur 36 72%
4 Sungai 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber : Analisis Konsultan Tahun 2020
Fungsi Bangunan
No Konservasi Tanah Jumlah Presentase
dan Air (KTA)
1 Tahu 35 70 %
2 Tidak Tahu 15 30%
Jumlah 50 100.00%
Sumber : Analisis Konsultan Tahun 2020
1. Pengerukan sampah dan sedimen yang menutupi cekdam dan aliran air, hal ini
menyebabkan meluapnya genangan sungai yang terhambat alirannya oleh sampah.
2. Pengecekan dan pemeliharaan secara rutin.
3. Penguatan pondasi dan dasar bangunan agar tidak mudah hancur.
4. Rehabilitasi bangunan yang sudah hancur.
5. Sosialisasi terhadap masyarakat dan dinas terkait pembangunan dan pemeliharaan
bangunan.
4.5 Kelembagaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 525/
KTPS/M/2018 menganai pembentukan pembentukan tim koordinasi pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai Citarum susunan keanggotaan tim koordinasi pengelolaan SDA
Wilayah Sungai Citarum adalah sebagai berikut:
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 18
1. Cekdam
2. Situ
3. Sungai Mati (Oxbow)
Jumlah cekdam yang dilakukan inventarisasi, sekaligus dilakukan audit teknis adalah
sebanyak 89 cekdam yang sebarannya terdapat di Kabupaten Bandung.
Jumlah situ yang diinventarisasi adalah sebanyak 7 buah, tersebar di wilayah Kabupaten
Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Hasil inventarisasi sungai mati (oxbow) adalah sebanyak 17 buah yang seluruhnya
berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung.
Pembahasan lebih detail dari hasil inventarisasi, dibahas secara bersamaan dalam BAB
AUDIT TEKNIS.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 21
6.1.1 Parameter
Parameter yang dipertimbangkan dalam audit teknis untuk setiap jenis bangunan adalah
sebagai berikut.
1. Cekdam
Parameter yang digunakan dalam audit teknis bangunan cekdam, terdiri dari:
a. Volume sedimen
b. Kondisi pasangan batu
c. Kondisi trap sedimen
d. Kondisi plesteran
e. Kondisi acian
f. Kondisi finishing siar
2. Situ
Mengingat jumlah situ yang ada di Unit Wilayah IV PJT II tidak terlalu banyak seperti
halnya bangunan cekdam, maka penentuan skala prioritas penanganan (OP/rehab)
untuk bangunan situ ditetapkan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Meskipun
penentuan skala prioritas situ ditentukan berdasarkan pengamatan lapangan, namun
terdapat beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan, yakni:
a. Kondisi situ ditinjau dari okupasi lahan di sekitar sempadan/kawasan/badan airnya.
Situ-situ yang sempadannya masih alami/cukup alami lebih diprioritaskan ditangani
segera daripada situ yang kawasan sekitarnya sudah mengalami alih fungsi. Hal ini
didasari oleh kemudahan dalam pengelolaannya, karena situ yang masih alami
dipandang lebih mudah untuk dilakukan rehabilitasi dibandingkan situ yang
sempadan/kawasannya telah beralih fungsi menjadi kawasan lain, seperti
perumahan
b. Tingkat alih fungsi badan situ yang dimaksud. Sebagai contoh, situ yang telah
mengalami alih fungsi lain, tapi dimanfaatkan di bidang perairan misalnya kolam
ikan, akan lebih diprioritaskan segera ditangani dibandingkan situ-situ yang telah
mengalami alih fungsi total (tidak dalam bidang perairan) seperti
apartemen/perumahan (contoh Situ Pariuk). Sama halnya dengan poin (a), hal ini
didasari oleh kemudahan dalam pengelolannya
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 22
c. Fungsi dari situ yang bersangkutan, apakah masih dimanfaatkan sebagai sumber
air atau tidak. Sebagai ilustrasi, situ yang masih difungsikan sebagai sumber air
(MCK/pertanian/peternakan) namun situ yang bersangkutan telah penuh dengan
sedimen, maka situ tersebut akan lebih diprioritaskan dibandingkan situ-situ yang
lain
d. Kewenangan pengelolaannya. Situ-situ yang masih dikelola pihak pemerintah lebih
diprioritaskan untuk ditangani daripada situ yang telah dikelola oleh lembaga lain
(non pemerintah), seperti badan usaha
3. Sungai Mati (Oxbow)
Sama halnya penentuan prioritas penanganan untuk situ, penentuan prioritas sungai
mati (oxbow) ditentukan berdasarkan hasil pengamatan lapangan. Dimana keberadaan
bangunan air (inlet/outlet) pada sungai mati yang dimaksud menjadi prioritas utama.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Sungai mati yang telah memiliki inlet dan outlet akan menjadi prioritas pertama
2. Sungai mati yang hanya memiliki inlet atau outlet akan menjadi prioritas kedua
3. Sungai mati yang tidak memiliki inlet atau outlet akan menjadi prioritas terakhir
Audit teknis situ dan sungai mati (oxbow) dibuat berdasarkan hasil visualisasi kondisi
lapangan sebagaimana dijelaskan dalam sub bab 6.1.1. Sementara audit teknis cekdam
dihitung dengan menggunakan metode skoring, dimana alur perhitungannya sebagai
berikut.
Sebagai penjelasan tambahan, skor max dan skor min diperoleh dari hasil penilaian
setiap parameter yang telah diisi dalam instrumen survei lapangan. Adapun angka “5”
ditentukan oleh konsultan dengan pertimbangan klasifikasi kerusakan pada umumnya
dibagi dalam 5 tingkat, yakni:
1. Baik
2. Cukup Baik
3. Sedang
4. Agak Rusak
5. Rusak
2. Perhitungan Bobot
Perhitungan bobot untuk masing-masing parameter menggunakan formula:
Bobot = 5 – ((nilai max – Nilai min) – SS)
Keterangan
“5” = Koefisien yang ditetapkan
Nilai max/min = Diperoleh dari hasil penilaian instrumen
SS = Skor satuan
6.2.1 Cekdam
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa total skor maksimum adalah
sebesar 22,486 dan total skor minimum adalah 0. Hasil analisis lanjut, berkaitan dengan
rekapitulasi prioritas penanganan bangunan diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 6.1., total bangunan cekdam yang diprioritaskan OP adalah sebanyak
61 buah, sementara 28 sisanya tidak termasuk kedalam prioritas OP. Cekdam yang tidak
termasuk kedalam prioritas OP adalah bangunan cekdam yang harus dilakukan rehab, baik
rehab ringan maupun berat.
6.2.2 Situ
Berdasarkan hasil audit teknis terhadap 7 situ yang dilakukan penilaian, diperoleh hasil
sebagai berikut.
Atas dasar kondisi tersebut, tidak ada sungai mati (oxbow) yang diprioritaskan ditangani
dibandingkan yang lainnya. Sehingga pembahasan yang ditonjolkan dalam laporan ini
berkaitan dengan sungai mati adalah pembuatan rekomendasi tindak lanjut yang harus
dilakukan pengelola untuk setiap sungai mati (oxbow) yang ada.
6.3.1 Cekdam
Kondisi eksisting setiap cekdam, prioritas OP, rehab dan rencana tindak lanjut yang
direkoemndasikan untuk masing-masing cekdam disajikan pada Tabel 6.2.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 25
Bangunan sedikit ada kerusakan dengan Masih Berfungsi dengan baik tidak ada dampak lingkungan yang begitu Pengerukan sedimen dengan
1 1
sedimen tiap trap telah penuh signifikan 3.34 4 volume 0.68 m3
Bangunan masih dalam kondisi bagus dan Masih berfungsi dengan baik berkurangnya volume pengkisan tanah di Pengerukan sedimen dengan
2 2 kondisi sedimen telah penuh setara dengan dinding setelah adanya bangunan tersebut. volume 2.29 m3
sedimen trap 2.30 4
Bangunan relatif masih bagus dan perlu ada Meski terdapat sedikit retakan, dasar sungai lebih tinggi semenjak adanya Pengerukan sedimen dengan
3 3 sedikit penambalan pada bagian yang retak masih dapat berfungsi dengan bangunan tersebut volume 0.42 m3
dan rusak baik 7.65 3
Terdapat bagian bangunan yang terpotong tidak berfungsi dengan baik terjadi pendalaman secara alami akibat Pengerukan sedimen dengan
dan terbawa longsor akibat lokasi bangunan karena sudah di tertutup oleh terjunan air setelah sedimen trap dan saat volume 0.80 m3
4 4
berada pada saluran air dengan kemiringan sedimen dan juga bagian hujan sering terjadi longsoran dari dinding
yang curam dan dinding yang sangat tinggi bangunan yang terbawa longsor bangunan 0.81 Rehab Berat
Terdapat bagian bangunan yang terpotong Tidak dapat berfungsi secara terjadi pendalaman secara alami akibat Pengerukan sedimen dengan
dan terbawa longsor akibat lokasi bangunan maximal karena beberapa bagian terjunan air setelah sedimen trap dan saat volume 0.75 m3
5 5 berada pada saluran air dengan kemiringan bangunan terkena longsoran dan hujan sering terjadi longsoran dari dinding
yang curam dan dinding yang sangat tinggi sudah tertutupi sedimen dan bangunan
sampah 0.76 Rehab Berat
Bangunan sudah hancur oleh aliran sungai, Sudah tidak berfungsi Terkikisnya dinding-dinding perkebunan Pengerukan sedimen dengan
6 6 hanya menyisakan sedikit bangunan pada warga saat debit aliran tinggi volume 0.33 m3
lokasi 0.34 Rehab Berat
Sedikit bangunan terkikis aliran air, sedimen Masih berfungsi akan tetapi tidak terdapat pendangkalan dasar sungai pada Pengerukan sedimen dengan Rehabilitasi ringan dengan
telah memenuhi tampungan dan pernah maximal akibat penuhnya lokasi tersebut volume 0.67 m3 pemasangan pasangan batu
dilakukan penambahan sedimen trap dengan sedimen pada tampungan dengan volume 2.09 m3,
7 7
menggunakan karung berisi tanah plesteran 1. 88 m2, acian 1.3
m2, dan finishing siar 3.21
9.16 Rehab Ringan m2.
Bagian bangunan masih relatif bagus, tetapi Tidak berfungsi akibat rusaknya lokasi tersebut menjadi area pengendapan Pengerukan sedimen dengan
sedimen trap terjadi kerusakan akibat aliran sedimen trap bagi batu sungai yang terbawa oleh aliran volume 2.71 m3
arus air sungai
8 8
Lanjutan 1
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Terdapat bagian bangunan yang rusak dan tidak berfungsi akibat penuhnya mempengaruhi suply air ke daerah aliran Pengerukan sedimen dengan
perlu perbaikan, kondisi bangunan tertutupi sedimen trap dan tertutupnya bisa berupa irigasi atau lainnya volume 0.33 m3
10 10 oleh tumbuhan liar dan juga sedimen sudah aliran air
menjadi lahan tumbuhan liar pada ruas sungai
7.55 Rehab Berat
Terdapat bagian bangunan yang rusak dan tidak berfungsi akibat penuhnya Sudah tidak dapat menampung sedimen Pengerukan sedimen dengan
perlu perbaikan, kondisi bangunan tertutupi sedimen trap dan tertutupnya dan menghambat suply air. volume 1.51 m3
11 11 oleh tumbuhan liar dan juga sedimen sudah aliran air
menjadi lahan tumbuhan liar pada ruas sungai
7.47 Rehab Berat
Terdapat bagian bangunan yang rusak dan tidak berfungsi akibat penuhnya mempengaruhi suply air ke daerah aliran Pengerukan sedimen dengan
perlu perbaikan, kondisi bangunan tertutupi sedimen trap dan tertutupnya bisa berupa irigasi atau lainnya volume 0.66 m3
12 12 oleh tumbuhan liar dan juga sedimen sudah aliran air
menjadi lahan tumbuhan liar pada ruas sungai
0.66 Rehab Berat
Bangunan masih dalam kondisi bagus dan Masih berfungsi, serta menjadi Menjadi sumber air perkebunan sekitar Pengerukan sedimen dengan
13 13 kondisi sedimen telah penuh setara dengan saluran dari rembesan air serta menjadi penampungan air dari run of volume 0.63 m3
sedimen trap perkebunan sekitar melalui pipa sekitar 0.64 4
Bangunan masih dalam kondisi bagus dan masih berfungsi dengan baik. meningkatkan ketinggian dari dasar saluran Pengerukan sedimen dengan
14 14 kondisi sedimen telah penuh setara dengan air volume 1.61 m3
sedimen trap 1.62 4
Kondisi bangunan masih tampak bagus, masih berfungsi dengan baik akibat adanya back water ketika air Pengerukan sedimen dengan
dengan kondisi sedimen telah penuh pada menabrak bangunan sehingga membuat volume 1.07 m3
15 15
tampungan sedimen trap. pengikisan dinding sebelum bangunan
meningkat 1.07 4
Kondisi bangunan berlokasi sebelum dan sudah tidak berfungsi untuk pengikisan dinding sungai semakin Pengerukan sedimen dengan
sesudah jembatan, akan tetapi telah hancur bagian yang hancur meningkat dan tanah yang terkikis semakin volume 0.92 m3
16 16 akibat debit air yang sangat tinggi sehingga mendekati arah perumahan warga
pada kondisi saat ini telah di rehab sebagian
pada dinding dari bronjong oleh warga 0.93 Rehab Berat
Kondisi bangunan masih bagus dan masih berfungsi dengan baik dan tidak ada dampak lingkungan yang begitu Pengerukan sedimen dengan
tampungan sedimen telah penuh. efektifitas tampungan sedikit signifikan hanya saja karena banyak volume 0.76 m3
terkendala karena tampungan pepohonan yang condong ke sungai maka
17 17
telah penuh banyak dauh-daun yang berguguran
langsung ke sungai dan menjadi endapan
sampah 0.76 4
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 27
Lanjutan 2
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih bagus, sedimen pada masih berfungsi dengan baik setelah di bangun ketika hujan deras maka Pengerukan sedimen dengan
18 18 tampungan penuh, dan menjadi cebakan permukaan air mengkat lebih tinggi volume 0.56 m3
pengendapan batu sungai 0.57 4
Kondisi bangunan terdapat yang retak dan secara fungsi, bangunan tersebut bangunan tersebut dimanfaatkan sebagai Pengerukan sedimen dengan
bagian yang terkikis oleh air sehingga roboh, masih dapat berfungsi tempat menyuci dan mandi apabila saat volume 0.52 m3
19 19
maka perlu dilakukan penambalan pada cuaca cerah dan air jernih
bagian yang roboh 7.75 Rehab Berat
kondisi bangunan sebagian terdapat yang secara fungsi, bangunan tersebut Pengaruh lingkungan umumnya berasal Pengerukan sedimen dengan
roboh akibat pengikisan air sungai, dan jugamasih dapat berfungsi dari luar bangunan yaitu urugan tanah yang volume 0.96 m3
20 20
urugan tanah menutupi sebagian ruas sungai masuk kedalam sungai sehingga
mempengaruhi warna air yang mengalir 14.25 Rehab Berat
Kondisi bangunan relatif masih bagus belum secara fungsi, bangunan tersebut sebelum adanya bangunan tersebut Pengerukan sedimen dengan
ada yang roboh meski terdapat beberapa masih dapat berfungsi apabila hujan deras biasanya luapan air volume 3.70 m3
21 21 retakan paa bangunan bisa sampai rumah warga, saat setelah di
bangun luapan tersebut dapat tertahan
oleh bangunan tersebut. 3.71 4
Kondisi bangunan masih dalam kondisi bagus, masih dapat berfungsi dengan Kecilnya aliran air akibat pembagian Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada tampungan nampak penuh dan baik saluran irigasi, dan saat debit tinggi volume 2.58 m3
22 22 aliran air dengan debit kecil semenjak dibangunnya bangunan tersebut
pengikisan tanah dinding menjadi
berkurang 2.59 4
Kondisi bangunan masih dalam kondisi bagus, masih berfungsi dengan baik Disekitar bangunan dibuat pemandian dan Pengerukan sedimen dengan
23 23 sedimen pada tampungan telah penuh juga tempat penyucian bagi warga volume 1.12 m3
1.12 4
Kondisi bangunan masih dalam kondisi bagus, masih berfungsi dengan baik meningkatkan ketinggian dari dasar sungai Pengerukan sedimen dengan
24 24 sedimen pada tampungan telah penuh akibat adanya sedimentasi dibangunan volume 1.60 m3
tersebut. 1.60 4
Kondisi bangunan masih bagus, terdapat fungsi terganggu oleh endapan saat debit air besar dapat menimbulkan Pengerukan sedimen dengan
endapan tanah yang telah di tumbuhi tanah yang ada di bangunan luapan air yang melebihi batas bangunan volume 1.80 m3
25 25
tanaman liar menghalangi ruas sungai sehingga tidak dapat menahan (banjir)
sedimen secara efektif 1.81 4
Kondisi bangunan terdapat yang roboh pada secara fungsi, bangunan tersebut Terjadi pendangkalan dasar sungai setelah Pengerukan sedimen dengan Rehabilitasi ringan dengan
bagian ujung bangunan akibat pengikisan air masih dapat berfungsi adanya bangunan tersebut. volume 0.67 m3 pemasangan pasangan batu
dengan volume 3.40 m3,
26 26
plesteran 3.28 m2, acian 2.28
m2, dan finishing siar 4.11
13.75 Rehab Ringan m2.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 28
Lanjutan 3
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan terdapat yang roboh pada secara fungsi, bangunan tersebut saat debit air besar dapat menimbulkan Pengerukan sedimen dengan Rehabilitasi ringan dengan
bagian tengah bangunan dan perlu dilakukan masih dapat berfungsi luapan air yang melebihi batas bangunan volume 0.25 m3 pemasangan pasangan batu
penambalan pada bagian tersebut (banjir) dengan volume 1.51 m3,
27 27
plesteran 1. 25 m2, acian 0.87
m2, dan finishing siar 2.32
6.20 Rehab Ringan m2.
Kondisi bangunan terdapat yang roboh akibat secara fungsi, bangunan tersebut bangunan tersebut menjadi area Pengerukan sedimen dengan
kikisan air, akan tetapi bagian sedimen trap masih dapat berfungsi pembuangan sampah oleh beberapa warga volume 0.84 m3
28 28
masih bagus sehingga terjadi penumpukan endapan
sampah dibangunan tersebut. 0.84 Rehab Ringan
kondisi bangunan terdapat beberapa bagian secara fungsi, bangunan tersebut Terjadi pengikisan tanah sawah warga Pengerukan sedimen dengan
yang rusak, seperti pada tangga bangunan masih dapat berfungsi tp tidak akibat back water pada saat debit air yang volume 0.45 m3
29 29 yang roboh dan pada bagian sedimen trap berfungsi maximal akibat tinggi memasuki bangunan yang relatif
tertutupnya sebagian ruas sungai lebih sempit dari dimensi sungai tanpa
akibat adanya endapan tanah bangunan 4.70 Rehab Berat
Terdapat beberapa bagian yang retak dan masih berfungsi, dan aliran air penampungan sedimen yang penuh serta Pengerukan sedimen dengan Rehabilitasi ringan dengan
roboh pada ujunga bangunan serta kondisi apabila tidak ada hujan maka banyak juga sampah perkebunan pada volume 1.91 m3 pemasangan pasangan batu
sedimen yang telah penuh. tidak ada air yang mengalir bangunan, membuat warga menjadi dengan volume 1.95 m3,
30 30
beranggapan bangunan tersebut plesteran 1. 72 m2, acian 1.2
pembuangan sampah. m2, dan finishing siar 2. 32
9.10 Rehab Ringan m2.
Bangunan masih dalam kondisi bagus akibat Masih berfungsi dengan baik pada saat debit air deras tidak ada banjir Pengerukan sedimen dengan
telah adanya perbaikan pada tahun 2017, terhadap lingkungan pemukiman warga volume 4.38 m3
31 31 sedimen relatif memenuhi sedimen trap,
hanya berkisar 10-15 cm sisa dari tampungan
tersebut 4.38 4
Bangunan masih dalam kondisi bagus, masih berfungsi tetapi sebagian warga sekitar memanfaatkan bangunan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada tampungan telah penuh dan tertutupi oleh endapan tanah sebagai tempat merendam kayu-kayu yang volume 1.45 m3
32 32
sebagian ruas tertutupi oleh endapan tanah akan di gunakan sebagai bahan pembuatan
yang telah di tumbuhi tanaman liar bilik. 1.45 4
Bangunan masih dalam kondisi bagus, masih berfungsi tetapi sebagian warga sekitar memanfaatkan bangunan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada tampungan telah penuh dan tertutupi oleh endapan tanah sebagai tempat merendam kayu-kayu yang volume 1.51 m3
33 33
sebagian ruas tertutupi oleh endapan tanah akan di gunakan sebagai bahan pembuatan
yang telah di tumbuhi tanaman liar bilik. 1.52 4
Bangunan terdapat yang retak dan juga masih berfungsi setelah adanya bangunan tersebut setiap Pengerukan sedimen dengan Rehabilitasi ringan dengan
penyempitan dari dinding sungai ke bangunan hujan sering menimbulkan banjir dengan volume 1.91 m3 pemasangan pasangan batu
cukup besar ketinggian sekitar 100 - 125 cm dari dengan volume 2.21 m3,
34 34
permukaan tanah, dan menghanyutkan plesteran 1. 56 m2, acian 1.09
barang-barang warga sekitar. m2, dan finishing siar 2.64
9.42 Rehab Ringan m2.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 29
Lanjutan 4
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Bangunan masih dalam kondisi bagus, masih berfungsi dengan baik saat debit air tinggi bangunan tersebut Pengerukan sedimen dengan
35 35 terdapat bongkahan potongan bangunan yang mengurangi lupan air atau banjir terhadap volume 2.89 m3
berasal dari transportasi aliran air lingkungan sekitar bangunan 2.89 4
kondisi bangunan telah roboh sepenuhnya Tidak berfungsi area tersebut merupakan area cebakan Pengerukan sedimen dengan
36 36 pengendapan batu sungai volume 0 m3
0.00 Rehab Berat
Kondisi bangunan rusak, dan sekitar 20% yang tidak berfungsi Banyak sampah yang tersangkut pada sisa- Pengerukan sedimen dengan
37 37 tersisa dari total keseluruhan bangunan sai bangunan sehingga menjadi area volume 1.47 m3
pengendapan sampah 1.48 Rehab Berat
Pengerukan sedimen dengan
38 38
0.96 4 volume 0.96 m3
Pengerukan sedimen dengan
39 39
0.50 4 volume 0.50 m3
Terdapat retakan pada beberapa bagian Masih berfungsi Terjadi pendangkalan sungai serta Pengerukan sedimen dengan
bangunan, dan sedimen telah penuh pada mengurangi pengikisan dinding perumahan volume 0.77 m3
40 40 tampunan tersebut. Bangunan tertutupi dan juga pesawahan warga
tanaman liar yang merambat di sepanjang
bangunan 4.43 4
Terdapat beberapa retakan pada bagian Masih berfungsi dengan baik Mengurangi erosi dinding-dinding Pengerukan sedimen dengan
bangunan dan juga sedimen telah penuh pada perkebunan warga sekitar, sehingga volume 1.01 m3
41 41
tampungan, banyak tumbuhan liar yang mengurangi sedimen tanah yang dibawa
tumbuh pada bangunan oleh aliran sungai 3.16 4
Kondisi bangunan masih bagus, serta sedimen Masih berfungsi dengan baik Dengan adanya bangunan serta Pengerukan sedimen dengan
pada tampungan telah penuh. keberadaan batu sungai membuat volume 0.56 m3
42 42 kecepatan aliran air berkurang sehingga
mengurangi kemungkinan terkikisnya
bangunan jembatan setelah bangunan 0.56 4
Kondisi bangunan tertutupi oleh tanaman liar, tidak berfungsi dengan baik keberadaan bangunan hanya mengurangi Pengerukan sedimen dengan
43 43 sebagian besar bangunan rusak dan roboh, karena bangunan rusak erosi pada dinding sungai volume 0.80 m3
0.80 Rehab Berat
Kondisi bangunan telah rusak total dan tidak berfungsi area sisa bangunan menjadi tempat Pengerukan sedimen dengan
44 44 sedimen trap telah hancur pengendapan batu sungai volume 2.64 m3
2.64 Rehab Berat
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 30
Lanjutan 5
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih dalam keadaan masih berfungsi dengan baik dengan adanya bangunan tersebut, terjadi Pengerukan sedimen dengan
45 45 bagus, sedimen pada tampungan telah penuh pendangkalan dasar sungai. volume 1.61 m3
1.62 4
Kondisi bangunan telah rusak dan tidak ada tidak berfungsi area sisa bangunan menjadi tempat Pengerukan sedimen dengan
46 46 sisa-sisa bangunan pengendapan batu sungai volume 0.33 m3
0.33 Rehab Berat
Kondisi bangunan masih dalam keadaan masih berfungsi dengan baik saat debit air tinggi bangunan tersebut Pengerukan sedimen dengan
bagus, sedimen pada tampungan telah penuh mengurangi lupan air atau banjir terhadap volume 2.77 m3
47 47 lingkungan sekitar bangunan, serta
mengurangi erosi pada dinding-dinging
tanah pemukiman warga 2.78 4
Kondisi bangunan masih dalam keadaan masih berfungsi dengan baik saat debit air tinggi bangunan tersebut Pengerukan sedimen dengan
bagus, sedimen pada tampungan telah penuh mengurangi lupan air atau banjir terhadap volume 2.32 m3
48 48 lingkungan sekitar bangunan, serta
mengurangi erosi pada dinding-dinging
tanah pemukiman warga 2.32 4
Kondisi bangunan masih dalam keadaan masih berfungsi dengan baik, dan Terjadi pendangkalan dasar sungai, serta Pengerukan sedimen dengan
bagus, sedimen pada tampungan telah penuh saluran pipa masih berfungsi menjadi pengendapan batu sungai, volume 1.09 m3
49 49 dan juga bangunan tersebut menjadi area sehingga berkurangnya sedimen dan
pengendapan batu sungai kecepatan aliran air yang mengikis
bangunan jembatan 1.10 4
Kondisi bangunan masih dalam keadaan masih berfungsi dengan baik dengan adanya bangunan tersebut, terjadi Pengerukan sedimen dengan
50 50 bagus, sedimen pada tampungan telah penuh pendangkalan dasar sungai. Dan banyak volume 1.65 m3
sampah yang berada di bangunan tersbut. 1.66 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Fungsi terganggu karena trap I berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah memenuhi dan II sudah penuh dengan besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.34 m3
51 51 kapasitas tampungan. terdapat banyak sedimen dan sampah hampir penuh dan terdapat banyak
sampah pemukiman yang berpotensi sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai menghambat aliran sungai 2.49 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Fungsi terganggu karena trap I berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah memenuhi dan II sudah penuh dengan besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.30 m3
52 52 kapasitas tampungan. terdapat banyak sedimen dan sampah hampir penuh dan terdapat banyak
sampah pemukiman yang berpotensi sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai menghambat aliran sungai 0.31 4
Sebagian besar bangunan mengalami Fungsi terganggu karena sebagian Kondisi tampungan sedimen yang penuh Pengerukan sedimen dengan
kerusakan dan tampungan sedimen telah besar bangunan trap rusak dan dan banyaknya sampah yang menghambat volume 1.43 m3
penuh oleh sedimen dan sampah. Tanggul trap lainnya sudah penuh dengan aliran sungai menyebabkan air meluap
pada bagian hilir trap II roboh akibat erosi. sedimen dan sampah ketika musim hujan datang dan berpotensi
terjadi erosi pada dinding sungai bagian
53 53
hilir. Pada bagian hulu, terjadi back water Rehabilitasi ringan dengan
akibat desain dan pembangunan badan pemasangan pasangan batu
sungai dan jembatan yang salah sehingga dengan volume 5 m3,
menyebabkan banjir besar. plesteran 5 m2, acian 3.48
19.91 Rehab Ringan m2, dan finishing siar 5 m2.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 31
Lanjutan 6
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
54 54
baik terhadap lingkunan sekitar 5.00 3 volume 5 m3
Sebagian besar bangunan mengalami Fungsi terganggu karena sebagian Kondisi tampungan sedimen yang penuh Pengerukan sedimen dengan
kerusakan dan tampungan sedimen telah besar bangunan trap rusak dan dan banyaknya sampah yang menghambat volume 0.26 m3
penuh oleh sedimen dan sampah. Tanggul trap lainnya sudah penuh dengan aliran sungai menyebabkan air meluap
55 55
alami pada bagian hilir bangunan mengalami sedimen dan sampah ketika musim hujan datang dan berpotensi
pengikisan terjadi longsor akibat pengikisan dinding
sungai 0.27 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada bagian hulu dan hilir bangunan baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 1.20 m3
sudah memenuhi kapasitas untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
56 56
tampungan sedimen pada yang sampah yang berpotensi menghambat
hampir memenuhi kapasitas aliran sungai
tampungan 22.49 1
Kondisi bangunan masih baik. Namun, Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada bagian hulu dan hilir bangunan baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 1.19 m3
sudah memenuhi kapasitas untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
57 57
tampungan sedimen pada yang sampah yang berpotensi menghambat
hampir memenuhi kapasitas aliran sungai
tampungan 1.20 4
Kondisi bangunan masih cukup baik, hanya Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
pada bagian ujung trap II sedikit roboh. baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.80 m3
kondisi sedimen pada trap I dan II sudah untuk terganggu akibat hampir penuh
58 58
hampir memenuhi kapasitas tampungan tampungan sedimen pada trap I
dan II yang hampir memenuhi
kapasitas tampungan 12.57 2
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.76 m3
memenuhi kapasitas tampungan untuk terganggu akibat hampir penuh
59 59
tampungan sedimen pada trap I
dan II yang hampir memenuhi
kapasitas tampungan 0.77 4
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 32
Lanjutan 7
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.22 m3
memenuhi kapasitas tampungan. terdapat untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
banyak sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
60 60
menghambat aliran sungai. bangunan tanggul dan II yang hampir memenuhi menghambat aliran sungai
pada dinding sungai bagian hilir rusak akibat kapasitas tampungan dan
erosi. rusaknya tanggul sungai bagian
hilir cekdam 0.23 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah memenuhi baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.65 m3
kapasitas tampungan. terdapat banyak untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
61 61
sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai dan II yang memenuhi kapasitas menghambat aliran sungai
tampungan 10.12 2
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.03 m3
memenuhi kapasitas tampungan. terdapat untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
banyak sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
62 62
menghambat aliran sungai. bangunan tanggul dan II yang hampir memenuhi menghambat aliran sungai
pada dinding sungai bagian hilir rusak akibat kapasitas tampungan dan
erosi. rusaknya tanggul sungai bagian
hilir cekdam 0.04 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.46 m3
memenuhi kapasitas tampungan. terdapat untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
63 64
banyak sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai dan II yang hampir memenuhi menghambat aliran sungai
kapasitas tampungan 2.62 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.95 m3
memenuhi kapasitas tampungan. terdapat untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
64 65
banyak sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai dan II yang hampir memenuhi menghambat aliran sungai
kapasitas tampungan 0.96 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi terhadap lingkunan sekitar volume 0.91 m3
memenuhi kapasitas tampungan untuk terganggu akibat
65 66
tampungan sedimen pada trap I
dan II yang hampir memenuhi
kapasitas tampungan 0.91 4
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
66 67
baik terhadap lingkunan sekitar 0.67 4 volume 0.67 m3
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 33
Lanjutan 8
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0 m3
memenuhi kapasitas tampungan. terdapat untuk terganggu akibat hampir penuh dan terdapat banyak
67 68
banyak sampah pemukiman yang berpotensi tampungan sedimen pada trap I sampah pemukiman yang berpotensi
menghambat aliran sungai dan II yang hampir memenuhi menghambat aliran sungai
kapasitas tampungan 0.00 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I hampir memenuhi baik. Namun, fungsi berpotensi terhadap lingkunan sekitar volume 0.05 m3
kapasitas tampungan untuk terganggu akibat
68 69
tampungan sedimen pada trap I
yang hampir memenuhi kapasitas
tampungan 0.06 4
Kondisi bangunan masih baik. Namun, kondisi Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II sudah hampir baik. Namun, fungsi berpotensi terhadap lingkunan sekitar volume 1.12 m3
memenuhi kapasitas tampungan untuk terganggu akibat
69 70
tampungan sedimen pada trap I
dan II yang hampir memenuhi
kapasitas tampungan 1.12 4
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
70 71
baik terhadap lingkunan sekitar 0.45 4 volume 0.45 m3
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
71 72
baik terhadap lingkunan sekitar 1.08 4 volume 1.08 m3
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen pada trap I dan II hampir penuh, dan baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.30 m3
72 73 terdapat banyak sampah pemukiman yang untuk terganggu akibat hampir penuh
berpotensi menghambat aliran sungai tampungan sedimen pada trap I
dan II yang hampir penuh 0.31 4
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
73 74
baik terhadap lingkunan sekitar 3.89 4 volume 1.73 m3
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 1.05 m3
74 75 sampah perkebunan yang berpotensi untuk terganggu akibat hampir penuh
menghambat aliran sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh 4.97 3
Kondisi bangunan masih baik Masih dapat berfungsi dengan Bangunan memberikan dampak baik Pengerukan sedimen dengan
75 76
baik terhadap lingkunan sekitar 5.50 3 volume 0.50 m3
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 34
Lanjutan 9
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Bangunan trap masih dalam kondisi baik, Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedangkan bangunan tanggul pada dinding baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.25 m3
76 77 sungai bagian hilir rusak akibat erosi. untuk terganggu akibat hampir penuh dan berpotensi
Tampungan sedimen hampir penuh. tampungan sedimen yang hampir bertambahnya tanggul yang rusak akibat
penuh dan erosi yang terjadi erosi 9.73 2
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.67 m3
77 81 untuk terganggu akibat hampir penuh
tampungan sedimen yang hampir
penuh 0.68 4
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 3.28 m3
78 82 sampah pemukiman yang berpotensi untuk terganggu akibat hampir penuh
menghambat aliran sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh 3.29 4
Bangunan trap I dan II masih dalam kondisi Tidak berfungsi dengan baik bagian hilir bangunan mengalami erosi Pengerukan sedimen dengan
baik, sedangkan trap III sudah hancur. akibat rusaknya trap III dan yang menyebabkan warga resah dan volume 4.44 m3
79 84
Sebagian bangunan tanggul rusak akibat erosi. rusaknya tanggul di bagian hilir. khawatir terjadi longsor karena sungai
Tampungan sedimen hampir penuh. berada di bawah jalan raya 4.45 4
Bangunan trap masih dalam kondisi baik, Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedangkan bangunan tanggul pada dinding baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.70 m3
80 85 sungai bagian hilir rusak akibat erosi. untuk terganggu akibat hampir penuh dan berpotensi
Tampungan sedimen hampir penuh. tampungan sedimen yang hampir bertambahnya tanggul yang rusak akibat
penuh erosi 0.70 4
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 0.48 m3
81 86 sampah yang berpotensi menghambat aliran untuk terganggu akibat hampir penuh
sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh 0.48 4
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 4.97 m3
82 87 sampah yang berpotensi menghambat aliran untuk terganggu akibat hampir penuh
sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh 4.98 3
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 1.33 m3
sampah yang berpotensi menghambat aliran untuk terganggu akibat hampir penuh
83 88
sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh dan sampah yang
menumpuk di badan sungai 1.33 4
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 35
Lanjutan 10
Identifikasi Bangunan Deskirpsi Kebutuhan OP dan Rehab
No. No ID -
Total Skore Prioritas
Urut Check Dam Kondisi Fisik Fungsi Lingkungan Operasi Pemeliharaan Rehab ringan
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan berpotensi terjadi luapan air ketika hujan Pengerukan sedimen dengan
sedimen hampir penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi besar akibat tampungan sedimen yang volume 2.69 m3
sampah pemukiman yang berpotensi untuk terganggu akibat hampir penuh
84 89
menghambat aliran sungai tampungan sedimen yang hampir
penuh dan sampah pemukiman
yang menumpuk di badan sungai 2.69 4
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan terjadi pendangkalan sungai setelah Pengerukan sedimen dengan
sedimen telah penuh, dan terdapat banyak baik, namun pada trap I dan II adanya bangunan cekdam tersebut volume 2.39 m3
85 90
sampah yang berpotensi menghambat aliran fungsi trap berpotensi terganggu
sungai karena sedimen sudah penuh 11.05 2
Kondisi bangunan masih baik walaupun Masih dapat berfungsi dengan terjadi pendangkalan sungai setelah Pengerukan sedimen dengan
sebagian kecil bangunan rusak, tampungan baik, namun pada trap I dan II adanya bangunan cekdam tersebut volume 1.37 m3
86 91 sedimen telah penuh, dan terdapat banyak fungsi trap berpotensi terganggu
sampah yang berpotensi menghambat aliran karena sedimen sudah penuh
sungai 12.59 2
Kondisi bangunan masih baik walaupun Fungsi terganggu karena trap Kondisi tampungan sedimen yang penuh Pengerukan sedimen dengan
sebagian kecil bangunan rusak, tampungan sudah penuh dengan sedimen dan dan banyaknya sampah yang menghambat volume 0.43 m3
87 92 sedimen telah penuh, dan terdapat banyak sampah aliran sungai menyebabkan air meluap
sampah yang berpotensi menghambat aliran ketika musim hujan datang
sungai 0.43 Rehab Ringan
Sebagian besar bangunan mengalami Fungsi terganggu karena sebagian Kondisi tampungan sedimen yang penuh Pengerukan sedimen dengan
kerusakan dan tampungan sedimen telah besar bangunan trap rusak dan dan banyaknya sampah yang menghambat volume 0.40 m3
88 93 penuh oleh sedimen dan sampah trap lainnya sudah penuh dengan aliran sungai menyebabkan air meluap
sedimen dan sampah ketika musim hujan datang
0.41 Rehab Berat
Kondisi bangunan masih baik, tampungan Masih dapat berfungsi dengan Kondisi tampungan sedimen yang penuh Pengerukan sedimen dengan
sedimen telah penuh, dan terdapat banyak baik. Namun, fungsi berpotensi dan banyaknya sampah yang menghambat volume 0.81 m3
sampah yang berpotensi menghambat aliran untuk terganggu akibat aliran sungai menyebabkan air meluap
89 95
sungai tampungan sedimen yang hampir ketika musim hujan datang dan membanjiri
penuh pemukiman sekitar cekdam
0.81 4
6.3.2 Situ
Kondisi eksisting, tingkat prioritas OP dan rencana tindak lanjut untuk setiap situ yang diaudit disajikan pada Tabel 6.4.
Situ Pariuk Konstruksi inlet telah Situ telah beralih Pemanfaatan situ tidak Perlu dilakukan pertimbangan oleh Penataan batas kawasan situ (badan, tepi dan
hilang dengan adanya fungsi menjadi bisa lagi dirasakan oleh instansi terkait apakah dengan sisa lahan sempadan situ), penataan dan perkuatan tepi
pembangunan kolam pemancingan lingkungan sekitar yang ada perlu di hidupkan kembali dari situ, penataan outlet, inlet, bangunan ukur dan
3 1
apartemen yang ada di dan pesawahan dikarenakan telah fungsi situ tersebut sehingga fungsi lahan prasarana lainnya. Rerstorasai sungai dan
sisi Timur situ beralih fungsi akan kembali seperti sebelumnya sebagai penjaminan kepastian hukum atas situ dan
situ/danau kawasan sekitarnya.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 37
Lanjutan 1
Situ Ciburuy Kondisi fisik bangunan Dari 3 buah pintu Saluran yang terhimpit Diperlukannya pembersihan sampah di Penataan kawaasan situ (sedang dalam
masih bagus. air, hanya ada 1 karena sampah yang sepanjang saluran agar tidak mengganggu proses) dan pengaturan alokasi/tata air
pintu air yang menumpuk di saluran air aliran air
5 berfungsi. Dua yang 4
lainnya tidak
berfungsi / tidak
digunakan
Situ Umar Belum adanya konstruksi Bangunan masih Masih sering terjadi pengerukan sedimen, perbaikan saluran, Penataan batas kawasan situ berbasis
bangunan inlet. berfungsi dengan banjir walaupun pihak penggunaan water treatment sebelum air konservasi dan resytorasi situ, penataan dan
Bangunan konstruksi air baik Floating Market men- dibuang dari taman wisata ke sungai perkuatan tepi situ, penataan outlet, inlet,
6 yang terdapat di sana klaim bahwa mereka 3 bangunan ukur dan prasarana lainnya.
milik pengelola Floating selalu mengeruk Rerstorasai sungai dan penjaminan kepastian
Market sedimen setiap tahun hukum atas situ dan kawasan sekitarnya.
sampai 50 m3
Dengan sudah Penataan kawasan situ; pemasangan
Fungsional
banyaknya volume Perlu dilakukannya penataan hilir situ / perkuatan tebing situ dengan konstruksi
Tidak terdapat bangunan bangunan tidak
sedimen yang dinding situ, juga diperlukan untuk permeabel (pasangan batu kosong/bronjomg);
inlet maupun outlet. teridentifikasi Perlindungan mata air
7 Situ Kubangpari tertampung, dilakukan pengerukan sedimen yang 1 penataan outlet; dan penataan batas situ
Mata ir secara langsung dikarenakan belum secara vegetatif
pemanafaatan air tertimbun. Serta perlunya perlindungan untuk mejamin kepastian wilayah situ.
tertampung di badan situ adanya bangunan
minum warga menjadi sumber mata air
inlet maupun outlet
tidak maksimal
Lanjutan 1
Kondisi Eksisting Pemeliharaan REHABILITASI
No./Kode
No Dampak Terhadap Tindak Lanjut Volume Plang Identitas
Bangunan Kondisi Fisik Fungsional Bangunan Lain-lain RINGAN SEDANG/BERAT
Lingkungan Pengerukan (m3) (buah)
bagian outlet tertutup Pengerukan pemeliharaan pembangunan inlet dan outlet
timbunan tanah sedimen dan saluran inlet dan yang dapat berfungsi sebagai
Aliran air yang
sehingga air tidak dapat pembangunan outlet untuk Perbaikan pengatur aliran air
Inlet hanya terbuat dari terhambat dan
6 SM. 05 masuk ataupun keluar tanggul untuk 5,062.14 1.00 memperlancar saluran inlet
urugan tanah menggenang di
di bagian outlet memastikan air aliran, sosialisasi dan Outlet
bagian outlet
bagian inlet air keluar masuk dngaturan kemanfaatan buat
masuk secara normal aliran lingkungan Oxbow
Pengerukan pemeliharaan pembangunan inlet dan outlet
Apabila tidak
sedimen dan saluran inlet dan yang dapat berfungsi sebagai
dilakukan pengerukan
Inlet dan outlet hanya pembangunan outlet untuk Perbaikan pengatur aliran air
Inlet dan outlet sedimen, lama
7 SM. 06 A terbuat dari urugan tanggul untuk 103.50 1.00 memperlancar saluran inlet
berfungsi dengan baik kelamaan akan
tanah memastikan air aliran, sosialisasi dan Outlet
menghambat aliran
masuk dan keluar kemanfaatan buat
sungai
tidak terhambat lingkungan Oxbow
Pengerukan pemeliharaan pembangunan inlet dan outlet
bagian inlet dan outlet Akan berakibat sedimen dan saluran inlet dan yang dapat berfungsi sebagai
Inlet dan outlet hanya tertutup timbunan pencemaran pembangunan outlet untuk Pemeliharaan pengatur aliran air
8 SM. 06 B terbuat dari urugan tanah sehingga air tidak lingkungan akibat air tanggul untuk 2,755.76 1.00 memperlancar saluran inlet
tanah dapat masuk ataupun yang tidak bisa memastikan air aliran, sosialisasi dan Outlet
keluar mengalir masuk dan keluar kemanfaatan buat
tidak terhambat lingkungan Oxbow
bagian outlet tertutup Pengerukan pemeliharaan pembangunan inlet dan outlet
timbunan tanah sedimen dan saluran inlet dan yang dapat berfungsi sebagai
Aliran air yang
sehingga air tidak dapat pembangunan outlet untuk Perbaikan pengatur aliran air
Inlet hanya terbuat dari terhambat dan
9 SM. 07 masuk ataupun keluar tanggul untuk 188.70 1.00 memperlancar saluran inlet
urugan tanah menggenang di
di bagian outlet memastikan air aliran, sosialisasi dan Outlet
bagian outlet
bagian inlet air keluar masuk dan keluar kemanfaatan buat
masuk secara normal tidak terhambat lingkungan Oxbow
Pengerukan
Pengendalian
Erosi yang terlalu sedimen untuk
erosi di sekitar
Bagian hulu bangunan Bagian inlet dan outlet lama dibiarkan akan memastikan air
inlet dan outlet, Perkuataan tebing sekitar inlet
10 SM. 08 inlet dan outlet banyak masih tetap berfungsi berpotensi masuk dan keluar 2,748.91 1.00
sosialisasi dan outlet
terjadi erosi. dengan normal menghambat aliran tidak terhambat
kemanfaatan buat
sungai dan pembangunan
lingkungan Oxbow
tanggul di bagian
Pengerukan pemeliharaan pembangunan inlet dan outlet
Apabila tidak
sedimen dan saluran inlet dan yang dapat berfungsi sebagai
dilakukan pengerukan
Inlet dan outlet hanya pembangunan outlet untuk Perbaikan pengatur aliran air
Inlet dan outlet sedimen, lama
11 SM. 09 terbuat dari urugan tanggul untuk 37.62 1.00 memperlancar saluran inlet
berfungsi dengan baik kelamaan akan
tanah memastikan air aliran, sosialisasi dan Outlet
menghambat aliran
masuk dan keluar kemanfaatan buat
sungai
tidak terhambat lingkungan Oxbow
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 40
Lanjutan 2
Kondisi Eksisting Pemeliharaan REHABILITASI
No./Kode
No Dampak Terhadap Tindak Lanjut Volume Plang Identitas
Bangunan Kondisi Fisik Fungsional Bangunan Lain-lain RINGAN SEDANG/BERAT
Lingkungan Pengerukan (m3) (buah)
pemeliharaan pembangunan inlet yang dapat
Akan berakibat saluran inlet dan berfungsi sebagai penurun
bagian inlet dan outlet Pengerukan sedimen dan
pencemaran outlet untuk debit banjir
Inlet dan outlet hanya terbuat tertutup timbunan tanah pembangunan tanggul untuk
12 SM. 10 lingkungan akibat air 451.78 1.00 memperlancar
dari urugan tanah sehingga air tidak dapat masuk memastikan air masuk dan keluar
yang tidak bisa aliran, sosialisasi
ataupun keluar tidak terhambat
mengalir kemanfaatan buat
lingkungan Oxbow
Pada bagian inlet terdapat pembangunan inlet dan outlet
Semenjak adanya
bangunan air dan pintu air yang dapat berfungsi sebagai
bangunan air ini, Pembersihan inlet
Outlet telah tertutup yang sekaligus beroperasi penurun debit banjir
menurut warga, Perlu dilakukan kajian ulang dan outlet dari
timbunan tanah bekas urugan sebagai outlet. Di dekat pintu
seringkali terhadap pengaruh keberadaan timbunan Perbaikan
sungai citarum. Sehingga air ini, telah terjadi
13 SM. 11 menyebabkan banjir bangunan air (pintu air dan 12,162.68 1.00 sedimen, saluran inlet
outlet dan inlet difokuskan pendangkalan akibat sedimen
yang lebih tinggi jika oxbow) terhadap fenomena banjir sosialisasi dan Outlet
pada salah satu sisi sungai yang mengendap, sehingga
dibandingkan yang terjadi. kemanfaatan buat
mati. menyebabkan pendangkalan
sebelum adanya lingkungan Oxbow
dan mengurangi kapasitas
bangunan ini.
penampungan air.
Pada bagian inlet diperlukan
pengerukan sampah serta
pendalaman dasar sungai dengan Pengendalian
Dilihat di permukaan air
pengerukan sedimen serta perlu sampah agar tidak
dipenuhi oleh sampah permukaan air
dilakukan penanggulan pada dibuang ke Oxbow
pemukiman, dinding sungai terdapat banyak
Air mengalami pendangkalan dinding sungai. dan pengendalian
sering terbawa erosi oleh sampah-sampah Perkuatan tebing Oxbow agar
14 SM. 12 yang semula kedalaman air 12- 49,610.85 1.00 erosi tebing secara
aliran air sungai sehingga pemukiman yang tidak terjadi lonsong
14 m, menjadi hanya 5-8 m Pada bagian outlet diperlukan vegettaif,
banyak material yang terendapkan
pengerukan sampah serta sosialisasi
mengakibatkan pendangkalan dibangunan tersebut.
pendalaman dasar sungai dengan kemanfaatan buat
dasar sungai
pengerukan sedimen dan juga lingkungan Oxbow
perlu dilakukan penanggulan pada
dinding sungai.
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 41
Lanjutan 3
Kondisi Eksisting Pemeliharaan REHABILITASI
No./Kode
No Dampak Terhadap Tindak Lanjut Volume Plang Identitas
Bangunan Kondisi Fisik Fungsional Bangunan Lain-lain RINGAN SEDANG/BERAT
Lingkungan Pengerukan (m3) (buah)
Pada bagian inlet diperlukan
pengerukan sampah serta
pendalaman dasar sungai dengan Pengendalian
Dilihat di permukaan air
pengerukan sedimen serta perlu sampah agar tidak
dipenuhi oleh sampah permukaan air
dilakukan penanggulan pada dibuang ke Oxbow
pemukiman, dinding sungai terdapat banyak
Air mengalami pendangkalan dinding sungai. dan pengendalian
sering terbawa erosi oleh sampah-sampah Perkuatan tebing Oxbow agar
15 SM. 13 yang semula kedalaman air 10- 3,061.66 - erosi tebing secara
aliran air sungai sehingga pemukiman yang tidak terjadi lonsong
11 m, menjadi hanya 3-4 m Pada bagian outlet diperlukan vegettaif,
banyak material yang terendapkan
pengerukan sampah serta sosialisasi
mengakibatkan pendangkalan dibangunan tersebut.
pendalaman dasar sungai dengan kemanfaatan buat
dasar sungai
pengerukan sedimen dan juga lingkungan Oxbow
perlu dilakukan penanggulan pada
dinding sungai.
BAB 7. AKNOP
Yang menjadi aturan landasan dalam penyusunan AKNOP adalah Surat Edaran Nomor
05/SE/D/2016 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi
dan Pemeliharaan (AKNOP) Sungai. Landasan aturan dalam penyusunan BOQ adalah
Permen PU No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum.
1. Biaya Operasional
1. Operasi Pada Bangunan Situ
2. Operasi Pada Bangunan Oxbow
2. Biaya Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Pada Bangunan Check Dam
2. Pemeliharaan Pada Bangunan Oxbow
3. Pemeliharaan Pada Bangunan Situ
A OPERASI
A.1 Operasi Pada Bangunan Situ Rp 715,760,400.00
A.2 Operasi Pada Bangunan Oxbow Rp 1,431,520,800.00
Sub Total A Rp 2,147,281,200.00
B PEMELIHARAAN
B.1 Pemeliharaan Pada Bangunan Check Dam Rp 2,107,901,981.30
B.2 Pemeliharaan Pada Bangunan Oxbow Rp 26,266,426,774.03
B.3 Pemeliharaan Pada Bangunan Situ Rp 42,260,766,123.00
Sub Total B Rp 70,635,094,878.33
JUMLAH REAL COST Rp 72,782,376,078.33
PPN 10% Rp 7,278,237,607.83
JUMLAH COST Rp 80,060,613,686.16
DIBULATKAN Rp 80,060,600,000.00
TERBILANG
DELAPAN PULUH MILYAR ENAM PULUH JUTA ENAM RATUS RIBU RUPIAH
Perencanaan Teknis Pekerjaan OP Citarum Hulu di Unit Wilayah IV Perum Jasa Tirta II 44
BAB 8. PENUTUP
Demikian laporan ringkasan (executive summary) ini kami sampaikan sebagai salah satu
laporan utama yang harus diserahkan sesuai dengan KAK dan kontrak kerja. Secara
substansi, laporan ringkasan ini menyajikan intisari / poin-poin penting dari laporan akhir,
sehingga dengan adanya ringkasan ini akan mempermudah pengguna jasa dalam
memahami intisari hasil kegiatan ini.
Mengingat laporan ini bersifat ringkasan, maka tidak seluruh detail hasil kegiatan disajikan
dalam laporan ini. Maka dari itu, laporan akhir disajikan sebagai penunjang terhadap data-
data ringkas yang disajikan dalam laporan ini.