RIWAYAT PEKERJAAN
PRAKTISI BIDANG SUMBER DAYA AIR
06 KESIMPULAN
01
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU
UPAYA PENANGANAN BANJIR SECARA TERPADU
DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI SIG DAN
MODEL NUMERIK BANJIR
TEMA UTAMA :
PENGELOLAAN UU NO. 17 - 2019
SUMBER DAYA AIR
BERBASIS TENTANG
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
GEOGRAFIS
PENGELOLAAN SDA
Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan :
• Konservasi SDA,
• Pendayagunaan SDA,
•Pengendalian Daya Rusak Air.
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
PDRA adalah upaya untuk mencegah, PDRA diutamalan pada upaya Yang dimaksud dengan
menanggulangi, dan memulihkan pencegahan melalui Perencanaan Daya Rusak Air, salah
kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh Daya Rusak Air. Pengendalian Daya Rusak Air satunya adalah
yang disusun secara terpadu
PDRA dilakukan secara menyeluruh yang
mencakup upaya pencegahan,
penanggulangan, dan pemulihan SDA.
dan menyeluruh dalam Pola
Pengelolaan SDA
BANJIR
PROSES UAPAYA PENAGNANAN BANJIR PERMEN PUPR No. 04/PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA
DAN PENETAPAN WILAYAH SUNGAI:
[Pasal 4] Pengelolaan sumber daya air untuk air permukaan ▪ Pola PSDA 20 thn
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota berdasarkan wilayah sungai.
[Pasal 5] Wilayah sungai meliputi : wilayah sungailintas negara, ▪ Rencana PSDA 20 Thn
lintas provinsi, strategis nasional, lintas kabupaten/kota, dan
dalam satu kabupaten/kota ▪ Program PSDA 5 Thn
- Masterplan Banjir
PERMEN PUPR No. 10/PRT/M/2015 TENTANG RENCANA DAN RENCANA - SIDLACOM
TEKNIS TATA PENGATURAN AIR DAN TATA PENGAIRAN :
(Permen PUPR dan NSPM terkait
[Pasal 3] Rencana tata pengaturan air dan tata pengairan berupa :
PENANGANAN BANJIR)
POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Rencana teknis tata pengaturan air dan tata pengairan berupa: ▪ Kegiatan PSDA 1 thn
RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR : - Penanganan Banjir Darurat
Perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk - Operasi & Pemeliharaan Sungai
menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air dan berfungsi sebagai pedoman
dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air, dan PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR pada wilayah sungai;
ESTUARINE &
RIVER FLOODS
COASTAL FLOODS
BANJIR
SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
UPAYA PENANGANAN BANJIR SECARA TERPADU
DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI SIG DAN
MODEL NUMERIK BANJIR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
• Vector
• Bisa berupa titik (Points), garis & poligon
• “Features” (house, lake, etc.)
Real world : Overlay Raster dan Vektor • Multi Informasi yang bisa diberikan oleh
satu vector dalam format data Attribut.
• Contoh suatu polygon mempunyai
informasi atribut : batas administrasi, luas,
keliling dsb.
METODA PROSES PENGADAAN DATA SIG
PEMROSESA
N CITRA &
KLASIFIKASI
METODA PROSES PENGADAAN DATA SIG
BMKG
•http://gis.piku.klimat.bmkg.go.id/ArcGIS/rest/services
•http://gis.bmkg.go.id/arcgis/rest/services
SUMBER DATA SIG DI INDONESIA
http://tanahair.indonesia.go.id
HIDROLOGI
BERBASIS SIG
UPAYA PENANGANAN BANJIR SECARA TERPADU
DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI SIG DAN
MODEL NUMERIK BANJIR
HIDROLOGI BERBASIS SIG
Data SIG dalam Simulasi Hidrologi Data SIG
• Digital Elevation Model
(DEM) (BIG)
• Jaringan Sungai (BIG)
• Data Tutupan Lahan
(KLHK)
• Data Jenis Tanah
(Pertanian)
• Peta Pos Curah Hujan
(BMKG, PUSAIR, BBWS,
DSPDA Prov)
Simulasi Hidrologi :
• Semi Distributed
• Distributed
TOOLS :
• Hec-HMS
• WMS
• MIKE SHE
HIDROLOGI BERBASIS SIG - BATAS DAERAH TANGKAPAN HUJAN
OUTLET DAS
33,81% 55,35%
10,84%
Lokasi Pekerjaan
Luas
No Jenis Penggunaan Lahan
Km2 %
1 Hutan 4.527,60 27,75%
2 Perkebunan 2.882,16 17,53%
3 Permukiman 203,85 1,25%
4 Pertambangan 17,22 0,11%
5 Pertanian Lahan Kering 1.750,49 10,73%
6 Pertanian Lahan Kering Bercampur dengan Semak 2.703,14 16,57%
7 Rawa 1,25 0,01%
8 Sawah 1.012,73 6,21%
9 Semak/Belukar 2.566,18 15,73%
10 Tanah Terbuka 461,32 2,83%
11 Tubuh Air 211,54 1,30%
Jumlah 16.314,96 100,00%
HIDROLOGI BERBASIS SIG – SIMULASI HIDROLOGI
DEBIT BANJIR RENCANA SUNGAI
Hidrograf Q20
HIDROLOGI BERBASIS SIG – PARAMETER C.A - DRAINASE PERKOTAAN
Luas Catchment
Laju Erosi (Ton/Tahun)
Tingkat Bahaya Erosi Median (ha)
INPUT OUTPUT
1.5
TMA (m)
0.5
• Verifikasi genangan terhada titik-titik banjir yang terjadi
• Hasil Simulasi Numerik Banjir berupa data raster
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 genagnan yang dioverlay dengan data SIG sehingga bisa
t (Jam) dijadikan justifikasi teknis.
MODEL NUMERIK BANJIR 1D – DATA SIG
PENANGANAN
BANJIR TERPADU
UPAYA PENANGANAN BANJIR SECARA TERPADU
DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI SIG DAN
MODEL NUMERIK BANJIR
PENGELOLAAN BANJIR TERPADU - INTEGRATED FLOOD MANAGEMENT (IFM)
• Konsep Pengelolaan Banjir Terpadu tidak
terlepas dari kerangka Pengelolaan Sumber
Daya Air Terpadu (PSDAT) - Integrated Water
Resources Management (IWRM)
• PSDAT : upaya pengelolaan SDA yang
terkoordinasi atau yang dapat disinergikan
untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial yang optimal dengan tanpa
mengorbankan keberlanjutan ekosistem.
• IFM adalah pengintegrasian upaya pengelolaan
banjir yang terdiri dari pengelolaan sumber
http://www.aidforum.org/Topics/health-and-
wash/integrated-flood-management-ifm-a-
daya air (SIDLACOM), upaya pengelolaan
new-approach-to-flood-management/ lahan dan lingkungan, dan pengelolaan
resiko dengan melakukan upaya pengelolaan
keberlanjutan (sustainibility).
KERANGKA PIKIR PENANGANAN BANJIR
Jarak Permukiman Lama Genangan Tinggi Genangan Frekuensi Kejadian
dengan Sungai Banjir Banjir Banjir
• PENGKAJIAN ANCAMAN
Ancaman/Bahaya (hazard); adalah suatu kondisi, secara KERENTANAN BENCANA BANJIR
alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan
jiwa manusia. KAPASITAS BENCANA BANJIR
• PENGKAJIAN KERENTANAN
Kerentanan (Vulnerability); adalah sekumpulan kondisi RISIKO
dan atau suatu akibat keadaan (faktorfisik, sosial, 1. Aturan dan kelembagaan BENCANA BANJIR
ekonomi dan lingkungan) yang berpengaruh buruk penanggulangan bencana
terhadap upaya-upaya pencegahan dan
2. Peringatan dini dan kajian risiko
bencana
penanggulangan bencana banjir. PENANGANAN BANJIR
3. Pendidikan Kebencanaan
• PENGKAJIAN KAPASITAS 4. Pengurangan Faktor Risiko
Kapasitas (Capacity) adalah kekuatan dan potensi yang
dimiliki sehingga mampu mencegah, mengurangi, siap-
siaga, menanggapi dengan cepat atau segera pulih dari
suatu kedaruratan dan bencana.
PENANGANAN BANJIR TERPADU
Penataan Sempadan
Penurunan indeks Penataan Tata Ruang
kerentanan Wilayah Tembilahan
Ruang Terbuka Hijau
Backwater
Q20 Sungai Indragiri + MHWL
Penampang Eksisting
2. Sempadan berdasarkan ruas sungai dengan jalan raya di tepi palung sungai
Sempadan berada 15
m dari tepi palung
ditambah dengan lebar Sempadan berada 15
jalan m dari garis keruntuhan
PENANGANAN BANJIR TERPADU - PENATAAN TATA RUANG WILAYAH
• Penataan Sempadan
dengan SIG dapat
Tanggul memberikan informasi
bangunan yang berada
di dalam garis semapdan
Batas Sempadan, 3m dari Tanggul • Memberikan jumlah dan
luas bangunan yang
mengokupasi GSS
KESIMPULAN
UPAYA PENANGANAN BANJIR SECARA TERPADU
DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI SIG DAN
MODEL NUMERIK BANJIR
KESIMPULAN
Pengelolaan SDA Berbasis GIS sudah menjadi keharusan dalam
upaya mengoptimalkan kesejahteraan ekonomi dan sosial agar
program pengelolaan SDA berkelanjutan
Ketersediaan data GIS dari pemerintah dengan One Map One Policy
dapat memberikan kemudahan dalam mengupaykan penanganan
banjir secara terpadu
Model Numerik Banjir akan sangat presisi dengan bantuan Data berbasis
GIS sebagai alat bantu dalam penanganan banjir terpadu, terutama
dalam kaitannya dengan kalibrasi dan verifikasi model numerik
TERIMA KASIH
• POLITEKNIK NEGERI BANDUNG untuk memberikan kesempatan
yang berharga pada saya sebagai alumni
• Dosen di Teknik Sipil UNJANI yang telah memberikan motifasi
• Dr Ir. Yadi Suryadi, MT dan team kajian Banjir Tembilahan atas
data, saran dan masukannya
• Semua pihak yang telah membantu