Anda di halaman 1dari 19

Peningkatan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pengelolaan


Sungai
BALAI PSDA SERAYU CITANDUY
SUNGAI KEPU
BANJARNEGARA
11 JUNI 2022
ATURAN RUJUKAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESTA NOMOR I7 TAHUN 2019
TENTANG SUMBER DAYA AIR

Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 Tentang Sungai

Peraturan menteri PUPERA No. 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau

Surat Edaran Dirjen Sumber Day Air No. 05/SE/D/2016


Tentang Pedoman Penlenyelenggaraan Kegiatan Operassi dan Pemerliharaan
Prasarana Sungai serta Pemeliharaan Sungai

Pedoman Penilian Kondisi Fisik Prasarana Sungai dan Sungai 2019


LATAR BELAKANG

Sungai merupakan salah satu sumber air yang paling pokok diantara berbagai sumber air lainnya. Pada
tingkat tertentu kebutuhan manusia akan air dapat terpenuhi secara alamiah oleh sungai baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.

Dengan perkembangan manusia, baik berkaitan dengan peningkatan jumlah manusia maupun tingkat
kehidupannya, maka kebutuhan akan air baik secara kuantitas dan kualitas semakin meningkat,
sehingga semakin sulit untuk dapat dipenuhi oleh sungai secara alamiah.

Kenyataan sering kita jumpai, debit sungai cenderung semakin menurun, dan juga kualitas airnya
mengalami penurunan, sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh manusia. Gejala ini timbul terutama
pada sungai-sungai yang mengalir melalui daerah permukiman dan perindustrian.

Keadaan lain juga terjadi kerusakan lingkungan sungai, baik pada daerah hulu,tengah maupun hilir
karena kegiatan manusia yang tanpa mempertimbangkan kelestarian fungsi sungai. Sedimentasi,
semakin sempitnya palung sungai, rusaknya bantarannya sungai, pengambilan komoditas tambang
tanpa terkendali semakin mempercepat rusaknya sungai.
Maka sangat diharapkan koordinasi dan kerjasama
dengan semua pihak untuk mengawasi dan
melindungi serta menjaga kelestarian sungai.

Saat ini tumbuh dengan pesat rasa kepedulian masyarakat akan sungai,
yang berbentuk wadah komunitas sungai dengan berbagai macam
kepeduliannya misalnya:

1. Peduli terhadap penataan lingkungan sungai.


2. Peduli terhadap kualitas air sungai/pencemaran.
3. Peduli terhadap pencegahan penyalahgunaan bantaran dan sempadan.
BAGIAN – BAGIAN SUNGAI
Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah Pengelolaan Sumber Daya Air dalam satu
atau lebih Daerah Aliran Sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari
atau sama dengan 2.000 (dua ribu) kilometer persegi

Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang


merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya

Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan


palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sunga
Muara sungai
Q = 0,278 C I A
Q = debit banjir kala ulang (m3/det)
C = Koefisien limpasan
I = Intesitas hujan rata rata dalam t jam
(mm/jam)
A= luas daerah tangkapan air (Km2)
= 0,278 factor konversi
Tipe Sungai
1. Berdasarkan aliran

a. Sungai abadi, yaitu sungai yang berair sepanjang tahun karena


muka air tanah lebih tinggi dari dasar sungai.
b. Sungai berselang, sungai berair saat muka air tanah lebih tinggi
dari dasar sungai, dan tak berair bila muka air tanah lebih rendah
dari dasar sungai
c. Sungai tak kekal/menentu, sungai hanya berair saat hujan saja,
karena muka air tanah selalu berada di bawah dasar sungai.
2. Berdasarkan umur atau genetik

a. Sungai muda (youthfull), terdapat dipegunungan,penampang berbentuk V tidak


beraturan, berarus deras, banyak teIjadi erosi,
b. Sungai dewasa (mature), penampang sungai dan lembah sungai lebih lebar,
kemiringan lebih landai, erosi ke arah tebing lebih banyak dibanding erosi dasar
c. Sungai tua (old), penampang sungai lebih lebar, kemiringan lebih landai, terdapat
meander dan meander belt. Terbentuk tanggul alam sepanjang sungai
POLA ALIRAN SALURAN TERBUKA
3. Berdasarkan sistem

a.Braided ditandai oleh sedimen yang


relatif tinggi, perbedaan kemiringan
yang relatif tinggi, aliran atau arus yang
bervariasi, dan lereng atau tebing tidak
stabil, kurang bervegetasi .
b. Meandering sebaliknya.
Kriteria Penetapan Garis Sempadan diatur dalam Pasal 4
sampai dengan Pasal 12.

Pastikan bahwa tanpa kecuali sungai


mempunyai sempadan, sehingga
di dokumen penliaan tercantum nilai
kondisinya.

( Prosentase adanya pelanggarn dan


atau penyalahgunaan pemanfaatan
dihitung dan dibandingkan terhadap
panjang sungai)

Metode Irisan (Method of Slice), Fellenius , Bhisop


KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kebutuhan dihitung berdasarkan kriteria panjang sungai, lebar
sungai, dengan memperhatikan posisi atau letak sungai yang
bersangkutan
Letak/posisi Beban Kerja Beban kerja
sungai Lebar sungai
Pengamat Juru

Perkotaan < 20 m < 50 Km 10 Km


20 - < 50 m < 35 Km 5 Km
> 50 m < 25 Km 10 Km di tiap sisi
sungai
Di luar perkotaan < 20 m < 100 Km 15 Km
20 - < 50 m < 75 Km 10 Km di tiap sisi
sungai
> 50 m < 35 Km 10 Km di tiap sisi
sungai
PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN OP PRASARANA SUNGAI SERTA
PEMELIHARAAN SUNGAI

Kegiatan Penyusunan Rencana Biaya Pelaksanaan OP


Perencanaan Tahunan (AKNOP)

1. Fungsi penyediaan dan alokasi air 1.Pengumpulan data penelusuran 1. Operasi prasarana sungai
2. (SOP) penanggulangan bahaya banjir sungai ; 2. Pemeliharaan sungai dan
3. Ketetapan mengenai batas sempadan 2. Identifikasi dan analisis tingkat bangunan sungai
3. OP bangunan/pos
sungai kerusakan;
pemantau kondisi
4. Pelaksanaan fungsi pengelolaan kualitas 3.Pengukuran dan pembuatan hidrologi, hidroklimatologi
air detail desain; dan kualitas air.
5. Pemetaan daerah rawan banjir 4.Pengaturan cara penyelesaian 4. OP Peralatan berat dan
6. Pemeliharaan preventif pekerjaan; peralatan transportasi
7. Perbaikan pompa banjir dan pintu 5. RAB dan 5. OP Bangunan kantor,
pengendali banjir 6. Perencanaan jadwal pelaksanaan 6. OP Peralatan informasi dan
pekerjaan telekomunikasi
PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH DAS

PENGEMBANGAN SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN


DAN AIR TANAH

STRATEGI: PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI DAN RENCANA


AKSI PERBAIKAN KUALITAS SUNGAI
• PENGEMBANGAN DAN PROMOSI
INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN
DAN PENEGAKAN HUKUM DI PENEGAKAN HUKUM BAGI PELAKU PENCEMARAN AIR
PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI

PENGEMBANGAN DAN PROMOSI INDUSTRI RAMAH


• PENGALIHAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI PEMBUANGAN
SEKTOR INDUSTRI, KOMERSIAL,
PERTANIAN DAN KEHUTANAN KE
LIMBAH INDUSTRI
ARAH YANG RAMAH LINGKUNGAN INVENTARISASI INDUSTRI YANG POTENSIAL MENCEMARI
SUNGAI

SOSIALISASAI PROGRAM SUPERKASIH KHUSUS UNTUK


PENANGANAN PENCEMARAN DARI INDUSTRI

PEMBANGUNAN IPAL BARU UNTUK INDUSTRI GABUNGAN

16
Terima kasih
• H. MOCH ICHWAN, SH.,MH.
• DPRD PROVINSI JAWA TENGAH
• KOMISI D :
• BIDANG PEMBANGUNAN
Bina marga, Cipta Karya, Perumahan rakyat &
Pemukiman, Pengelolaan Sumber Daya Air & Tata
Ruang,Perhubungan, Pertambangan, Energi
Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidub

HP. 0856 4036 7777


• H. SAMIRUN, SH., MH.
• DPRD PROVINSI JAWA TENGAH
• KOMISI D :
• BIDANG PEMBANGUNAN
Bina marga, Cipta Karya, Perumahan rakyat &
Pemukiman, Pengelolaan Sumber Daya Air & Tata
Ruang, Perhubungan, Pertambangan, Energi
Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidub

HP. 0811291889

Anda mungkin juga menyukai