Pasal 13:
1) E&P sungai dan bang. sungai meliputi perencanaan, pelaks,
pengamatan dan evaluasi.
PP 35/1991 ttg SUNGAI
2) Pelaksanaan E&P sbgmana dimaksud dlm ay (1) yg ditujukan unt
kesejahteraan dan keselamatan umum dalam rangka pembinaan
sungai dilakukan oleh Pemerintah atau BUMN
• bertujuan mengoptimalkan
Operasi kemanfaatan sungai dan prasarananya
sungai dan • mencakup tindakan: pengaturan,
prasarana pengalokasian, penyediaan ruang
sungai dan/atau air yang ada di
sungai sepanjang jaringan sungai.
• bertujuan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan dan
Pemeliharaan ketercapaian tujuan operasi sungai
sungai dan dan prasarana
prasarana • mencakup tindakan: perlindungan,
sungai pemeliharaan, perawatan sungai dan
prasarana sungai
Sungai adalah alur atau wadah air alami
dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran
air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu
sampai muara, dg dibatasi kanan dan kiri
oleh garis sempadan. (Ps 1 angka 1 PP38/2011)
• Inspeksi bangunan
PR
KE USIM
A
• Perbaikan lokasi kritis
MA BA
M
• Dropping logistik
RA NJ I
• Koordinasi PB
U/ R
JIR
• Pemelihar. preventif
• N
BA
Pemelihar. korektif
• Penyediaan dan alokasi air
A
SK
Penanggulangan banjir
OP Pantai
Pengendalian thd Pengambilan
OP Sungai komoditas tambang di sungai
Pedoman dan
Umum OP Prasarana
SDA Penatausahaan sungai dan bang
sungai (Manag.Aset Sungai)
OP Bang
Pengend Lahar
Konten: dan Sedimen Penyusunan Renc OP Sungai
1. Kedudukan OP SDA dan Pras arana
dalam Sistem PSDA OP Irigasi Perhitungan AKNOP Sungai
2. Integrasi perenc dan
pelaks pengoperasian Pengelolaan sistem informasi
OP SPAM
SDA & pras SDA hidrologi
3. Integrasi pelaks
pemeliharaan SA dan OP Drainase dan Restorasi sungai
Sanitasi Lingk
pras SDA
Pemberdayaan masy dalam OP
4. Perencanaan OP SDA Su
5. Evaluasi kinerja Perhitungan
BJP SDA
pelaksanaan OP SDA
LINGKUP
LINGKUPKEGIATAN
KEGIATAN OP
OPSUNGAI
SUNGAI DAN
DANPRASARANA
PRASARANASUNGAI
SUNGAI
o Penyedia air baku untuk sektor pertanian dan perikanan, rumah tangga,
perkotaan, industri, dan PLTA,
o Sarana transportasi,
o Penampung dan penyalur aliran banjir,
o Sarana olahraga, rekreasi, pariwisata, dan pemancingan,
o Habitat flora dan fauna dan sumber plasma nutfah,
o Sumber batuan pasir dan kerikil (pada ruas-ruas tertentu),
o Pembentuk estetika dan keasrian lingkungan,
o Tempat pengencer dan pemurni limbah cair, dan
o Landmark kota.
•
1) PENYEDIAAN DAN PENGALOKASIAN AIR
• Diamanatkan bahwa Jumlah alokasi air yang ditetapkan tidak bersifat mutlak
dan harus dipenuhi sebagaimana yang tercantum dalam izin, tetapi dapat
ditinjau kembali apabila persyaratan atau keadaan yang dijadikan dasar
pemberian izin dan kondisi ketersediaan air pada sumber air yang
bersangkutan mengalami perubahan yang sangat berarti dibandingkan
dengan kondisi ketersediaan air pada saat penetapan alokasi.
• Alokasi air yang diberikan harus tetap memperhatikan alokasi air untuk
pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat pada wilayah
sungai yang bersangkutan.
PENYEDIAAN DAN PENGALOKASIAN AIR
• Jumlah air yang dialokasikan disesuaikan dengan ketersediaan air yang ada
di suatu sungai dengan cara menyelaraskan waktu dan volume
pemenuhan untuk berbagai jenis kebutuhan air dengan ketersediaan air
yang terdapat pada seluruh jaringan sungai di WS bersangkutan.
TUJUAN :
menjaga kualitas air sungai agar tidak tercemar, dan
memperbaiki kualitas air sungai yang tercemar
SASARAN :
air sungai senantiasa memenuhi persyaratan standar mutu peruntukan yang
ditetapkan pada suatu lokasi/ruas sungai.
standar mutu peruntukan air pada suatu ruas sungai (PP No.82 /2001) dapat
dilakukan menurut dua pendekatan yang berbeda, yaitu:
Berdasarkan standar mutu air harapan yaitu kondisi mutu air yang diinginkan
/ direncanakan tercapai (designated beneficial water uses);
Berdasarkan kualitas air sungai eksisting yang dominan terjadi pada tahun
berjalan.
PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI
• Minimal 6 titik untuk satu sungai yang mewakili kondisi air di bagian
hulu sampai ke hilir.
PENGUJIAN :
• Pengujian sampel harus memperhatikan batas waktu antara
pengambilan sampel dan saat pengujian yang dipersyaratkan untuk
masing-masing parameter, jenis wadah pengambil sampel dan
pengawet yang digunakan.
• Ketersediaan pedoman operasi bangunan sungai merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam proses persiapan serah terima pelaksanaan bangunan dari
pihak/unit yang membangun kepada pihak/unit pelaksana OP Sungai.
• Dalam hal pedoman ini tidak tersedia pada tahap pengoperasian, maka penyusunannya
harus dilakukan oleh pihak/unit pelaksana OP sungai.
PENGECEKAN DAN/ATAU KALIBRASI
PENGECEKAN DAN/ATAU KALIBRASI
PENGOPERASIAN PINTU PENGATUR ATAU
PENGENDALI DEBIT
Pengoperasian pintu pengatur atau pengendali debit harus dicacat dalam buku
catatan (log book) setiap kali dilakukan perubahan posisi baik karena ada
perubahan ukuran bukaan pintu air maupun perubahan yang berkaitan dengan
pengecekan ataupun kalibrasi alat.
Penjaga pintu air (petugas pintu air) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
wajib mengikuti pedoman dan manual operasi bangunan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Dalam hal terjadi kondisi yang tak terduga atau emergency, dengan alasan apapun
petugas pintu air tidak diperbolehkan menyimpang dari ketentuan yang tercantum
di dalam pedoman dan manual operasi bangunan, kecuali setelah kondisi tersebut
dilaporkan dan mendapat persetujuan pengoperasian dari pejabat yang berwenang
melakukan perubahan sementara pengoperasian di luar kondisi normal.
PENGOPERASIAN PERALATAN PANTAU CURAH HUJAN,
KETINGGIAN MUKA AIR, CUACA, DAN KUALITAS AIR.
• Pengumpulan data curah hujan, ketinggian muka air, cuaca dan kualitas air
merupakan langkah awal yang terdiri dari pengamatan dan pengukuran
secara langsung di lapangan.
PENGOPERASIAN PERALATAN PANTAU CURAH HUJAN,
KETINGGIAN MUKA AIR, CUACA, DAN KUALITAS AIR.
TUJUAN :
menjaga agar bangunan yang bersangkutan senantiasa
dapat berfungsi sesuai tujuan pembangunannya dan
sesuai dengan tingkat layanan atau kinerja yang
direncanakan.
Akibat dari kurang memadainya OP ini, dapat berakibat pada hal-hal sebagai
berikut :
1) Pemeliharaaan preventif
2) Pemeliharaan korektif, dan
3) Pemeliharaan rehabilitatif
PEMELIHARAAN FISIK BANGUNAN SUNGAI
• selain itu jumlah dan jenis bangunan sungai dapat berubah setiap saat
tergantung dari dinamika pembangunan di sepanjang jaringan sungai.
TUJUAN :
Pemeliharaan bangunan/prasarana adalah upaya menjaga kondisi
dan mengamankan bangunan agar selalu dapat berfungsi dengan
baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan
kelestariannya, melalui kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan
dan pengamanan yang harus dilakukan secara terus menerus
• PERENCANAAN
Perencanaan pemeliharaan dibuat berdasarkan rencana prioritas hasil
inventarisasi.
tahapan : 1)Inspeksi Rutin/ Penelusuran, 2) Identifikasi dan Analisis Tingkat
Kerusakan , 3) Pengukuran Dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan, 4)
Perhitungan RAB, 5) Program/Rencana Kerja.
• PELAKSANAAN
Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan berdasarkan detail desain dan rencana
kerja.
PROSEDUR
PEMELIHARAAN
FISIK
BANGUNAN
SUNGAI
PROSEDUR
PEMELIHARAAN
FISIK
BANGUNAN
SUNGAI
INSPEKSI LAPANGAN
• Inspeksi lapangan bertujuan untuk mengetahui bagian sungai/bangunan
sungai yang bermasalah dan memerlukan perbaikan dan sekaligus
menaksir kebutuhan tindakan pemeliharaan yang tepat. Penilaian kondisi
bangunan tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan kategori
tindakan (preventif ataukah korektif). Inspeksi rutin dilakukan minimal
setiap 1 (satu) bulan sekali pada setiap awal bulan.
• Penelusuran yang kedua dilakukan sesudah terjadi bencana banjir (paska banjir)
dengan tujuan untuk melakukan evaluasi dan penghitungan (assessment)
mengenai nilai kerugian yang terjadi akibat banjir.
• Penelusuran dilaksanakan oleh tim yang dibentuk Kepala Balai. Tim ini
beranggotakan dari unsur perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan OP.
Dalam kondisi tertentu, anggota tim penelusuran dapat ditambah dari unsur
instansi yang terkait dan atau masyarakat yang membangun prasarana di sungai.
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
1) Jumlah Pos yang ada (existing) terdiri dari pos hujan, pos klimatologi dan
pos duga air
2) Jenis pos (otomatik atau biasa)
3) Jenis Peralatan yang digunakan
4) Lokasi pos
5) Kondisi bangunan pos (baik, sedang atau rusak)
6) Suku cadang yang dibutuhkan oleh masing-masing pos
7) Kelengkapan operasional pos seperti formulir pembacaan, grafik, tinta,
pena, alat tulis dan lain-lain
8) Kesiapan petugas yang menangani operasi dan pemeliharaan
PEMELIHARAAN POS PEMANTAU
HIDROLOGI, HIDROKLIMATOLOGI DAN KUALITAS AIR.
PRASARANA PENUNJANG ATAU PENDUKUNG
KEGIATAN OP.
a) Ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh petugas pengelola stasiun minimal
memiliki pengetahuan mengenai perangkat keras komputer, sistem operasi,
sistem jaringan komputer, software dan aplikasi database;
b) Pengetahuan mengenai prinsip kerja masing-masing peripheral;
c) Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian;
d) Klasifikasi hak akses yang bisa diperoleh pihak-pihak yang mengoperasikan
aplikasi di stasiun utama;
e) Kelengkapan dokumen instalasi kabel;
f) Ijin kerja pengoperasian;
g) Kelengkapan peralatan kerja (tools);
h) Seminimal mungkin tidak mengganggu sistem di sekitarnya; dan
i) Pengetahuan mengenai keselamatan kerja.
PEMELIHARAAN PERALATAN BERAT DAN
KENDARAAN
• TUJUAN :
untuk mencegah kemungkinan gangguan/kerusakan pada mesin dan
kompenen-komponen lain yang merupakan unsur yang terkait dengan
peralatan dan kendaraan yang bersangkutan.