Anda di halaman 1dari 33

PENYEDIAAN DAN

1 PENGALOKASIAN AIR SUNGAI

• Tindakan menentukan dan/atau memenuhi


PENYEDIAAN kebutuhan air untuk berbagai jenis
penggunaan yang terukur menurut kuantitas,
AIR waktu, dan kualitas air sesuai dg jatah yang
ditetapkan dalam rencana alokasi air

• Proses pejatahan air sungai untuk memenuhi


PENGALOKASIAN berbagai jenis penggunaan air menurut
kuantitas, tempat dan waktu penggunaan
AIR yang besarnya disesuaikan dg ketersediaan
aktual air yg terdapat pada suatu sungai.
Elaborasi Ps 1 angka
22 PP No.42/2008

Mengapa kedua fungsi tsb perlu dilakukan?


Air untuk kebutuhan Pokok Sehari-hari
• air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yg
digunakan pada atau diambil dari sumber air (bukan dari
saluran distribusi) untuk keperluan sendiri guna mencapai
kehidupan yg sehat, bersih dan produktif, misalnya untuk
keperluan ibadah, minum, masak, mandi, cuci dan,
peturasan. (paling sedikit sebesar 60 liter/orang/hari)

Air untuk Irigasi Pertanian Rakyat


• budi daya pertanian yang meliputi berbagai komoditi yaitu
pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan,
perkebunan, dan kehutanan yang dikelola oleh rakyat,
dengan luas tertentu yang kebutuhan airnya tidak lebih
dari 2 liter per detik per kepala keluarga.
JENIS KEBUTUHAN AIR
MENURUT TUJUAN PENGGUNAAN
a. Kebutuhan pokok,
b. Sanitasi lingkungan,
c. Pertanian,
d. Perikanan
e. Ketenagaan,
f. Industri,
g. Pertambangan,
h. Perhubungan,
i. Kehutanan,
j. Olahraga, rekreasi dan pariwisata,
k. Ekosistem,
l. Estetika, serta
m. Kebutuhan lain yg ditetapkan sesuai dg peraturan per-UU-an”.
2. PENGENDALIAN PENGGUNAAN AIR SUNGAI
KATEGORI MENURUT SIFAT PENGGUNAANNYA

Penggunaan
Penggunaan konsumtif non konsumtif
• Rumah tangga • Usaha perikanan
• Irigasi • Usaha PLTA
• Perkotaan • Transportasi air
• Industri • Rekreasi, olahraga dan
• Pemadaman kebakaran wisata air
• Pemel. ekosistem sungai

• Menjaga efisiensi dan ketertiban dalam


TUJUAN penggunaannya
PENGENDALIAN
• Terwujudnya enam asas penggunaan
3. PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR SUNGAI

• mengusahakan agar kualitas air yg terdapat pd SA


sesuai dg standar peruntukan air yg ditetapkan
• melakukan perbaikan mutu air sungai yg
TUJUAN tercemar shg memenuhi standar mutu
peruntukan air sungai pd suatu lokasi/ruas
sungai.

• Faktor yang mempengaruhi kualitas air pada


sumber air
YG PERLU • Tipikal sumber pencemar dan sifat
DIPERHATIKAN penyebarannya
• Dampak yg diakibatkan oleh pencemaran air
• Jenis tindakan dalam pengelolaan kualitas air
Tindakan dlm pengelolaan kualitas air & pengend pencemaran air
No Kategori Bentuk tindakan yg diharapkan dari
tindakan UPT Pengelola SDA - WS

1 Tindakan a. penetapan kelas air dan baku mutu air di sungai


Pencegahan b. penetapan standar effluent
c. pemantauan kualitas air periodik ;
d. pengawasan rutin pd ruas tertentu yg patut diduga sebagai
sumber pencemar
e. melakukan aerasi pada ruas sungai tertentu;
f. pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan;
g. melakukan tindakan pencegahan pada lokasi sumber pencemar
(aktivitas ini bukan mrpkn TJ petugas OP Su)
2 Tindakan Korektif a. aerasi pada ruas sungai tertentu dan pd prasarana SDA;
/ Rehabilitatif b. pemanfaatan organisme dan mikroorganisme
c. pembuatan sumur infiltrasi di sepanjang pantai untuk menahan
salinitas dan memperbaiki kualitas air tanah
3 Tindakan darurat a. peringatan dini kepada masyarakat
penanggulangan b. menghentikan/menutup sumber effluent
dampak c. mengisolasi sebaran wilayah yang terdampak
pencemaran d. penggelontoran sejumlah air
3. PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR SUNGAI

• penempatan lokasi pemantauan,


• frekuensi pemantauan,
• tatacara dan metoda pelaksanaan
sampling,
HAL YG PERLU
DIKOORDINASIKAN • pengujian mutu air pada setiap titik
DG INSTANSI LAIN sampling
• metoda analisis dan interpretasi
data kualitas air,
• pelaporan hasil pemantauan dan
analisis kualitas air
3. PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR SUNGAI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• membangun kesadaran dan kepedulian masy
bersanitasi secara sehat;
• masy berperan aktif di lingkungan sekitar
tempat tinggalnya; dan
TUJUAN • masy bersedia melaporkan kpd pihak yg
berwenang dalam hal mengetahui aktivitas
pembuangan limbah yg dapat diduga akan
membahayakan lingk. sungai

• Pembinaan dan pendampingan


YG PERLU • Penyebarluasan informasi
DILAKUKAN • Penerimaan laporan pengaduan masy
OLEH BALAI • Pengecekan kebenaran laporan pengaduan masy
• Mengambil langkah/tindakan termasuk
peringatan dini
4. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG SUNGAI

Wadah air mengalir


Palung
sungai Tempat berlangsungnya
Ruang kehidupan ekosistem sungai
Sungai
Sempadan ruang penyangga antara ekosistem sungai dan
daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia
sungai tidak saling terganggu

Paling lama 5 th sejak PP Sungai ditetapkan, Menteri, Gub, Bupati/walikota wajib menetapkan
garis sempadan pd semua sungai yg ada dalam kewenanganannya. (Ps 80 PP 38/2011)
Pasal 9 s/d 12

H
DI dalam KWS PERKOTAAN Di Luar KWS PERKOTAAN:
L L

 H < 3 M, L > 10 M
 3 M < H < 20 M, L > 15 M  DPS > 500 Km2, L > 100 M
 H > 20 M, L > 30 M  DPS < 500 Km2, L > 50 M

L L

Di dalam Kws Perkotaan L > 3 M


Di luar Kws Perkotaan L > 5 M
4. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG SUNGAI
• Melindungi kelestarian fungsi palung
Tujuan sungai dan sempadan sungai dari dampak
pengendalian negatif akibat aktivitas/kegiatan yang
berlangsung di dalam ruang sungai.

• Pelaksanaan konstruksi di dalam ruang sungai


• Pemanfaatan ruang bantaran sungai
• Pemanfaatan lahan bekas sungai
Aktivitas yg
• Usaha PLTA
dikendalikan
• Aktivitas transportasi sungai
• Pembuangan limbah ke sungai
• Pengambilan komoditas tambang di sungai
• Perikanan bididaya dg karamba/jaring apung

• Preventif
Kategori
• Korektif
tindakan
• Rehabilitatif
5. PENGENDALIAN BANJIR ( AIR TINGGI)

• Mengurangi tingkat resiko/kerusakan yang


menimpa seseorang dan properti yg terpapar
TUJUAN banjir
• Menjaga kelestarian ekosistem sungai

• kerusakan sarana dan prasarana umum,


• gangguan thd mobilitas orang , barang, dan jasa
• kemacetan lalu lintas kendaraan,
• kerusakan properti,
• kerusakan lahan pertanian dan kegagalan
Dampak panen,
negatif banjir • gangguan sistem sanitasi lingkungan,
• meningkatkan potensi penyakit
• gangguan thd aktivitas belajar/mengajar,
• kecemasan masyarakat, serta
• tertundanya transaksi perdagangan
5.1 KEGIATAN PERSIAPAN MENGHADAPI BANJIR
1) Memutakhirkan prosedur operasi standar menghadapi banjir
2) Menyiapkan peralatan komunikasi
3) Menyiapkan peralatan transportasi dan distribusi
4) Memeriksa kesiapan operasi pintu air, pelimpah banjir, dan saluran pengelak.
5) Melakukan penelusuran unt mengidentifikasi lokasi yg rentan thd air tinggi
6) Memperkokoh dan meninggikan tanggul pd lokasi yg rentan thd limpasan air
7) Menyiapkan bahan banjiran pada tempat yg tidak jauh dari lokasi kritis
8) Menyiapkan peralatan evakuasi (perahu karet, pompa air mobile)
9) Melakukan kalibrasi kurva elevasi muka air sungai v/s debit banjir di tiap tiap pos
pengamat muka air.
10) Membentuk regu piket banjir
11) Melengkapi Posko Banjir dg Pedoman Siaga Banjir
12) Menyediakan Peta Jalur Evakuasi
13) Pengecekan kesiapan dan kelengkapan tempat evakuasi dan dapur umum
14) Melakukan koordinasi sistem komunikasi dan jalur komando dg SATLAK PB
15) Melakukan pemutakhiran thd sistem dan prosedur komunikasi dan pelaporan
16) Mempublikasi informasi mengenai no telpon para pihak yg terkait dg PB
17) Melakukan pengujian thd kinerja sistem prakiraan dan peringatan dini bahaya
banjir yang telah tersedia.
18) Mengadakan simulasi menghadapi peristiwa banjir (dalam hal dianggap perlu)
5.2. KEGIATAN PADA SAAT MENGHADAPI BANJIR
1) Menyiapkan regu peronda pada pos masing-masing, dengan tugas mengamati :
a. ketinggian muka air sungai
b. kondisi tanggul banjir
c. kondisi pintu-pintu air
2) Melaksanakan perondaan dengan mengikut sertakan masyarakat
3) Mengoperasikan sistem prakiraan dan peringatan dini
4) Melaporkan segera kpd POSKO Banjir yg terdekat pd tingkat bahaya tertentu
5) Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan darurat penanggulangan limpasan air
sungai atau bocoran pada bangunan/tanggul
6) Menyampaikan laporan singkat tentang kejadian banjir kepada kepala unit
pengelola SDA WS
5.3. KEGIATAN PASCA BANJIR
1) Melaksanakan inventarisasi dan penilaian besarnya kerusakan dan kerugian
akibat banjir :
a. jumlah korban jiwa.
b. jenis dan jumlah bangunan yg rusak atau hanyut
c. taksiran nilai kerugian harta benda

2) Melaksanakan evaluasi penyebab banjir dan usulan penanganan mendesak


termasuk taksiran kebutuhannya
3) Menyampaikan laporan kejadian banjir:
a. waktu kejadian (tanggal dan jam)
b. besar curah hujan dan debit saat itu
c. daerah yg mengalami banjir (lokasi, luas, dalamnya genangan,lamanya)
d. taksiran nilai kerugian

4) Menyusun program dan rencana perbaikan kerusakan akibat banjir (termasuk


kebutuhan survai dan perencanaan detail perbaikan dan rehabilitasi)
6. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI DATARAN BANJIR

• aktivitas publik yg berlangsung di dataran banjir tidak


semakin menambah permasalahan baru,
• fungsi alami dataran banjir sebagai penampung
TUJUAN sementara banjir dapat dipertahankan sehingga
potensi dampak negatif yg timbul akibat banjir di
daerah hilir sungai dapat diredam, dan
• dataran banjir bermanfaat optimal

• penetapan batas dataran banjir; dan zona


peruntukan lahan di dataran banjir; dan
Kegiatan Yg • pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ketetapan
mengenai zona peruntukan dataran banjir.
Perlu • penyampaian masukan kepada bupati/walikota untuk
Dilakukan melakukan tindakan korektif dalam hal ditemukan bukti
adanya pelanggaran ketentuan penggunaan lahan di
dataran banjir
7. PRAKIRAAN DAN PERINGATAN DINI BAHAYA BANJIR

• menyediakan informasi dini mengenai perkiraan


waktu dan besarnya banjir yang akan tiba di suatu
tempat
TUJUAN • masyarakat dapat memiliki waktu yg cukup untuk
bersiap menyelamatkan diri dan mengamankan
properti agar besarnya kerugian yang timbul akibat
banjir menjadi sekecil-keilnya.

• Prakiraan berdasar sumber data atau pos pengamat


yg benar,
Harus • Perhitungan berdasar data dan perhitungan yang akurat,
memenuhi • Peringatan disampaikan tepat waktu (tidak terlambat),
lima • Substansi peringatan mudah didengar dan dimengerti
orang awam
persyaratan • Peringatan dilakukan secara terus menerus sesuai dg
perkembangan situasi banjir
Status keadaan bahaya banjir dan
komando penanganannya
Tingkat keadaan Tinggi jagaan Selang waktu Alamat pelaporan Durasi
bahaya (freeboard) pengamatan keluar laporan
(m) debit/ TMA

SIAGA < 0,80 15 menit • Gubernur Setiap


MERAH • Dinas Pengairan Prov 30 menit
• SATLAK PB Kab/Kota
• SATKORLAK Prov
SIAGA 0,80 – 1,20 2 jam • Dinas Pengairan Prov Setiap
KUNING • SATLAK PB Kab/Kota 8 jam
• SATKORLAK Prov

SIAGA > 1,20 – 1,50 4 jam • Dinas Pengairan Prov Setiap


HIJAU • SATLAK PB Kab/Kota 12 jam

SIAGA > 1,50 Normal Normal Normal


BIRU

Pengaturan beban tugas regu peronda:


• Siaga merah, satu regu peronda ber-TJ untuk 0,5 Km panjang sungai.
• Siaga kuning, satu regu peronda ber-TJ untuk 1,0 Km panjang sungai.
• Siaga hijau, satu regu peronda ber-TJ untuk 2,0 Km panjang sungai.
8. PENGOPERASIAN PRASARANA SUNGAI

• mendayagunaan air untuk memenuhi


berbagai jenis kebutuhan air
TUJUAN
• Mengurangi risiko kerugian akibat aliran air
sungai

• Bangunan pengatur, pengendali, pengarah


atau pembagi aliran air sungai (pintu air,
pompa air, ataupun bendung karet, termasuk sistem
power supply)
Jenis • Bangunan atau pos pemantau kondisi
prasarana yg hidrologis, hidroklimatologis, dan kualitas
dioperasikan air
• Prasarana pendukung pelaksanaan tugas
OP (alat berat, alat transportasi, alat
telekomunikasi)
1 PEMELIHARAAN SUNGAI

• menjaga eksistensi fisik sungai dan


kelangsungan fungsinya agar sungai
TUJUAN senantiasa bermanfaat sebagai pendukung
kehidupan yg sejahtera dan berkelanjutan

• Penatausahaan sungai
LINGKUP • Pemeliharaan ruang sungai
KEGIATAN • Pemeliharaan dataran banjir
• Restorasi sungai

Magnituda • Intensitas pendayagunaan sungai


tindakan • Besar kecilnya dampak lingkungan
tergantung pada eksternal sungai
1.1 PENATAUSAHAAN SUNGAI
TUJUAN LINGKUP KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

Pemetaan seluruh • menggambarkan tataletak ruas-ruas sungai di


jaringan sungai dalam suatu jaringan sungai
Menjaga eksistensi • memuat informasi mengenai nama sungai
berikut anak-anak sungai
sungai (scr
• dilakukan diatas peta dasar BIG
administratif)
• berskala minimum 1:250.000
dalam rangka
mencapai tertib Pencatatan dan • titik kontrol geodesi vertikal yg
penyelenggaraan penomoran sungai terhubung satu sama lain dalam satu
pengelolaan kerangka referensi BIG
kekayaan milik • patok ini mrpkn Jaring Kontrol Vertikal
negara/daerah. Nasional (JKVN)
Pemasangan patok • sungai yg lebarnya <50 m, patok
kilometer sungai kilometer diletakkan pd sisi kiri sungai
• sungai yg lebarnya > 50 m, patok
kilometer diletakkan pd kedua sisi sungai
Pembuatan buku • dimutakhirkan scr periodik dalam jangka
register patok sungai waktu paling lama 3 tahun sekali
• Detail tatacara pelaksanaan diatur lebih
lanjut dlm pedoman pengelo. aset sungai
1.2 PEMELIHARAAN RUANG SUNGAI

• Palung sungai senantiasa berfungsi sebagai tempat


air mengalir dan tempat berlangsungnya kehidupan
ekosistem sungai, dan
TUJUAN • Sempadan sungai senantiasa berfungsi sebagai
tempat penyangga antara ekosistem sungai dan
daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia
tidak saling terganggu

• Struktur dan fitur batuan dasar sungai dan vegetasi


di tepian sungai
UNSUR-UNSUR • Dimensi palung sungai
YG DIPELIHARA • Kemiringan dasar sungai
• Dinamika meander
• Eksistensi sempadan sungai
1.3 PEMELIHARAAN DATARAN BANJIR

• Hamparan lahan yg berbatasan dg sungai dan berpotensi


tergenang pada saat banjir
Karakteristik • Penampung luapan air sungai
Dataran Banjir • Air yg menggenang di tempat ini sebagian akan berangsur-
angsur surut dan mengering mengikuti surutnya air sungai

• meningkatkan kelembaban/ kadar air dalam tanah


Fungsi Dataran • Menambah pasokan air ke dalam cekungan air tanah
Banjir • memungkinkan terjadinya pasokan unsur hara tanah
• meredam banjir di daerah hilir-nya

Tujuan • mempertahankan eksistensi dataran banjir sehingga


Pemeliharaan resiko kerugian akibat banjir terutama di daerah hilir
Dataran Banjir dapat diminimalisir.

1. Membatasi dan mengendalikan aktivitas pembang. di dataran banjir


Pilihan Bentuk 2. Mencegah degradasi fungsi dan penyusutan ruang terbuka hijau (krn
aktivitas di dalam RTH atau krn konversi penggunaan lahan
Tindakan 3. Memelihara dan meningkatkan kemampuan resapan air di dataran banjir
khususnya di dalam RTH.
1.4 RESTORASI SUNGAI

Tujuan • Mengembalikan fungsi alami sungai guna memperoleh


Restorasi manfaat tertentu agar sungai dapat dinikmati keasriannya
dan kemanfaatannya oleh masyarakat.
Sungai

• Memperoleh lingkungan sungai yg lebih asri dan


Munculnya berkualitas
gagasan restorasi • Memperoleh kemanfaatan sosial dan ekonomis dari sungai
sungai dilandasi • Membentuk kembali lingkungan sungai senatural mungkin
berbagai motif • Meningkatkan ketahanan lingkungan thd banjir
• Meningkatkan ketahanan thd dampak perubahan iklim
sbb:
• Menjaga keanekaragaman hayati

Kunci sukses • Melibatkan sebanyak mungkin pihak terkait yang memiliki


perencanaan dan kompetensi baik dari segi substansi kegiatan maupun
kemampuan pengerahan sumber daya
pelaksanaan • Memahami kebutuhan kelompok masyarakat lokal dan
Restorasi Sungai keterlibatan mereka
2 PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI

• Menjaga eksistensi fisik dan dan


kelangsungan fungsi prasarana sungai agar
TUJUAN senantiasa dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan dan ketercapaian tujuan
operasi sungai dan prasarana sungai.

• Penatausahaan bangunan sungai


• Pemeliharaan fisik bangunan sungai
LINGKUP
• Pemeliharaan bangunan/pos pemantau
KEGIATAN H3 dan kualitas air
• Pemeliharaan prasarana penunjang/
pendukung OP sungai
2.1 PENATAUSAHAAN BANGUNAN SUNGAI

• mengamankan eksistensi bangunan


sungai secara administratif sesuai
TUJUAN dengan kaidah pengelolaan barang milik
negara atau daerah.

• Melakukan inventarisasi atau pencatatan


Lingkup • Memberikan nomor kode bangunan
Kegiatan • Menyampaikan laporan tahunan hasil
inventarisasi
2.2 PEMELIHARAAN FISIK BANGUNAN SUNGAI

Pengamanan

Pemeliharaan rutin
PEMELIHARAAN
PREVENTIF
Pemeliharaan berkala

Perbaikan ringan/ reparasi


PEMELIHARAN
BANGUNAN Pemeliharaan Khusus
SUNGAI
PEMELIHARAAN
KOREKTIF
Rektifikasi/ Pembetulan

Perbaikan darurat

Rehabilitasi

PEMELIHARAAN
Pembangunan Kembali
REHABILITATIF

Restorasi/ pemugaran
2.3 PEMELIHARAAN BANG. / POS HIDROLOGI, HIDROKLIMATOLOGI
DAN KUALITAS AIR

• Pos penakar curah hujan otomatis (ARR), maupun yang


manual (ORR)
Obyek yg
• Stasiun/pos pengamat muka air sungai berikut
perlu peralatannya baik yang otomatik (AWLR), dan staf gauge
dipelihara • Stasiun/pos pengamat cuaca atau iklim
• Stasiun/pos pengamat kualitas air berikut peralatannya

• Jumlah pos yg ada (existing)


• Jenis pos (otomatik atau biasa)
• Jenis peralatan yg diperlukan dalam pemantauan
Hal hal yg • Lokasi pos
harus • Kondisi bangunan pos (baik, rusak ringan, rusak berat)
diperhatikan • Suku cadang yg dibutuhkan oleh masing-masing pos
• Kelengkapan operasional pos seperti formulir
pembacaan, grafik, tinta, pena, alat tulis dan lain-lain
• Kesiapan petugas yg menangani operasi dan
pemeliharaan
2.4 PEMELIHARAAN PRASARANA PENUNJANG/PENDUKUNG
KEGIATAN OP SUNGAI
Pemeliharaan dan perawatan bangunan kantor, gudang,
2.4.1 bengkel, pos jaga dan rambu-rambu peringatan

• Menjaga keandalan bangunan gedung • Keamanan


beserta prasarana dan sarananya agar • Kesehatan
Tujuan bangunan gedung selalu laik fungsi dan • Kenyamanan
memenuhi persyaratan: • Kemudahan akses

• Membersihkan,
Jenis • Merapikan, dan
pekerjaan • Memperbaiki dan/atau mengganti bagian, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.

Instrumen • prosedur dan metode pemeliharaan dan perawatan;


• program kerja pemeliharaan dan perawatan ;
kelengkapan • perlengkapan dan peralatan pelaksanaan pekerjaan;
pemeliharaan • standar dan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan.

Acuan lebih lanjut: Permen PU No.24/PRT/M2008 ttg Pedoman Pemel. dan Perawatan Bang. Gedung
2.4 PEMELIHARAAN PRASARANA PENUNJANG/PENDUKUNG
KEGIATAN OP SUNGAI

2.4.2 Pemeliharaan Peralatan Informasi dan Telekomunikasi

• Menjaga keandalan peralatan agar senantiasa siap


dipergunakan untuk mengolah data menjadi
Tujuan informasi dan siap dipergunakan sbg sarana
berkomunikasi

Jenis • workstation; monitor; printer; static display; global


positioning system (GPS); layar tayang; switch; router; local
peralatan area network; storage data; serta peralatan catu daya.

Instrumen • prosedur dan metode pemeliharaan dan perawatan;


• program kerja pemeliharaan dan perawatan ;
kelengkapan • perlengkapan dan peralatan pelaksanaan pekerjaan;
pemeliharaan • standar dan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan.
2.4 PEMELIHARAAN PRASARANA PENUNJANG/PENDUKUNG
KEGIATAN OP SUNGAI

2.4.3 Pemeliharaan Peralatan Berat dan Transportasi

• mencegah kemungkinan munculnya


gangguan/kerusakan pada bagian mesin dan
Tujuan kompenen-komponen lain yg merupakan
unsur yang terkait dg peralatan dan
kendaraan yang bersangkutan
• alat gali, penggaruk lumpur, tanah dan batuan (kapal
keruk, excavator backhoe, shovel, clamshell);
Jenis • alat pengangkut atau pemindah tanah dan batuan
(bulldozer, loader, dump truck dan conveyor belt)
peralatan • alat pemadat tanah (roller dan compactor)
• Kendaraan roda empat, roda dua, serta perahu (speed
boat)

Anda mungkin juga menyukai