Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN

PEMELIHARAAN
SUNGAI

DISUSUN OLEH :
IR. SURIP HARDJO, MM

SEPTEMBER 2010
BAB I.
PENDAHULUAN
 Sungai adalah salah satu sumber air yang paling
pokok, kapasitas tampung semakin menyusut.
 Air makin hari makin dibutuhkan oleh masyarakat,
kuantitas dan kualitas.
 Air dirasakan makin sulit didapat, biarpun secara
global jumlah air relatif sama.
 Upaya pengendalian dan perlindungan sungai sudah
dimulai cukup lama dilakukan, namun belum
seimbang dengan kebutuhannya.
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 UU No. 7 – 2004 tentang SDA
 UU No. 32 – 2004 tentang Pemerintah Daerah
 PP No. 22 – 1982 tentang Tata Pengaturan Air
 PP No. 35 – 1991 tentang Sungai
 PP No. 38 – 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
antara Pemerintah, Pemda Prov. dan Pemda Kab./kota
 PP No. 42 – 2008 tentang PSDA
 Keppres No. 32 – 1990 tentang Kawasan Lindung
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN ( lanjutan )
 Perda Prov. Jateng No. 11 – 2004 tentang Garis Sempadan
 Kepmen PU No. 456/KPTS/1986 tentang Ketentuan Pengamanan
Sungai dalam hubungan dengan Penambangan Bahan Galian
Golongan C
 Permen PU No. 58/PRT/1989 tentang penyelenggaraan Pembinaan
Teknis dan Pengawasan Teknis Bidang PU Kepada Dinas PU
 Permen PU No. 49/PRT/1990 tentang Tata cara dan Persyaratan Ijin
menggunakan Air atau Sumber Air
 Permen PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas
Sungai
 Permen PU No. 11A/PRT/2000 tentang Kriteria Pembagian WS
BAB II.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
 Saluran Banjir/Banjir Kanal/Floodway : Alur yang dibangun
untuk dipergunakan mengalirkan air banjir, pengalihan air
biasanya menggunakan suatu bangunan pengontrol banjir
(memakai pintu, bendung, dst).
 Point Bar (endapan) : Suatu timbunan tanah aluvial yang
berada dialur sungai, terdiri dari pasir, krikil, hampir tanpa ada
tanaman penutup diatasnya, biasanya ditemukan ditikungan
dalam suatu belokan alur sungai.
 Sudetan : Alur sungai buatan untuk memperpendek atau
mengalihkan lintasan aliran sungai (bisa berakhir pada sungai
yang sama, pada sungai lain ataupun bermuara di laut).
 Pemeliharaan Sungai dan Bangunannya : adalah kegiatan dan
pekerjaan yang dilakukan untuk menjaga fungsi alur sungai
serta bangunannya agar tetap sesuai dengan kapasitas
rencananya.
 Program Pemeliharaan, berupa suatu jadwal kegiatan yang
diatur secara sistematis dengan tujuan kegiatan pemeliharaan
berada dalam suatu sistem yang mendasar.
BAB III.
DISKRIPSI
PEMELIHARAAN
 Prinsip Pemeliharaan Sungai
Sungai yang sudah memerlukan Pemeliharaan adalah :
 Sungai yang sudah berfungsi sebagai sumberdaya air
yang berfungsi sosial, ekonomi dan lingkungan.
 Sungai yang telah menimbulkan masalah banjir, perlu
upaya dan usaha pengamatan.
 Jenis Pemeliharaan Sungai
 Pemeliharaan Prefentif
 Pemeliharaan Rutin
 Pemeliharaan Berkala
 Perbaikan
 Pemeliharaan Korektif
 Pemeliharaan Khusus
 Rehabilitasi Bangunan Sungai
 Rektifikasi Bangunan Sungai
 Pemeliharaan Darurat
 Perbaikan Kecil
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Pengendalian Sungai
 Ancaman bahaya yang berasal dari sistem sungai akibat dari
kekuatan alam antara lain : banjir, banjir lahar, erosi dan
atau pendangkalan pada dasar palung sungai serta erosi
tebing palung sungai yang mempengaruhi morfologi sungai
atau gerusan lokal pada bangunan-bangunan sungai.
 Ancaman bahaya yang berasal dari sistem sungai akibat dari
ulah manusia, antara lain : Penambangan secara berlebihan
bahan galian golongan C, kegiatan transportasi air di palung
sungai atau di daerah manfaat sungai, yang pada sungai
aluvial akan mengganggu.
 Ancaman bahaya yang berasal dari kombinasi kekuatan
alam dan ulah manusia, akan berdampak jauh lebih parah.
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Pelaksanaan Pemeliharaan Sungai
 Prinsip Pemeliharaan Sungai
 Agar Fungsi SDA dipertahankan
 Agar upaya pengamanan sungai berjalan baik
 Cakupan Pemeliharaan Sungai
 Pemeliharaan terhadap komponen Sumber Daya Alam
 Pemeliharaan terhadap komponen Sumber Daya Buatan
 Kegiatan Pemeliharaan Sungai
 Pemeliharaan Sungai secara non fisik
 Pemeliharaan Sungai secara fisik
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Pemeliharaan Sungai Secara Non Fisik
 Perlindungan Sungai
 Upaya penyelamatan tanah dan air melalui konservasi
 Upaya pencegahan / mitigasi terhadap pencemaran air
 Pengawasan terhadap penggunaan lahan

 Pengendalian Sungai

 Kegiatan terhadap komponen Sumber Daya Alam


pembinaan, pengaturan, pengawasan terhadap banjir,
penambangan galian golongan C, penggunaan DMS
 Kegiatan terhadap komponen Sumber Daya Buatan
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Pemeliharaan Sungai Secara Fisik
 Perlindungan Sungai
 Kegiatan Fisik terhadap komponen Sumber Daya Alam
 Pengamanan Mata Air
 Pengamanan Palung Sungai
 Pengamanan secara vegetatif

 Kegiatan Fisik terhadap Sumber Daya Buatan


 Pengamanan Bangunan Sungai
 Pengamanan Lahan Bantaran
 Pengamanan terhadap kualitas bangunan
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Siklus Pemeliharaan Sungai
 Perencanaan,
 Pelaksanaan,
 Pengamatan,
 Pemantauan,
 Evaluasi.

Jenis Pemeliharaan
 Pemeliharaan Preventif
 Pemeliharaan Rutin
 Pemeliharaan Berkala
 Repaeasi / Perbaikan Ringan
BAB III. PEMELIHARAAN
SUNGAI (lanjut an)
Jenis Pemeliharaan (lanjutan)
 Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan bangunan tanpa mengubah tujuan dan tingkat layanan
 Kondisi struktur bangunan rusak sehingga nilai kinerja < 70 %
 Pemeliharaan Rutin tidak efektif lagi
 Pengembalian fungsi bangunan
 Kebutuhan pemeliharaan atas dasar perencanaan struktur,
analisa khusus
 Pemeliharaan Darurat
Dilakukan pada saat yang mendesak, kualitas pekerjaan darurat
 Pada bangunan yang mengalami perubahan
 Pada waktu dan setelah banjir
 Mutu hasil kerja darurat
BAB IV.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN SUNGAI
DATA PENDUKUNG UTAMA
 Semua dokumen perencanaan : seperti laporan-
laporan perencanaan dan perencanaan teknis,
gambar rencana / desain ;
 Metode Pelaksanaan ;
 Gambar Pelaksanaan atau CD ;
 Gambar Akhir Pelaksanaan (As Built Drawing) ;
 Data-data hasil survey dan investigasi dan data-data
lain yang terkait ;
 Data inventarisasi kondisi sungai dan bangunan
sungai yang ada ;
 Data inventarisasi potensi sungai yang ada ;
 Data inventarisasi fungsi / manfaat sungai.

Copyright © Wondershare Software


BAB IV.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN SUNGAI
(lanjutan)
DATA HASIL PENGAMATAN / PEMANTAUAN SUNGAI
 Perubahan alignment alur sungai yang
membahayakan lingkungan.
 Perubahan pada penampang normal palung sungai.
 Penemuan kinerja bangunan-bangunan sungai.
 Tanda-tanda dan gejala kerusakan pada bangunan-
bangunan sungai (tanggul, krib, dan lain-lain)
 Hambatan yang mengganggu jalannya air banjir.
 Pengamanan daerah sempadan sungai.
 Aspek-aspek non fisik yang berkaitan dengan
masyarakat, ancaman bahaya (dari dalam dan luar
sistem sungai) dan lingkungan sungai.

Copyright © Wondershare Software


BAB IV.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN SUNGAI
(lanjutan)
DATA HASIL EVALUASI
 Aspek Teknik
 Aspek Non Teknik
 Aspek Biaya, dll
PERENCANAAN
 Perencanaan Alignment (as) alur sungai
 Jari-jari belokan
 Luas Tampang Basah
 Perencanaan Bangunan Sungai
 Tanggul tanah / pasangan
 Krib beton / bronjong
 Pintu banjir
 Flood way / Saluran banjir
Copyright © Wondershare Software
BAB V.
APLIKASI STABILITAS BANGUNAN
PENGAIRAN
PENENTUAN BEBAN
 Pembebanan akibat fluktuasi aliran sungai

 Kondisi limpasan
 Kondisi Banjir
 Kondisi Normal
 Pembebanan akibat Penumpukan Sedimen
 Pembebanan akibat penurunan air hilir secara tiba-tiba
 Gaya yang aktif bekerja

Anda mungkin juga menyukai