Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bendung adalah suatu bangunan yang bertujuan untuk menggikan taraf muka air
untuk mendapatkan tinggi terjun yang di inginkan dan dibangun melintang sungai,
sehingga air dapat dialirkan ke jaringan irigasi (KP-02, 2013). Bendunng adlah suatu
bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang
sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun,
sehingga air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membutuhkannya.

Daerah irigasi sungai (DAS) merupakan daerah dimana semua hujan efektif yang
melimpah di atas permukaan tanah akan mengalir ke sungai yang bersangkutan. Daerah
ini di batasi oleh batas topografi (garis kontur) yang berarti di tetapkan berdasarkan
limpasan dan di batasi oleh titik kontrol outlet yang umumnya merupakan stasiun
hidrometri atau lokasi bangunan air. Manusia membutuhkan air hampir di semua sisis
kehidupan, baik itu untuk menanam tanman,minum,memasak,mencuci dan lain
sebagainaya, dengan berkembangnya kebutuhan air memerlukan perhitungan hidrologi
untuk mengetahui ketersediaan air dan pemanfaatan air. (Qurais, Montarcih, dan Ery
2021)

Pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan suatu daerah


karena sangat berperan dalam penyediaan kebutuhan pokok dan juga merupakan mata
pencaharian penduduk di perdesaan. Pemenuhan kebetuhan akan pangan dan aktivitas
sehari-hari seiring dengan laju pertumbuhan penduduk meningkat. Sistem irigasi
merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan pembangunan di sektor
pertanian. Pengembangan dan pengelolahan sistem irigasi membutuhkan infrastruktur
yang salah satunya adalah bendung.

Daerah Irigasi Gumbasa secara Geografis terletak di 0° 3’’ LU dan 2°2’’ LS, serta
antara 119° 45’’ - 122° 45’’ BT. perubahan tata guna lahan menyebabkan adanya
endapan erosi dari tahun ke tahun menjadi faktor yang sering di temui seiring dengan
meningkatnya aktivitas manusia itu sendiri, yang mana masyarakat yang mata
pencahariannya terbesar adalah petani yang membutuhkan pengembangan pertanian dan
menjadikan lahan kawasan persawahan menjadi kawasan pemukiman sehingga ketika ada
fluktuasi curah hujan dapat meningkatkan volume limpasan permukaan dan debit pada
bagian hilir sungai
1.2 Identifikasi Masalah

Pada rehabilitasi bendung D.I Gumbasa di daerah Kabupaten Sigi direncanakan


rehabilitasi yang mencakup yaitu bangunan mercu, stiling basin (Kolam Olak), apron,
tanggul hilir dan hulu bendung, pembangunan saluran pembuang dan kantong lumpur.
Fungsi pembangunan ini adalah untuk membangun kembali bangunan yang rusak akibat
bencana gempa pada 2018 yang mengakibatkan rusaknya bendung pada D.I. Sebagai
bendung Gumbasa sendiri pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1976 dan belum
pernah direhabilitasi sehingga sudah banyak kerusakan yang terjadi pada bendung
tersebut.
Untuk rencana Rehabilitasi itu sendiri diperlukan beberapa kegiatan survei
lapangan, investigasi dan penelitian-penelitian lainnya. Untuk Rehabilitasi bendung D.I
Gumbasa ini diperlukan beberapa data yaitu data teknis bendung dan data kondisi fisik
bendung. Pengambilan data primer dan sekunder yang dimana terdiri dari data hidrologi,
data dan peta topografi serta data geometris sungai.

1.3 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan batasan-batasan masalah tersebut di atas maka permasalahan


dalam studi ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana segi keamanan bangunan dari rembesan air bendung D.I Gumbasa
2. Bagaimana proses rehabilitasi Apron Bendung.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1. Data didapatkan dengan tidak melakukan pengukuran dilapangan


2. Perencanaan hanya fokus pada permasalahan yang akan di uraikan
3. pengkajian pelaksanaan rehabilitasi Rembesan Air Bendung dan apron bendung D.I
Gumbasa Sulteng
1.5 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari pengerjaan laporan Metode Penelitian ini antara lain
adalah sebagai berikut

1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan kontruksi beserta


berbagai aspeknya melalui pengamatan dengan referensi-referensi yang ada
2. Mengetahui tentang metode pelaksanaan rehabilitasi Rembesan Air Bendung secara
detail
3. Mengetahui bagaimana perilaku proses rehabilitasi Apron Bendung
4. Mengasah keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menyusun laporan yang telah
di buat

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam laporan metode penelitian ini:

 Memperoleh ilmu dengan adanya menganalisis rehabilitasi bendung


 Menambah wawasan mengenai analisa perencanaan pembangunan Rehabilitasi Bendung
bagi para pembaca dan juga penulis

Anda mungkin juga menyukai