PENDAHULUAN
Bendung adalah suatu bangunan yang bertujuan untuk menggikan taraf muka air
untuk mendapatkan tinggi terjun yang di inginkan dan dibangun melintang sungai,
sehingga air dapat dialirkan ke jaringan irigasi (KP-02, 2013). Bendunng adlah suatu
bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang
sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun,
sehingga air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membutuhkannya.
Daerah irigasi sungai (DAS) merupakan daerah dimana semua hujan efektif yang
melimpah di atas permukaan tanah akan mengalir ke sungai yang bersangkutan. Daerah
ini di batasi oleh batas topografi (garis kontur) yang berarti di tetapkan berdasarkan
limpasan dan di batasi oleh titik kontrol outlet yang umumnya merupakan stasiun
hidrometri atau lokasi bangunan air. Manusia membutuhkan air hampir di semua sisis
kehidupan, baik itu untuk menanam tanman,minum,memasak,mencuci dan lain
sebagainaya, dengan berkembangnya kebutuhan air memerlukan perhitungan hidrologi
untuk mengetahui ketersediaan air dan pemanfaatan air. (Qurais, Montarcih, dan Ery
2021)
Daerah Irigasi Gumbasa secara Geografis terletak di 0° 3’’ LU dan 2°2’’ LS, serta
antara 119° 45’’ - 122° 45’’ BT. perubahan tata guna lahan menyebabkan adanya
endapan erosi dari tahun ke tahun menjadi faktor yang sering di temui seiring dengan
meningkatnya aktivitas manusia itu sendiri, yang mana masyarakat yang mata
pencahariannya terbesar adalah petani yang membutuhkan pengembangan pertanian dan
menjadikan lahan kawasan persawahan menjadi kawasan pemukiman sehingga ketika ada
fluktuasi curah hujan dapat meningkatkan volume limpasan permukaan dan debit pada
bagian hilir sungai
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana segi keamanan bangunan dari rembesan air bendung D.I Gumbasa
2. Bagaimana proses rehabilitasi Apron Bendung.
Adapun maksud dan tujuan dari pengerjaan laporan Metode Penelitian ini antara lain
adalah sebagai berikut