Anda di halaman 1dari 8

Penentuan Sub DAS Ordo Sungai dan Analisis

Morfometri Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk,


Kabupaten Sumedang.

Satrio Rifqi Wicaksono1


1,2,3,4
Department Of Geography Faculty Of Mathematic And Natural Science Universitas
Indonesia

E-mail: satrio.rifqi@ui.ac.id

Abstract (English). Watershed (DAS) is a land area that is a unity of rivers and tributaries.
The watershed functions to accommodate, store and drain water originating from rainfall
to the lake or to the sea naturally. Morphometric analysis can be utilized in watershed
management. Recently, many researchers have used Geographic Information Systems
(GIS) as a tool to conduct morphological analysis. The research area this time is in the
Cimanuk Watershed in Sumedang Regency, West Java. Cimanuk is one of the main
supports of water resources in West Java with an area of 3,493 km2. The results showed
that the Cimanuk Watershed has 5 sub-watersheds and has river order levels from 1 to 4.
The slope index in the Cimanuk Watershed is in the range of 0-90. The river network
density index was found to be the densest in Sub-watershed 3 in the center. The Relief
Ratio index shows the most steep streams in Sub-watershed 5.
Keywords: Cimanuk, morphometric, watershed

1. Pendahuluan
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan suatu kesatuan sungai dan
anak-anak sungai. DAS berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami. Batas DAS di darat merupakan pemisah topografi dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU RI No 7
Tahun 2004). Menurut (Rahayu dkk, 2009), DAS adalah daerah tertentu yang bentuk dan sifat
alaminya merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai yang melaluinya. Sungai
dan anak-anak sungai tersebut berfungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan serta sumber air lainnya. Penyimpanan dan pengaliran air dihimpun dan ditata
berdasarkan hukum alam di sekelilingnya sesuai dengan keseimbangan daerah tersebut. DAS dapat
terdiri dari sub DAS atau sub-sub DAS. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan
dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama dan merupakan bagian wilayah dari suatu
DAS yang berupa bentuk satuan daerah tangkapan air. Karakteristik pada DAS dapat dicirikan oleh
parameter yang terdiri atas (Dephutbun,1998): morfometri DAS (relief DAS, bentuk sungai, lebar
DAS dan lain-lain), hidrologi DAS (curah hujan, debit dan sedimen), tanah, geologi dan
geomorfologi, penggunaan lahan, sosial ekonomi masyarakat di dalam wilayah DAS.Daerah Aliran
2

Sungai Cimanuk merupakan salah satu penopang utama sumberdaya air di Jawa Barat. Luas DAS
Cimanuk sebesar 3.493 km2 yang terbagi menjadi lima bagian sub-DAS.

Analisis morfometri dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan DAS. Interaksi antara kondisi
geomorfologi dengan karakteristik hidrologi dapat dicerminkan dari kondisi morfometri DAS.
Akhir-akhir ini banyak peneliti menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat yang
sangat bermanfaat untuk melakukan analisis morfometri DAS, misalnya Chakraborty (2002), Sreedevi
(2009), dan Shinde (2010). Salah satu aplikasi dari parameter morfometri DAS adalah untuk menduga
respon hidrologi terhadap curah hujan di kawasan tersebut. Morfometri pada DAS merupakan ukuran
kuantitatif karakteristik DAS yang terkait dengan aspek geomorfologi suatu daerah. Karakteristik ini
terkait dengan proses air hujan yang jatuh di dalam DAS (Rahayu dkk, 2009). Morfometri DAS juga
digunakan untuk menyatakan keadaan jaringan alur sungai secara kuantitatif. Analisis morfometri ini
akan dibahas lebih lanjut pada hasil dan pembahasan.

Dari penelitian sebelumnya terkait dengan analisis morfometri pada DAS seperti Analisis
Morfometri Daerah Aliran Sungai (DAS) Muari di Kabupaten Manokwari Selatan (Khristian Enggar
Pamuji, 2020), Identifikasi dan Pemetaan Morfometri Daerah Aliran Sungai Martapura Menggunakan
Teknologi GIS (Ferry Sobatnu, 2017), Morphometric Analysis of the Banas River Basin Using the
Geographical Information System, Rajasthan, India (Swatantra Kumar Dubey, 2015), Morphometric
analysis for prioritizing sub‑watersheds of Murredu River basin, Telangana State, India, using a
geographical information system (Padala Rhaja Sekar, 2022) akan memiliki beberapa kesamaan dan
perbedaan dalam metodologi. Perbedaan dilakukan dalam proses penarikan batas sub-das dan ordo
dimana pada penelitian kali ini dilakukan secara manual.

2. Metodologi
2.1. Wilayah Penelitian
DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh punggungan gunung yang terdiri atas rangkaian aliran
sungai yang semua aliran permukaannya mengalir ke suatu sungai utama dan aliran nya berakhir
bermuara ke lautan lepas. Wilayah yang terdiri atas banyak aliran sungai inilah yang disebut DAS, dan
terdiri atas wilayah aliran sungai yang lebih kecil yang juga dipisahkan dengan punggungan gunung
atau dataran yang lebih tinggi atau sub DAS.

Wilayah penelitian kali ini berada di Daerah Aliran Sungai Cimanuk di Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat. Daerah Aliran Sungai Cimanuk merupakan salah satu penopang utama sumberdaya air di
jawa Barat. Daerah Aliran Sungai Cimanuk terbagi menjadi sub-sub yang ukurannya lebih kecil
dibandingkan dengan Daerah Aliran Sungai. Daerah Aliran Sungai Cimanuk merupakan salah satu
penopang utama sumberdaya air di Jawa Barat. Luas DAS Cimanuk sebesar 3.493 km2 yang
wilayahnya beririsan dengan Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, dan
Kabupaten Indramayu.
3

Gambar 1. Peta Daerah Aliran Sungai Cimanuk


2.2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Penentuan Sub DAS dan Ordo
Penentuan sub-DAS dan ordo sungai adalah salah satu tahap penting dalam analisis DAS. Dalam
penentuan sub-DAS, DAS Cimanuk dibagi menjadi beberapa sub-DAS berdasarkan pembagian
wilayah aliran sungai. Sedangkan, dalam penentuan ordo sungai, sungai-sungai dalam DAS Cimanuk
diberi nomor ordo berdasarkan ukuran dan morfologi sungai tersebut.

Untuk melakukan penentuan sub-DAS dan ordo sungai pada DAS Cimanuk, digunakan
perangkat lunak ArcGIS Pro 2.9. Langkah pertama adalah melakukan proses deliniasi atau pemisahan
wilayah aliran sungai DAS Cimanuk. Setelah itu, dilakukan identifikasi dan penentuan ordo sungai
dengan menghitung jumlah anak sungai dan panjang sungai utama.

Tabel 1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Sub DAS dan Ordo

Variabel Data dan Deskripsi Sumber Data

Kontur Data SRTM DEM yang diolah Google Earth Engine


menggunakan tools SIG

Jaringan Sungai Data shapefile sungai dengan Badan Informasi


kedetailan skala 1:25.000 Geospasial

2.3. Pengumpulan dan Pengolahan Parameter morfometri


Analisis morfometri kali ini mempertimbangkan variabel turunan dari data jaringan sungai DAS
Cimanuk untuk kemudian mengetahui variabel morfometri DAS diantaranya indeks kemiringan Sub
DAS, kerapatan jaringan sungai, dan relief rasio sub DAS yang sesuai dengan konsep yang
dikemukakan oleh Gregory & Walling (1973) dan Horton (1945). Ketiga variabel tersebut akan
memiliki sub variabel seperti yang tertera pada tabel 1. Ketiga variabel akan analisis dengan bantuan
teknologi GIS untuk mendapatkan perhitungan geometris yang akurat. Sedangkan untuk variabel
lainnya adalah data shapefile sungai,shapefile wilayah penelitian, data SRTM DEM yang akan
digunakan untuk membuat kontur. Pengumpulan data shapefile diperoleh dari situs resmi Badan
Informasi Geospasial dan data SRTM DEM didapatkan melalui perangkat lunak Google Earth Engine.
4

Tabel 2. Data morfometri

Variabel Sub Variabel Data dan Deskripsi Sumber Data

Indeks Interval Kontur Data SRTM DEM yang diolah Google Earth
Kemiringan menggunakan tools SIG Engine
(Rs)

Jarak Antar Kontur Data SRTM DEM yang diolah Google Earth
menggunakan tools SIG Engine

Luas Sub DAS Data shapefile yang di digitasi Badan


dan dilakukan kalkulasi informasi
geometris Geospasial

Indeks Panjang Sungai termasuk Data shapefile yang di digitasi Badan


Kerapatan anak-anak sungai dan dilakukan kalkulasi Informasi
Jaringan geometris Geospasial
Sungai (Dd)

Luas Sub DAS Data shapefile yang di digitasi Hasil


dan dilakukan kalkulasi
geometris

Relief Rasio Selisih antara titik tertinggi dan Data SRTM DEM yang diolah Google Earth
(Rh) terendah menjadi kontur Engine

Panjang Sungai termasuk Data shapefile yang di digitasi Badan


anak-anak sungai dan dilakukan kalkulasi Informasi
geometris Geospasial

3. Results and Discussion


3.1. Sub DAS dan Ordo DAS Cimanuk
Hasil penentuan sub-DAS menunjukkan bahwa DAS Cimanuk terdiri dari 5 sub-DAS. Selanjutnya,
hasil penentuan ordo sungai menunjukkan bahwa di DAS Cimanuk terdapat sungai dengan ordo 1
hingga 4. Dengan adanya penentuan sub-DAS dan ordo sungai, dapat dilakukan analisis lebih lanjut
mengenai variabel morfometri dari DAS Cimanuk. yaitu Sub-DAS
5

Gambar 2. Peta Sub DAS dan Ordo Cimanuk

Tabel 3. Tabular Sub DAS

Sub DAS Panjang Sungai (km) Luas (km²)

Sub DAS 1 1177,15 426,49

Sub DAS 2 1519,03 701,25

Sub DAS 3 3466,67 1353,53

Sub DAS 4 1768,30 828,06

Sub DAS 5 686,23 746,37


6

3.2. Morfometri Sub DAS Cimanuk


Terdapat tiga hasil variabel morfometri pada DAS Cimanuk yang diperoleh dari hasil pengolahan data
yang dilakukan berdasarkan rumus yang ditentukan oleh Gregory & Walling (1973) dan Horton
(1945).
3.2.1. Indeks Kemiringan
Indeks kemiringan diperoleh dari analisis tools slope pada ArcGIS Pro 2.9 dengan bahan data yaitu
SRTM DEM. Hasil dari variabel ini dapat dilihat pada peta yang ada pada gambar 3.

Gambar 2. Peta Indeks Kemiringan DAS Cimanuk


3.2.2. Indeks Kerapatan Jaringan Sungai
Tabel 3. Tabular Sub DAS

Sub DAS Indeks Kerapatan Jaringan Sungai (Dd)

Sub DAS 1 2,760,073

Sub DAS 2 2,166,199

Sub DAS 3 25,612

Sub DAS 4 2,135,457

Sub DAS 5 0,919419


7

3.2.3. Indeks Relief Rasio Sub DAS


Tabel 3. Tabular Sub DAS

Sub DAS Indeks Relief Rasio (Rh)

Sub DAS 1 1,444,159

Sub DAS 2 0,724146

Sub DAS 3 0,432692

Sub DAS 4 1,583,441

Sub DAS 5 4,080,254

4. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daerah Aliran Sungai Cimanuk memiliki 5 sub-DAS dan
memiliki tingkatan ordo sungai dari 1 sampai dengan 4. Indeks kemiringan pada DAS Cimanuk
berada kisaran 0-90. Indeks kerapatan jaringan sungai ditemukan paling rapat pada Sub DAS 3 yang
berada pada bagian tengah. Indeks Relief Rasio menunjukkan paling terjal pada aliran Sub DAS 5.

References

Sobatnu, F., Irawan, F.A., & Salim, A. (2017). Identifikasi dan Pemetaan Morfometri Daerah Aliran
Sungai Martapura Menggunakan Teknologi GIS. Jurnal Gradasi Teknik Sipil.

Shekar, P.R., & M, A. (2022). Morphometric analysis for prioritizing sub‑watersheds of Murredu
River basin, Telangana State, India, using a geographical information system. Journal of Engineering
and Applied Science.

Enggar,K., & Lestari A.O. (2020). Analisis Morfometri Daerah Aliran Sungai (DAS) Muari di
Kabupaten Manokwari Selatan. ResearchGate.net Publication

Dubey, S.K., Sharma, D., & Mundetia, N. (2015). .Morphometric Analysis of the Banas River Basin
Using the Geographical Information System, Rajasthan, India. Science Publishing Group.

Sulaksana, N., Sukiyah, E., Sjafrudin, A. & Haryanto, E.T. (2013). Karakteristik Geomorfologi DAS
Cimanuk Bagian Hulu dan Implikasinya Terhadap Intensitas Erosi Serta Pendangkalan Waduk
Jatigede. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik.
8

Hasan, F., & Kardhana, F. (2018). Metode Rasional Modifikasi Untuk Berbagai Kejadian Hujan di
Sub-DAS Cimanyar. ResearchGate.net Publication.

Anda mungkin juga menyukai