Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sub DAS Deli yang terbentang dari
Kabupaten Deliserdang, dan Kota Medan. Tetapi dalam pelaksanaan penelitian ini
hanya difokuskan pada aliran Sungai Deli yang melintasi Kota Medan,
diperlihatkan pada Gambar 3.1 Lokasi Penelitian. Secara geografis lokasi
penelitian terletak pada :
 Bangunan Kanal Johor (Hulu)
98o40’51,759” Bujur Timur dan 3o31’45,580” Lintang Utara
 Pertemuan Sungai Deli dan Babura (Hilir)
98o40’22,161” Bujur Timur dan 3o35’29,075” Lintang Utara

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif untuk mengetahui


daerah yang tergolong banjir di Kota Medan, akibat dari luapan aliran Sungai
Deli.

Analisis deskriptif dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif. Analisis


kunatitatif diperlukan dalam menganalisis data curah hujan untuk mengetahui
potensi banjir yang terjadi, kemudian akan diinput ke aplikasi HEC-RAS yang
memberikan pemodelan berupa tinggi banjit dan dataran banjir yang terjadi.
Dalam mendukung prediksi genangan banjir diperlukan Peta Daerah Aliran
Sungai (DAS) Deli, Peta Administrasi Kota Medan, Peta Bangunan Kota Medan
dan Digital Elevation Model (DEM).

43
44
3.3 Alat Penelitian

Dalam melakukan Pengolahan Data digunakan suatu perangkat berupa


Perangkat Keras (Hardware), Perangkat Lunak (Software). Dimana perangkat
keras (Hardware) yaitu: Komputer, Printer, Scaning, dan Alat Tulis. Serta,
perangkat keras (Hardware) yaitu : Microsoft Office 2007, Microsaft exel 2007,
Autocad 2007, HEC-RAS 5.0.3, ArcGIS 10.1, Google Eart 7.3.1.4507, dan Global
Mapper 11.0.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh


penelitian sebagai objek penelitian. Data primer berupa data hasil survei dan
observasi lapangan lokasi daerah kemungkinan tergenang banjir di beberapa
tempat untuk melihat kesesuaian kondisi antara kondisi lapangan dengan dengan
data sekunder yang dikumpulkan.

3.4.2 Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Data Sekunder adalah
Data yang diperoleh dari instasi-instasi terkait dalam penelitian. Adapun data
sekunder dalam penelitian ini adalah :
a. Data curah hujan bulanan sepuluh tahun terakhir (Tahun 2011 - Tahun
2020) yang diperoleh dari Klimatologi Deliserdang.
b. Peta Digital DAS Deli diperoleh dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)
c. Peta Digital Aliran Sungai Kota Medan dari Peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI)
d. Peta Digital Elevasi Model (DEM) diperoleh dari DEMNAS.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Metode Analisis Hidrologi

45
Analisa curah hujan kawasan/areal yang digunakan dalam perhitungan
pada tugas akhir ini hanya menggunakan metode Polygon Thiessen, data yang
digunakan ialah data curah hujan harian maksimum dan peta DAS Deli. Dengan
menghitung luas DAS yang dipengaruhi oleh 5 stasiun penakar curah hujan pada
satu DAS maka di dapat curah hujan rata rata atau curah hujan kawasan pada
masing-masing DAS. Untuk menganalisa frekuensi curah hujan periodik
digunakan metode Distribusi Normal dan Log Normal, Log Pearson III, Gumbel,.
Dalam penelitian ini dihitung curah hujan rancangan dengan kala ulang 2, 5, 10,
25, 50, 75 dan 100 tahun.

3.5.2 Analisis Debit Banjir Rancangan

Metode empiris yang digunakan adalah Hidrograf Satuan Sintetis


Nakayasu. Analisis dilakukan untuk debit banjir rancangan periode ulang 2, 5,
10, 25, 50, 75 dan 100 tahun. Analisis debit banjir rancangan kala ulang
menggunakan data curah hujan kala ulang tertentu. Cara ini merupakan satu upaya
untuk memperoleh hidrgraf satuan suatu DAS yang belum pernah diukur. Dalam
artian tidak tersedia data pengukuran debit maupun data AWLR (Automatic
Water Level Recorder) yang berada dalam lingkupan DAS tertentu.

3.5.3 Analisis Pemodelan Banjir.

Data Digital Elevasi Model (DEM) akan diolah bersama dengan debit
banjir pada aplikasi Hidrologic Engineering Center River Analysis System (HEC-
RAS) versi 5.0.3. Dari hasil pengolahan dan penginputan data dapat diperoleh
genangan banjir dan pemodelan banjir. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai beriku :

1. Memulai project baru, mengganti satuan data dengan SI Units, serta


memasukkan data DEM (Digital Elevasi Model) dalam fitur RAS mapper. DEM
yang dimasukkan berbentuk raster dataset dan sudah di-clip sebelumnya
menggunakan software GIS agar sesuai dengan bentuk DAS Deli.

46
2. Menggambar 2D flow area, yaitu adalah daerah yang akan dilalui oleh aliran
limpasan sungai Deli.
3. Menggambar sumbu tengah Sungai Deli dengan fitur breaklines mulai dari hulu
hingga hilir.
4. Mengatur mesh dan point yang terdapat di 2D flow area maupun yang ada di
sekitar breaklines.
5. Menetapkan Sungai Deli sebagai aliran tak seragam (unsteady flow)
6. Memberikan boundary condition pada hulu dan hilir sungai. Bagian hulu diberikan
batasan berupa nilai debit banjir hasil analisis menggunakan Metode Hidrograf
Satuan Sintetik Nakayasu. Bagian hilir diberikan batasan berupa nilai kedalaman
normal dengan memasukkan parameter berupa friction slop.
7. Save seluruh data dan jalankan fitur RAS mapper. Simulasi kejadian banjir akan
terlihat untuk setiap interval waktu yang sudah ditetapkan
8. Lihat simulasi maksimum yang diperkirakan oleh software.Simulasi tersebut
adalah kondisi banjir maksimum yang terjadi di setiap tempat yang tertutupi oleh
2D flow area. Data genangan ini yang digunakan dalam analisis selanjutnya.

47
3.5.4 Bagan Alur Pikir

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


Survei wilayah terduga Data Curah hujan 10 tahun terakhir
terdampak banjir. Peta DAS Deli
Peta Administrasi Kota Medan
Peta DEM Kota Medan.

Pengumpulan Data
Metode Distribusi :
Distribusi Normal
Analisis Distribusi Distribusi Log Normal
Distribusi Log-Person III
Distribusi Gumbel

Uji Distribusi Probabilitas :


Uji Chi Square (X)
Uji Smirnov-Kolmogorof

Pemilihan Motode Curah


Hujan

Analisa Debit Banjir Rancanagan :

Aplikasi HEC-RAS 4.1.0


Pemodelan Muka Air Banjir

Kesimpulan dan Saran

48

Anda mungkin juga menyukai