Tujuan instruksional umum pada modul analisis debit andalan ini adalah memberikan
pembekalan bagaimana melakukan analisis debit andalan / ketersediaan air untuk mendukung
analisis hidrologi pada khususnya dan analisis sumber daya air pada umumnya.
Tujuan Instruksional Khusus pada modul analisis debit andalan / ketersediaan air ini adalah
memberikan pembelajaran dan bekal pengetahuan kepada peserta pelatihan untuk melakukan
analisis debit andalan / ketersediaan air untuk menunjang pengelolaan dan pengembangan
sumber daya air.
Setelah selesainya pelatihan ini peserta akan mampu untuk melakukan analisis debit andalan /
ketersediaan air dari suatu DAS / Sub DAS untuk kebutuhan analisis hidrologi dan
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Lokasi yang akan ditinjau dan lokasi pos duga air yang ada didekatnya;
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-1
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
Data debit berbagai interval waktu pada pos duga air yang akan digunakan dalam
perhitungan.
2.2 Kriteria data
Data debit yang digunakan dalam menghitung debit andalan harus memenuhi kriteria sbb:
Bila data debit yang tersedia kurang dari 10 tahun maka dilakukan pengisian
data dengan mengikuti pedoman no. Pd. T-24-2004-A dengan judul pengisian
kekosongan data hujan dengan metode korelasi distandarisasi non linier bertingkat;
Bila data kurang dari 10 tahun maka perlu memperpanjang data debit dengan
model hujan limpasan;
o Data debit harian digunakan untuk perhitungan debit andalan pada perhitungan
sedimentasi.
2.3 Pemanfaatan
Perhitungan debit andalan dengan analisis lengkung kekerapan digunakan untuk perencanaan
berbagai pemanfaatan air dimana probabilitas yang digunakan disesuaikan dengan
persyaratan dalam perencanaan tersebut, misalnya :
a) Debit andalan pada perencanaan PLTA menggunakan lengkung kekerapan dengan data
debit bulanan menerus, pada probabilitas 50%, 95% sedangkan untuk perencanaan air
minum menggunakan probabilitas 95%; Dengan probabilitas 95% berarti rata-rata sekali
dalam 20 tahun energi listrik yang dihasilkan diijinkan untuk kurang dari seharusnya (debit
andalan).
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-2
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
tidak tercapai. Hal yang sama dapat diterapkan pula pada deret data setengah bulanan,
sehingga diperoleh 24 lengkung kekerapan.
Pendekatan dan metodologi yang dapat digunakan untuk menentukan debit andalan sangat
tergantung pada ketersediaan data.
o Data yang diperlukan untuk analisis ketersediaan air adalah data debit tahunan,
bulanan atau harian dengan periode pencatatan cukup panjang yaitu lebih besar
dari 10 tahun untuk analisis harian, 20 tahun untuk analisis bulanan dan 30 tahun
untuk analisis tahunan.
o Untuk ketelitian yang lebih tinggi, sangat disarankan menggunakan data observasi
harian dengan panjang data lebih besar dari 30 tahun. Data harus merupakan hasil
rekaman pos duga air di lokasi bendungan atau dekat di sebelah hulu atau hilirnya.
o Bilamana data yang tersedia sangat pendek lebih kecil dari 10 tahun, dan data
curah hujan tidak tersedia atau perioda pengamatannya mendekati perioda
pengamatan debit maka metoda yang dapat digunakan adalah metoda stohastik.
o Bila data debit tersedia dalam perioda yang tidak panjang sedangkan data curah
hujan yang ada pada DPS tersebut cukup panjang maka dapat digunakan metoda
deterministic dengan model rainfall-runoff dimana data hujan yang panjang
dikonversikan ke data debit dengan menggunakan model tersebut setelah melewati
tahapan kalibrasi.
Dimana x(i) adalah observasi terbesar, N adalah jumlah data, sedangkan i adalah nomor urut
dari 1 s/d Jumlah data (N), Data debit diurut dari besar ke Kecil dan adalah parameter yang
sangat tergantung pada fungsi distribusi dari datanya.
= 3/8 (Blom Formula, Normal Distribusi)
= 0.44 (Gringorten Formula, Gumble Distribusi)
= 0 (Weibull Formula)
= ½ (Hazen Formula)
= 2/5 (Cunnane Formula)
Formula Weibull banyak digunakan untuk analisis hidrologi.
g) Hitung debit andalan berdasarkan probabilitas yang diinginkan, bila probabilitas yang ada
tidak sesuai dengan yang diinginkan maka dapat dilakukan interpolasi.
h) Rubah probabilitas dari debit andal menjadi kala ulang dengan menggunakan rumus (3.2).
1 1
T (3.2)
(1 P ( X x )) P ( X x )
T adalah jumlah tahun yang menunjukkan probabilitas kegagalan (debit yang terjadi
3
x m /det) rata-rata sekali dalam T tahun, dapat disebut sebagai kala ulang.
P adalah probabilitas yang didapat dari persamaan 3.1.
Untuk lebih jelasnya tahapan perhitungan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-4
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
Pengujian Data
Pengumpulan Data
Jumlah Tidak
Data Pengisian atau
(N )>10 Perpanjangan Data
Tahun
?
Ya
Perhitungan Besarnya
Probabilitas/ Kala
ulang untuk setiap
data debit
Debit Andalan
Gambar 3.1 Diagram alir perhitungan lengkung kekerapan untuk data menerus
3.2.2 Prosedur perhitungan lengkung kekerapan untuk data tidak menerus (terbagi
dalam suatu jangka waktu)
Tahapan perhitungan debit andalan menggunakan lengkung kekerapan untuk deret data
menerus (bulan perbulan atau 10 hari persepuluh hari atau 2 minggu perdua minggu) dapat
disusun sebagai berikut :
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-5
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
d) Susun data debit dari besar ke kecil untuk setiap selang waktu yang akan
digunakan, misal data bulan Januari dan seterusnya atau tengah bulan pertama
bulan Januari dan seterusnya sampai Desember;
e) Tentukan nomor urut data;
f) Hitung probabilitas dari setiap data berdasarkan nomor urut data dengan
menggunakan rumus (1);
g) Hitung debit andalan berdasarkan probabilitas yang diinginkan, bila probabilitas
yang ada tidak sesuai dengan yang diinginkan maka dapat dilakukan interpolasi;
h) Hitung kala ulang dari debit andalan menggunakan rumus (3.2).
Untuk lebih jelasnya tahapan perhitungan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Pengumpulan Data
Pengujian Data
Jumlah Tidak
Data
(N )>10
Tahun
?
Ya
Debit Andalan
Gambar 3.2 Diagram alir perhitungan lengkung kekerapan untuk data tidak menerus
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-6
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
No urut Debit No urut Debit No urut Debit No urut Debit No urut Debit
1 5,18 31 0,88 61 9,29 91 2,59 121 10,9
2 8,58 32 1,19 62 15,2 92 1,75 122 5,14
3 6,63 33 0,95 63 6,46 93 1,65 123 3,81
4 6 34 3,94 64 4,06 94 1,69 124 3,12
5 3,53 35 3,68 65 2,5 95 5,08 125 2,02
6 4,48 36 6,35 66 1,8 96 6,24 126 1,59
7 1,86 37 6,48 67 1,46 97 4,33 127 1,17
8 1,5 38 8,81 68 0,8 98 6,43 128 0,76
9 5 39 8,01 69 0,67 99 5,64 129 0,72
10 4,42 40 4,55 70 2,34 100 4,15 130 0,81
11 8,37 41 5,12 71 4,95 101 3,75 131 1,37
12 4,46 42 3,43 72 5,71 102 2,96 132 5,72
13 15,4 43 2,07 73 6,83 103 1,5 133 3,65
14 12,5 44 2,5 74 6,21 104 0,67 134 4,53
15 6,97 45 2,3 75 6,17 105 0,8 135 2,75
16 4,2 46 2,33 76 5,06 106 2,1 136 1,71
17 2,45 47 2,42 77 3,66 107 3,5 137 1,12
18 1,6 48 4,41 78 3,42 108 3,69 138 0,92
19 0,83 49 12,5 79 1,34 109 4,97 139 0,62
20 0,43 50 7,35 80 1,67 110 6 140 0,49
21 0,37 51 6,51 81 2,64 111 4,83 141 0,49
22 0,57 52 4,05 82 5,27 112 3,81 142 0,77
23 1,18 53 4,91 83 6,91 113 1,93 143 1,51
24 2,79 54 5,25 84 8,36 114 1,52 144 1,97
Agung Bagiawan
25
Ibrahim,
5,14
Ph.D.
55
Balai
2,52
Hidrologi
85
dan
10,2
Tata
115
Air, Puslitbang
1,48
SDA III-7
26 6,2 56 2,16 86 16,1 116 1,4
27 6,12 57 2,58 87 3,62 117 1,34
28 3,93 58 1,66 88 8,57 118 2,54
29 4,44 59 1,56 89 8,46 119 3,62
30 1,53 60 5,69 90 4,53 120 3,7
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
4.2 Contoh Perhitungan Debit Andal / Ketersediaan Air Tidak Menerus (Setiap bulan)
Data Asli
No Tahun 19
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-8
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
85 87 88 89 90 91 92 93 95 96 97 99
1 5,18 15,4 5,14 6,48 12,5 9,29 6,83 10,2 4,33 4,97 10,9 3,65
2 8,58 12,5 6,2 8,81 7,35 15,2 6,21 16,1 6,43 6 5,14 4,53
3 6,63 6,97 6,12 8,01 6,51 6,46 6,17 3,62 5,64 4,83 3,81 2,75
4 6 4,2 3,93 4,55 4,05 4,06 5,06 8,57 4,15 3,81 3,12 1,71
5 3,53 2,45 4,44 5,12 4,91 2,5 3,66 8,46 3,75 1,93 2,02 1,12
6 4,48 1,6 1,53 3,43 5,25 1,8 3,42 4,53 2,96 1,52 1,59 0,92
7 1,86 0,83 0,88 2,07 2,52 1,46 1,34 2,59 1,5 1,48 1,17 0,62
8 1,5 0,43 1,19 2,5 2,16 0,8 1,67 1,75 0,67 1,4 0,76 0,49
9 5 0,37 0,95 2,3 2,58 0,67 2,64 1,65 0,8 1,34 0,72 0,49
10 4,42 0,57 3,94 2,33 1,66 2,34 5,27 1,69 2,1 2,54 0,81 0,77
11 8,37 1,18 3,68 2,42 1,56 4,95 6,91 5,08 3,5 3,62 1,37 1,51
12 4,46 2,79 6,35 4,41 5,69 5,71 8,36 6,24 3,69 3,7 5,72 1,97
No Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5,18 8,58 6,63 6,00 3,53 4,48 1,86 1,50 5,00 4,42 8,37 4,46
2 15,40 12,50 6,97 4,20 2,45 1,60 0,83 0,43 0,37 0,57 1,18 2,79
3 5,14 6,20 6,12 3,93 4,44 1,53 0,88 1,19 0,95 3,94 3,68 6,35
4 6,48 8,81 8,01 4,55 5,12 3,43 2,07 2,50 2,30 2,33 2,42 4,41
5 12,50 7,35 6,51 4,05 4,91 5,25 2,52 2,16 2,58 1,66 1,56 5,69
6 9,29 15,20 6,46 4,06 2,50 1,80 1,46 0,80 0,67 2,34 4,95 5,71
7 6,83 6,21 6,17 5,06 3,66 3,42 1,34 1,67 2,64 5,27 6,91 8,36
8 10,20 16,10 3,62 8,57 8,46 4,53 2,59 1,75 1,65 1,69 5,08 6,24
9 4,33 6,43 5,64 4,15 3,75 2,96 1,50 0,67 0,80 2,10 3,50 3,69
10 4,97 6,00 4,83 3,81 1,93 1,52 1,48 1,40 1,34 2,54 3,62 3,70
11 10,90 5,14 3,81 3,12 2,02 1,59 1,17 0,76 0,72 0,81 1,37 5,72
12 3,65 4,53 2,75 1,71 1,12 0,92 0,62 0,49 0,49 0,77 1,51 1,97
No Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 15,40 16,10 8,01 8,57 8,46 5,25 2,59 2,50 5,00 5,27 8,37 8,36
2 12,50 15,20 6,97 6,00 5,12 4,53 2,52 2,16 2,64 4,42 6,91 6,35
3 10,90 12,50 6,63 5,06 4,91 4,48 2,07 1,75 2,58 3,94 5,08 6,24
4 10,20 8,81 6,51 4,55 4,44 3,43 1,86 1,67 2,30 2,54 4,95 5,72
5 9,29 8,58 6,46 4,20 3,75 3,42 1,50 1,50 1,65 2,34 3,68 5,71
6 6,83 7,35 6,17 4,15 3,66 2,96 1,48 1,40 1,34 2,33 3,62 5,69
7 6,48 6,43 6,12 4,06 3,53 1,80 1,46 1,19 0,95 2,10 3,50 4,46
8 5,18 6,21 5,64 4,05 2,50 1,60 1,34 0,80 0,80 1,69 2,42 4,41
9 5,14 6,20 4,83 3,93 2,45 1,59 1,17 0,76 0,72 1,66 1,56 3,70
10 4,97 6,00 3,81 3,81 2,02 1,53 0,88 0,67 0,67 0,81 1,51 3,69
11 4,33 5,14 3,62 3,12 1,93 1,52 0,83 0,49 0,49 0,77 1,37 2,79
12 3,65 4,53 2,75 1,71 1,12 0,92 0,62 0,43 0,37 0,57 1,18 1,97
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-9
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 0,08 15,40 16,10 8,01 8,57 8,46 5,25 2,59 2,50 5,00 5,27 8,37 8,36
2 0,15 12,50 15,20 6,97 6,00 5,12 4,53 2,52 2,16 2,64 4,42 6,91 6,35
3 0,23 10,90 12,50 6,63 5,06 4,91 4,48 2,07 1,75 2,58 3,94 5,08 6,24
4 0,31 10,20 8,81 6,51 4,55 4,44 3,43 1,86 1,67 2,30 2,54 4,95 5,72
5 0,38 9,29 8,58 6,46 4,20 3,75 3,42 1,50 1,50 1,65 2,34 3,68 5,71
6 0,46 6,83 7,35 6,17 4,15 3,66 2,96 1,48 1,40 1,34 2,33 3,62 5,69
7 0,54 6,48 6,43 6,12 4,06 3,53 1,80 1,46 1,19 0,95 2,10 3,50 4,46
8 0,62 5,18 6,21 5,64 4,05 2,50 1,60 1,34 0,80 0,80 1,69 2,42 4,41
9 0,69 5,14 6,20 4,83 3,93 2,45 1,59 1,17 0,76 0,72 1,66 1,56 3,70
10 0,77 4,97 6,00 3,81 3,81 2,02 1,53 0,88 0,67 0,67 0,81 1,51 3,69
11 0,85 4,33 5,14 3,62 3,12 1,93 1,52 0,83 0,49 0,49 0,77 1,37 2,79
12 0,92 3,65 4,53 2,75 1,71 1,12 0,92 0,62 0,43 0,37 0,57 1,18 1,97
Bulan ke-
Probabilitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0,8 4,71 5,66 3,73 3,53 1,98 1,53 0,86 0,60 0,60 0,79 1,45 3,33
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-10
Modul Analisis Debit Andalan Dalam Rangka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Bidang
Perencanaan Teknis Irigasi, Bandung, 2015
1) Dep. PU., 1986 : Perencanaan Jaringan Irigasi, Standar Perencanaan Irigasi KP 01 dan
KP 04, Penerbit CV galang Persada, Bandung.
2) Elizabeth M. Shaw, 1980 : Hydrology in Practice, Chapman and Hall, London.
3) Linsley, R. K.,M.A. Kohler,and J.L.H. Paulus 1982 : Hydrology for Engineers,
3d.Ed.Mc.Graw Hill, New York.
4) Mutreja. K.M, 1990 : Applied Hydrology, Tata Mc. Graw Hill, New Delhi.
5) Nemec, 1970 : Engineering Hydrology, Mc. Graw Hill, New York.
6) Rob. Van der Weert, 1994 : Hydrologycal Conditions in Indonesia, Delft Hydraulic,
Netherland.
7) Santosh, K.G., 1977 : Water Resources and Hidrology, Khana Pub. New Delhi.
8) Schults, E.F., 1973 : Problem Applied Hydrology, Water Resources Publication,
9) Seyhan, E., 1977 : Fundamental of Hydrology, Free University, The Netherland.
10) Soewarno, 2000 : Hidrologi Operasional ; - jilid I, Penerbit PT Citra Aditya Bakti,
Bandung.
11) Varshney, R.S., 1974 : Engineering Hydrology, Nem Chand & Bros, Roorke.
12) Victor Miguel Ponce, 1989 : Engineering Hydrology – Principles and Practices, Prentice
Hall, New Jersey.
13) Wilson, E.M., 1990 : Engineering Hydrology, The Macmillan Press. LTD.
Agung Bagiawan Ibrahim, Ph.D. Balai Hidrologi dan Tata Air, Puslitbang SDA III-11