Oleh :
Oni Guspari
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
Kampus Limau Manis Padang
ABSTRAK
Terdapat banyak cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan persamaan non linier, antara lain metode
bisection dan metode secant yang dapat dipakai untuk menyelesaikan beberapa persamaan rekayasa sipil. Pada
tulisan ini akan di tinjau sebuah kolom beton bertulang dengan dimensi 30 x 50 cm yang diberi tulangan 625,
yaitu 3 pada masing-masing sisi yang kecil.Tegangan leleh baja tulangan dan tegangan beton masing-masing
adalah 4000 dan 300 kg/cm2. Metode bisection dan metode secant akan digunakan untuk mencari akar fungsi
gaya dalam normal P(c) yang bekerja pada penampang beton sehingga dapat ditenentukan letak garis netral
penampang kolom (c), selanjutnya harga c tersebut digunakan untuk membuat diagram interaksi kolom. Setelah
dikalkulasikan, jarak garis netral (c)pada penampang tersebut adalah 64.959 mm . Hasilnya sama untuk kedua
metoda, akan tetapi dengan jumlah iterasi yang berbeda
68
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
Metoda bisection adalah salah satu cara metoda Newton Rhapson adalah metoda
mencari akar persamaan non linier yang pencarian akar suatu fungsi yang termasuk
termasuk kategori pengelompokan. Akar suatu golongan iterasi. Jika kita mempunyai fungsi
fungsi f(x) pada suatu interval yang f(x) yang ingin dicari akarnya maka metoda
diperkirakan ada akar diperkirakan dahulu iterasi mengharuskan fungsi tersebut ditulis
ini adalah nilai fungsi di a, f(a) dan nilai fungsi di f(x) = x g(x) = 0, sehingga = g()
Syarat ini wajar sebab dengan kondisi demikian k = 0,1,2,.....sampai memenuhi iterasi
tentunya ada suatu nilai dimana f(x) = 0.
Langkah berikutnya adalah memasukkan Pada metode Newton Rhapson fungsi g(x)
Regula falsi adalah suatu sarana untuk mencari dapat ditampilkan sebagai berikut:
nilai m dengan capat yang didefinisikan sebagai
mb
(b a) * f (b)
f (b) f (a)
69
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
MULAI MULAI
DEFINISIKAN
FUNGSI DEFINISIKAN FUNGSI
Baca
a, b, tol Baca
iter_max x0, x1, tol
Iter_max
Iter =0
Fa = f(a)
Fb = f(b)
Iter = 0
Ya
Fa * Fb > 0
Tulis
Tidak Fa*Fb >0 Iter = Iter + 1
Tidak Tidak
Ya Tidak
Fa * Fm < 0
x0 = xb
b=m a=m
Fb = Fm Fa = Fm
Tulis hasil
Tulis hasil xb, F(xb)
m, F(m)
SELESAI
SELESAI
70
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
71
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
M : momen lentur yang bekerja pada kondisi yang lazim. Formula yang didapat
penampang (Nmm) terhadap plastic centroid adalah sebagai berikut:
kolom
E : modulus elastisitas baja (= 200000 MPa) P (c) = 6502 c + (c-50)/c * (882000) 625485
M (c) = (6502 c 37845 ) ( 250 0.85c/2) + (c-
Gaya dalam P dan M pada penampang dapat 50)/c * (882000)(200) (-588200)(200)
diturunkan sebagai fungsi dari c. Komponen
komponen yang menyumbangkan P dan M PENCARIAN AKAR DENGAN METODE
berasal dari gaya tekan beton serta gaya BISECTION + REGULA FALSI
tulangan tekan dan tarik. Sera umum
perumusannya adalah P( c ) = 6502 c + ( c - 50 )/c * (882000) -
625485
P = Cc + Cs + Ts P'( c ) = 6502 c + 44100000/ c^2
M = Cc*lcc + Cs*lcs + Ts*lts M( c ) = (6502 c - 37845)( 250 - 0.85c/2) + ( c-
50)/c * (882000)*(200) - (-
Komponen Cc, Cs, Ts dan lcc merupakan fungsi 588200)*(200)
dari c, sedangkan lcs dan lts merupakan
konstanta, sehingga persamaan tersebut dapat
juga ditulis: PENCARIAN AKAR DENGAN METODE
NEWTON RAPHSON + SECANT
P = Cc ( c ) + Cs ( c ) + Ts ( c )
M = Cc ( c )*lcc ( c ) + Cs*lcs + Ts*lts
P( c ) = 6502 c + ( c - 50 )/c * (882000)
Asumsi-asumsi yang dipakai pada kondisi 625485
batas adalah: P'( c ) = 6502 c + 44100000/ c^2
1. Regangan tekan batas adalah 0.003 M( c ) = (6502 c - 37845) 250 - 0.85c/2) + ( c-
2. Hukum Navier-Bernauli berlaku, 50)/c * (882000)*(200) - (-
sehingga diagram regangan berbentuk 588200)*(200)
segitiga dapat dipakai
3. Distribusi tegangan beton pada kondisi
batas berbentuk segi empat, yang
besarnya adalah 0.85f c dengan tinggi c = 64.959 mm
block a M(c ) = 243.816 kNm
72
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
73
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
Dari formulasi berdasarkan interval-interval tersebut dapat digambarkan diagram interaksi kolom
beton bertulang tersebut
Diagram Interaksi
A (0,4926)
5000
4000
3000
2000
P-kN
B (476,1718)
Series1
1000 C (244,0)
D (0,-1176)
0
-1000 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
-2000
M-kNm
74
Rekayasa Sipil Volume II1, Nomor 2, Oktober 2007 ISSN : 1858-3695
75