Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi
oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan
yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut, Manan
(1979). Soeryono (1979), menulis bahwa daerah aliran sungai (DAS) merupakan
ekosistem yang terdiri dari unsur utama vegetasi, tanah, air dan manusia dengan
segala upaya yang dilakukan di dalamnya.
DAS Andaman, DAS Tiku, DAS Gasang Gadang, DAS Paingan, dan DAS
Kamumuan adalah beberapa DAS yang terletak di Provinsi Sumatera Barat,
tepatnya di Kabupaten Agam dan Kabupaten Pariaman. Kelima DAS tersebut
dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sebagai sumber air bersih, sumber listrik,
dan keperluan pokok lainnya. Kelima DAS tersebut juga tergabung dengan
sembilan belas DAS lainnya membentuk Wilayah Sungai Indragiri-Akuaman.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang penetapan
Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Indragiri-Akuaman yang selanjutnya disebut
WS Indragiri-Akuaman ditetapkan sebagai WS Lintas Provinsi. Dasar
penggabungan WS Indragiri-Akuaman adalah adanya outlet Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) Singkarak yang dialirkan ke sungai Anai.
WS Indragiri Akuaman adalah wilayah sungai yang memiliki dua puluh
empat DAS yang bermuara di Selat Malaka. Adapun DAS wilayah sungai seluas
25.270 km2 ini meliputi: DAS Indragiri, DAS Gaung, DAS Terusan Batang, DAS
Merusi, DAS Beting, DAS Antokan, DAS Andaman, DAS Tiku, DAS Gasang
Gadang, DAS Paingan, DAS Kamumuan, DAS Limau, DAS Sirah, DAS Naras,
DAS Manggung, DAS Pariaman, DAS Mangau, DAS Ulakan, DAS Tapakis,
DAS Anai, DAS Air Dingin, DAS Kuranji, DAS Arau, dan DAS Bungus. Sungai
Indragiri merupakan sungai terpanjang ( 706km) mengalir di pegunungan Bukit
Barisan hingga bermuara di Selat Malaka, terletak di koordinat antara 017LS -
020LS ; 003LU - 023LS dan antara 9949BT - 10022BT ; 10019BT -
10349BT. Peta Lokasi WS Indragiri-Akuaman dapat dilihat pada gambar 1.
DAS yang menjadi tinjauan dalam penelitian ini adalah DAS Andaman, DAS
Tiku, DAS Gasang Gadang, DAS Paingan, dan DAS Kamumuan.

Gambar 1. Peta Daerah Aliran Sungai di WS Indragiri-Akuaman


(Sumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.505, 2013)

Sistem Informasi Geografis merupakan (SIG) merupakan program yang


membantu dalam proses pemetaan. SIG mampu menyajikan informasi dalam
bentuk grafis peta yang digambarkan dan dapat berguna dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan kegiatan pengendalian. Sistem Informasi Geografis (SIG) bisa
memberikan informasi karakteristik suatu DAS. Pemetaan menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) telah dikaji dalam penelitian terdahulu. (Abdurrahman
dan Teriyoko, 2014).
Karakteristik daerah aliran sungai meliputi beberapa variabel yang dapat
diperoleh melalui beberapa pengukuran langsung, data sekunder, peta dan dari
data penginderaan jauh (remote sensing).( Seyhan, 1977) menyatakan bahwa
karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu: 1. Faktor lahan (ground factor) yang meliputi topografi, tanah, geologi,
geomorfologi, dan 2. Faktor vegetasi dan penggunaan lahan.
Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) adalah hidrograf suatu limpasan langsung
yang diakibatkan oleh hujan efektif (hujan netto), yang terjadi merata diseluruh
DAS dengan intensitas tetap selama waktu tertentu. Hidrograf Satuan Sintetik
dapat digunakan pada daerah di mana data hidrologi atau data pencatatan tinggi
muka air otomatis (AWLR) tidak tersedia untuk menurunkan hidrograf satuan.
(Alief, 2010).

B. Perumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan
seperti berikut:
1. Seperti apa karakteristik fisik kelima DAS tinjauan berupa bentuk sungai, jaringan
alur sungai, luas sungai, panjang sungai, batas-batas sungai, dan orde sungai.
2. Membandingkan bagaimana keandalan Hidrograf Satuan Sintetik yang paling
optimum dengan penilaian kontrol volume.

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis karakteristik lima DAS tinjauan, yaitu: bentuk sungai, jaringan
alur, sungai, luas sungai, panjang sungai, batas-batas sungai, dan orde sungai.
2. Mendapatkan metode HSS paling optimum untuk DAS Andaman, DAS tiku,
DAS Gasang Gadang, DAS Paingan, dan DAS Kamumuan.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:


1. Mendapatkan informasi berupa karakteristik DAS seperti: bentuk sungai,
jaringan alur, sungai, luas sungai, panjang sungai, batas-batas sungai, dan
orde sungai.
2. Memberikan informasi terkait HSS paling optimum untuk DAS Andaman,
DAS tiku, DAS Gasang Gadang, DAS Paingan, dan DAS Kamumuan.
3. Dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak lain untuk dijadikan acuan
dalam pemodelan.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan di WS Indragiri-Akuaman, Provinsi Sumatera Barat.
2. Menganalisis dengan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma I, Nakayasu,
SCS, dan Snyder.
3. Parameter-parameter yang digunakan berdasarkan pemetaan dari Sistem
Informasi Geografis.
4. Metode hidrograf satuan sintetik yang dianggap paling sesuai diterapkan pada
lima DAS dalam WS Indragiri-Akuaman adalah metode HSS yang hasil
perbandingan volume hidrograf dengan luas DAS mendekati 1mm.

E. Tinjauan Pustaka
E.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU)
No.02/PRT/M2013, Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis
dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi
oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan
yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut, Manan
(1979) . Soeryono (1979), menulis bahwa daerah aliran sungai (DAS) merupakan
ekosistem yang terdiri dari unsur utama vegetasi, tanah, air dan manusia dengan
segala upaya yang dilakukan di dalamnya.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang
terbentuk secara alamiah, dimana semua air hujan yang jatuh ke daerah ini akan
mengalir melalui sungai dan anak sungai yang bersangkutan (Koedotie, 2013).
Daerah aliran sungai adalah daerah yang dibatasi oleh punggung-punggung
gunung/pegunungan dimana air hujan yang jatuh di daerah tersebut akan mengalir
menuju sungai utama pada suatu titik/stasiun yang ditinjau (Triatmodjo, 2010).
Pembatas atau pemisah topografi daerah aliran sungai ini berupa punggung bukit,
pemisah topografi ini merupakan pemisah antara wilayah sungai yang satu dengan
wilayah sungai lainnya. Daerah aliran sungai juga merupakan sebuah kawasan
yang dapat menampung, meyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di
atasnya menuju sungai utama dan bermuara di danau atau di laut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi tinjauan dalam penelitianini
adalah DAS yang tergabung dalam Wilayah Sungai Indragiri-Akuaman yaitu:
DAS Andaman, DAS tiku, DAS Gasang Gadang, DAS Paingan, dan DAS
Kamumuan. WS Indragiri-Akuaman sendiri termasuk dalam WS lintas provinsi
yang terletak di Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat (Kepres No.12, 2012).
Penulis memilih kelima DAS tersebut sebagai tinjauan dikarenakan posisi dari
setiap DAS-nya yang berdekatan sehingga dapat memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian.

E.2 Morfometri Daerah Aliran Sungai


Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik DAS yang
terkait dengan aspek geomorfologi suatu daerah. Karakteristik ini terkait dengan
proses pengatusan (Drainase) air hujan yang jatuh di dalam DAS. Parameter
tersebut adalah luas DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, kerapatan sungai, pola
aliran, dan gradien kecuraman sungai. (Dhianti, 2010).
DAS memiliki karakteristik yang dapat diartikan sebagai gambaran spesifik
mengenai DAS yang dicirikan oleh parameter-parameter yang berkaitan dengan
keadaan morfometri, morfologi, tanah, geologi, vegetasi, tata guna (penggunaan)
lahan, hidrologi, dan manusia (Seyhan, 1977). Morfometri DAS sangat ditentukan
oleh kondisi fisiografi (topografi dan batuan) dan iklim terutama hujan.

E.2.1

Anda mungkin juga menyukai