Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

A. NAMA - NIM
Rizal Wahyudi – 20/464140/SV/18459
B. NAMA PRAKTIKUM Kelompok
Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air B
C. JUDUL ACARA
Acara 1: Pengukuran Morfologi dan Morfometri Daerah Aliran Sungai (Bagian
Ke-1)
D. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan batas Daerah Aliran Sungai (DAS).
2. Mampu mendelineasi batas Daerah Aliran Sungai (DAS).
3. Mampu mengidentifikasi pola aliran sungai.
E. LANGKAH KERJA (20 poin)

1
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
Alat: Laptop Asus Tuf, Software ArcGIS 10.8,
dan Micsrosoft Word.

Bahan: DAS Tinalah Kontur, DAS Tinalah


Sungai, Citra ALOSP, dan Citra ALOSP HS.

Input data yang akan digunakan.

Lakukan simbologi warna jaringan sungai.

Atur tampilan DEM dan Hillshade.


Pemetaan
Sungai
Tentukan outlet sungai.

Tentukan sungai utama.

Hitung panjang sungai utama.

Buat polygon baru untuk subDAS.

Delineasi batas DAS.

Pemetaan Batas
DAS dan Buat Batasan SubSubDAS.
SubDAS

Buat field baru untuk keterangan nama.

Tentukan nama SubSubDAS.

Buat field baru untuk nama bentuk.

Isikan nama bentuk dari SubSubDAS.

Pengukuran
2
Morfometri Buat
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Airfield baru untuk keliling, luas, Rc,
panjang, dan lebar.
Nilai:
Catatan:
diisi oleh asisten
F. HASIL DAN PEMBAHASAN (55 poin)
1. Jelaskan peran masing-masing, data DEM, kontur dan sungai dalam
identifikasi batas DAS! (30 poin)
Data (DEM) digunakan untuk menyajikan model relief permukaan bumi
dalam bentuk tiga dimensi yang digambarkan menyerupai bentuk aslinya (real
world).

Berdasarkan pada kegiatan praktikum kali ini, data DEM digunakan untuk
menyajikan informasi ketinggian pada permukaan bumi. Ketinggian tersebut
memudahkan dalam memberikan informasi igir-igir pada pegunungan sehingga
dalam mengidentifikasi batas DAS menjadi lebih mudah.
Data kontur berbentuk sebuah garis yang panjang dan menyambung untuk
menggambarkan ketinggian suatu relief permukaan bumi. Kontur biasanya
disajikan pada peta untuk memudahkan pembaca peta dalam mengetahui
ketinggian permukaan bumi.

Berdasarkan pada gambar diatas merupakan garis kontur yang digunakan untuk
kegiatan praktikum. Garis kontur tersebut digunakan untuk membantu dalam
menentukan puncak bukit, menentukan igir, dan juga menentukan batas DAS.
Adanya garis kontur tersebut memudahkan untuk mencari alur dari batas DAS
karena terdapat garis yang jelas dalam menggambarkan ketinggian permukaan
3
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
bumi.
Selain data DEM dan data garis kontur juga terdapat data jaringan sungai
yang memudahkan dalam menentukan batas DAS.

Jaringan sungai memiliki 2 jenis sungai yaitu sungai utama dan juga sungai
cabang. Adanya sungai utama dan sungai cabang tersebut memudahkan dalam
menentukan batas DAS dari setiap alur sungai yang terbentuk. Dalam menentukan
batas DAS terdapat catatan yaitu tidak boleh memotong sungai baik pada sungai
utama maupun sungai cabang.
2. Bagaimana karakteristik DAS dari hasil perhitungan Circularity Ratio dan
identifikasi bentuk DAS yang Anda teliti? (15 poin)
Circularity Ratio (RC) merupakan sebuah metode perhitungan yang akan
menentukan nilai nisbah kebulatan. Circularity Ratio dapat dihitung dengan
menggunakan nilai luas DAS dan keliling DAS. Nilai RC dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut.

Hasil dari nilai Circularity Ratio dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelas yang
berbeda yaitu:

Berdasarkan pada hasil praktikum diperoleh nilai RC pada DAS dan SubSubDAS.
Hasil dari perhitungan Circularity Ratio menunjukkan nilai RC pada DAS yaitu
sebesar 0,5 sehingga termasuk kedalam kelas Circularity Ratio (RC) irregular

4
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
karena nilai 0,5 berada diantara 0,4 sampai 0,8. Karakteristik pada Circularity
Ratio (RC) dapat diketahui berdasarkan hasil perhitungan nilai Circularity Ratio
(RC) yang diperoleh. Jika nilainya 0,8-1 maka termasuk kedalam bulat sempurna,
jika nilainya 0,4-0,8 maka termasuk kedalam irregular, dan jika nilainya 0-0,3
maka termasuk kedalam linear. Berdasarkan pada yang pengamatan yang telah
dilakukan, bentuk DAS menyerupai bulu burung karena pola aliran berbentuk
seperti kipas dan terdapat sungai utama yang memiliki percabangan sungai.
Selain nilai Circularity Ratio (RC) dan bentuk aliran pada DAS juga
terdapat pada SubSubDAS sebagai berikut.
Nama Bentuk Luas (Km) Keliling Rc
SubSubDA SubSubDAS (Km)
S
A Bulu Burung 17,600703 22,989238 0,4 (Irregular)
B Paralel 12,953943 14,994648 0,7 (Irregular)
C Paralel 3,492044 8,040299 0,6 (Irregular)
D Bulu Burung 4,465509 9,286074 0,6 (Irregular)
E Bulu Burung 3,250396 7,86547 0,6 (Irregular)

3. Bagaimana karakteristik DAS dari hasil pengamatan pola aliran yang Anda
lakukan? (10 poin)
Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki alur untuk air dapat mengalir sesuai
dengan alur yang terbentuk oleh alam. Setiap alur tersebut membentuk sebuah pola
aliran yang memiliki karakteristiknya masing-masing. Pola aliran sendiri terdiri
dari beberapa jenis yang berbeda yang dibedakan berdasarkan pada bentuk alur
atau pola. Pola aliran terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu pola radial
sentripetal, pola radial sentrifugal, pola dendritik, pola terlis, pola rectangular,
pola anular, dan pola pinnate. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat bahwa pola aliran yang terbentuk yaitu
menggunakan pola aliran dendritik. Hal tersebut dilihat dari karakteristik secara
fisiografis pada DAS tersebut yaitu memiliki sungai yang bercabang dan mencatu
pada sungai utama. Selain itu, jika dilihat pada permukaan DEM terletak di
wilayah yang tinggi menuju ke wilayah yang lebih datar. Selain itu, dilihat dari

5
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
karakteristik alirannya, DAS tersebut memiliki karakteristik yaitu cabang sungai
memiliki bentuk mirip dengan pertulangan daun. Memiliki aliran air yang tenang
karena berada di zona meander.
Tidak hanya pada DAS, terdapat klasifikasi pola aliran yang terdapat pada
SubSubDAS seperti pada tabel berikut.
Nama SubSubDAS Kenampakan Alur Jenis
A Pola Dendritik

B Pola Dendritik

C Pola Dendritik

D Pola Dendritik

E Pola Pinnate

Nilai:
Catatan:

6
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
diisi oleh asisten
G. KESIMPULAN (5 poin)
1. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah atau area yang dibatasi oleh
igir-igir gunung yang apabila terjadi hujan maka air akan tertampung dan
mengalir sesuai dengan saluran air yang saling bersambungan. DAS terbentuk
secara alami dan dapat menampung air hujan karena dibatasi oleh igir
sehingga air akan terkumpul dan mengalir mengikuti aliran sungai.
2. Batas Daerah Aliran Sungai (DAS) ditentukan berdasarkan pada igir yang
terdapat di sekeliling DAS. Untuk melakukan pembatasan DAS maka
dilakukan digitasi dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8.
Digitasi dilakukan dengan mempertimbangkan ketinggian pada permukaan
bumi atau pada igir dengan catatan tidak boleh memotong sungai, baik pada
sungai utama maupun pada sungai cabang.
3. Sungai merupakan suatu aliran air yang bentuknya memanjang. Bentuk sungai
tidak lurus namun terdapat beberapa variasi pola aliran sungai yang terbentuk
oleh alam. Terdapat beberapa pola aliran sungai seperti pola radial sentripetal,
pola radial sentrifugal, pola dendritik, pola trelis, pola rectangular, pola
anular, dan pola pinnate.
Nilai:
Catatan:
diisi oleh asisten

Pakta Integritas
Saya menyatakan bahwa laporan praktikum ini saya kerjakan sendiri dan
tidak ada hasil kerja orang lain yang saya gunakan (tidak ada unsur plagiat). Ya/
Apabila saya terbukti melakukan kecurangan, maka saya bersedia Tidak
menanggung konsekuensinya dan tidak lulus mata kuliah praktik ini.

Nilai Tugas Pra-Praktikum …/20


Nilai Laporan Praktikum …/80
Asesor Praktikum Nama asisten
Tanggal Dikumpulkan dd/mm/yyyy
Tanggal Asesmen dd/mm/yyyy

7
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
Tanggal Dikembalikan dd/mm/yyyy

8
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
Lampiran:
1. Langkah kerja step by step.
A. Pemetaan Sungai Utama.
a. Menginputkan data yang akan digunakan untuk memulai kegiatan
praktikum.

b. Melakukan pengaturan tampilan pada sungai.

c. Melakukan pengaturan tampilan pada hillshade.

d. Membuat field baru untuk outlet sungai.

9
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
e. Membuat field baru untuk memberikan keterangan.

f. Mengisikan field keterangan dengan Sungai Utama.

g. Melakukan ekspor pada sungai utama yang telah dibuat.

10
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
h. Menghitung panjang pada sungai utama.

i. Membuat shapefile baru untuk menambahkan informasi puncak bukit.

B. Pemetaan Batas DAS dan SubDAS.


a. Membuat shapefile baru dalam bentuk polygon untuk membuat batas DAS.

11
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
b. Mendelineasi batas DAS dengan menyesuaikan pada igir perbukitan.

c. Melakukan ekspor pada batas DAS untuk membuat SubDAS lalu


melakukan pembatasan pada SubDAS dengan menggunakan Cut Polygon.

d. Membuat field baru untuk memberikan nama pada SubDAS yang telah
dibuat.

12
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
C. Pengukuran Morfometri Area.
a. Menambahkan field baru untuk melakukan perhitungan keliling.

b. Menambahkan field baru untuk melakukan perhitungan luas.

c. Menambahkan field baru untuk melakukan perhitungan Rc.

d. Melakukan perhitungan pada Rc dengan menggunakan tools field


calculator dengan rumus sebagai berikut.

13
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
e. Menambahkan field baru untuk melakukan perhitungan panjang.

f. Menambahkan field baru untuk melakukan perhitungan lebar.

g. Melakukan perhitungan pada lebar dengan menggunakan tools field


calculator dengan rumus sebagai berikut.

14
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
D. Pengamatan Pola Aliran.
a. Melakukan pengamatan pada alur sungai yang terdapat pada Daerah Aliran
Sungai (DAS).

b. Melakukan identifikasi pada tabel klasifikasi sebagai berikut.

2. Peta Sungai Utama.

15
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
3. Peta Batas DAS dan SubDAS.

4. Tabel Morfometri.

16
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
Tabel Morfometri
Nama Bentuk Luas Keliling Rc
SubSubDAS SubSubDAS (Km) (Km)
A Paralel 17,600703 22,989238 0,418664 (Irregular)
B Paralel 12,953943 14,994648 0,724293 (Irregular)
C Bulu Burung 3,492044 8,040299 0,679078 (Irregular)
D Paralel 4,465509 9,286074 0,651016 (Irregular)
E Radial 3,250396 7,86547 0,660498 (Irregular)

5. Tabel Dimensi DAS dan SubDAS.


Tabel Dimensi Sub DAS dan SubSub DAS Tinalah
No Nama Panjang (Km) Lebar (Km)
1. Sub DAS 21,701419 2,585823
2. SubSub DAS – A 8,546896 2,059309
3. SubSub DAS – B 5,29788 2,445118
4. SubSub DAS – C 3,282893 1,063709
5. SubSub DAS – D 3,249299 1,374299
6. SubSub DAS – E 3,280609 0,99079

6. Pengamatan Pola Aliran.


No Kenampakan Alur Jenis Karakteristik Fisiografis
Aliran
1. Pola Pola ini Pola ini
Dendritik memiliki memiliki
karakteristik bentuk
yaitu cabang sungai yang
sungai memiliki bercabang
bentuk mirip namun tetap
dengan menyatu
pertulangan pada sungai
daun. Memiliki utama. Pola
aliran air yang dendritik
tenang karena kebanyakan

17
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
berada di zona terdapat di
meander. wilayah yang
datar.
2. Pola Karakteristik Pola
Dendritik yang ada pada dendritik
pola ini yaitu kebanyakan
terdapat terdapat di
percabangan wilayah yang
sungai yang datar. Pola
memiliki bentuk ini memiliki
mirip dengan bentuk
pertulangan sungai yang
daun. Selain itu, bercabang
pol aini berada namun tetap
di zona meander menyatu
sehingga pada sungai
memiliki aliran utama.
air yang tenang.
3. Pola Pola ini Pola ini
Dendritik memiliki memiliki
karakteristik memiliki
yaitu memiliki percabangan
aliran air yang sungai dan
tenang karena menyatu
berada di zona pada sungai
meander. Selain utama. Selain
itu pada cabang itu, pola
sungai memiliki dendritik
bentuk mirip biasanya
dengan ditemukan di
pertulangan wilayah yang
daun. datar.
4. Pola Pola ini Pola ini
Dendritik memiliki memiliki
18
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
karakteristik bentuk
yaitu cabang sungai yang
sungai memiliki bercabang
bentuk mirip namun tetap
dengan menyatu
pertulangan pada sungai
daun. Memiliki utama. Pola
aliran air yang dendritik
tenang karena kebanyakan
berada di zona terdapat di
meander. wilayah yang
datar.
5. Pola Pola aliran ini Pola aliran
Pinnate memiliki bentuk ini memiliki
aliran sungai bentuk
yang sungai yang
membentuk bercabang,
sudut lancip namun tidak
antara sungai memiliki
cabang dengan terlalu
sungai utama. banyak
percabangan
dan menyatu
pada sungai
utama. Pola
ini biasanya
ditemukan di
wilayah
perbukitan.
6. Pola Pola ini Pola ini
Dendritik memiliki memiliki
karakteristik bentuk
yaitu cabang sungai yang
sungai memiliki bercabang
19
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air
bentuk mirip namun tetap
dengan menyatu
pertulangan pada sungai
daun. Memiliki utama. Pola
aliran air yang dendritik
tenang karena kebanyakan
berada di zona terdapat di
meander. wilayah yang
datar.

20
Praktikum Aplikasi SIG untuk Sumber Daya Air

Anda mungkin juga menyukai