Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DAS (Daerah Aliran Sungai) merupakan salah satu komponen hidrologi yang
berperan sebagai wilayah yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan
hingga danau atau laut melalui sungai. DAS merupakan kesatuan wilayah daratan dan
sungai, termasuk anak-anak sungainya. DAS tersusun atas beberapa sub-DAS. DAS
merupakan salah satu komponen penting dalam satuan hidrologi yang dapat berperan
sebagai wilayah yang dapat menampung, mengalirkan, dan menyimpan air hujan
hingga danau dan laut melalui sungai-sungai.
Langkah awal yang dapat dilakukan dalam studi pada suatu DAS adalah
menentukan batas DAS (delineasi batas DAS). Delineasi DAS adalah cara yang
digunakan untuk memberikan batas-batas DAS atau suatu bagian landscape yang
ditunjukkan dari batas-batas DAS. Tujuan dari pemberian batas DAS ini adalah untuk
mengetahui dan menetapkan batas ada suatu wilayah DAS sehingga membantu dalam
melakukan identifikasi komponen-komponen DAS.
Pemberian batasan pada DAS memiliki beberapa tujuan lain seperti
mengetahui bentuk hidrograf sehingga dapat diketahui debit puncak, digunakan
dalam analisa banjir, dan perencanaan manajemen sumber daya air. Namun
kenyataannya, batas tersebut tidak tampak di lapangan. Meskipun tidak tampak, batas
DAS dapat dibuat dalam suatu peta jaringan.
Delineasi batas DAS bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
data digital elevation model (DEM) srtm dan beberapa software, seperti Global
Mapper dan MapWindow GIS. Pemberian batas DAS sangatlah penting dan banyak
manfaatnya, maka dari itu dilakukanlah praktikum delineasi DAS secara otomatis
menggunakan ArcGIS.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan delineasi batas DAS dengan metode manual menggunakan
software ArcGIS.
2. Meningkatkan skill dalam pengoperasian software ArcGIS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DAS (Daerah Aliran Sungai) dan Sub DAS


DAS adalah daerah tertentu yang bentuk dan sifat alaminya sedemikian rupa
sehingga merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai yang
melaluinya. Sungai dan anak-anak sungai tersebut berfungsi untuk menampung,
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan serta sumber air
lainnya. Penyimpanan dan pengaliran air dihimpun dan ditata berdasarkan hukum
alam di sekelilingnya sesuai dengan keseimbangan daerah tersebut. Proses tersebut
dikenal sebagai siklus hidrologi (Rahayu, et al., 2009).
Batas DAS yang tergambar pada suatu peta jaringan sungai adalah batas
artificial atau batas buatan, karena pada kenyataannya batas tersebut tidak tampak di
lapangan. Batas tersebut meskipun tidak tampak di lapangan tetapi pada
kenyataannya, batas tersebut membatasi jumlah air hujan yang jatuh di atasnya. Batas
DAS besar tersusun atas beberapa sub DAS. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang
menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap
DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS (Rahayu, et al., 2009).
DAS didefinisikan dalam berbagai ukuran luas, tergantung pada definisi dan
deskripsi yang diberikan. Pada dasarnya, DAS besar terdiri dari beberapa sub DAS
dan sub-sub DAS. Sebuah kawasan dapat didefinisikan sebagai sebuah DAS mulai
dari luasan 2 hektar hingga 30.000 hektar. Ilustrasi DAS dan sub-sub DAS disajikan
di Gambar 40 yang menggambarkan pengelompokkan sungai dan anak-anak
sungainya dengan batasan topografi (Amrullah, et al., 2015).
Gambar 1. DAS
(Sumber: Amrullah, et al., 2015)
2.2 Delineasi DAS
Delineasi batas DAS adalah proses penentuan batas DAS atau Sub-DAS
berdasarkan karakteristik hidrologi suatu bentang alam(Amiret et al., 2014).
Delineasi batas DAS memiliki beberapa kegunaan seperti mengetahui bentuk
hidrograf debit puncak, digunakan dalam analisa banjir, dan perencanaan manajemen
sumber daya air. Seiring dengan perkembangan teknologi, delineasi batas DAS bisa
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan data digital elevation model (DEM).
Prinsip penggunaan data DEM yaitu untuk mengetahui kondisi topografis permukaan
bumi sehingga dapat diperoleh karakterisitk hidrologis yang merupakan dasar dari
proses delineasi batas DAS. Delineasi batas DAS secara otomatis tersusun atas
algoritma dengan prinsip ekstraksi data topografis untuk memperoleh paramater-
parameter hidrologi suatu DAS (Linet et al., 2006). Parameter-parameter tersebut
terdiri dari arah aliran (flow direction), akumulasi aliran (flow accumulation), orde
sungai (stream order), serta batas aliran (watershed) yang secara keseluruhan sangat
tergantung dari karakteristik topografi DAS (ESRI, 2010).

2.3 Peta Topografi

2.3 Definisi SIG dan Software ArcGIS


Barus Wiradisastra (2000) menyebutkan bahwa SIG adalah suatu sistem
informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data bereferensi spasial atau
berkoordinat geografi. Dengan kata lain SIG adalah suatu sistem basis data
berkemampuan khusus untuk menangani data bereferensi keruangan (spasial)
bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. inilah yang membedakan SIG dari
sistem-sistem lainnya, dimana semua informasi yang disajikan akan selalu
berorientasi kepada lokasi/koordinat tertentu di atas permukaan bumi (keruangan).
Sebagai contoh, pengelolaan sumberdaya alam, kota atau jaringan listrik semuanya
terkait pada masalah ruang. Ruang adalah tempat dimana sumberdaya alam, proyek
atau kegiatan itu berada, seperti desa, daerah aliran sungai, kabupaten ataupun negara.
Arcgis merupakan salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science and Research Institute) yang merupakan komplikasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS dekstop, server,
dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2002. Produk
utama software ArcGIS adalah ArcGIS desktop yang dikelompokan menjadi tiga
komponen yaitu:
1. ArcView ( fokus ke penggunaan pada pengolahan data yang komperhensif,
pemetaan, dan analisis).
2. ArcEditor (fokus penggunaan pada editing data spasial).
3. ArcInfo (fokus dalam menyajikan fungsi – fungsi GIS termasuk untuk
keperluan geoprosesing).

Anda mungkin juga menyukai