Anda di halaman 1dari 8

“MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI”

ACARA 1

Dosen Pengampu:

Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si

Asisten Praktikum:

Gunawan Triyono; Nur Afifah

Disusun Oleh :

Kelompok : 4 ( Empat )

Nama : Salahudin Baihaki Nur Aziz Romandhon

NIM : 220721609395

Mata Kuliah : Hidrologi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

DEPARTEMEN GEOGRAFI

2022
1. TUJUAN
1) Mahasiswa mampu mendeliniasi DAS dari Peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) atau Peta Topografi;
2) Mahasiswa mampu mengukur morfometri Daerah Aliran Sungai
(DAS); dan
3) Mahasiswa mampu menentukan pembagian DAS maupun Sub DAS.

2. DASAR TEORI
DAS (drainage basisn) adalah satu kesatuan hidrologi yang terhampar di
sisi kiri dan kanan dari suatu aliran sungai, dimana semua anak sungai yang
terdapat di sebelah kanan dan kiri sungai bermuara ke dalam suatu sungai
induk. DAS menampung air, mendistribusikan air lewat suatu sistem saluran
dari hulu ke hilir, dan berakhir di suatu badan air berupa danau atau laut. DAS
juga merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik
serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat
keseimbangan. DAS dipandang sebagai suatu unit kesatuan wilayah tempat air
hujan berkumpul ke sungai menjadi aliran sungai. Faktor yang mempengaruhi
karakteristik DAS adalah faktor morfometri dan aspek biofisik DAS
(Harisagustinawati, Aswandi, & Sunarti, 2020).
Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik alami DAS
yaitu aspek geomorfologi suatu daerah. Karakteristik ini terkait dengan proses
pengaliran (drainase) air hujan yang jatuh di dalam DAS diantaranya bentuk
DAS, luas DAS, kerapatan sungai (drainase), dan pola aliran. Morfometri DAS
digunakan untuk mengetahui karakteristik DAS. Analisis morfometri
digunakan untuk mengetahui karakteristik DAS, subDAS dan sub-sub DAS
(Harisagustinawati, Aswandi, & Sunarti, 2020).

3. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1) Spidol OHP 4) Lem
2) Benang 5) Gunting
3) Solasi 6) Hand sanitizer
B. BAHAN
1) Kertas Kalkir
2) Peta RBI 1:25.000
3) Plastik Bening
4) Milimeter Book

4. LANGKAH KERJA
A. Membuat Peta DAS
1) Peta yang digunakan dalam membuat Peta DAS adalah Peta Rupa Bumi
Indonesia (RBI) atau Peta Toporafi;
2) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan (peta, spidol ohp, plastic
mika, kertas kalkir dan milimeter book)
3) Tentukan DAS yang akan digambar
4) Menggambar diplastik mika diteruskan menggambar dikertas kalkir dan
milimeter book
5) Menghitung luas DAS dan Panjang DAS
6) Mencari ordo-ordo yang ada pada DAS
7) Menentukan bentuk DAS yang telah ditentukan atau gambar
8) Menentukan dan menghitung kerapatan, kemiringan, Panjang, lebar dan
luas DAS yang telah ditentukan
B. Membuat Pembagian SubDAS
1) SubDAS dapat dibuat berdasarkan peta DAS yang telah diselesaikan
sebelumnya;
2) Menentukan titik outlet subDAS yaitu pada pertemuan antara dua atau
lebih alur sungai
3) Membedakan penggambaran antara sungai bergaris putus-putus dengan
alur sungai yang bergaris terus (tidak putus)
4) Membuat garis tepi mengelilingi subDAS yang berada pada titik
tertinggi
5) Penggambaran kontur diperuntukan mengetahui lokasi sungai tersebut
berada diperbukitan atau dataran rendah
6) Pernggamabran dibedakan dengan warna spidol, waran biru
diperuntukan gambar sungai, merah kontur, dan hitam diperuntukan
garis ourlet yang mengitari subDAS

5. DIAGRAM ALIR

SKEMA DAS

PEMBAGIAN PEMBUATAN
ELEMEN DAS PETA DAS

MENYIAPKAN MENYIAPKAN
ALAT DAN PERLENGKAPANA
BAHAN LAT DAN BAHAN

MENENTUKAN MENENTUKAN TITIK


TITIK DAS YAITU MUARA SUNGAI SEBAGAI
PERCABANGAN BATAS TITIK SUNGAI
SUNGAI

MENGINDETIFIKASI IGIR MENGINDETIFIKASI


SUNGAI TERTINGGI DAN ALIRAN SUNGAI PERIODIK
MEMBUAT SUBDAS NYA

MEMINDAHKAN TITIK
MEMBUAT DELINISASI ALIRAN SUNGAI PERIODIK
KELILING DAS DARI HILIR PADA PLASTIK BENING
KE HULU
6. HASIL PRAKTIKUM
1. Perhitungan Luas DAS (terlampir);
2. Perhitungan Panjang dan Lebar DAS (terlampir);
3. Perhitungan Kemiringan atau Gradien Sungai (terlampir);
4. Perhitungan Orde dan Tingkat Percabangan Sungai (terlampir);
5. Perhitungan Kerapatan Sungai (terlampir);
6. Perhitungan Bentuk DAS (terlampir);
7. Perhitungan Pola Pengaliran Sungai (terlampir);
8. Pola Aliran Sungai (terlampir);
9. Gambar DAS pada Kertas Mika (terlampir);
10. Gambar DAS pada Milimeterblock (terlampir);
11. Gambar DAS pada plastic transparan (terlampir).

7. PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara
topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan
menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke sungai seterusnya
sampai ke danau atau laut ( Seyhan, 1990; Summerfield, 1991; Ritter, 1995;
Asdak, 2002; Suripin, 2004).Daerah aliran sungai merupakan suatu ekosistem
dimana didalamnya terjadi suatu proses interaksi antara faktor-faktor biotik,
abiotik, dan manusia. Sebagai suatu ekosistem, maka setiap masukan
(input)dan proses yang terjadi dapat di evaluasi berdasarkan keluaran (output)
dari ekosistem tersebut. Karakteristik biofisik DAS sebagai prosesor dalam
merespon curah hujan yang jatuh dalam wilayah DAS tersebut dapat
memberikan pengaruh terhadap besar kecilnyaevapotranspirasi.Daerah Aliran
Sungai (Watershed) didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang
menerima air hujan, menampung dan mengalirkannya melalui satu sungai
utama ke laut dan atau ke danau. Satu DAS, biasanya dipisahkan dari
wilayah lain di sekitarnya (DAS-DAS lain) oleh pemisah alam topografi
(seperti punggung bukit dan gunung). Suatu DAS terbagi lagi ke dalam sub DAS
yang merupakan bagian DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya
melalui anak sungai ke sungai utamanya (Dirjen Reboisasi & Rehabilitasi
Lahan, 1998).

Berdasarkan hasil yang didapat, diketahui nilai dari luas DAS kali ngujung
Sebesar 17,125 km, wilayah DAS kali ngujung terletak dipegunungan yang terdiri
dari sebuah pemukiman warga, jalan, dan hutan. Wilayah kali ngujung termasuk
dalam DAS brantas yang lokasi tepatnya berada di hulu DAS. Sungai ngujung
berada pada lokasi pegunungan dengan kemiringan 83,66 ̊ dengan Panjang 2,55
km dan lebar 6,715 km dan memiliki kerapatan 3,35 km dan dengan bentuk
0,24599 km. Selain itu kali ngujung memliki pola aliran sungai paralel merupakan
suatu sistem aliran yang tercipta oleh lereng yang curam dan terjal. Hal tersebut
disebabkan karena morfologi lereng yang terjal, maka terbentuklah aliran
sungai yang berbentuk lurus-lurus mengikuti arah lereng dengan
cabang sungai yang relatif sedikit.

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa morfometri DAS
yang diamati memiliki perhitungan dengan luas 17,125 km, dengan Panjang dan
lebar 6,715 km, dengan kemiringan 83,66 ̊ dengan bentuk DAS 0,24599 km dan
dengan kerapatan 3,35 km

9. DAFTAR PUSTAKA
Harisagustinawati, H., Aswandi, A., & Sunarti, S. 2020. Karakter DAS
Kambang Berdasarkan Analisis Morfometri dan Aspek Biofisik. Jurnal
Daur Lingkungan, 3(2), 38-41
PDFCOFFEE 2022, Laporan hasil pratikum Geomorfologi
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-geomorfologi-3-pdf-free.html diakses
pada tanggal 2 oktober 2022.
Lampiran
1. Perhitungan Luas DAS
2. Perhitungan Panjang dan lebar sungai
3. Perhitungan kemiringan
4. Perhitungan orde sungai
5. Perhitungan kerapatan sungai
6. Perhitungan bentuk DAS
Pola Aliran Sungai

Anda mungkin juga menyukai