Oleh :
Erlin Widyastuti
A0B017023
PJ Asisten :
Dea Johana
A1D016230
A. Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan, dan mempunyai tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar dan
daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat
menetapkan suatu jenis contoh tanah. Dengan indra ini praktikan dapat menetukan
dan mengidentifikasi suatu tanah yang sedang diamati atau yang akan diamati.
tanah, terutama untuk pertanian sebagai mata pencaharian pokok pada waktu
itu.Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup
yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.Tanah dalam
pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat
akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-
Dengan pengetahuan ini, praktikan dapat menetukan tanah apa dan lahan
yang mengandung tanah jenis apa, yang baik dan cocok untuk ditanami suatu
yang ditanam tumbuhnya menjadi tidak maksimal atau bahkan tidak dapat tumbuh
sama sekali. Apalagi untuk orang yang akan membangun suatu gedung atau
rumah harus mengetahui tekstur lahannya dan struktur tanahnya. Hal ini dilakukan
dengan cara pengenalan tanah dengan indra. Setiap tanah akan bertekstur berbeda
setiap daerah.
B. Tujuan
C. Manfaat
dan bahan organik yang menyelimuti bumi dan dapat memberi atau menyediakan
dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk
media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan,
mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah,
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah
bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan warna lebih gelap.
Tanah dengan drainase yang jelek atau sering jenuh air berwarna kelabu. Tanah
yang mengalami dehidratasi senyawa besi akan berwarna merah. Warna tanah
akan berpengaruh pada keseimbangan panas dan kelembaban tanah. Hal ini secara
tanah sangat membantu para petani dan ahli-ahli tanah.Warna tanah yang
bervariasi dapat digambarkan sebagai bahan organik, kondisi drainase dan aerasi
adalah sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan warna tanah (Nurhajati Hakim et al,
1986).
lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat
tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped,
yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan dilapangan, sedang
tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air adalah fraksi
air tersedia untuk tanaman. Fraksi liat pada kebanyakan tanah terdiri dari mineral-
dan liat dalam suatu massa tanah. Tekstur penting dalam penentuan sifat fisika,
kimia, dan fisika-kimia tanah. Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu : tekstur
pasir (sand) yaitu tanah mengandung pasir, presentasinya > 70%, lempung (loam)
yaitu bila tidak ada kandungan pasir dan liat, dan liat (clay) yaitu kandungan liat >
butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan
tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan
bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik
antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah
adalah suatu sifat tanah yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara
partikel – parkikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk
yang disebabkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengarui bentuk
beberapa jenis tanah, diantaranya ada tanah ultisol, vertisol, andisol, inceptisol dan
sebagainya. Selain itu juga menggunakan air sebagai pelarut. Alat yang digunakan
C. Prosedur Kerja
1. Penetapan Warna
Diambil sedikit tanah gumpal yang lembab secukupnya ( permukaannya
tidak mengkilap), diletakkan dibawah lubang kertas buku Munsell Soil
Color Chart. Dicatat notasi warna ( Hue, Value, Chroma) dan nama warna.
Pengamatan warna tanah tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.
4. Derajat Struktur
Derajat struktur tanah diamati berdasarkan kuat/lemahnya
agregat yang terbentuk.
5. Konsistensi Tanah
Contoh tanah dalam berbagai kandungan air diamati dengan cara dipijit
dengan ibu jari dan telunjuk. Pengamatan dimulai pada kondisi kering,
lembab dan basah dengan cara menambah air pada contoh tanahnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Warna tanah
Tabel 4.1
WarnaTanah
No Jenis Tanah TeksturTanah
Notasi Warna NamaWarna
Tabel 4.2
StrukturTanah
No Jenis Tanah
Tipe Klas Derajat
c. Konsistensi
Tabel 4.3
KonsistensiBasah
No Jenis Tanah Konsistensi Konsistensi
Lembab Kering
Kelekatan Keliatan
B. Pembahasan
Karena warna adalah salah satu sifat fisik tanah yang nyata dan mudah dikenali
merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau
kelabu, coklat dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot,
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan
drainase yang jelek atau sering jenuh air berwarna kelabu. Tanah yang mengalami
dehidratasi senyawa besi akan berwarna merah. Warna tanah akan berpengaruh pada
keseimbangan panas dan kelembaban tanah. Hal ini secara tidak langsung
tanah.Penetapan warna tanah digunakan Munsell Soil Colour Chart (Rahayu et al,
2014).
ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang
menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi
(tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah (Suriadi
mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat
Tekstur penting dalam penentuan sifat fisika, kimia, dan fisika-kimia tanah.
Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu : tekstur pasir (sand) yaitu tanah
mengandung pasir, presentasinya > 70%, lempung (loam) yaitu bila tidak ada
kandungan pasir dan liat, dan liat (clay) yaitu kandungan liat > 35% (Djunaedi et al,
1999).
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang paling sering
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berhubungan erat dengan
pergerakan air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas
melakukan suatu pengamatan melalui profil tanah. Dengan mengamati profil tanah,
kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan organik,
aktivitas fauna, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya pada suatu
wilayah. Tentunya pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan secara
individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan berbeda dalam
Dalam pengklasifikasian warna tanah, metode yang telah dikenal luas oleh
banyak Soil Specialist adalah “Sistem Munsell”, yang membedakan warna tanah
secara langsung dengan bantuan kolom-kolom warna standar. Warna ini dibedakan
berdasarkan tiga faktor basal (basic) berupa komponen warna, yaitu Hue, Value dan
Chroma, yang mendasari penyusunan variasi warna pada kartu-kartu Munshell. Hue
merujuk pada spectral atau kualitas warna ang dominan, yang merupakan pembeda
antara merah dari kuning, dan lainnya. Value atau brilliance (kecemerlangan) yang
mengekspresikan variasi berkas sinar yang terjadi jika dibandingkan warna putih
absolute. Value ini merujuk pada gradasi warna dari putih (skala 10) ke hitam (skala
0). Chroma didefinisikan sebagai gradasi kemurnian dari warna, atau derajat pembeda
adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral (skala 0) ke warna lainnya
Tekstur tanah dapat dinilai secara kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif
biasa digunakan para surveyor tanah dalam menetapkan kelas tekstur tanah di
lapangan. Penetapan tekstur contoh tanah secara kuantitatif dilakukan melalui proses
analisis mekanis. Proses ini terdiri atas pendispersian agregat tanah menjadi butir-
butir tunggal dan kemudian diikuti dengan sedimentasi (Agus et al, 2008 )
Kedalaman dan sifat lapisan tanah menentukan laju dan jumlah air yang
dapat meresap, yang akhirnya akan berpengaruh pula terhadap besarnya aliran
(illuviasi) liat (horizon B1) pada tanah merupakan faktor penentu kepekaan tanah
terhadap erosi, yaitu sangat berpengaruh pada proses peresapan air ke dalam tanah,
peresapan air ke dalam tanah menyebabkan curah hujan yang menjadi aliran
permukaan menjadi relative lebih besar, sehingga peluang terjadinya erosi juga
menjadi lebih besar. Potensi laju dan jumlah peresapan air ke dalam tanah juga
ditunjukkan oleh besarnya presentase pori drainase cepat dan permeabilitas tanah
pada berbagai kedalaman tanah. Bahan organic tanah merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan kondisi fisik suatu tanah,, di antaranya dalam hal kapasitas
tanah menahan air, menghambat kehilangan air, dan dalam pembentukan agregat
melekat pada alat pengolah tanah. Penentuan sifat tanah harus disesuaikan dengan
keadaan tanah tersebut karena tanah dapat ditemukan dalam keadaaan lembab, basah ,
kering. Dalam keadaan basah, tanah dibedakan kedalam konsistensi gembur (mudah
diolah) sampai tengah (agak sulit dicangkul). Dalam keadaan kering tanah dibedakan
plastisitasnya yaitu dari plastis sampai tidak plastis atau kelekatannya yaitu dari tidak
Jenis tanah yang diamati dengan indera pada praktikum acara ini antara lain
yaitu tanah inceptisol, tanah andisol, tanah ultisol, tanah entisol dan tanah vertisol.
Pengamatan warna pada jenis-jenis tanah tersebut menggunakan buku Munshell Soil
Color Chart. Notasi warna pada tanah inceptisol 2,5 YR 2,5/4 yang berwarna Dark
Reddish Brown. Tekstur pada tanah inceptisol yaitu pasir (S). Tanah andisol
berwarna Dark Yellow Wish Brown dengan notasi warna WYR ¾ dengan tekstur
tanah lempung berdebu (SIL). Tanah ultisol berwarna Strong Brown dengan notasi
warna 7,5 YR 4/6. Tanah tersebut memiliki tekstur tanah lempung berpasir (SL).
Tanah entisol berwarna Pale Brown dengan notasi warna 10 YR 6/3. Tanah entisol
memiliki tekstur tanah lempung berliat (CL). Pada tanah vertisol memiliki warna
Very Dark Grey dengan notasi warna 2,5 YR 3/8. Tekstur tanah vertisol adalah
membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat
sekali. Tanah ini dikembangkan dari bahan bahan induk liat di hutan dalam iklim
humid untuk waktu yang sangat lama (Indrasari dan Abdul, 2006).
Tanah Vertisol memilki tekstur liat karena cirinya rasa agak licin ,
membentuk bola dalam keadaan dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung
serta melekat. Karena tanah ini dikembangkan dari bahan induk liat dimana ilkim
musim basah dan kering jelas. Vertisol adalah tanah yang berwarna abu-abu gelap
hingga kehitaman, bertektur liat, mempunyai slickenside dan rekahan yang secara
periodik dapat membuka dan menutup (Prasetyo, 2007). Tanah Inceptisol memiliki
tekstur lempung berpasir dengan ciri-ciri agak kasar, bola agak keras tetapi mudah
hancur, melekat. Tanah ini mengandung pisah-pisah lempung lebih besar atau sama
dengan 35% dan pasir lebih besar atau sama dengan 45 %. Inseptisol termasuk dalam
proses pelapukan terhambat (Junaidi et al, 2013). Tanah Entisol mempunyai ciri
solumnya berkisar dari dangkal sampai dalam, berwarna kelabu hingga kuning,
mempunyai horison (A)-C tetapi batasannya sangat tegas, bertekstur pasir hingga
debu ( > 60% ), berstruktur butir tunggal, dan konsistensi gembur serta lepas
(Wardoyo, 2008).
fosfat yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan tanah ini kaya akan bahan mineral amorf
seperti alofan, imogolit, ferihidrit dan oksida-oksida hidrat Al dan Fe dengan
permukaan spesifik yang luas. Oleh karena itu, pengelolaan Andisol perlu diarahkan
dengan menggunakan asam humat dan asam silikat (Sukmawati, 2011). Tanah
hingga 3500 meter (puncak gunung) di atas permukaan laut, dengan bentuk wilayah
datar sampai bergunung serta di bawah kondisi iklim tropika basah dan pada
landscape vulkanik muda. Bahan induk andisol adalah berupa abu vulkanik yang
dapat tersusun atas andesito-desitik, andesit , basalto andesitik dan basaltic (Iskandar,
2014).
yang berbeda. Pada tanah inceptisol memiliki tipe struktur remah dan termasuk kelas
halus dengan derajat struktur 2/cukupan. Karena sudah terbentuk ped yang jelas dan
masih dapat dipecahkan. Pada tanah ultisol memiliki tipe struktur gumpal dan kelas
struktur halus dengan derajat struktur 2/cukupan. Tanah entisol memiliki tipe struktur
kersai sama seperti pada tanah andisol. Yang membedakan dari kedua tanah tersebut
terletak pada kelas struktur dan derajat strukturnya. Tanah entisol memiliki kelas
struktur sangat halus, sedangkan pada tanah andisol memiliki kelas struktur yang
halus. Derajat struktur pada tanah entisol 1/lemah, karena ped mudah hancur menjadi
pecahan yang lebih kecil. Tanah andisol derajat strukturnya 2/cukupan seperti pada
tanah inceptisol dan ultisol. Tanah vertisol memiliki tipe gumpal dengan kelas
struktur kasar. Derajat struktur vertisol 3/kuat, karena pada tanah vertisol telah
terbentuk ped yang tahan lama dan ada adhesi lemah satu sama lain.
agak plastis, gembur dan keras. Tanah vertisol, ultisol dan entisol sama seperti tanah
inceptisol yaitu memiliki sifat yang tidak lekat (ss). Pada tanah vertisol memiliki sifat
keliatan yang tidak plastis (pO). Begitu juga dengan tanah entisol dan andisol yaitu
memiliki sifat yang tidak plastis (pO). Tanah andisol dan entisol memiliki konsistensi
sangat gambur (Vh). Berbeda dengan tanah inseptisol yang memiliki konsistensi
lembab gembur (F). Pada tanah vertisol konsistensi lembabnya sangat teguh sekali
(et). Sedangkan pada tanah ultisol konsistensi lembabnya hanya teguh (T).
Konsistensi kering dari kelima tanah tersebut berbeda semua. Kecuali pada tanah
inseptisol dan andisol yang memiliki konsistensi kering yang keras (H). Sedangkan
pada konsistensi kering vertisol memiliki sifat sangat keras sekali (eh). Tanah ultisol
konsistensi keringnya sangat keras (Vh). Namun pada tanah entisol memiliki
A. Kesimpulan
1. Pada tanah inceptisol memiliki warna Dark Reddish Brown dengan notasi
warna 2,5 YR 2,5/4 bertekstur pasir. Tanah andisol berwarna Dark Yellow
Pada tanah ultisol berwarna Strong Brown dengan notasi warna 7,5 YR 4/6
Very Dark Grey dengan notasi warna 2,5 YR 3/8 bertekstur lempung berliat.
2. Tanah inceptisol memiliki struktur yang remah, halus dan memiliki derajat
struktur yang cukupan. Pada tanah ultisol memiliki struktur gumpal, halus
dan derajat struktur yang cukupan. Tanah entisol memiliki struktur yang
kersai, sangat halus dan lemah. Tanah vertisol memiliki struktur gumpal,
kasar dan derajat struktur yang kuat. Pada tanah andisol memiliki struktur
3. Tanah inceptisol memiliki sifat tidak lekat, agak plastis, gembur dan keras.
Tanah vertisol juga memiliki sifta tidak lekat, tidak plastis, sangat teguh
sekali, dan sangat keras sekali. Sama dengan tanah inceptisol dan tanah
vertisol, pada tanah ultisol juga entisol memiliki sifat yang tidak plastis.
Tanah ultisol memiliki sifat agak plastis, teguh, dan sangat keras. Tanah
entisol bersifat tidak plastis, sangat gembur, dan lepas. Pada tanah andisol
memiliki sifat tidak lepas, tidak plastis, sangat gembur dan keras.
B. Saran
Dariah, A., Sutono, dan N.L. Nurida. 2010. Penggunaan pembenah tanah organik dan
Pressindo.
Iskandar, Yetti. 2014. “Kandungan Inulin dari Umbi Dahlia sp yang Ditanam pada
Kohnke, H. 2010. Soil Physics.TMH ed. Tata McGraw-Hill Publ. Co. Ltd, New
Delhi.
Lubis, A. M. 1998. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Nurhajati, Hakim et al. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.
Lampung.
Rahayu, Ayyu, Sri Rahayu Utami, Mochtar Luthfi Rayes. 2014. “Karakteristik dan
Wardoyo, Setyo. 2008. “Aplikasi Olah Tanah Konservasi dan Pupuk N pada Entisol
serta Pengaruhnya terhadap Serapan Npk Tanaman Jagung”. Agrin. Vol. 12,
ISSN: 1410-0029