PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LINGKUNGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Teknik Tirta Lingkungan
Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
Oleh:
MUHAMMAD FAKIH
N.P.M 202001252
Mengetahui
PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup di dunia ini yang tidak
dapat terpisahkan adalah air. Air bersih merupakan komponen utama dalam
tubuh manusia yang mendukung Kesehatan manusia. Jika tubuh kekurangan
asupan air bersih, maka tidak menutup kemungkinan fungsi tubuh akan
terganggu dan bahkan bisa mengakibatkan gangguan Kesehatan. Dengan
tubuh yang sehat maka manusia dapat mencapai kesejahteraan.
1.1 Tujuan
BAB II
No Uraian N Kriteria
ot
as
i
1 Debit Q Kebutuhan Air jam
Perencanaa pu puncak
n nc Qpeak = F peak x Q rata-
ak rata
2 Faktor jam F. 1,15 - 3
puncak pu
nc
ak
2. Pipa Sekunder
Pipa sekunder merupakan pipa yang disambung langsung
pada pipa primer dan mempunyai diameter yang sama atau lebih
kecil dari pipa primer.
3. Pipa Tersier
Pipa ini berfungsi untuk melayani pipa service karena
pemasangan langsung pipa service pada pipa primer sangat tidak
menguntungkan, mengingat dapat terganggunya pengaliran air
dalam pipa dan lalu lintas di daerah pemasangan. Pipa tersier
dapat disambungkan langsung pada pipa sekunder atau pipa
primer.
4. Pipa Service.
Pipa service merupakan pipa yang dihubungkan langsung
pada pipa sekunder atau tersier, yang kemudian dihubungkan
pada sambungan rumah. Pipa ini memiliki diameter relatif kecil.
Sumber
HGL EGL hl
ht
Keterangan :
ht = Head Statis Ek =
hl = Head Loss v2/2g
Sh
Sh = Sisa Head
EGL = Energy Grade Line
HGL = Hidaulic Grade Line Konsumen
Arah Aliran
15
EGL hl
HGL Ek =
HP v2/2g
Sh
Konsumen
Head Statis
Pompa
Arah Aliran
Sumber
Keterangan :
HP = Head Pompa
hl = Head Loss
Sh = Sisa Head
EGL = Energy Grade Line
HGL = Hidaulic Grade Line
e. Sistem Radial
Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem cabang
(branch) dengan sistem melingkar (loop). Rumus yang di
pergunakan dalam sistem gabungan adalah dari reservoir ke
sistem jaringan loop menggunakan sistem jaringan melingkar,
19
umum lainnya. Kebutuhan air non domestik untuk suatu daerah meningkat
sejalan dengan peningkatan penduduk dan perubahan tata guna lahan.
Rumus Kebutuhan Air Non Nomestik :
QND = (10 s.d 20) % x QD .....(2)
Keterangan:
QND = Kebutuhan air non domestik (m/hari)
QD = Kebutuhan air domestik (m/hari)
Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada dinas PU
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4 kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori
Metropolitan Besar,Sedang,dan kecil
Sektor Nilai Satuan
Sekolah 10 Liter/murid/hari
Rumah sakit 200 Liter/tempat tidur/hari
Puskesmas 2.000 Liter/unit/hari
Masjid / gereja 3.000 Liter/unit/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Pasar 12.000 Liter/hektar/hari
Hotel 150 Liter/tempat tidur/hari
Rumah makan 100 Liter/tempat duduk/hari
Komplek Militer 60 Liter/orang/hari
Kawasan industry 0,2 – 0,8 Liter/detik/hektar
Kawasan pariwisata 0,1 – 0,3 Liter/detik/hektar
(Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air)
(Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air)
(PAMJAYA,2014)
5. Kehilangan Air
Kehilangan air berasal dari instalasi itu sendiri, pada jaringan
distribusi, kesalahan admisnistrasi, dan juga untuk pemadam kebakaran.
Kehilangan air diasumsikan 20 % dari kebutuhan domestik ditambah
kebutuhan non domestik.
7. Idle Capacity
Idle capacity merupakan suatu kapasitas produksi yang tidak
terpakai atau kapasitas yang menganggur. Maka bisa diambil kesimpulan
bahwa idle capacity adalah debit sisa/cadangan air yang belum digunakan.
Debit sisa ini dapat dilihat secara visual ditandai dengan over flow
pada sumber.
26
n = Jumlah Data
Dasar pemilihan metode proyeksi penduduk Perhitungan faktor korelasi
dapat dilakukan dengan menganalisa dan membandingkan data
kependudukkan yang tersedia dengan data penduduk dari perhitungan
metode proyeksi yang digunakan dan metode dipilih yang nilai
korelasinya mendekati 1. Persamaan faktor korelasi dapat dirumuskan
melalui persamaan matematis berikut :
2
r=
∑ ( Pn −Pr ) −∑ ( Pn−P )
2 2
∑ ( P n−Pr )2
.....(10)
Dimana :
2
r = Faktor korelasi
Pn= Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Pr = Rata-rata jumlah penduduk dari data yang diketahui
P = Estimasi jumlah penduduk berdasarkan perhitungan metode
(Permen PU No 18, 2007)
1. Kecepatan Aliran
Kecepatan aliran dimaksudkan untuk menghindari timbulnya
kerak/endapan dan korosi dalam pipa akibat rendahnya kecepatan aliran
dalam pipa. Kecepatan aliran dalam pipa juga dibatasi dengan nilai-nilai
tertentu. Batas kecepatan di dalam pipa yang biasa digunakan yaitu:
28
A 1 ×v 1 = A2 ×v 2 →Q1=Q 2 .....(11)
Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan aliran (m/detik)
Q = Debit aliran (m3/detik)
(Triatmodjo, 2010)
2. Kehilangan Tekanan
Kehilangan tekanan maksimum 10 m/km panjang pipa.
Kehilangan tekanan (hf) dalam pipa terjadi akibat adanya friction antara
fluida dengan permukaan pipa. Kehilangan tekanan ada dua macam :
a.) Minor losses adalah kehilangan tekanan akibat peralatan pipa
(fitting) dan juga belokan.
2
v
he = k ( ) .....(12)
2. g
29
keterangan :
he = Kehilangan tekanan minor (m)
k = Koefisien kehilangan energi minor
V = Kecepatan aliran (m/det)
G = Percepatan Gravitasi (m/det2)
Tabel 2.5 Koefisien Hazen-Wiliam
No Fitting Loss Coefisient
1. Globe Valve, fully open 10
2. Gate Valve, fully open 0,2
3. Short radius elbow 0,9
4. Medium radius elbow 0,8
5. Long radius elbow 0,6
6. Closed return elbow 2,2
7. Standart tee flow trough branch 1,8
8. Standart tee flow trough run 0,6
(Rossman,2000)
b.) Mayor losses adalah kehilangan tekanan sepanjang pipa lurus
karena gesekan air dengan dinding pipa. Dapat dihitung
menggunakan persamaan Hazen-wiliam.
Rumus :
Q=0,2785 x Chw x D 2,63 x s 0.54 .....(13)
Dimana :
Hf
S= , Sehingga kehilangan tekanan (hf) : .....(14)
L
( )
1,85
Q
Hf = 2,63
xL .....(15)
0,2785 x Chw x D
Keterangan :
Q = Debit (m3/det)
Chw = Koefisien Hazen-wiliam
D = Diameter Pipa (m)
S = Kemiringan Hidrolis (m)
Hf = kehilangan tekanan mayor (m)
30
4. Demand Multiplier
Demand multiplier adalah angka penambahan atau
penggandaan kebutuhan pada sistem jaringan secara menyeluruh
(berlaku pada seluruh Demand system, termasuk angka kebocoran
air). Demand Multiplier dapat diperoleh dengan rumus :
100 %
Demand Multiplier =
(100 %-NRW)
.....(18)
32
5. Flow Faktor
Flow factor adalah pola aliran pemakaian air pelanggan. Flow
faktor dapat diperoleh dengan rumus :
Debit Per jam
Flow Faktor =
Debit rata-rata
.....(19)
Faktor jam puncak = nilai faktor yang tertinggi
6. Head Faktor
Head faktor adalah pola tekanan pada titik tapping. Head faktor dapat
diperoleh dengan rumus :
Elevasi + p
Head Faktor = .....(20)
Elevasi
Keterangan :
P = Pressure/tekanan (m)
(Dharmasetiawan, 2004)
33
BAB III
METODOLOGI
pada tabel 2.3), lalu Menghitung kebutuhan air tiap SR, dengan
mengalikan jumlah jiwa per SR dengan kebutuhan orang/hari.
Kemudian setelah menghitung kebutuhan air per orang dan
kebutuhan tiap SR selanjutnya dapat Menghitung kebutuhan air
domestik yang meliputi kebutuhan sambungan rumah dan hidran
umum, kebutuhan air domestik adalah penjumlahan kebutuhan SR
dan HU, rumus menghitung kebutuhan air domestik ada pada
persamaan (1), sedangkan menghitung kebutuhan air non domestik,
dengan menggunakan ( kriteria kebutuhan air non domestik ada pada
halaman 20), dan tahap yang terakhir Menghitung kebutuhan air
total dengan menggunakan rumus pada persamaan (3) dan membuat
tabel rekapitulasi untuk kebutuhan air.
Minggu ke
No Uraian Data
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 PKL
A. Mengukur Debit Air
B. Mencari Elevasi
4 Pengolahan Data
3 Analisis 5 Pe
ula 2 Data 5 n
ump ta 5 2 Minggu 7 L na yus
ng Da gu ap n u
Pe ng
n i M 3 ora
1M in n Ujian
gg
Studi u dan
0 Persiapan 3
1 Literatur 9 Revisi 12
0 PKL
0 1 Minggu 3 8 Minggu 3 6
Pra 9 12
kt 1
Lap ek Ker han Minggu
ang
an a
j
eng o la
P a
3 D at
Min 4
ggu 4 3 gg
6 Min
u
SP Keterangan :
n A
SP n= Nomor Kejadian : Lintasan Kritis
L SPA= Saat Paling Awal
SPL= Saat Paling Lama